DASAR
Dosen Pengampu : Riza Arifudin S.Pd ,M.Cs
Nama
NIM
Prodi
2013
BAB II
SISTEM BILANGAN REAL
A. Kompetensi dan Indikator
A.1 Standar Kompetensi
Menggunakan konsep bilangan real dalam soal dan
permasalahan yang relevan.
A.2 Kompetensi Dasar
Memahami matematika pada materi sistem bilangan real,
ketaksamaan, nilai mutlak, akar
kuadrat dan kuadrat, koordinat kartesius dan kutub, grafik,
serta sistem persamaan linear
A.3 Indikator Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengerjakan soal-soal
A. Sistem Bilangan
BILANGAN REAL
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang
merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan
himpunan bilangan irasional
Bilangan Rasional
Adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
p
q
p
q
| p, q Z,
q_= 0}
- Invers
Terhadap penjumlahan yaitu x sehingga x +(-x) = 0
1
Terhadap perkalian yaitu x
1
sehingga x . x
=1
Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan bila z
bilangan negatif, maka xz > yz
Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut dengan
garis bilangan(real)
-3
bilangan real yang berbeda dan semua bilangan real yang terletak diantara
keduanya.
Penulisan himpunan dalam bentuk interval/selang:
{ x|a xb,xR}
=[a,b ] disebut selang tutup
x< b<, x R }
{x|a
=(a,b ) disebut selang buka
{ x|a x <b , x R }
{ x|a x b , x R }
=(a,b ]
{x |x b , x R }
{x |x a , x< R }
=(-,a]
B. Pertidaksamaan
Notasi Interval: Misalkan a, b R,
4. (a,) = { x |x > a}
5. [a,) = { x | x a }
6. (, b) = { x |x < b}
7. (, b] = { x | x b }
8. (,) = R
B. Pertidaksamaan
Pertidaksamaan tidak boleh dikalikan atau dibagi oleh suatu variabel
karena variabel tersebut bisa bernilai positif atau negatif.
Pertidaksamaan akan berubah tanda apabila variabel pengali/pembagi bernilai
negatif.
Bentuk umum:
A(x) C(x)
<
B ( x) D ( x )
x 3+1
3x
x 22 x+ 8 x 5+3 x4
2x x +3
C ( x)
D( x)
sehingga
P(x)
<0
Q( x)
P(x)
Q( x)
P(x)
Q( x)
sepanjang suatu
c)5x 3
7 - 3x
Hati-Hati:
Jangan mengalikan pertaksamaan dengan bilangan yang tidak
diketahui tandanya
ilustrasi:
1
<1
x1
3(x +1)
C. Nilai Mutlak
Definisi nilai mutlak
Nilai mutlak x dengan notasi |x | didefinisikan sebagai:
,x 0
,x 0
Contoh:
| 6 | = 6 ,karena 60
| -4| = - ( - 4) = 4,karena 4 0
| 0 | =0
Akibat definisi nilai mutlak
a< x<a x <
y
y
b.
c. | x+y|
|x |+ | y|
d. |x |
|y | x < y
e.
|x y| | |x| |y| |
Contoh:
|x+5| < 6
Latihan
a) |x 3| = x 3
b) |x 1| = 2.
c) |x 5 ||2 x 6|
d) |2x 7| < 3
e) |x 2| + |x + 2| > 7
f) |x 2| < 3 |x + 7|
Misalkan P(x1, y1) dan Q(x2, y2) dua buah titik pada
bidang, jaraknya adalah d(P,Q) =
( x 2 x 1 )2 + ( y 2 y 1 )2
Garis Lurus
Bentuk umum: Ax + By + C = 0 dengan A,B, dan C konstanta.
Nilai A dan B tidak boleh nol secara bersamaan.
Grafik garis lurus ditentukan oleh dua titik (x1, y1) dan (x2, y2)
yang
memenuhi persamaan tersebut.
Hal-hal khusus:
C
B
C
A
,
A
C
x
B
B
didefinisikan sebagai m =
y 2 y 1
x 2x 1
2
2
2
titik (p, q) maka persamaannya menjadi ( x p) + yq = r
Contoh 1:
Tulislah persamaan lingkaran yang berjari-jari 5 satuan dan
pusatnya O(0,0).
Jawab:
Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan berjarijari 5
adalah
x 2+ y 2 =52 atau x 2+ y 2 =25 .
Contoh 2.
Tulislah pusat dan jari-jari lingkaran yang persamaannya
x 2+ y 2
= = 27.
Jawab:
2
2
Pusat lingkaran x + y = 27 adalah O(0,0), jari-jarinya adalah r
= 27 = 3 3 satuan.
Contoh 3:
Tulislah persamaan lingkaran yang berjari-jari 5 satuan dan
berpusat di titik (2,4).
Jawab:
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (2,4) dan berjari-jari
5 adalah
( x2 )
y4
atau
( x2 )
Persamaan Lingkaran
y4
x 2+ y 2
+ A x + B y + C = 0.
1
1
A , B
2
2
Jari-jari : r =
Contoh:
Carilah pusat dan jari-jari lingkaran yang persamaannya
2
2
x + y - 6 x + 4 y - 12 = 0.
Jawab:
2
2
Pada persamaan x + y - 6 x + 4 y - 12 = 0, nilai A = -6, B = 4
dan C = -12.
Misalkan pusat lingkarannya P dan jari-jarinya r.
Pusat : P(
1
1
A , B = (3,-2)
2
2
Jari-jari : r =
r=
1
1
.36+ .16(12)
4
4
25 = 5 satuan
Latihan
a. Tentukan persamaan lingkaran di kuadran I yang
menyinggung garis y = 3 x
(4,0).
b. Hitung jarak terdekat antara titik P(-7,2) ke lingkaran
2
x +y
2
2
c. Diketahui titik P(1,7) dan lingkaran (x+ 3) + ( y4)
KOORDINAT KUTUB
Dalam beberapa hal, lebih mudah mencari lokasi/posisi suatu
titik dengan menggunakan koordinat kutub. Koordinat kutub
menunjukkan posisi relatif terhadap titik kutub O dan sumbu
polar (ray) yang diberikan dan berpangkal pada O.
A(r,)
r
x
Cos = r
Sin
= r
):
x2 y2
Maka :
r
y
tan = x
Contoh Soal :
Diketahui Koordinat Kutub :
A(10,30
10
30
0
y = r. sin
Penyelesaian :
Titik A(10,30
x = r. cos
=10 .cos 30
1
=10. 2 3
=5 3
y= r. sin
=10. sin30
1
=10. 2
=5
`
Jadi .A(10, 30 ) (5 3 , 5)
A(x,y)
Maka :
r=
tan =
42 (4 3 ) 2
16 48
y
x
Penyelesaian :
Titik A (4, 4
) r=
=
= 64
=8
tan
y
x
=
=
4 3
4
= 3
= 60
Jadi A( 4, 4 3 ) A ( 8,600)
Limaon:
r = a + b cos , r = a + b sin
contoh : r = 3 5 sin
Mawar (Rose)
Persamaan berbentuk r = cos (n ) atau r = sin(n )
mempunyai grafik berbentuk mawar (rose);
dengan jumlah kelopak = n jika n ganjil,
2n jika n genap
Contoh : r = cos
Lemniscate:
Contoh: untuk
r 2 a cos(2) atau r 2 asin(2)
r 2 4sin(2)
Spiral:
Persamaan berbentuk r = n
Contoh : r =
KOORDINAT POLAR
Titik P dengan koordinat polar (r, ) berarti berada diposisi:
- derajat dari sumbu-x (sb. polar)
( diukur berlawanan arah jarum-jam)
- berjarak sejauh r dari titik asal kutub O.
Perhatian:
r: koordinat radial
: koordinat sudut
r = 2 sin
=cos
/2
Konversikan persamaan
kedalam sistem
/2
-2
polar r = 2 sin
koordinat tegak:
r =
Cardioid:
r = sin(n )
r 2 cos( 2 )
polar
r 2 a cos( 2 ) atau
r 2 4 sin( 2 )
r 2 a sin( 2 )
Lemniscate:
Grafik persamaan
Spiral: r =
, adalah
f
(
1
2
=
r = f()
BAB III
FUNGSI DAN LIMIT
B.NOTASI FUNGSI
kepada x
3
Contoh .Jika f ( x )=x 4 , hitunglah f ( 2 ) , f (1 ) , f ( a ) , f (a+ h)
Penyelesaian :
f ( 2 )= (2 )3 4=4
f (1 )=(1 )34=5
f ( a )=a3 4
3
2
Contoh 2 .Jika f ( x )=x 2 x , hitunglah f ( 4 ) , f ( 4 +h ) , f ( 4 +h ) f ( 4)
Penyelesaian :
2
f ( 4 )= ( 4 ) 2 ( 4 ) =8
2
Latihan
Selesaikanlah
2
1. Untuk f ( x )=x 1 , hitunglah f ( 1 ) , f (2 ) , f ( k ) , f ( 0 ) , f (6)
3
2. Untuk F ( x )=3 x + x ,hitunglah F (6 ) , F 3 , F
(2)
2
Contoh 1. F adalah fungsi dengan aturan F ( x )=x + 1. Daerah asalnya
{1,0,1,2,3 }
Penyelesaian :
Daerah hasilnya {1,2,5,10}
Bilamana daerah asalnya tidak dirinci kita selalu menganggap bahwa daerah
asalnya adalah himpunan bilangan riil yang terbesar sehingga aturan fungsi ada
maknanyadan memberikan nilai bilangan riil,daerah asal ini disebut daerah asal
mula(domain natural)
f ( x )=
1
x3
2.
g ( t )= 9t 2
Penyelesaian :
1
1.Daerah hasil untuk f ( x )= x3 adalah {x x R , x 3 } dibaca
R;
3 }
Latihan
Tentukan daerah asalnya
1.
f ( x )= x4
2.
f ( x )= x 24
3.
f ( x )= 4x 2
4.
f ( x )= x+ 1
D.GRAFIK FUNGSI
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan
bilangan riil,kita dapat membayangkan fungsi itu dengan menggambarkan
1.
f (x)=x 22
2.
g ( x ) =x3 2 x
3.
h ( x )=
2
x 1
Penyelesaian:
2
1. f ( x )=x 2
Daerah asal
{x
x R}
Daerah hasil {y y R ; y 2}
2.
3
2. g ( x ) =x 2 x
Daerah asal { x
Daerah hasil { y
Grafiknya :
xR}
y R}
3.
h ( x )=
2
x 1
Daerah asal { x
x R ; x 1 }
Daerah hasil { y
y R; y0}
Grafiknya :
f ( x )=3 x
2.
F ( x )=2 x+1
3.
F ( x )=3 x 2
Suatu fungsi
f , f (x )=f ( x)
,maka
juga
g ( x ) =x3 2 x
h ( x )=2 x 4+ 7 x3 x2 +9
Penyelesaian:
.
f ( x )=x 22
2
f (x )=(x ) 2=x 2
(Fungsi Genap)
g ( x ) =x3 2 x
h ( x )=2 x 4+ 7 x3 x2 +9
(Fungsi Ganjil)
h (x )=2 (x ) +7 (x ) (x ) +9
h (x )=2 x 4 7 x3 x 2+ 9
F.OPERASI FUNGSI
Operasi pada Fungsi
Seperti halnya pada bilangan, kita definisikan operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian pada fungsi, sebagai berikut:
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
(f g)(x) = f(x) g(x)
(f.g)(x) = f(x).g(x)
(f/g)(x) = f(x)/g(x)
asalkan bentuk di ruas kanan terdefinisi. Daerah asal f + g
adalah irisan dari daerah asal f dan
daerah asal g, yakni {x R | x 0 }.
Contoh
2
jika f(x) = x
dan g(x) =
1
x , maka f + g
1
x2 +
x , yakni (f + g)(x)
1
x2 +
x
G.KOMPOSISI FUNGSI
Aturan fungsi komposisi
Fungsi g : A B dan h : B C dua fungsi dengan Dh = Rf. Pada
gambar berikut
mengilustrasikan fungsi g bekerja lebih dulu baru dilanjutkan
fungsi h. Fungsi g memetakan x
ke y dan h memetakan y ke z. Fungsi f memetakan x langsung
ke z. Fungsi f : A C adalah
komposisi dari fungsi g dan h, yakni f = h g.
Perhatikan ilustrasi di atas, y = g(x) dan z = h(y). Fungsi f : A
C ditentukan oleh rumus f(x) = h(g(x)) untuk semua x
anggota A. adalah fungsi komposisi g dan h, dan dinotasikan
dengan f = h g.
f(x) = (h g)(x) = h(g(x)) untuk semua x anggota A.
Perhatikan bahwa h g g h.
(h g)(x) = h(g(x)) g(h(x)) (g h)(x).
h g merupakan fungsi komposisi dengan g bekerja lebih dulu
baru kemudian h, tetapi g h merupakan fungsi komposisi
dengan h bekerja lebih dulu baru g.
Contoh :
Misalkan dua fungsi g : R R dan h : RR, keduanya berturutturut ditentukan oleh rumus:
2
g(x) = 2x + 1 dan h(x) = x
(iii) Misalkan f = h g.
2
f(x) = (h g)(x) = h(g(x)) = h(2x + 1) = ( 2 x +1 )
untuk semua x R.
Jadi Rf = {x R/ x 1}.
b. f(x) = 100, jika f = h g. Berarti f(x) = (h g)(x) = 100.
Berdarkan a(iii);
( 2 x +1 )2 = 100
2x + 1 = 10 atau 2x + 1 = -10
x=4
1
2 atau
x=5
1
2
H.FUNGSI TRIGONOMETRI
Definisi Fungsi Trigonometri
Fungsi ini didefinisikan dalam ukuran radian
Misalkan AOB adalah suatu sudut dalam posisi baku dan OA = 1.Jika s satuan
adalah panjang busur lingkaran yang ditempuh titik A bila sisi awal OA diputar
ke sisi terminal OB maka ukuran radien t dari sudut AOB ditentukan oleh:
a.t=s ,bila putarannnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam
b.t=-s ,bila putarannya searah dengan arah putaran jarum jam.
Ukuran panjang keliling suatu lingkaran 2 .Beberapa contoh ukuranukuran sudutnya
1rad
180
radian
180
57 18 '
1
9
rad= rad
180
10
Sehingga
s=r t
dengan :
r=radius
Latihan
240
2.
135
3.
600
rad
4.
7
rad
6
5.
1
rad
3
6.
5
rad
4
FUNGSI TRIGONOMETRI
Rumus Jumlah dan Selisish Dua Sudut
1. Menentukan Rumus untuk cos (
dan BOC = .
, sin
Rumus
cos ( )=coscos+sinsin
coscossinsin
Jadi ,
) dan (cos
, sin
).
cos ( + )=coscossinsin
Ingat
sin( )=sin
cos ( )=cos
Jadi,
Setelah kita memperoleh sinus jumlah, yaitu sin (a +b ) kita dapat menentukan
rumus selisih dua sudut sebagi berikut:
sin ( )=sin { + ( ) }
= sincos + cos(sin )
= sincos cossin
Jadi, sin ( ) = sincos cossin
Ingat !!
cos 90
sin 90
= sin
= cos
sin ( + )
cos ( + )
sincos + sincos
coscoscoscos
sincos cossin
coscos coscos
coscos sinsin
coscos coscos
sin
sin
cos + cos
sin sin
cos cos
tan +tan
= 1tan . tan
cos ( + )=coscossinsin
didapat
cos 2 =cos ( + )
coscos sinsin
cos2 sin2
2
2
Jadi, cos 2 =cos sin
2
2
Rumus cos 2 =cos sin dapat dinyatakan dalam bentuk lain
1cos
co s2
2
cos 1+ cos
2 cos2 1
2
Jadi . cos 2 =2 cos 1
2
cos 2 =1sin
Ingat!
cos 2 + sin2 =1
sin 2 =1cos 2
cos 2 =1sin 2
2. Identitas Trigonometri
Bukti:
2
2
2
a. ( sin + cos ) =sin +2 sincos +cos
2
(terbukti)
b. 3 dapat dinyatakan 2 +
,sehingga
sin 3 =sin ( 2 + )
sin 2 cos+ cos 2 sin
Latihan
a. Jika sudut lancip yang memenuhi 2 cos2 = 1 + 2 sin 2, tentukan
b.
nilai tan .
, , dan adalah sudut-sudut sebuah segitiga. Tentukan nilai tan .tan
jika tan .+ tan =2 tan
sint
cost
cost
sin t
cot
t=
sec t=
1
cos t
csc t=
1
sin t
sin (t)
cos ( t )
tan (t ) =
sint
cost
tan (t ) =tant
2
2
Contoh 2 .Buktikan bahwa 1+cot t =csc t
Penyelesaian
1+cot t=1+
cos 2 t
sin 2 t
1+cot 2 t=sin2 t +
1+cot 2 t =
cos t
2
sin t
1
sin 2 t
2
1+cot t =csc t
(terbukti)
Kesamaan Pythagoras
sin 2 x+cos 2 x =1
1+tan 2 x=sec 2 x
1+cot 2 x=csc 2 x
Kesamaan penambahan
sin ( x+ y )=sinxcosy + cosxsiny
cos ( x + y )=cosx . cosysinxsiny
tan ( x + y )=
tanx+tany
1tanx . tany
sin x=1
cos 2 x
2
cos 2 x=1+
cos 2 x
2
Kesamaan jumlah
x+ y
2
y=2 sin ( )cos (
x y
)
2
x +sin
sin
cosx+cosy=2 cos
( x +2 y ) cos ( x2 y )
Latihan
Buktikanlah
1
sec 2 z
1.
( 1+sinz )( 1sinz )=
2.
3.
LIMIT
A.GRAFIK FUNGSI
Gambarkan sketsa grafiknya dan tentukan daerah asal dan daerah nilainya
f ( x )=3,1,4 }
intervalnya (-3,1,4)
Pendahuluan Limit
Perkataan limit dipergunakan dalam bahasa sehari-hari
Saya mendekati batas kesabaran saya
Pemahaman secara intuisi
Suatu fungsi
f ( x )=x 31
x-1
Fungsi tersebut tidak terdefinisi pada
x=1
dimana
0
0 = tak
Konsep Limit
Misalkan I = (a,b) suatu interval buka di R dan c I. Fungsi f(x) dikatakan
terdefinisi di I kecuali mungkin di c, artinya f(x) terdefinisi di semua titik pada
I/{c} dan di c boleh terdefinisi boleh juga tidak
Limit fungsi di satu titik
Jika nilai x cukup dekat dengan nilai tetap a, menghasilkan nilai
f(x) cukup dekat ke
nilai tetap L, dan juga jika nilai f(x) dapat dibuat sekecil
mungkin dekat dengan L dengan cara
memilih nilai x yang cukup dekat dengan a, dan ini benar untuk
semua nilai x dalam daerah asal
fungsi f kecuali mungkin untuk x = a, maka kita katakan bahwa
limit fungsi f(x) untuk x
mendekati a sama dengan L, ditulis xa
lim f(x) = L.
KEKONTINUAN FUNGSI
Kekontinuan Sepihak
Fungsi f dikatakan kontinu kiri di x = c bila
Fungsi f dikatakan kontinu kanan di x = c bila
Kekontinuan Pada Interval
Fungsi f dikatakan kontinu pada interval buka (a,b) jika f kontinu pada setiap
titik di (a,b)
Fungsi f dikatakan kontinu pada selang tutp [a,b] jika f kontinu pada (a,b)
kontinu kanan di a dan kontinu kiri di b
TURUNAN
x ( b ) x( a)
ba
a
Sekarang misalkan kita mempunyai
fungsi y = f(x) yang grafiknya cukup mulus, khususnya
di sekitar x = a, sehingga mempunyai garis
singgung di a
Gradien garis lurus yang melalui titik P(a,f(a)) dan
Q(b,f(b)) adalah [f(b) f(a)]/(b a). Gradien garis
singgung pada grafik y = f(x) di P(a,f(a)) adalah
m=lim
f ( b )f ( a)
ba
b a
Hubungan antara Turunan dan Kekontinuan
Jika f mempunyai turunan di a, maka f kontinu di a
(lihat Purcell hal. 118). Namun sebaliknya tidak
berlaku: kekontinuan di a tidak menjamin adanya
turunan di a. Sebagai contoh, fungsi f(x) = | x |
kontinu di 0 tetapi tidak mempunyai turunan di 0.
Turunan
Fungsi y = f(x) dikatakan mempunyai turunan di a jika ada. Turunan f di a
didefinisikan sama dengan limitdi atas,
Aturan Dasar Turunan
1. Jika f(x) = k, maka f (x) = 0.
2. Jika f(x) = x, maka f (x) = 1.
3. Aturan Pangkat: Jika f(x) = xn (n N), maka
f (x) = n.xn-1.
4. Aturan Kelipatan Konstanta: (kf )(x) = k.f (x).
5. Aturan Jumlah: (f + g)(x) = f (x) + g(x).
6. Aturan Hasilkali: (f.g)(x) = f (x).g(x) + f(x).g(x).
7.Aturan Hasilbagi:
f ' ( x ) g ( x )f ( x ) g ' ( x )
f '
( x )=
2
g
[g ( x ) ]
()
5 x4
2
3 x +1
2
3. h(x) = ( x +1 )10.
2
4. k(x) = sin t
Notasi Leibniz
pertambahan sebesar x pada x menyebabkan pertambahan sebesar y
pada y, dengan y = f(x + x) f(x). Bagi kedua ruas dengan x,
kita peroleh
y
f ( x+ x )f ( x)
=
x
x
Jika x 0, maka
lim
x 0
f ( x+ x )f (x)
y
'
= lim
= f (x)
x x 0
x
x 0
y
dy
Jadi, jika y=f ( x ) , maka
f ' (x )
=
x
dx
Contoh 1
3
Jika y = x + x , maka =
dy
=3 x 2 +1
dx
Contoh 2
10
dy
dy du
3
10
3
Misalkan y = ( x + x ) =u dengan u=x + x maka dx = dx . dx
10u
2
3
9
2
( 3 x +1 =10 ( x + x ) (3 x +1)
2
Latihan. Diketahui y = sin (2x). Tentukan dy/dx.
Jika
dy
2 cos 2 x
dx =
d2 y
=4 sin 2 x
dx 2
d3 y
=8 cos 2 x
d x3
dan seterusnya
21 y .
dy dy
2
+ =3 x
dx dx
dy
2
2
=( 3 x ) /(21 y +1)
dx
12 ( 21+1 ) =
6
11
dy
=
dx
y1=
6
(x2)
11
6 x11 y1=0
Latihan
dy
2
2
2
3
Diberikan persamaan , x + y =x+1 tentukan dx dan d y /dx
Air
Contoh.
h
V = (/3)
Di sini r = h/2, sehingga
3
V = (/12) h .
Turunkan kedua ruas terhadap t, kita peroleh
2
dV/dt = (/4) h .dh/dt. Diketahui dV/dt = 8 dm3/menit. Jadi, pada saat
h = 4 dm, kita mempunyai 8 = 4.dh/dt sehingga dh/dt = 2/ dm/menit
PENGGUNAAN TURUNAN
Maksimum dan Minimum
Misalkan f : D R dan c D. Nilai f(c) disebut nilai
maksimum apabila f(c) f(x) untuk setiap x D. Nilai f(c) disebut nilai
minimum apabila f(c) f(x)
ntuk setiap x D. Nilai maksimum atau minimum disebut nilai ekstrim.
Contoh.
Tentukan nilai maksimum dan minimum
3
2
fungsi f(x) = 2 x + 3 x +1 pada [-1,2].
2
Jawab: Turunan f adalah f (x) = 6 x + x = 6x(1 x).
Jadi titik stasionernya adalah 0 dan 1, sedangkan titik singularnya tidak ada.
Dengan demikian terdapat 4 titik kritis, yakni -1, 0, 1, dan 2 (dua titik ujung
selang dan dua titik stasioner
).
Latihan.
Tentukan titik-titik kritis fungsi f(x) = 50x
x2
2
2
, jika 0 x 20, = 60x x , jika20 < x 60.
f ' ( x )=3 x2 12
3 ( x 2 ) (x+ 2)
-------2
++++
2