PEMBAHASAN
∥ ∥
P A P’
Dari definisi di atas, HA disebut juga simetri titik dengan pusat A. Dapat dibuktikan bahwa
HA merupakan transformasi.
B. Sifat-Sifat Setengah Putaran
Teorema : A adalah sebuah titik, garis g dan h berpotongan tegak lurus di A, maka
HA = MgMh.
Bukti :
Oleh karena g ⊥ h, maka kita dapat membuat sebuah sistem sumbu ortogonal dengan g
sebagai sumbu x dan h sebagai sumbu y serta A sebagai titik asal. Harus dibuktikan bahwa
untuk setiap titik P berlaku HA (P) = MgMh (P).
y ( h)
P’ (-x, y) P (x, y)
x (g)
A
P1 (-x, -y)
Jika P = A MgMh (P) = Mg (P) = P
HA (P) = P
Oleh karena itu, maka terbukti bahwa HA (P) = MgMh (P).
Jika P A misal HA (P) = P1 (x1, y1)
x1 + x y1 + y
A (0,0) titik tengah PP1 (0,0) = ( , )
2 2
x1 + x y1 + y
Sehingga = 0 dan = 0 maka x1 = -x dan y1 = -y
2 2
P’
A
P
Q’
P A P’ Q A Q’
Akan dibuktikan P’Q’ = PQ.
P’Q’ = PQ’ – PA
= (PQ + AQ’) – PA
= PQ + PA – PA
= PQ
Terbukti bahwa P’Q’ = PQ.
Sebagai perbandingan akan dibuktikan secara analitis sebagai berikut.
Bukti :
Pusat putaran diimpitkan dengan pangkal koordinat sehingga rumusnya menjadi
x’ = -x, titik P (x1, y1) dipetakan ke P’ (x1’, y1’)
y’ = -y, titik Q (x2, y2) dipetakan ke Q’ (x2’, y2’)
P’Q’ = √(𝑥2′ − 𝑥1′ )2 + (𝑦2′ − 𝑦1′ )2
Sedangkan,
PQ = √(−𝑥2 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 + 𝑦1 )2
PQ = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
Terbukti bahwa setengah putaran mempertahankan jarak, yang berarti suatu setengah putaran
merupakan isometri.
Teorema
Untuk sebarang garis g dan setengah putaran HA maka HA (g) // g.
g
Q
g’
P’
A
P
Q’
Dari gambar diatas, berdasarkan teorema sebelumnya didapat bahwa m APQ = m AP’Q’
maka diperoleh PQ // P’Q’ sehingga terbukti bahwa HA (g) // g.
Teorema
Satu-satunya titik tetap dalam HA adalah titik A itu sendiri, sedangkan garis-garis tetap adalah
garis yang melalui A.
Bukti :
Untuk titik tetap
Berdasarkan teorema sebelumnya bahwa setengah putaran adalah suatu involusi.
Pencerminan terhadap garis g yang didefinisikan Mg (P) = P jika P g,
Mg (P) = P’ jika P g dan g adalah sumbu PP’. Jika dilihat secara umum, setiap titik A
g maka petanya dititik itu sendiri. Titik yang demikian disebut titik invarian atau titik
tetap dari suatu pencerminan. Titik A disebut titik invarian dari transformasi T apabila
berlaku T(A) = A.
Dapat diperlihatkan bahwa pencerminan mempunyai titik invarian yang banyaknya tak
hingga, sedangkan setengah putaran hanya mempunyai satu titik invarian yaitu titik
tengah setengah putaran itu. Bila garis dipetakan oleh suatu transformasi menjadi garis
disebut kolineasi. Setiap isometri adalah kolineasi, karena setengah putaran adalah
isometri maka setengah putaran adalah kolineasi. Hal ini akan dibuktikan sebagai
berikut.
Untuk garis tetap
Misalkan g garis melalui A dan C g, C A, maka HA (C) = C’ akan segaris dengan C
dan A (karena A titik tengah CC’) maka C’ g. Ini berlaku untuk setiap titik pada g
maka HA (g) = g.
Jadi g garis tetap terbukti.