Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM KOORDINAT DAN GARIS LURUS


Dosen pengampu: Dr. St. Zulaiha Nurhajarurahmah M.Pd

KELOMPOK 7
DI SUSUN
OLEH:

1. IKRA HAFIDIN ( B02220106 )


2. M. RIZKI FAUZAN ( B02220136 )
3. AGI TURAHMANSYAH ( B02220038 )
4. ALDI EKA PUTRA ( B02220062 )
5. AWALURAHMAN ( B02220062 )
6. DEDI IRWANSYAH ( B02220062 )

PRODI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADYIAH BIMA
TAHUN AJARAN 2023/2024
Garis Bilangan dan Sistem Koordinat

Garis bilangan dalam matematika dasar adalah suatu gambar garis lurus di mana setiap
titiknya diasumsikan melambangkan suatu bilangan real dan setiap bilangan real merujuk
pada satu titik tertentu. Seringkali bilangan bulat ditunjukkan dengan lambang titik-titik
tertentu yang berjarak sama di sepanjang garis ini.

Garis bilangan biasanya digambar sebagai suatu garis horisontal. Titik nol disebut titik
pangkal ( titik pusat). Bilangan positif selalu terletak di kanan titik nol, dan bilangan negatif
selalu di sebelah kiri titik nol. Sebuah ujung panah ditempatkan di kedua ujung untuk
menandakan bahwa garis ini akan berlanjut dengan bilangan real positif dan negatif sampai
tak terhingga.

Garis Bilangan Dan Jarak Antara Dua Titik Pada Garis Bilangan

Sistem Koordinat Cartesius

Untuk menentukan letak suatu titik pada suatu bidang datar, dengan menggunakan garis
bilangan masih belum sempurna. Ambilah dua buah garis bilangan yang berpotongan pada
titik pangkal O. Untuk menentukan skala pada kedua garis bilangan yang saling berpotongan
tersebut, caranya sebagai berikut :
Titik pangkal bersekutu pada titik O.
𝑂𝐴 adalah satu satuan panjang pada garis bilangan X’X dan 𝑂𝐵 adalah satu satuan panjang
pada garis bilangan Y’Y. Biasanya 𝑂𝐴 = 𝑂𝐵 (hal ini tidak menjadi keharusan).
Arah positif ditentukan dari X’ ke X dan dari Y’ ke Y.
Bagian garis X’X yang terletak disebelah kanan O diberi tanda positif (+) dan yang disebelah
kiri O diberi tanda negative (-).
Bagian garis Y’Y yang terletak disebelah atas O doberi tanda positf (+) dan yang disebelah
bawah O diberi tanda negative(-).
Untuk menentukan letak atau kedudukan titik P pada bidang, buat P sama P1 sejajar
dengan sumbu y dan P sama P2 sejajar dengan sumbu x. Dapat dipahami bahwa tiap
pasangan berurutan bilangan (x,y) menyatakan sebuah titik pada bidang, dan sebaliknya
tiap titik pada bidang dapat menyatakan suatu pasangan berurutan bilangan (x,y).
Misalkan pada bidang terdapat titik R(x,y), maka x disebut koordinat kesatu atau absis
dari titik R, dan y disebut koordinat kedua atau ordinat dari R.
Persamaan garis lurus
Kofisien arah suatu garis Inklinasi atau sudut arah garis g didefinsikan sebagai yang dibentuk
oleh sumbu x posistif dengan garis g
diukur dari sumbu x positif berlawan arah dengan arah jarum jam. Bila inklimasi tersebut
adalah α maka 0° ≤ α ≤ 180° nilai tangen dari inklimasi sebuah garis disebut kofesien
arah(slope=gradient=kemiringan) dari garis tersebut. Berarti koefisien arah garis g adalah
tangen yang diberi notasi dengan s= tg α

Jika, koefisien arah sebuah garis adalah hasil bagi dari bilangan arah vertikal oleh
bilangan arah horizontal yang tidak nol. Karena 𝑦2−𝑦1 = 𝑦1−𝑦2 maka koefisien arah garis
𝑥2−𝑥1 = 𝑥1−𝑥2
dapat dipilih salah satunya, yaitu 𝑦𝑥22−−𝑦𝑥11 atau 𝑦𝑥11−𝑦2 . Misalkan titik (𝑥3𝑦3) terletak pada
−𝑥2

garis itu, berarti 𝑦 =


3−𝑦1 𝑥3−𝑥1
. Bentuk inilah yang merupakan syarat supaya tiga buah
𝑦2−𝑦1=𝑥2−𝑥1
titik (𝑥1𝑦1), (𝑥2𝑦2), dan (𝑥3𝑦3) teletak pada satu garis lurus.

Contoh :
Carilah koefisien arah sebuah garis yang melalui titik-titik A(-3,4) dan B(5,-1).

Jawab :
−1−4 −5 5
Melalui AB : = =-
5−(−3) 8 8
4−(−1) 5 5
Melalui BA : = =-
−3−5 −8 8
Persamaan Normal Hesse
Jika OQ = OR + RQ = x cos δ + y sin δ. Misalkan OQ = n maka : x cos o + y sin o = n

Hubungan tersebut merupakan persamaan garislurus AB, yang ditentukan


oleh jarak n dan sudut antara jarak itu dengan sumbu x positif, dan disebut
persamaan normal Hesse.
Persamaan Parameter Suatu Garis Jika p(x, y) adalah suatu titik yang berubah-ubah pada
garis g, dan t adalah parameter ( ukuran pembantu yang nilainya berubah-ubah ) maka kita
peroleh 𝑃1𝑝 = t. 𝑃1𝑃2 dengan t 𝛜 R.
• Jika t = 0 maka berimpit dengan 𝑃1
• Jika t = 1 maka berimpit dengan 𝑃2
• Jika 0<t<1maka P terletak diantara 𝑃1 dan 𝑃2
• Jika t>1 maka p terletak diseberang 𝑃2 pada perpanjangan 𝑃1 𝑃2
Persamaan garis parameter garis g adalah:
Catatan :
Koordinat x dan y dinyatakan linear dalam t ∆𝑥
1. {𝑦𝑥−−𝑥𝑦11=𝑡𝑡((𝑥𝑦22−
atau 𝑦𝑥=𝑥𝑦11++∆∆𝑥𝑦
{
−𝑥𝑦11))
2.
dan ∆𝑦 adalah sepasang bilangan arah yang terletak padagaris.
𝑥1 dan 𝑦1 adalah koordinat sebuah titik yang terletak pada garis.
Persamaan parameter dari garis tersebut bisa juga ditulis dengan 𝑥 = 𝑥1 + ∆𝑥 dan 𝑦 = 𝑦1
+∆𝑦
Untuk garis vertical, persamaan parameternya
adalah {𝑦𝑥==𝑥𝑦11+∆𝑦 untuk garis horizontal adalah {𝑦𝑥==𝑥𝑦11+∆𝑥

Untuk tiap-tiap titik pada garis g, yang ditentukan oleh titik P dan koefisien arahnya, berlaku :
{𝑦𝑥==𝑥𝑦11++𝑡𝑡cossinαα
Kedua persamaan ini bersama-sama disebut persamaan parameter garis lurus dengan sudut
arah α,t, disebut parameter.
Contoh :
Carilah persamaan parameter dari garis yang melalui 𝑃1(-2,1) dan 𝑃2(3,2)

Jawab :
Sketsa dari garis 𝑃1𝑃2 diperlihatkan pada gambar 1.10. 𝑃1𝑃2 = [5,1], berarti sepasang
bilangan arah dari 𝑃1𝑃2 adalah ∆𝑥 = 5 dan ∆𝑦 = 1. Garis 𝑃1𝑃2 melalui 𝑃1(-2,1) dengan kata
lain 𝑃1 terletak pada garis 𝑃1𝑃2. Jadi persamaan parameter garis 𝑃1𝑃2 adalah: {𝑦𝑥==−12++𝑡5𝑡

Persamaan Garis dalam bentuk Bilangan Arah

Telah diketahui persamaan parameter garis 𝑷𝟏𝑷𝟐 dengan 𝑷𝟏 𝒙𝟏, 𝒚𝟏 dan 𝑷𝟏 𝒙𝟐, 𝒚𝟐 dan t
parameter adalah 𝑥 = 𝑥1 + 𝑡∆𝑥 dan 𝑦 = 𝑦1 + 𝑡∆𝑦. Lalu dari
dari kedua persamaan tersebut diperoleh 𝒕 = 𝒙−𝒙𝟏 dan 𝒕 = 𝒚−𝒚𝟏 ,sehingga ∆𝒙 dan ∆𝒚
𝒙−𝒙𝟏 = 𝒚−𝒚𝟏 dengan ∆𝑥 ≠ 0 dan ∆y ≠ 0 . Karena ∆𝑥 dan ∆y adalah sepasang ∆𝒙 dan∆𝒚
bilangan arah dari garis tersebut maka persamaan 𝒙−𝒙𝟏 = 𝒚−𝒚𝟏 disebut ∆𝒙 dan ∆𝒚
persamaan garis dalam bentuk bilangan arah, atau kadang-kadang disebut juga persamaan
simetris dari sebuah garis.

Contoh soal 1.
Carilah persamaan garis dalam bentuk bilangan arah dari garis yang melalui titik ( -1, 2 ) dan
mempunyai bilangan arah (3,-2).
Langkah pengerjaan :
1. Menentukan nilai ∆𝑦 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑥
2. Mencari persamaan simetris dengan cara 𝒙−𝒙𝟏 = 𝒚−𝒚𝟏 maka ∆𝒙 dan ∆𝒚
3. Melukiskan dengan menentukan titik koordinat.

Contoh soal 2
Carilah persamaan garis dalam bentuk bilangan arah yang melalui 𝑃1 −3,2 𝑑𝑎𝑛 𝑃2 5,2 .
Langkah pengerjaan :
1. Menentukan nilai ∆𝑦 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑥
2. Menentukan himpunan penyeselesaiannya

Persamaan suatu garis

Tinjau sebuah titik 𝑷𝟏 𝒙𝟏, 𝒚𝟏 yangmerupakan titik awal dari 𝑃1𝑃. Dimanakah tempat
kedudukan 𝑷 𝒙, 𝒚 sehingga 𝑃1𝑃 tegak lurus terhadap 𝑃1𝑄 Perhatikan gambar 1.13.
tempat kedudukan 𝑷 𝒙, 𝒚 harus terletak pada garis yang melalui 𝑷𝟏 𝒙𝟏, 𝒚𝟏 dan tegak lurus
persamaan garis yang Yang merupakan tempat kedudukan titik 𝑷 𝒙, 𝒚 Tersebut sebagai
berikut 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 − 𝑎𝑥1 − 𝑏𝑦1 = 0. 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dengan 𝑐 = −𝑎𝑥 − 𝑏𝑦
Contoh 1
Ditentukan garis lurus dengan persamaan 2𝑥 − 3𝑦 + 6 = 0 a. Gambarlah garis tersebut !
1. Tentukan sepasang bilangan arahnya!
2. Tentukan koefesien arahnya!
Langkah pengerjaan
Menentukan titik potong dengan sumbu 𝑥 → 𝑦 =0, dan titik potong dengan sumbu y → 𝑥 =
0 Menentukan arah bilangan Menentukan koefesian arah garis 𝑠 = y𝑥

∆𝑦
∆𝑥

Contoh 2
Carilah persamaan umum dari garis yang melalui A(-2,0) dan B(3,2). Kemudian cari
koefesien arah inklinasinya.
Langkah pengerjaan
1. Memisalkan garis yang dicari g : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dan mensubtitusikan melalui titik A(-
2,0) dan B(3,2)
2. Kemudian mencari nilai b dan c, lalu di subtitusikan pada g : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0
3. Menentukan koefesian arah garis 𝑠
4. Mencari nilai iklinasinya dengan 𝑡𝑔 ∝= 𝑠
Sudut antara dua garis

Terdapat dua garis g dan l, dan 𝜃 merupakan sudut yang terbentuk oleh kedua garis. Yang
akan dicari adalah sudut yang berkisar 00 ≤ 𝜃 ≤ 1800.

Bagaimana jika garis g dan l diketahhui iklinasi dan gradiennya?


1. 𝛼1 Adalah inklinasi garis g , sehingga gradien g adalah 𝑠1 = 𝑡𝑔𝛼1
2. 𝛼2 adalah inklinasi garis l , sehingga gradien l adalah 𝑠2 = 𝑡𝑔𝛼2
3. 𝜃 atau (180, 𝜃) adalah sudut ( g, l ) diperoleh 𝜃 = 𝛼1 +𝛼2
4. 𝑡𝑔𝛼 = 𝑡𝑔 𝛼1 − 𝛼2 = 1+𝑡𝑔𝑡𝑔𝛼1𝛼−1+𝑡𝑔𝑡𝑔𝛼2𝛼2 = 1𝑠+1𝑠−1𝑠.𝑠22

Contoh 1
Diketahui duagaris g dan l dengan persamaan 𝑔: 2𝑥 − 3𝑦 + 12 = 0 dan 𝑙: 𝑥 + 2𝑦 − 4 = 0,
carilah:
1.Tangen sudut antara garis g dan l
2.Sudut antara garis g dan l
Penyelesaian
1. Misalkan 𝜃 sudut 𝑔, 𝑙
2. Misalkan gradien g adalah 𝑠1 = 𝑡𝑔𝛼1 = 3
3. Misalkan gradient l adalah 𝑠2 = 𝑡𝑔𝛼2 = 2
4. Maka 𝑡𝑔𝜃 = 𝑡𝑔𝛼1−𝑡𝑔𝛼2 = 7
5. Menentukan Sudut (𝑔, 𝑙), 𝑡𝑔𝜃 =, 𝜃 = 60

GARIS-GARIS SEJAJAR DAN SALING TEGAK LURUS

Garis 𝑔1 dan 𝑔2 dengan persamaan 𝑔1: 𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1 = 0 dan 𝑔2: 𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2 = 0. Jika 𝑔1
sejajar 𝑔2, maka 𝜃 = 0°. Dalam pembahasan ini pengertian sejajar mencakup pengertian
berimpit.
Akibatnya 𝑏1 = 𝑘. 𝑏2 dan 𝑎1 = 𝑘. 𝑎2, Sehingga: 𝑏𝑏12 = 𝑎𝑎12 = 𝑘. Jika 𝑔1 ⫽ 𝑔2 maka 𝑏𝑏12 = 𝑎𝑎12
Jika 𝑐1 = 𝑘. 𝑐2 Atau 𝑐1 = 𝑘. 𝑐2 Berarti 𝑏𝑏12 = 𝑎𝑎12 = 𝑐𝑐12, maka 𝑔1 dan 𝑔2 berimpit. Misalnya
garis 2𝑥 − 3𝑦 − 1 = 0, sejajar dengan garis 6𝑥 − 9𝑦 − 3 = 0 karena 2 = −3 dan 6−9 garis 2𝑥 − 3𝑦
− 1 = 0 berimpit dengan 6𝑥 − 9𝑦 − 3 = 0 karena 2 = −3 = −1 6 −9 −3
Jika 𝛼1 dan 𝛼2 berturut-turut inklinasi garis 𝑔1 dan 𝑔2, dan 𝑔1 sejajar 𝑔2 (𝜃 = 0°) maka 𝛼1 = 𝛼2,
Berarti 𝑡𝑔𝛼1 = 𝑡𝑔𝛼2 atau 𝑠1=𝑠2. Dapat pula diperlihatkan dengan rumus: 𝑡𝑔 𝜃 = 1𝑠+1𝑠−1𝑠.𝑠22
, dengan 𝜃 = 0° maka diperoleh 𝑠1 = 𝑠2.
Jadi 𝒈𝟏 ⫽ 𝒈𝟐 ⟺ 𝒔𝟏 = 𝒔𝟐, dengan 𝒔𝟏 dan 𝒔𝟐 secara berturut-turut adalah koefisien arah 𝒈𝟏 dan
𝒈𝟐. Misalnya garis 2𝑥 − 3𝑦 + 7 = 0 sejajar dengan garis 4𝑥 − 6𝑦 = 0 karena arahnya sama
yaitu 2.3
Jika 𝑔1 tegak lurus 𝑔2(𝜃 = 90°), maka 𝑏1𝑏2 + 𝑎1𝑎2 = 0. Jika 𝑠1 dan 𝑠2 secara berturut-turut
adalah koefisien arah 𝑔1 dan 𝑔2, dan 𝑔1 tegak lurus 𝑔2(𝜃 = 90°) maka dengan rumus:
𝑡𝑔 𝜃 = 1𝑠+1𝑠−1𝑠.𝑠22, dengan 𝜃 = 90° maka diperoleh 1 + 𝑠1𝑠2 = 0 atau 𝑠1𝑠2 = −1
Jadi 𝒈𝟏 ⊥ 𝒈𝟐 ⟺ 𝒔𝟏𝒔𝟐 = −𝟏, dengan 𝒔𝟏 dan 𝒔𝟐 secara berturut-turut adalah koefidien arah 𝒈𝟏

dan 𝒈𝟐. Misalnya garis 𝑔1: 2𝑥 − 3𝑦 + 6 = 0 tegak lurus terhadap garis 𝑔2: 3𝑥 + 2𝑦 − 1 = 0

karena 𝑎1𝑎2 + 𝑏1𝑏2 = 2.3 + −3 . 2 = 0 atau karena 𝑠1𝑠2 = 32 . (− 32) = −1.

CONTOH 1
Carilah persamaan garis yang memenuhi titik (5,-2) dan sejajar dengan garis
2𝑥 − 3𝑦 + 6 = 0.
Jawab:
Misal diketahui 𝑔1 = 2𝑥 − 3𝑦 + 6 = 0 𝑔2 = . . . ?
𝑔2 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0
𝑔1 ⫽ 𝑔2 maka 𝑏𝑏12 = 𝑎𝑎12 = 𝑐𝑐12−3 2 = 𝑘ab
(ambil 𝑘 = 1) → 2 = 𝑘 −3 = 𝑘ab 2−3 = 1= 1𝑎𝑎2 = 𝑎−3 = 𝑎

Sehingga 𝑔2 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0
𝑔2 = 2𝑥 − 3𝑦 + 𝑐 = 0.
𝑔2 melalui titik (5,-2) berarti 2.5 − 3 −2 + 𝑐 = 0
10 + 6 + 𝑐 = 0
16 + 𝑐 = 0
𝑐 = −16
Maka persamasan garis 𝑔2 = 2𝑥 − 3𝑦 − 16 = 0

CONTOH 2

ABC adalah segitiga A(-2,-3), B(2,0) dan C(-1,0). Carilah persamaan garis tinggi dari titik C.

Penyelesaian:
𝑚1 = 𝑥𝑦22−−𝑦𝑥110−(−3) = 2−(−2) 3 = 4
Karena garis tinggi tegak lurus garis AB maka:
𝑚1. 𝑚2 = −1
4 . 𝑚2 = −1

𝑚2 = 3Τ4
𝑚2 = −1 . 3 = − 3
Sehingga persamaan garis tinggi yang melalui titik C(-1,2) dengan gradien − 4 adalah:
𝑦−𝑦1 =𝑚 𝑥−𝑥1
𝑦−2=−𝑥− −1
𝑦−2=− (𝑥+1)
3 𝑦−2 =−4(𝑥+1)
3𝑦−6=−4𝑥−4
3𝑦+4𝑥−6+4=0
3𝑦+4𝑥−2=0
4𝑥+3𝑦−2=0
Jadi persamaan garis tinggi dari titik C adalah 4𝑥+3𝑦−2=0

JARAK DARI SUATU TITIK KE SUATU GARIS


Diketahui suatu titik sebarang 𝑃1(𝑥1, 𝑦1) dan garis 𝑔: 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0. Dalam bagian ini akan
dicari jarak dari titik 𝑃1 ke garis 𝑔.
Titik 𝑃2(𝑥2, 𝑦2) adalah proyeksi 𝑃1(𝑥1, 𝑦1) pada garis 𝑔.
Jadi 𝑃1𝑃2 adalah jarak dari 𝑃1 ke garis 𝑔 (𝑑 = 𝑃1𝑃2 ).
𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 + (−𝑎𝑥2 − 𝑏𝑦2)
𝑃2𝑃1= 𝑎2 + 𝑏2
Karena 𝑃2(𝑥2, 𝑦2) terletak pada garis 𝑔, berarti 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐 = 0
−𝑎𝑥2 − 𝑏𝑦2 = 𝑐 sehingga 𝑑 = 𝑃2𝑃1 = 𝑎𝑥1𝑎+2𝑏+𝑦𝑏12+𝑐 . . . . . . . . .

Titik 𝑃2(𝑥2, 𝑦2) adalah proyeksi 𝑃1(𝑥1, 𝑦1) pada garis 𝑔. Jadi 𝑃2𝑃1 adalah jarak dari 𝑃1 ke garis
𝑔 (𝑑 = 𝑃2𝑃1 ).
𝑃2𝑃1 = −(𝑎𝑥1+𝑏𝑦1𝑎+2+−𝑏𝑎2𝑥2−𝑏𝑦2 )Karena 𝑃2(𝑥2, 𝑦2) terleta pada garis 𝑔, berarti 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑦2 + 𝑐 = 0
−𝑎𝑥2 − 𝑏𝑦2 = 𝑐 sehingga 𝑑 = 𝑃2𝑃1 = −(𝑎𝑥𝑎1+2+𝑏𝑏𝑦12+𝑐) . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Dari persamaan (1) dan (2) dan mengingat bahwa pengertian jarak di sini adalah jarak positif
maka secara umum, jarak suatu titik P(𝑥1, 𝑦1) pada garis 𝑔: 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 adalah:

𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 + 𝑐
𝑑=
𝑎2 + 𝑏2

CONTOH

Carilah jarak dari titik A(-3,5) dan dari titik B(0,-3) terhadap garis 𝑔: 3𝑥 − 4𝑦 + 12 = 0.

penyelesaian

Jadi, jarak terhadap garis 𝑔: 3𝑥 − 4𝑦 + 12 = 0 dari titik A(-3,5) adalah 3 2 satuan Panjang dan
dari titik B(0,-3) adalah 4 4 satuan panjang.
5
Garis- garis berpotongan dan berkas garis
Garis- garis berpotongan
Titik potong antara dua garis, berarti titik itu terletak pada garis pertama maupun pada garis
kedua. Mencari koordinat

Anda mungkin juga menyukai