Nama
NIM
Prodi
BAB II
SISTEM BILANGAN REAL
A. Kompetensi dan Indikator
A.1 Standar Kompetensi
Menggunakan konsep bilangan real dalam soal dan permasalahan
yang relevan.
A.2 Kompetensi Dasar
Memahami matematika pada materi sistem bilangan real,
ketaksamaan, nilai mutlak, akar
kuadrat dan kuadrat, koordinat kartesius dan kutub, grafik, serta
sistem persamaan linear
A.3 Indikator Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengerjakan soal-soal
A. Sistem Bilangan
BILANGAN REAL
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang
merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan
himpunan bilangan irasional
Bilangan Rasional
p
q
p
q
| p, q Z, q_=
0}
- Invers
Terhadap penjumlahan yaitu x sehingga x +(-x) = 0
1
sehingga x . x
=1
Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan bila z
bilangan negatif, maka xz > yz
Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut dengan garis
bilangan(real)
-3
{ x|a x b , x R }
=(a,b ]
{x |x b , x R }
{x |x a , x< R }
=(-,a]
B. Pertidaksamaan
Notasi Interval: Misalkan a, b R,
2. [a, b] = { x | a x b
a }
b
a b
3. [a, b) = { x | a x < b}
4. (a,) = { x |x > a}
5. [a,) = { x | x a }
6. (, b) = { x |x < b}
7. (, b] = { x | x b }
8. (,) = R
B. Pertidaksamaan
Pertidaksamaan tidak boleh dikalikan atau dibagi oleh suatu variabel karena
variabel tersebut bisa bernilai positif atau negatif.
Pertidaksamaan akan berubah tanda apabila variabel pengali/pembagi bernilai
negatif.
Bentuk umum:
A(x) C(x)
<
B ( x) D ( x )
x 22 x+ 8 x 5+3 x4
2x x +3
C ( x)
D( x)
sehingga
P(x)
<0
Q( x)
P(x)
Q( x)
P(x)
Q( x)
sepanjang suatu
c)5x 3
7 - 3x
Hati-Hati:
Jangan mengalikan pertaksamaan dengan bilangan yang tidak
diketahui tandanya
ilustrasi:
1
<1
x1
3(x +1)
C. Nilai Mutlak
Definisi nilai mutlak
,x 0
,x 0
Contoh:
| 6 | = 6 ,karena 60
| -4| = - ( - 4) = 4,karena 4 0
| 0 | =0
Akibat definisi nilai mutlak
a< x<a x <
y
y
b.
c. | x+y|
|x |+ | y|
d. |x |
|y | x < y
e.
|x y| | |x| |y| |
Contoh:
|x+5| < 6
Latihan
a) |x 3| = x 3
b)
c)
d)
e)
f)
|x 1| = 2.
|x 5 ||2 x 6|
|2x 7| < 3
|x 2| + |x + 2| > 7
|x 2| < 3 |x + 7|
( x 2 x 1 )2 + ( y 2 y 1 )2
Garis Lurus
Bentuk umum: Ax + By + C = 0 dengan A,B, dan C konstanta.
Nilai A dan B tidak boleh nol secara bersamaan.
Grafik garis lurus ditentukan oleh dua titik (x1, y1) dan (x2, y2)
yang
memenuhi persamaan tersebut.
Hal-hal khusus:
C
B
C
A
, grafiknya
A
C
x
B
B
Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik
tertentu (disebut pusat lingkaran). Persamaan lingkaran yang berpusat
2
2
di (0, 0) dan jari-jari r adalah: x + y =
2
2
2
(p, q) maka persamaannya menjadi (x p) + yq = r
Contoh 1:
Tulislah persamaan lingkaran yang berjari-jari 5 satuan dan
pusatnya O(0,0).
Jawab:
Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan berjarijari 5
adalah
x 2+ y 2 =52 atau x 2+ y 2 =25 .
Contoh 2.
Tulislah pusat dan jari-jari lingkaran yang persamaannya
x +y
= 27.
Jawab:
2
2
Pusat lingkaran x + y = 27 adalah O(0,0), jari-jarinya adalah r =
27 = 3 3 satuan.
Contoh 3:
Tulislah persamaan lingkaran yang berjari-jari 5 satuan dan
berpusat di titik (2,4).
Jawab:
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (2,4) dan berjari-jari 5
adalah
( x2 )
y4
atau
( x2 )
y4
Persamaan Lingkaran
x 2+ y 2
+ A x + B y + C = 0.
1
1
A , B
2
2
Jari-jari : r =
Contoh:
Carilah pusat dan jari-jari lingkaran yang persamaannya
2
2
x + y - 6 x + 4 y - 12 = 0.
Jawab:
2
2
Pada persamaan x + y - 6 x + 4 y - 12 = 0, nilai A = -6, B = 4
dan C = -12.
Misalkan pusat lingkarannya P dan jari-jarinya r.
Pusat : P(
1
1
A , B = (3,-2)
2
2
Jari-jari : r =
r=
1
1
.36+ .16(12)
4
4
25 = 5 satuan
Latihan
(4,0).
b. Hitung jarak terdekat antara titik P(-7,2) ke lingkaran
2
x +y
2
2
c. Diketahui titik P(1,7) dan lingkaran (x+ 3) + ( y4) =
KOORDINAT KUTUB
Dalam beberapa hal, lebih mudah mencari lokasi/posisi suatu titik
dengan menggunakan koordinat kutub. Koordinat kutub menunjukkan
posisi relatif terhadap titik kutub O dan sumbu polar (ray) yang diberikan dan
berpangkal pada O.
A(r,)
r
Cos
Sin
= r
y
= r
):
Maka :
x = r. cos
y = r. sin
Jika diketahui Koordinat Kartesius ( x , y ) :
x2 y2
Maka :
r
=
y
tan = x
Contoh Soal :
Diketahui Koordinat Kutub :
A(10,30
10
30
0
Ubahlah ke Koordinat Kartesius :
A(10,30
Maka :
x = r. cos
y = r. sin
Penyelesaian :
Titik A(10,30
x = r. cos
=10 .cos 30
1
=10. 2 3
=5 3
y= r. sin
=10. sin30
1
=10. 2
=5
`
Jadi .A(10, 30 ) (5 3 , 5)
A(x,y)
Maka :
r=
tan =
42 (4 3 ) 2
16 48
y
x
Penyelesaian :
Titik A (4, 4
) r=
=
= 64
=8
tan
y
x
=
=
4 3
4
= 3
= 60
Jadi A( 4, 4 3 ) A ( 8,600)
Limaon:
r = a + b cos , r = a + b sin
contoh : r = 3 5 sin
Mawar (Rose)
Persamaan berbentuk r = cos (n ) atau r = sin(n )
mempunyai grafik berbentuk mawar (rose);
dengan jumlah kelopak = n jika n ganjil,
2n jika n genap
Contoh : r = cos
Lemniscate:
Contoh: untuk
r 2 a cos(2) atau r 2 asin(2)
r 2 4sin(2)
Spiral:
Persamaan berbentuk r = n
Contoh : r =
KOORDINAT POLAR
Titik P dengan koordinat polar (r, ) berarti berada diposisi:
- derajat dari sumbu-x (sb. polar)
( diukur berlawanan arah jarum-jam)
- berjarak sejauh r dari titik asal kutub O.
Perhatian:
jika r < 0, maka P berada di posisi yang
berlawanan arah.
r: koordinat radial
: koordinat sudut
r = 2 sin
=cos
/2
/2
-2
r =1
Cardioid:
r = sin(n )
r 2 cos( 2 )
polar
r 2 a cos( 2 ) atau
r 2 4 sin( 2 )
r 2 a sin( 2 )
Lemniscate:
Grafik persamaan
Spiral: r =
, adalah
f
(
1
2
=
r = f()
BAB III
FUNGSI DAN LIMIT
G.KOMPOSISI FUNGSI
H.FUNGSI TRIGONOMETRI
A.DEFINISI FUNGSI
Ada dua buah definisi
1.Sebuah fungsi adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap
objek x dalam satu himpunan yang disebut daerah asal ,dengan sebuah nilai
unik f ( x ) dari himpunan kedua .Himpunan nilai yang diperoleh secara
demikian disebut daerah hasil fungsi tersebut
2.Suatu fungsi adalah suatu himpunan pasangan terurut(x,y) dimana tidak
terdapat dua pasangan berbeda yang bilangan pertamanya sama.Himpunan
semua nilai x yang mungkin dinamakan daerah asal (domain)fungsi,dan
himpunan semua nilai y yang di hasilkan dinamakan daerah nilai fungsi
B.NOTASI FUNGSI
kepada x
3
Contoh .Jika f ( x )=x 4 , hitunglah f ( 2 ) , f (1 ) , f ( a ) , f (a+ h)
Penyelesaian :
3
f ( 2 )= (2 ) 4=4
3
f (1 )=(1 ) 4=5
3
f ( a )=a 4
f ( a+ h )=( a+h )34=a3 +3 a 2 h+3 a h 2+ h34
2
Contoh 2 .Jika f ( x )=x 2 x , hitunglah f ( 4 ) , f ( 4 +h ) , f ( 4 +h ) f ( 4)
Penyelesaian :
2
f ( 4 )= ( 4 ) 2 ( 4 ) =8
f ( 4+h )=( 4 +h )23 ( 4+h )=8+6 h+h2
f ( 4+h )f ( 4 )=8+6 h
f ( 4+ h )f (4) 6 h+h2
=
=6+ h
h
h
Latihan
Selesaikanlah
2
1. Untuk f ( x )=x 1 , hitunglah f ( 1 ) , f (2 ) , f ( k ) , f ( 0 ) , f (6)
3
2. Untuk F ( x )=3 x + x ,hitunglah F (6 ) , F 3 , F
(2)
2
Contoh 1. F adalah fungsi dengan aturan F ( x )=x + 1. Daerah asalnya
{1,0,1,2,3 }
Penyelesaian :
Daerah hasilnya {1,2,5,10}
Bilamana daerah asalnya tidak dirinci kita selalu menganggap bahwa daerah
asalnya adalah himpunan bilangan riil yang terbesar sehingga aturan fungsi ada
maknanyadan memberikan nilai bilangan riil,daerah asal ini disebut daerah asal
mula(domain natural)
f ( x )=
1
x3
2.
g ( t )= 9t 2
Penyelesaian :
1
1.Daerah hasil untuk f ( x )= x3 adalah {x x R , x 3 } dibaca Himpunan
R;
3 }
Latihan
Tentukan daerah asalnya
1.
f ( x )= x4
2.
f ( x )= x 24
3.
f ( x )= 4x 2
4.
f ( x )= x+ 1
D.GRAFIK FUNGSI
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan
bilangan riil,kita dapat membayangkan fungsi itu dengan menggambarkan
grafiknya pada suatu bidang koordinat.Dan grafik fungsi f
persamaan y=f ( x )
Contoh .Buatlah sketsa grafik dari :
1.
f (x)=x 22
2.
g ( x ) =x3 2 x
3.
h ( x )=
2
x 1
Penyelesaian:
2
1. f ( x )=x 2
Daerah asal
{x
x R}
Daerah hasil {y y R ; y 2}
2.
3
2. g ( x ) =x 2 x
Daerah asal { x
Daerah hasil { y
Grafiknya :
xR}
y R}
2
3. h ( x )= x 1
Daerah asal { x
Daerah hasil { y
Grafiknya :
x R ; x 1 }
y R; y0}
f ( x )=3 x
2.
F ( x )=2 x+1
3.
F ( x )=3 x 2
Suatu fungsi
f , f (x )=f ( x)
,maka
terletak
juga
g ( x ) =x3 2 x
h ( x )=2 x 4+ 7 x3 x2 +9
Penyelesaian:
.
f ( x )=x 22
2
f (x )=(x ) 2=x 2
(Fungsi Genap)
g ( x ) =x 2 x
h ( x )=2 x 4+ 7 x3 x2 +9
h (x )=2 (x ) +7 (x ) (x ) +9
h (x )=2 x 7 x x + 9
(Fungsi Ganjil)
F.OPERASI FUNGSI
Operasi pada Fungsi
Seperti halnya pada bilangan, kita definisikan operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian pada fungsi, sebagai berikut:
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
(f g)(x) = f(x) g(x)
(f.g)(x) = f(x).g(x)
(f/g)(x) = f(x)/g(x)
asalkan bentuk di ruas kanan terdefinisi. Daerah asal f + g adalah
irisan dari daerah asal f dan
daerah asal g, yakni {x R | x 0 }.
Contoh
2
jika f(x) = x
dan g(x) =
1
x , maka f + g
1
x2 +
x , yakni (f + g)(x) =
1
x2 +
x
G.KOMPOSISI FUNGSI
Aturan fungsi komposisi
Fungsi g : A B dan h : B C dua fungsi dengan Dh = Rf. Pada
gambar berikut
mengilustrasikan fungsi g bekerja lebih dulu baru dilanjutkan
fungsi h. Fungsi g memetakan x
ke y dan h memetakan y ke z. Fungsi f memetakan x langsung ke
z. Fungsi f : A C adalah
komposisi dari fungsi g dan h, yakni f = h g.
Perhatikan ilustrasi di atas, y = g(x) dan z = h(y). Fungsi f : A C
ditentukan oleh rumus f(x) = h(g(x)) untuk semua x anggota A.
(iii) Misalkan f = h g.
2
f(x) = (h g)(x) = h(g(x)) = h(2x + 1) = ( 2 x +1 )
untuk semua x R.
Jadi Rf = {x R/ x 1}.
b. f(x) = 100, jika f = h g. Berarti f(x) = (h g)(x) = 100.
Berdarkan a(iii);
( 2 x +1 )2 = 100
2x + 1 = 10 atau 2x + 1 = -10
x=4
1
2 atau
x=5
1
2
H.FUNGSI TRIGONOMETRI
Definisi Fungsi Trigonometri
Fungsi ini didefinisikan dalam ukuran radian
Misalkan AOB adalah suatu sudut dalam posisi baku dan OA = 1.Jika s satuan
adalah panjang busur lingkaran yang ditempuh titik A bila sisi awal OA diputar ke
sisi terminal OB maka ukuran radien t dari sudut AOB ditentukan oleh:
a.t=s ,bila putarannnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam
b.t=-s ,bila putarannya searah dengan arah putaran jarum jam.
Ukuran panjang keliling suatu lingkaran 2 .Beberapa contoh ukuran-ukuran
sudutnya
1rad
180
radian
180
57 18 '
1
9
rad= rad
180
10
Sehingga
s=r t
Dengan :
r= radius
t= besarnya sudut dalam radian
Bila r=1 ,ini memberikan s=t .Dengan kalimat ,panjang busur pada
potongan lingkaran satuan dengan sudut pusat t radian adalah t
Latihan
Konversikan ke dalam bentuk
1.
2.
3.
4.
240
135
600
60
rad
5.
540
5. 6 rad
1
6. 3 rad
5
. 4 rad
7
3
8. 2 rad
11
9. 12 rad
10
1
. 18 rad
FUNGSI TRIGONOMETRI
Rumus Jumlah dan Selisish Dua Sudut
1. Menentukan Rumus untuk cos (
AOC =
dan BOC = .
cos
menjadi
) = cos (
) diperoleh :
))
= coscossinsin
Ingat !
sin (
) = - sin
cos (- )
= cos
Jadi
S ( + )=sincos +cossin
Setelah kita memperoleh sinus jumlah, yaitu sin kita dapat menentukan
rumus selisih dua sudut sebagi berikut:
sin ( )=sin { + ( ) }
sin cos ( )+ cos ( )