Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Setengah Putaran (Half Turn)


Setengah putaran yang dinyatakan dengan H, merupakan kejadian khusus dari perputaran
(rotasi) dengan sudut putaran 180°, tetapi karena ada keistimewaannya yang lain maka
setengah putaran didahulukan untuk dibahas.
Sebuah setengah putaran dengan pusat A dinotasikan HA adalah suatu padanan (relasi)
yang didefinisikan sebagai berikut.
Untuk setiap titik P pada bidang euclid :
i) Jika P  A, maka HA (P) = P’ dengan A titik tengah atau titik simetri PP’.
ii) Jika P = A, maka HA (P) = P = A.

∥ ∥
P A P’

Dari definisi di atas, HA disebut juga simetri titik dengan pusat A. Dapat dibuktikan bahwa
HA merupakan transformasi.
B. Sifat-Sifat Setengah Putaran
Teorema : A adalah sebuah titik, garis g dan h berpotongan tegak lurus di A, maka
HA = MgMh.
Bukti :
Oleh karena g ⊥ h, maka kita dapat membuat sebuah sistem sumbu ortogonal dengan g

sebagai sumbu x dan h sebagai sumbu y serta A sebagai titik asal. Harus dibuktikan bahwa
untuk setiap titik P berlaku HA (P) = MgMh (P).
y ( h)

P’ (-x, y) P (x, y)

x (g)
A

P1 (-x, -y)
 Jika P = A MgMh (P) = Mg (P) = P
HA (P) = P
Oleh karena itu, maka terbukti bahwa HA (P) = MgMh (P).
 Jika P  A misal HA (P) = P1 (x1, y1)
x1 + x y1 + y
A (0,0) titik tengah PP1 (0,0) = ( , )
2 2
x1 + x y1 + y
Sehingga = 0 dan = 0 maka x1 = -x dan y1 = -y
2 2

Jadi HA (P) = P1 (-x, -y)


Perhatikan MgMh (P) = Mg [(-x, y)] = (-x, -y)
Jadi jika P  A HA (P) = MgMh (P) sehingga berlaku untuk setiap P  V, berarti
HA = MgMh.
Dapat pula dibuktikan bahwa HA (P) = MhMg (P) sehingga diperoleh
MgMh (P) = MhMg (P).
Hubungan ini secara umum dapat dituliskan dengan teorema jika g dan h dua garis
berpotongan tegak lurus maka MgMh = MhMg.
Teorema
Jika A (a, b) dan P (x, y) maka HA (P) adalah (2a – x, 2b – y).
Bukti :
∥ ∥
P (x, y) A (a, b) P’ (x’, y’)
𝑥 + 𝑥′ 𝑦 + 𝑦′
Sehingga a = 2 dan b= 2
2a = x + x’ 2b = y + y’
x’ = 2a – x y’ = 2b – y
Jadi teorema ini terbukti.
Sedangkan jika titik pusat setengah putaran adalah titik O (0,0) maka rumus tersebut menjadi
x’ = -x dan y’ = -y.
Teorema
Setengah putaran merupakan suatu involusi. Sehingga HA2 = I atau HA-1 = HA.
Bukti : Ambil sebarang titik P di bidang V.
 Jika P = A diperoleh HA2 (P) = HA (HA(P)) = HA (P) = P
 Jika P  A, HA (P) = P’ dengan A sebagai titik simetri dari P dan P’.
Sehingga HA2 (P) = HA (HA(P)) = HA (P’) = P, karena P dan P’ punya titik tengah A.
Jadi terbukti HA2 (P) = HA (HA(P)) = P untuk sebarang P di bidang V dan terbukti involusi.
Teorema
Setengah putaran adalah suatu isometri.
Q

P’
A
P

Q’

Bukti : Misalkan pusat setengah putaran adalah A.


Berdasarkan gambar di atas, P, Q, A tak segaris.
Ambil P’ = HA (P) dan Q’ = HA (Q).
Dari hukum sisi-sudut-sisi, ∆ AP ′ Q′ ≅ ∆ APQ maka P’Q’ = PQ terbukti.
Jika P, Q, A segaris maka :

P A P’ Q A Q’
Akan dibuktikan P’Q’ = PQ.
P’Q’ = PQ’ – PA
= (PQ + AQ’) – PA
= PQ + PA – PA
= PQ
Terbukti bahwa P’Q’ = PQ.
Sebagai perbandingan akan dibuktikan secara analitis sebagai berikut.
Bukti :
Pusat putaran diimpitkan dengan pangkal koordinat sehingga rumusnya menjadi
x’ = -x, titik P (x1, y1) dipetakan ke P’ (x1’, y1’)
y’ = -y, titik Q (x2, y2) dipetakan ke Q’ (x2’, y2’)
P’Q’ = √(𝑥2′ − 𝑥1′ )2 + (𝑦2′ − 𝑦1′ )2
Sedangkan,
PQ = √(−𝑥2 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 + 𝑦1 )2

PQ = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
Terbukti bahwa setengah putaran mempertahankan jarak, yang berarti suatu setengah putaran
merupakan isometri.
Teorema
Untuk sebarang garis g dan setengah putaran HA maka HA (g) // g.
g
Q
g’

P’
A
P

Q’

Dari gambar diatas, berdasarkan teorema sebelumnya didapat bahwa m APQ = m AP’Q’
maka diperoleh PQ // P’Q’ sehingga terbukti bahwa HA (g) // g.
Teorema
Satu-satunya titik tetap dalam HA adalah titik A itu sendiri, sedangkan garis-garis tetap adalah
garis yang melalui A.
Bukti :
 Untuk titik tetap
Berdasarkan teorema sebelumnya bahwa setengah putaran adalah suatu involusi.
Pencerminan terhadap garis g yang didefinisikan Mg (P) = P jika P  g,
Mg (P) = P’ jika P  g dan g adalah sumbu PP’. Jika dilihat secara umum, setiap titik A
 g maka petanya dititik itu sendiri. Titik yang demikian disebut titik invarian atau titik
tetap dari suatu pencerminan. Titik A disebut titik invarian dari transformasi T apabila
berlaku T(A) = A.
Dapat diperlihatkan bahwa pencerminan mempunyai titik invarian yang banyaknya tak
hingga, sedangkan setengah putaran hanya mempunyai satu titik invarian yaitu titik
tengah setengah putaran itu. Bila garis dipetakan oleh suatu transformasi menjadi garis
disebut kolineasi. Setiap isometri adalah kolineasi, karena setengah putaran adalah
isometri maka setengah putaran adalah kolineasi. Hal ini akan dibuktikan sebagai
berikut.
 Untuk garis tetap
Misalkan g garis melalui A dan C  g, C  A, maka HA (C) = C’ akan segaris dengan C
dan A (karena A titik tengah CC’) maka C’  g. Ini berlaku untuk setiap titik pada g
maka HA (g) = g.
Jadi g garis tetap terbukti.

Anda mungkin juga menyukai