Anda di halaman 1dari 9

LUASAN BERDERAJAT DUA

(Makalah)

Disusun Oleh :

1. Arvina Tri Septiani (1813021056)


2. Made Riasih (1813021026)
3. Mita Dwi Sari (1813021028)

Mata Kuliah : Geometri Analitik Ruang

Dosen Pengampu : Drs. Haninda Bharata, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Pada kesempatan ini kami selaku penulis mencoba untuk membuat makalah tentang
“Luasan Berderajat Dua” Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Geometri Analitik Ruang.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pembaca. Apabila dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan, kami mohon maaf. Dan kami sangat
menantikan saran dan kritik pembaca yang sifatnya membangun. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Mei2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................


A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................


A. Persamaan Umum Luasan Berderajat Dua ....................................
B. Titik Pusat Luasan Berderajat Dua ................................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................


A. Simpulan ............................................................................................
B. Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di dalam materi sebelumnya, kita telah mempelajari mengenai elipsoida,
paraboloida, bola, dan lain-lain. Hal-hal yang telah kita pelajari tersebut
merupakan luasan berderajat dua di ruang dimensi tiga.

Setiap luasan berderajat dua memiliki persamaannya masing-masing, namun


perlu kita ketahui bahwa sebuah luasan berderajat dua juga memiliki
persamaan umum yang merupakan hasil manipulasi aljabar dari setiap
persamaan luasan berderajat dua. Selain memiliki persamaan umum, luasan
berderajat dua juga memiliki titik pusat.

Olehkarena itu, kami memiliki keinginan untuk mengetahui dan mrncari


persamaan umum luasan berderajat dua dan titik pusat luasan berderajat dua
tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, ialah:
1. Bagaimanakah persamaan umum luasan berderajat dua?
2. Bagaimanakah cara mencari titik pusat luasan berderajat dua?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, ialah:
1. Mengetahui persamaan umum luasan berderajat dua;
2. Mengetahui cara mencari titik pusat luasan berderajat dua.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persamaan Umum Luasan Berderajat Dua


Yang termasuk kedalam luasan berderajat dua dalamx, y, dan z ialah
elipsoida, paraboloida, kerucut, bola, dan lain-lain. Persamaan umum
berderajat dua berbentuk
Ax2 + By2 + Cz2 + 2Dxy + 2Exz + 2Fyz + 2Gx + 2Hy +2Iz + J =0
Dalam koordinat-koordinat homogen persamaan diatas menjadi:
Ax2+By2+Cz2+2Dxy+2Exz+2Fyz+2Gxw+2Hyw+2Izw+Jw2=0
Yang disebut bagian homogen berderajat dua adalah
Ax2+By2+Cz2+2Dxy+2Exz+2Fyz.
Yang disebut bagian homogen berderajat satu adalah 2Gx+2Hy+2Iz.
dan yang disebut suku tetap adalah J.

Persamaan berderajat dua ini disebut juga dengan persamaan luasan


berderajat dua. Mari kita tinjau kemungkinan kemungkinan yang terjadi
dalam persamaan :
1. J = 0
Jika J=0 maka luasan berderajat dua melalui O(0,0,0), karena koordinat-
koordinat titik ini memenuhi persamaan berderajat dua itu.

Misalkan luasan itu dipotong dengan garis x=mz, y=nz koordinat


koordinat titik potongnya dapat dicari dengan:
(Am2 + Bn2 + 2Dmn +2Em + 2Dn + C)z2 + (2Gm + 2Hn + 2I) z =0
Supaya garis itu menyinggung luasan, maka kedua titik potongnya harus
berhimpit. Sehingga agar persamaan terakhir ini memiliki dua akar yang
sama, harus dipenuhi:
2Gm + 2Hn + 2I = 0
Tempat kedudukan garis-garis singgung terdapat dengan mengeliminir :
 x = mz
 y = nz
 2Gm+2Hn+2I=0
Persamaan bidang singgung pada luasan itu di titik O(0,0,0) ialah Gx + Hy
+ Iz =0
Jadi, jika J=0, maka luasan berderajat dua melalui O(0,0,0) dan
persamaan bidang singgungnya di O ialah bagian homogen berderajat
satu yang disamakan nol.

2. G=H=I=0
Jika G=H=I=0, persamaannya menjadi
Ax2+By2+Cz2+2Dxy+2Exz+2Fyz+2Gx+J=0. Jika (x, y, z) terletak pada
luasan ini, maka tentu titik (-x, -y, -z) juga terletak pada luasan. Sebab
jika didalam suatu persamaan itu x diganti -x, y diganti -y, dan z diganti -
z, maka persamaan itu tidak berubah. Ini berarti bahwa luasan itu
simetris terhadap titik O, jika O merupakan titik pudat luasan tersebut.

3. G=H=I=J=0
Jika G=H=I=J=0, maka persamaannya menjadi
Ax2+By2+Cz2+2Dxy+2Exz+2Fyz= 0. Jika titik T (x, y, z) terletak pada
luasaan tersebut, maka tentu titik (mx, my, mz) juga terletak pada luasan
tersebut. Hal ini berarti bahwa titik-titik pada garis OT terletak
padaluasan itu.
Contoh:
Tentukan persamaan umum kerucut yang puncaknya (2,3,5) dam persamaan
garis arahnya : x2 + y2 - z2 =1, x + y + z =0.
Penyelesaian:
Misalkan T (x0,y0,z0) suatu titik pada garis arah, maka dipenuhi:
x02 + y02- z02 =1............... (i)
x0 + y0 +z0= 0................. (ii)
persamaan garis pelukis yang melalui T adalah :
𝑥−2 𝑦−3 𝑧−5
= = =𝛼
𝑝−2 𝑞−3 𝑟−5
Maka diperoleh :
x - 2 = 𝛼 (p-2)
𝑥−2
p–2= 𝛼
𝑥−2 + 2𝛼
p= ................................................................... (iii)
𝛼

dengan cara yang sama diperoleh:


𝑦 −3 + 3𝛼
q= .................................................................. (iv)
𝛼
𝑧 −5 + 5𝛼
r = .................................................................. (v)
𝛼

Setelah itu kita subtitusikan nilai p,q,r ke dalam persamaan (ii), sehingga
didapat:
p+q+r=0
𝑥 − 2 + 2𝛼 𝑦 − 3 + 3𝛼 𝑧 − 5 + 5𝛼
+ + =0
𝛼 𝛼 𝛼
𝑥 − 2 + 2𝛼 + 𝑦 − 3 + 3𝛼 + 𝑧 − 5 + 5𝛼
=0
𝛼
x + y + z + 10α – 10 = 0
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10
𝛼=
−10
Subtitusikan nilai α ke persamaan (iii), (iv), dan (v)
𝑥+𝑦+𝑧−10
𝑥 − 2 + 2𝛼 𝑥 − 2 + 2 ( −10 )
𝑝= = 𝑥+𝑦+𝑧−10
𝛼
−10
−10𝑥 + 20 + 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 − 20
𝑝=
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10
−8𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧
𝑝=
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10
Dengan cara yang sama juga dihasilkan :
3𝑥 − 7𝑦 + 3𝑧
𝑝=
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10
5𝑥 + 5𝑦 − 5𝑧
𝑟=
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10
Selanjutnya subtitusikan p,q, da r ke persamaan (i)
P2 + q2 + r2 = 1
−8𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 2 3𝑥 − 7𝑦 + 3𝑧 2 5𝑥 + 5𝑦 − 5𝑧 2
( ) +( ) +( ) =1
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 − 10
(-8x + 2y + 2z)2 + (3x – 7y + 3z)2 + (5x + 5y – 5z)2 = (x + y + z - 10)2
97x2 + 77y2 + 37z2 – 26xy – 66xz – 86yz + 20x + 20y – 100 = 0
Jadi persamaan umum dari kerucut tersebut adalah 97x2 + 77y2 + 37z2 – 26xy
– 66xz – 86yz + 20x + 20y – 100 = 0

B. TitikPusatLuasanBerderajatDua

Anda mungkin juga menyukai