Letak titik di R1
Q O P
Jika O menyatakan titik pangkal, maka titik P diberi tanda +1 atau 1, titik P dikatakan
berkoordinat 1 dilambangkan P(1)
Jika O menyatakan titik pangkal, maka titik Q diberi tanda -2, titik Q yang berjarak 2 satuan
disebelah kiri O dikatakan berkoordinat C(-2).
Letak titik di R2
Sistem koordinat kartesius di ruang dua (R2) atau bidang terdiri dari dua garis yang saling tegak
lurus.
Disebut sumbu X dan sumbu Y, berpotongan di titik O(0,0) yang disebut titik asal.
Sistem koordinat ini digunakan untuk menentukan kedudukan suatu titik pada bidang datar
Y
Bilangan yang menyatakan jarak titik O dan Xp disebut Koordinat X atau Absis
Yp P
Bilangan yang menyatakan jarak titik O dan Yp disebut Koordinat Y atau Ordinat
X Sehingga keberadaan titik itu berada di koordinat:
0 Xp P(Xp,Yp)
Contoh:
Letak titik di R3
Letak titik pada koordinat kartesius dalam ruang ditulis dalam bentuk (x, y,z) dimana x disebut
absis, y disebut ordinat dan z disebut aplikat.
Ketiga bidang dan membagi ruang menjadi 8 bagian atau daerah yang masing-masing disebut oktan.
Suatu titik T(x,y,z ) di ruang dimensi tiga dikatakan terletak pada:
Oktan I : jika absis x>0, ordinat y>0, dan aplikat z>0
Oktan II : jika absis x<0, ordinat y>0, dan aplikat z>0
Oktan III : jika absis x<0, ordinat y<0, dan aplikat z>0
Oktan IV : jika absis x>0, ordinat y<0, dan aplikat z>0
Oktan V : jika absis x>0, ordinat y>0, dan aplikat z<0
Oktan VI : jika absis x<0, ordinat y>0, dan aplikat z<0
Oktan VII : jika absis x<0, ordinat y<0, dan aplikat z<0
Oktan VIII : jika absis x>0, ordinat y<0, dan aplikat z<0
Contoh:
Jarak antara 2 titik di bidang
Garis vertikal yang melalui P1 dan garis horizontal yang melalui P2 berpotongan pada titik
Q(x1, y2).
Misalkan kita hendak menentukan jarak antara titik P1(x1, y1, z1) dan P2(x2, y2, z2)
P2
P1
Diketahui titik A(X1,Y1), titik B(X2,Y2), titik P(Xp,Yp), dan |AP|:|PB|= m:n
Diketahui titik A(X1,Y1,Z1), titik B(X2,Y2,Z2), titik P(Xp,Yp,Zp), dan |AP|:|PB|= m:n
z
mPn B
A
D
C
A 2 P 2 B2 x
O
A3 A1
F E
P3 H P1
B3
G B1
y
Sehingga Koordinat titik
Langkah-langkah:
1. Mencari titik potong garis pada sumbu X, dengan substitusi Y=0 pada persamaan garis lurus
tersebut. Nanti akan diperoleh (X,0)
2. Mencari titik potong garis pada sumbu Y, dengan substitusi X=0 pada persamaan garis lurus
tersebut. Nanti akan diperoleh (0,Y)
3. Dua koordinat titik digambar pada sistem salib sumbu kartesius.
4. Garis tersebut adalah garis yang melalui dua titik itu.
Garis p dan q yang persamaannya adalah: Untuk menentukan titik potong kedua persamaan garis itu bisa
𝑝 ≡ 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐 = 0 dengan:
5.
6. 1. Metode eliminasi Sistem Persamaan Linear 2 Variabel.
𝑞 ≡ 𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐 = 0
2. Metode substitusi Sistem Persamaan Linear 2 Variabel.
𝛼 Jadi,
𝑛 0 x
𝐵(− , 0) 𝑦2− 𝑦1
𝑚 gradien = tan 𝛼 = 𝑚 =
𝑥2− 𝑥1
Garis Melalui Titik Asal dan Sebuah Titik Tertentu Garis Melalui Dua Titik yang Diketahui
Misal ada titik P(X1,Y1) dan titik O(0,0) Misal ada titik A(X1,Y1) dan B(X2,Y2)
𝑦1 𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
𝑦= 𝑥 =
𝑦2 𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Garis Melalui Suatu Titik Tertentu dengan Gradien yang Diketahui
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑎𝑦 + 𝑏𝑥 = 𝑎𝑏
Diketahui |OQ|=p
α 𝑥. 𝑐𝑜𝑠𝛼 + 𝑦. 𝑠𝑖𝑛𝛼 = 𝑝
𝑔1 : 𝑦 = 𝑚1 𝑥 + 𝑛1
𝑔2 : 𝑦 = 𝑚2 𝑥 + 𝑛2
Kemungkinan:
𝑚𝑔1 . 𝑚𝑔2 = −1
2. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑔1 ∥ 𝑔2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝛾 = 0°
𝑚𝑔1 = 𝑚𝑔2
𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0
Adalah suatu kumpulan atau keluarga garis yang mempunyai karakteristik yang sama terbentuk
dari perpotongan kedua garis.
Keterangan : Karakteristik yang sama yaitu melewati 1 titik potong yang sama.
Banyaknya garis yang terbentuk melalui 1 titik potong yaitu tak hingga.
𝑔2 ≡ 𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 = 0
<=> 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 +⋋ (𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 ) = 0
LINGKARAN
Definisi: lingkaran adalah koordinat tempat kedudukan titik-titik yang memiliki jarak sama
terhadap suatu titik tertentu.
- Jari-jari lingkaran adalah jarak lingkaran terhadap titik pusat lingkaran yang
besarnya selalu sama terhadap titik dimanapun pada lingkaran.
Persamaan Lingkaran:
Jika r>0, persamaan bentuk umum itu menyatakan lingkaran bentuk nyata.
Jika r=0, persamaan bentuk umum itu menyatakan lingkaran berupa sebuah titik.
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
0
(𝑥 − 𝑥𝑝 )2 + (𝑦 − 𝑦𝑝 )2 = 𝑟 2
(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 ) + (𝑦 − 𝑦1 )(𝑦 − 𝑦2 ) = 0
8. Jika diketahui titik pusat (xp,yp) dan 1 titik (x1,y1 ) pada lingkaran
(𝑥 − 𝑥𝑝 )2 + (𝑦 − 𝑦𝑝 )2 = 𝑟 2 𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖
𝑟 = √(𝑥1 − 𝑥𝑝 )2 +(𝑦1 − 𝑦𝑝 )2
Kuasa (K) adalah persamaan lingkaran yang telah disubstitusi oleh koordinat titik yang diuji.
Kuasa lingkaran ada 3:
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
a. Jika D > 0, maka garis memotong lingkaran (di dua titik perpotongan).
b. Jika D = 0, maka garis menyinggung lingkaran (di satu titik perpotongan).
c. Jika D < 0, maka garis tidak memotong lingkaran (tidak ada titik perpotongan).
Persamaan Garis Singgung lingkaran melalui titik diluar lingkaran
Diketahui satu titik T(X0,Y0) di luar lingkaran dan tidak diketahui titik singgung pada lingkaran
Langkah-langkah:
1. Dari titik T dibuat garis-garis singgung pada lingkaran dan titik singgungnya misalkan
S1(X1,Y1) Maka diperoleh persamaan garis singgungnya.
2. Karena garis singgung melewati titik diluar lingkaran, maka substitusikan koordinat T ke
persamaan garis singgung pada langkah 1)
3. S1 terletak pada lingkaran, sehingga substituskan koordinat S1 pada persamaan
lingkaran awal.
4. Substitusikan hasil langkah 2) ke persamaan lingkaran pada langkah 3) dan hitung.
5. Setelah didapatkan X1 dan Y1 maka substitusikan ke persamaan garis singgung di
langkah 1) dan didapatkan hasilnya.
Garis Kuasa
Definisi: Tempat kedudukan titik-titik yang berkuasa sama terhadap 2 lingkaran disebut garis
kuasa kedua lingkaran.
𝐾1 − 𝐾2 = 0
Berkas Lingkaran
Adalah suatu kumpulan atau keluarga lingkaran yang mempunyai karakteristik yang sama
terbentuk dari perpotongan kedua lingkaran.
𝐾1 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 = 0 𝐾2 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴2 𝑥 + 𝐵2 𝑦 + 𝐶2 = 0
𝐾1 +⋋ 𝐾2 = 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ⋋∈ 𝑅
Kedudukan Dua Lingkaran
Jika terdapat dua lingkaran masing-masing lingkaran L1 berpusat di P dengan jari-jari R dan
lingkaran L2 berpusat di Q dengan jari-jari r di mana R>r maka terdapat beberapa kedudukan
lingkaran sebagai berikut.
Definisi: Sudut antara dua lingkaran adalah sudut yang diapit oleh garis-garis singgung pada
lingkaran lingkaran di titik potong kedua lingkaran itu.
Elips adalah himpunan semua titik dimana jumlah jarak tiap titik
terhadap dua titik tertentu yang bukan elemen himpunan tersebut
adalah tetap. Dua titik tertentu itu disebut titik fokus atau titik api
(F1 dan F2). Jumlah jarak tetap = 2a (a>0) dan jarak F1 dan F2 adalah
𝐹1𝐹2 = 2c.
Titik P(x,y) adalah titik sebarang pada elips sehingga berlaku, ̅̅̅̅̅
𝐹1 𝑃 + ̅̅̅̅̅
𝐹2 𝑃 = 2𝑎
Perhatikan
Persamaan Elips
a) Berpusat O(0,0)
𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
+ = 1, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 > 𝑏 + = 1, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 > 𝑏
𝑎2 𝑏 2 𝑏 2 𝑎2
b) Berpusat di M(p,q)
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑦 2 + 𝐶𝑥 + 𝐷𝑦 + 𝐸 = 0
Dengan A,B, C, D, dan E ϵR, A,B≠0, tanda A dan B sama, yang diperoleh dari
persamaan elips:
Cara menentukan:
Substitusikan titik tersebut kedalam persamaan elips dan analisa sesuai tabel dibawah:
misal:
Garis: 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
Elips: 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑦 2 + 𝐶𝑥 + 𝐷𝑦 + 𝐸 = 0
𝑥2 𝑦2 𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
1. 2 + 2 = 1 1. + 2 =1
𝑎 𝑏 𝑎2 𝑏
𝑥2 𝑦2 𝑦1 𝑦 𝑥1 𝑥
2. + =1 2. + 2 =1
𝑏 2 𝑎2 𝑎2 𝑏
Langkah-langkah:
𝑥2 𝑦2
2. + = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑏 2 𝑚2 + 𝑎2
𝑏 2 𝑎2
(𝑥 − 𝑝)2 (𝑦 − 𝑞)2
3. + = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 − 𝑞 = 𝑚(𝑥 − 𝑝) ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏 2
𝑎2 𝑏2
(𝑥 − 𝑝)2 (𝑦 − 𝑞)2
4. + = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 − 𝑞 = 𝑚(𝑥 − 𝑝) ± √𝑏 2 𝑚2 + 𝑎2
𝑏2 𝑎2
HIPERBOLA
̅̅̅̅̅̅
|𝑃𝐹1 − ̅̅̅̅̅
𝑃𝐹2 | = 2𝑎
Perhatikan gambar!
a) Berpusat di O(0,0)
Persamaan hiperbola:
𝑥2 𝑦2
− = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 2 𝑥 2 − 𝑎2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏 2
𝑎2 𝑏 2
Dengan:
1. Pusat O(0,0)
2. Fokus F1(-c,0) dan F2(c,0)
3. Puncak A(-a,0) dan B(a,0)
4. Sumbu simetri:
a) Sumbu utama adalah sumbu x
b) Sumbu sekawan adalah sumbu y
5. Sumbu nyata AB = 2a
6. Sumbu imajiner CD =2b
7. Persamaan diretriks: −𝑎2 𝑎2
𝑔1 : 𝑥 = 𝑑𝑎𝑛 𝑔2 : 𝑥 =
𝑐 𝑐
8. Eksentrisitas
𝑐
𝑒 = , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒 > 1
𝑎
9. Panjang lactus rectum = 2𝑏 2
10. 𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2 𝑎
Persamaan hiperbola: 𝑦2 𝑥2
− = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 2 𝑦 2 − 𝑎2 𝑥 2 = 𝑎2 𝑏 2
𝑎2 𝑏 2
Dengan:
1) Pusat O(0,0)
2) Fokus F1(0,-c) dan F2(0,c)
3) Puncak A(0,-a) dan B(0,a)
4) Sumbu simetri:
(a) Sumbu utama adalah sumbu y
(b) Sumbu sekawan adalah sumbu x
5) Sumbu nyata AB = 2a
6) Sumbu imajiner CD =2b
7) Persamaan diretriks:
−𝑎2 𝑎2
𝑔1 : 𝑥 = 𝑑𝑎𝑛 𝑔2 : 𝑥 =
𝑐 𝑐
8) Eksentrisitas
𝑐
𝑒= , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒 > 1
𝑎
2
9) Panjang lactus rectum = 2𝑏
𝑎
10) 𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2
b) Berpusat di (p,q)
Persamaan hiperbola:
(𝑥 − 𝑝)2 (𝑦 − 𝑞)2
− = 1,
𝑎2 𝑏2
𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑏 2 (𝑦 − 𝑝)2 − 𝑎2 (𝑥 − 𝑞)2 = 𝑎2 𝑏 2
Dengan:
1. Pusat (p,q)
2. Fokus F1(p,q-c) dan F2(p,q+c)
3. Puncak A(p,q-a) dan B(p,q+a)
4. Sumbu simetri:
a) Sumbu utama adalah sumbu x=p (sumbu Y’)
b) Sumbu sekawan adalah sumbu y=q (sumbu X’)
5. Sumbu nyata AB = 2a
6. Sumbu imajiner CD =2b
7. Persamaan diretriks:
𝑎2 𝑎2
𝑔1 : 𝑦 = 𝑞 − 𝑑𝑎𝑛 𝑔2 : 𝑦 = 𝑞 +
𝑐 𝑐
8. Eksentrisitas
𝑐
𝑒= , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒 > 1
𝑎
9. Panjang lactus rectum = 2𝑏 2
𝑎
10. 𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2
𝐴𝑥 2 − 𝐵𝑦 2 + 𝐶𝑥 + 𝐷𝑦 + 𝐸 = 0
Asimtot suatu garis lengkung adalah sebuah garis lurus yang makin lama
makin didekati oleh garis lengkung itu tetapi tidak pernah berpotongan.
Persamaan Garis Singgung Hiperbola
𝑥2 𝑦2 𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
1. − =1 1. − 2 =1
𝑎2 𝑏 2 𝑎2 𝑏
𝑦2 𝑥2 𝑦1 𝑦 𝑥1 𝑥
2. − =1 2. − 2 =1
𝑎2 𝑏 2 𝑎2 𝑏
𝑥2 𝑦2
1. − = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 − 𝑏 2
𝑎2 𝑏 2
𝑦2 𝑥2
2. − = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 −𝑏 2 𝑚2
𝑎2 𝑏 2
(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
3. − = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 − 𝑘 = 𝑚(𝑥 − ℎ) ± √𝑎2 𝑚2 − 𝑏 2
𝑎2 𝑏2
(𝑦 − 𝑘)2 (𝑥 − ℎ)2
4. − = 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑦 − 𝑘 = 𝑚(𝑥 − ℎ) ± √𝑎2 −𝑏2 𝑚2
𝑎2 𝑏2
Langkah-langkah:
Langkah menentukan:
1. Substitusi persamaan garis lurus ke persamaan hiperbola dan akan diperoleh P.K. Baru.
2. Mencari nilai diskriminan
PARABOLA
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik P sedemikian hingga jarak P dari suatu titik tertentu
= jaraknya dari suatu garis tertentu.
Titik tertentu : focus
Garis tertentu : direktriks.
Garis yang tegak lurus pada direktriks dan melalui fokus : sumbu parabola.
Perpotongan antara sumbu dan para-bola : puncak parabola.
Persamaan parabola
a. Berpusat di O(0,0)
b) Berpusat di (a,b)
No Persamaan Koordinat Koordinat Persamaan Persamaan Bentuk
Parabola titik fokus sumbu simetri diretriks parabola
puncak
1 (y-b)2=4p(x-a) (a,b) F(a+p,b) Y=b X=a-p Terbuka ke
kanan
2 (y-b)2=-4p(x-a) (a,b) F (a-p,b) Y=b X=a+p Terbuka ke
kiri
3 (x-a)2=4p(y-b) (a,b) F(a,b+p) X=a Y=b-p Terbuka ke
atas
4 (x-a)2=-4p(y-b) (a,b) F (a,b-p) X=a Y=b+p Terbuka ke
bawah
Misal:
Garis g: y = mx + n ……. (1)
Parabola: y2 = 4px ..…… (2)
Substitusi (1) ke (2) → P.K baru
𝑝
𝑦 2 = −4𝑝𝑥 adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 −
𝑚
𝑥 2 = 4𝑝𝑦 adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑚2 𝑝
𝑥 2 = −4𝑝𝑦 adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑚2 𝑝
𝑝
(𝑦 − 𝑏)2 = −4𝑝(𝑥 − 𝑎) adalah 𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) −
𝑚
Materi 78. 2018. Lingkaran Matematika Minat Kelas 11. Diakses melalui http://materi78.co pada
tanggal 17 September 2018.
Noormandiri, B.K. 2016. Matematika Jillid 2 untuk SMA Kelas XI Kelompok Peminatan. Jakarta: Erlangga
Sembiring, Suwah. 2009. Matematika Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI IPA. Bandung: Yrama Widya.
Suryani, Mulia. 2017. Buku Ajar Geometri Analitik. Sleman: Dee Publish
Tim Intersolusi. 2016. Pocket Series Pentalogy Matematika SMA. Solo: Genta Smart Publisher.
Tim Edu Penguin. 2019. Kisi-Kisi Terbaru UN+USBN SMP/MTS 2019. Jakarta: PT Grasindo.