Penyusun:
Drs. Warsoma Djohan M.Si.
Dr. Wono Setya Budhi
Dari segi konsep, isi perkuliahan kalkulus dapat dikatakan sudah baku, artinya tidak
banyak mengalami perubahan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Bagian
yang secara berkala perlu direvisi adalah teknik penyajiannya. Selain itu soal-soal
yang dis- ajikan mulai banyak diaktualkan dengan situasi saat ini, melalui
pemecahan problem- problem real sederhana yang dijumpai sehari-hari.
Idealnya ada dua materi yang disediakan, yaitu buku teks yang rinci dan beningan
(transparancies) untuk ceramah. Mengingat sempitnya waktu yang ada, untuk saat
ini penulis baru dapat menyediakan beningan saja, tetapi ditulis dengan cukup rinci.
Penulis 1 (Warsoma Djohan) mulai merancang diktat ini pada awal Juli tahun 2004.
Penyusunan didasarkan pada buku teks yang digunakan yaitu: Kalkulus dan Geometri
Analitis, edisi 5, jilid 1, E.J. Purcell & D. Varberg. Pada tahun ajaran 2005, isi diktat
direvisi bersama-sama dengan penulis 2 (Wono Setya Budhi). Semoga diktat ini
dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Kalkulus.
Penyusun,
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi
Daftar Isi
BAB 3 Turunan 32
BAB 5 Integral 57
Hati2: −∞ dan ∞ bukan bilangan real, jadi tidak pernah termasuk dalam subset bilangan real.
√ √
Contoh: p(x) = x6 − 1
= (x3 − 1) (x3 + 1)
= (x − 1) (x2 + x + 1) (x + 1) (x2 − x + 1)
Harga Mutlak
− ≤
Misalkan x ∈ R. Harga mutlak dari x, ditulis |x| = x x xx > 0
a |
a2.| b = |b|
3. |a + b|≤ |a| + |b| ilustrasi |3+ (−4)|≤ |3| + | − 4|.
4. |a − b|≥ | |a| − |b||
Latihan:
Akar Kuadrat
√
Misalkan x 0. Akar kuadrat dari x, ditulis x adalah bilangan real
≥
non-negatif a sehingga a2 = x.
√
Ilustrasi: (a) 9 = 3, (b) √(−4)2 = 4.
√
Secara umum : Bila b ∈ R maka b2 = |b|.
Contoh2:
1. |x − 4|≤ 1.5
2. |2x + 3|≤ |x − 3|
3. Benarkah pernyataan berikut ? −1 ≤ x ≤ 3 =⇒ |x| < 1
4. Tentukan bilangan positif δ supaya pernyataan berikut benar:
(a) |x − 2| < δ =⇒ |5x − 10| < 1
(b) |x − 2| < δ =⇒ |6x − 18| < 24.
5. √x − 1 < 1
Hal2 khusus:
−C
• Bila A = 0, persamaan berbentuk y = ,B grafiknya sejajar sumbu-x.
−C
• Bila B = 0, persamaan berbentuk x = ,A grafiknya sejajar sumbu-y.
A C
• Bila A, B tak nol, Ax + By + C = 0 ⇐⇒ y = − B x − B.
Persamaan garis lurus yang melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) :
y − y1
y2 − y1 x − x1
= x2 − x1
Persamaan garis lurus dengan kemiringan m dan melalui titik (x1, y1) :
y − y1 = m(x − x1)
Misalkan garis l1 dan l2 dua buah garis dengan kemiringan m1 dan m2.
Kedua garis tersebut sejajar ⇐⇒ m1 = m2
Kedua garis tersebut saling tegak lurus ⇐⇒ m1 · m2 = −1 (mengapa?)
3
y
1
y 2
K2 K1 0 1 2
x
1
K1
K 1 0 1 2 3
x
K2
K1
a2 − =1
b2
6
3
5
2
y
4
1
y 3
K3 K2 K1 0 1 2 3
x 2
K1
1
K2
K 0 1 2 3 4
2 K1
K3 x
K1
8 8
6 6
y 4 y 4
2 2
K4 K2 0 2 4 K4 K2 0 2 4
x x
K2 K2
K4 K6 K8 K4 K6 K8
x2 y2 = 1 x2 + y2 = 1
4 − 9 −4 9
Garis putus-putus mempunyai persamaan 2y = 3x dan merupakan asimtot
terhadap hiperbola tersebut.
Bila kedua parabola di atas dirotasi berlawanan arah dengan putaran jarum
jam sebesar 45o maka diperoleh:
xy = 1 −xy = 1
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Fungsi
1. y = x2 + x4 3. x2y = 1 5. x3 + y3 = 1
2. xy3 = 1 4. x2 + y2 = 1 6. x2 + y3 = 1
1
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
4. f (x) = |x|
5. f (x) = [|x|],
bilangan bu-
lat terbesar, yang
lebih kecil atau
sama dengan
Latihan:
1. Periksa apakah fungsi berikut termasuk fungsi ganjil / genap.
(a) y = x2 (c) y = x5 + 3x2 +1 (e) y = [|x|]
(b) y = x3 (d) y = |x − 1| (f) y = [|x2|]
2. Adakah fungsi yang sekaligus genap dan ganjil? (bahas!)
6x
Jadi (g ◦ f )(x) = g(2 6x ) = 2
x x
Fungsi demikian disebut sebagai fungsi komposisi dari f dan g.
Contoh2: √
1. f (x) = 1 + x2 dan g(x) = 1 − x.
Tentukan f ◦ g, Df ◦g, dan Rf ◦g √
2. f (x) = √x(10 − x) dan g(x) = 4 − x2.
Tentukan g ◦ f , Dg◦f , dan Rg◦f
x. Df = Dg = . . . Rf = Rg = . . .
sin(−t) = − sin t ⎫
cos(−t) = cos t jelaskan !
⎪
⎬
⎪⎭
sin2 t + cos2 t = 1
Diskusi: Adakah bentuk lain dari f (x) yang memenuhi definisi di atas?
Pada gambar2 di atas, berapakah nilai limit f (x) bila x mendekati titik c.
a−δ a a+δ
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
2
2x −3x−2
Perhatikan fungsi f (x) = , D = R\{2}
x−2 f
x f (x)
0.00000 1.00000
1.00000 3.00000
1.90000 4.80000
1.95000 4.90000
1.99999 4.99998
.
2.00000 ?
.
2.00001 5.00002
2.05000 5.10000
2.10000 5.20000
3.00000 7.00000
f 2(x) = =
(2x+1)(x−2) = 2x +1 Df = R\{2}
2x −3x−2 x−2
x−2
Contoh:
1. Tunjukkan lim 3x + 2 = 8
x→2
2. Tunjukkan lim x2 = 4
x→2
2
(dengan alat yang ada saat ini dua soal terakhir akan sukar untuk dihitung,
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
kita tunda dulu sampai konsep berikutnya dibahas)
Sekarang coba perhatikan kembali grafik tadi dan lengkapi implikasi berikut:
• Tentukan δ1 supaya 1 − x < δ1 =⇒ |f (x) − 1,5| < 1
• Tentukan δ2 supaya 1 − x < δ2 =⇒ |f (x) − 1,5| <3 4
1
• Tentukan δ3 supaya 1 − x < δ3 =⇒ |f (x) − 1,5| < 4
• Bila ϵ > 0, adakah δ > 0 supaya 1 − x < δ =⇒ |f (x) − 1,5| < ϵ
x→2 |x|
x→0−
⎧ −x2 x < 1
⎪
⎨x + 1 1≤ x<2
2. f (x) = 5 x=2
⎪
⎩ 2x − 1 x > 2
Gambarkan grafik f (x), lalu hitunglah:
a. lim f (x) b. lim f (x) c. lim f (x) d. lim f (x)
x→0 x→1 x→2 x→2,001
1 1
Misalkan k ∈ N makalim
x→−∞ xk = 0dan lim xk = 0Buktikan!
x→∞
x→−∞ x→∞
1
a. x→0
lim+ x k = ∞
Misalkan k ∈ N maka 1 ∞n genap Buktikan!
lim− xk =
b. x→0
−∞ n ganjil
x ×=
x−2
x2−4 2x =
Contoh: Misalkan f (x) 5
Kekontinuan sepihak:
Fungsi f disebut kontinu kiri di x = c bila f (c) = f (x)
• lim
x→c−
Fungsi f disebut kontinu kanan di x = c bila f (c) = f (x)
• lim
x→c+
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Pada ketiga ilustrasi di halaman 29, tentukan fungsi yang kontinu sepihak.
Sifat-sifat:
1. Suatu polinom p(x) kontinu pada seluruh R.
2. Fungsi rasional (p(x), p(x) dan q(x) polinom), kontinu pada seluruh
q(
daerah definisinya.
3. Fungsi f (x) = |x| kontinu di seluruh R
4. Fungsi f (x) = n √
x dengan n ∈ N kontinu diseluruh daerah definisinya
5. Bila f dan g kontinu di titik c dan k ∈ R maka:
√
kf, f + g, f − g, fg, gf dengan g(c) ×= 0, f n , dan n f kontinu di c.
Soal-soal:
1. Sketsakan sebuah grafik fungsi yang memenuhi semua sifat berikut:
• Daerah definisinya [−2, 4]
• f (−2) = f (0) = f (1) = f (3) = f (4) = 1
• f kontinu di seluruh Df kecuali di -2, 0, 3
x x
Akibat: lim g(f (x)) = g lim f (x) mengapa ?
Misalkan f kontinu pada [a, b]. Bila w bilangan diantara f (a) dan f (b),
maka terdapat bilangan c ∈ [a, b] sehingga f (c) = w
Diskusi: Bila f tak kontinu, apakah sifat di atas masih berlaku ?
Contoh2:
t1 t2 S(t1) S(t2)−S(t1)
S(t2) Vrata-rata =
t2−t1
64−16
1 2 16 64 2−1
= 48
1 1,5 16 36−16
36 1,5−1 = 40
19,36−16
1 1,1 16 19,36 = 33, 6
1,5−1
16,3216−16
1 1,01 16 16,3216 = 32, 16
1,01−1
16,032016−16
1 1,001 16 16.032016 1,001−1 = 32, 016
Dengan tabel di atas kita hanya dapat menghitung kecepatan rata-
rata antara t = 1 dan t = 1 + ∆t, tetapi yang ingin dihitung adalah
kecepatan sesaat pada t = 1. Untuk itu kita definisikan kecepatan
sesaat tersebut sebagai berikut:
S(t+∆t)−S(t)
V = Vsesaat = lim Vrata-rata = lim ∆t
∆t→0 ∆t→0
f (x+h) f
f J (x) = lim —
(x) h
h→0
f (t)—f (x)
f J (x) = lim t—x
t→x
Notasi Leibniz:
f J (x) = lim ∆y dy
=
∆x→0 ∆x dx
Aturan-aturan Turunan:
• Misalkan k suatu konstanta, maka Dx[k] = 0 (buktikan !)
• Dx[x] = 1
• Misalkan n ∈ N maka Dx[xn] = n xn—1 (buktikan !)
• Misalkan k suatu konstanta, maka Dx[k f(x)] = k Dx[f (x)]
• Dx[(f ± g)(x)] = Dx[f (x)] ± Dx[g(x)]
• Dx[(fg)(x)] = Dx[f (x)] g(x)+f (x) Dx[g(x)] = f J(x)g(x)+f (x)gJ(x)
• D [(f )(x)] = Dx[f (x)] g(x)—f (x) Dx[g(x)] = f J(x)g(x)—f (x)gJ(x)
x g (g(x) (g(x)
—n —n—1
• Misalkan n ∈ N maka Dx[x ] = —n x
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Aturan Turunan Fungsi Trigonometri:
• Dx[sin x] = cos x (buktikan !) Dx[cos x] = — sin x
• Dx[tan x] = sec2 x Dx[cot x] = — csc2 x
• Dx[sec x] = sec x tan x Dx[csc x] = — csc x cot x
Soal-soal:
1. Tentukan turunan√dari fungsi-fungsi
2—
berikut a. f (x) = 2x2 b. f (x) =2 x
x+1 x
di titik (1, 1)
2
2. Cari persamaan garis singgung terhadap y = 1
x2
Soal-soal:
1. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut:
4
x2 1 d. y = sin3(cos x3)
x+4
—
a. y = 3
sin x e. y = sin(cos2 x3)
cos(2x)
b. y =
c. y = sin3(cos x) f. y = sin(cos(sin 2x))
Dengan cara yang sama turunan ketiga, keempat dst. diberi notasi:
JJJ
3 d3f (4) 4 d4f
f (x) = Dx[f ] = 3 , f (x) = Dx[f ] = 4 , ···
dx dx
Salah satu penggunaan turunan tingkat tinggi adalah pada masalah
gerak partikel. Bila S(t) menyatakan posisi sebuah partikel, maka
kecepatannya adalah v(t) = SJ(t) dan percepatannya a(t) = vJ(t) =
SJJ(t).
dy ,
Prinsip: Perhatikan bentuk implisit F (x, y) = 0. Untuk mencaridx
turunkan kedua ruas terhadap x dengan mengingat bahwa y = y(x).
Untuk
dx2
mencari d2y , kita pandang turunan pertama sebagai G(x, y, yj),
lalu turunkan terhadap x dengan mengingat y = y(x) dan yj = yj(x).
Soal-soal:
d2y
1. Carilah dy dx2 dari
d da
a. y3 + 7y — x3 = 0 c. y = √sin(xy2)
b. x 3y 4— 1 = 0 d. y
x3
— 1 = y 32
Perhatikan gambar kesatu dan kedua di atas, lalu pahamilah sifat berikut:
Jelaskan !
Bila fj(x) > 0 pada setiap x di interval I maka f naik.
Bila f j(x) < 0 pada setiap x di interval I maka f turun.
2—
2x+4
Contoh: Tentukan daerah kemonotonan dari f (x) = x
x—2
Ekstrim Lokal:
Misalkan f sebuah fungsi dengan daerah definisi S dan c ∈ S.
f dikatakan mencapai maksimum lokal di c bila terdapat interval (a, b)
minimu
yang memuat c sehingga f mencapai maksimum di (a, b) ∩ S.
minimu
x—2
3x 2 x—2
Soal-soal:
1. Cari (jika ada) titik-titik ekstrim dari
(a) f (x) = x4 — 4x (b) f (x) = x3 x
2. Sebuah surat akan diketik pada kertas
dengan batas-batas seperti pada gambar di
samping. Bila luas tulisan 50 cm2, Berapa
ukuran x dan y supaya luas kertas seminimum
mungkin.
x—2
3 x—2
Soal-soal:
1. Tentukan limit-limit berikut:
a. lim 3—2x f. lim 9x3+1
x+5 2
x→∞ √ x→—∞ x —2x+2
b. lim 3x x+3x+1
x→∞ x2—x+11 g. lim 3+x
c. lim 2x+1 x→3+
3—x
x→∞ 2 3+x
√x +3
d. x→—∞
lim 2x2+1 h. lim—
√x +3 x→3 3—x
• f kontinu diseluruh R
• f (2) = —3, f (6) = 1
• f J (2) = 0, f J (x) > 0 untuk x /= 2, f J(6) = 3
• f JJ(6) = 0, f JJ(x) > 0 untuk 2 < x < 6, f JJ(x) < 0 untuk x > 6.
4. Sketsakan grafik fungsi f (x) = 2 4x .
x
5. Pak Pono berangkat Pk. 6.00 dari Bandung dan tiba di Jakarta Pk
9.00. Jarak tempuhnya adalah 180 km. Menurut pengamatan,
speedo- meter kendaraannya selalu menunjukkan angka dibawah 60
km/jam. Tunjukan bahwa speedometer tersebut sudah tidak akurat
lagi.
Sifat: Misalkan F dan G dua buah fungsi dengan sifat F J(x) = GJ(x)
maka terdapat konstanta c sehingga F (x) = G(x)+ c
Sifat-sifat:
dx Sifat
linear
∫ ∫ ∫
⎪⎭
(f (x) — g(x)) dx = f (x) dx — g(x)
dx
Isoklin (warna merah) dan beberapa kurva solusi (warna biru) dari dy
= 2x.
d
y2 dy = x + 3x2 dx
y3 = 1 x
3 2 2+ x3 + c
1 2
x + x3 + c
3 2
y=
Soal-soal:
1. Tunjukan fungsi yang diberikan merupakan solusi PD ybs:
√
a. y = 4 — x2, dy + x = 0
d y
b. y = A cos x + B sin x, yJJ + y = 0
2. Dari sebuah gedung yang tingginya 100 m, sebuah bola dilempar tegak
lurus ke atas dengan kecepatan 200 m/det. Setelah meluncur ke
atas, bola jatuh ke tanah. Bila percepatan gravitasi g m/det2,
• Cari kecepatan dan posisinya 4 detik kemudian ?
• Berapa tinggi maksimum yang dicapai bola ?
• Berapa waktu yang dibutuhkan sampai mencapai tanah ?
3. Cari persamaan-xy dari kurva yang melalui (-1,2) dan kemiringannya
dua kali absisnya.
4. Cari persamaan-xy dari kurva yang melalui (1,2) dan kemiringannya
pada setiap titik adalah setengah kuadrat ordinatnya.
5. Dapatkah PD yJ + x2y — sin(xy) = 0 diselesaikan dengan
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
metode pemisahan variabel ?
c i=1 ,
• iΣ b1) Σa
±
n ( ± n b
,
⎬
Σ ,
i in
,
Perhatikan jumlahan Sn = 1 + 2 + 3 + · · · + n
n 1 2 3 4 5 6 ... disusun n 1 2 3 4 5 6 ...
Sn 1 3 6 10 15 21 ... menjadi Sn 1 3 6 10 15 21 ...
Sn
n 1 32 2 52 3 72 ... Sn 2 3 4 5
n 2 2 2 2
6
2
7
2 ...
Jadi Sn
n+1 n(n+1)
n = 2 atau Sn = 2
10 10 10
8 8 8
6 6 6
4 4 4
2 2 2
0 0 0
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
10 10 10
8 8 8
6 6 6
4 4 4
2 2 2
0 0 0
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
n n
2 4i n 4i2
= 1+ Σ + Σ
nΣ n
i=1 i=1 i=1 n2
2 4 Σ 4 Σ
= n+ i+
n n n n i2
n2
i=1 i=1
8 n(n + 1) 8 n(n + 1)(2n + 1)
= 2+ +
2 n3 6
n2
= 2+
4(n2 + n) 4(2n3 + 3n2 + n)
+ 3n3
n2
26 8 4
= + +
3 n 3n2
lim
n→∞ 26
L(Rn) =
3
3
Jelas K L(Rn) sehingga K lim
n→∞
L(Rn) = 26
≤
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
Luas Menurut Poligon-Poligon Dalam:
Perhatikan daerah yang
dibatasi oleh f (x) =
x2, sumbu-x, garis x =
1 dan garis x = 3. Mis-
alkan luas daerah ini
adalah K. Luas ini
akan dihampiri
dengan poligon-poligon
dalam seperti pada
gambar di samping.
26 4 2
= 3 — n
+ 32
Σn
Jumlahan RP = f (x i) ∆X i disebut Jumlah Riemann dari f .
i=1
Perhatian !
1. Nilai sebuah jumlah Riemann tidak tunggal, tergantung pada pemilihan: ’banyaknya
interval’, ’lebar tiap interval’ dan ’titik wakil yang digunakan’.
2. Suku f (xi) ∆Xi pada jumlah Riemann dapat bernilai negatif sehingga RP hasilnya
juga dapat negatif.
Integral Tentu:
Misalkan f terdefinisi pada interval [a, b] dengan P, ∆xi dan xi mempu- ny
Diskusi:
Kesimpulan: b
∫ Σn
Jika........................................maka f (x) dx = f (xi) ∆Xi
lim
n→∞
a
i=1
∫
b
f (x) dx = Aatas — Abawah
a
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
Sifat-sifat:
∫a ∫b ∫a
1. f (x) dx = 0 dan f (x) dx = f (x) dx Buktikan !
a
—
a
b
2. (Sifat linear) Misalkan k konstanta, maka:
b b
• ∫ k f(x) dx = ∫
f (x) dx
k a
a
∫b ∫b
∫b
• (f (x)+ g(x)) dx f (x) dx g(x) dx
+ a
= b
a
a ∫
b
b
∫ f (x) dx g(x) dx
∫
• (f (x) — g(x)) dx a
—
= a
a
3. (Sifat penambahan selang) Misalkan f terintegralkan pada interval
yang memuat titik a, b, dan c, maka
b
c b
∫ f (x) dx ∫ ∫
f (x) dx f (x) dx
= + c
a
a
∫b
∫b
4. Jika f (x) < g(x), maka f (x) dx ≤ g(x) dx
a a
5. Misalkan N, M kostanta-konstanta dan N ≤ f (x) ≤ M maka
∫
b Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
N (b — a) ≤ f (x) dx ≤ M (b — a)
a
• polinom
• fungsi rasional (syarat penyebut tidak nol sepanjang [a, b])
• fungsi sinus dan cosinus.
Soal-soal:
1. Dengan konsep limit jumlah Riemann, hitunglah
2 2
∫ ∫
a. (2x2 — 8) dx [|x|] dx
b. —1
—1
2. Nyatakan limit berikut sebagai suatu integral tentu
a. lim
Σ b. lim 1+
4i 4 Σ 2i 2
n n
∫b
f (x) dx = F (b) — F (a)
a
Contoh:
∫1
∫2 x+1
(a) (2x2 — 8) dx (b) dx (substitusi u = x2 + 2x + 6)
x2 + 2x + 6
—1 0
0
Sifat berikut memberikan aturan mendiferensialkan fungsi seperti di atas.
⎡x ⎤
∫
Teorema Dasar kalkulus 2: Dx ⎣
f (t) dt ⎦ = f (x)
a
∫ f (x) dx = f (c) (b — a)
ab
b+p b
∫ ∫
Bila f fungsi periodik dengan periode p maka f (x) dx f (x) dx
= a
a+p
Soal-soal Mandiri:
1. Hitung nilai integral-integral berikut:
∫5 ∫3
∫3 √ y —1
2
a x — 3x
3 2 x dx dy [|x|]
(y 3 —
2
2. Carilah bilangan c yang memenuhi 1Teorema Nilai Rata2 integral
— dari
x
f (x) = √ sepanjang interval [0, 3]
2
x + 16
n
n→∞ i=1 4+ n
n
Σ 4i 4
7. Gunakan Teorema Dasar kalkulus I untuk menghitung n
lim i
n→∞ n
Ilustrasi: (a) 2
∫
e dx
x2 (b) Cari solusi x2 = ln x (c) SPL ukuran besar.
1
Solusi yang diperoleh dari suatu metode numerik selalu berupa hampi-
ran/aproksimasi, tetapi ketelitiannya selalu dapat dikontrol/dikendalikan.
Jenis (a) dapat diselesaikan secara analitis dan diperoleh hasil eksak, se-
dangkan jenis (b) dan (c) diselesaikan secara numerik sehingga hasilnya
berupa hampiran/aproksimasi.
y=f(x)
x
a b
Pada pasal ini akan dibahas tiga buah metode numerik untuk
hampiran integral, yaitu: metode Persegi Panjang/Riemann, metode
Trapesium dan metode Simpson/Parabol.
y=f(x)
x
x0 x1 xi-1 xi xn
Gambar 1: Ilustrasi metode Persegi Panjang Kiri / Left Riemann Sum
y=f(x)
x
x0 x1 xi-1 xi xn
Gambar 2: Ilustrasi metode Persegi Panjang Kanan / Right Riemann Sum
b
∫ f (x) dx ∫x ∫x ∫x
f (x) dx f (x) dx + · · · f (x) dx
= 1 + 2
+ n
a x0 x1 xn—1
1
Contoh: Tentukan n supaya galat hampiran RRS terhadap 2
∫ e—x dx < 0, 0001, lalu
0
hitung hampiran nilai integral tersebut.
y=f(x)
xi-
1/2
x
xi-
xi
x
1
b x1 x2 xn
∫ f (x) dx ∫ ∫ ∫ f (x) dx
f (x) dx f (x) dx + · · ·
= + + xn−1
a x1
x0
Hampiran ini disebut metode Persegi Panjang Tengah (Midpoint Riemann Sum).
0
tentukan batas galatnya.
y=f(x)
x
x0 xi-1 xi xn
0
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
dan tentukan batas galatnya.
]
Gambar 5: Ilustrasi metode Simpson/Parabol
Selanjutnya:
x4
b xn
∫ ∫
∫ f (x) dx + ∫
f (x) dx x2 f (x) dx + · · · f (x) dx
= +
a x0 x2 xn−2
∫b
h [f (x 0 )+ 4f (x 1 )+ 2f (x 2 )+ 4f (x 3 )+ 2f (x 4 )+ · · · + 4f (xn 1 )+ f
f (x) dx —
3 n)]
(x
≈
a
Hampiran ini disebut metode Simpson/Parabol.
i=1
Perhatikan:
n b
• Tanda lim Σ berubah menjadi ∫
|P|→0 i=1 a
• Fungsi f (xi) berubah menjadi f (x).
• Besaran ∆xi berubah menjadi dx.
Contoh:
Hitung luas daerah yang dibatasi oleh grafik f (x) = x3 + 3x2, garis x = 1,
garis x = 3 dan sumbu-x.
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
Bagaimana bila fungsi f memuat bagian
negatif (lihat ilustrasi). Prinsip menghi-
tung luas daerahnya sama saja dengan
ilustrasi sebelumnya, hanya nilai fungsi
f harus dihitung positif.
b
∫
Jadi luasnya L = |f (x)|
dx.
a
Untuk menghindari tanda mutlak biasanya dihitung sbb:
c d b
∫ ∫ ∫
L = LI + LII + LIII f (x) dx (—f (x)) dx f (x) dx
= + + d
c
a
Contoh2:
2
1. Alas sebuah benda adalah daerah yang dibatasi oleh y = 1— x , sumbu-
x, sumbu-y. Bila penampang-penampang yang tegak lurus sumbu-x
4
berbentuk bujur sangkar, tentukan volume benda tersebut.
xi—1+xi
Pada metode kulit tabung dipilih xi = .
∆V2 i
= π x2 f (xi) — π f (xi) 2
x
i i—1
Contoh:
Kepadatan/rapat massa sepotong kawat adalah δ(x) = 3x2 gr/cm.
Tentukan pusat massa kawat antara x = 2 dan x = 10
My , Mx , Σn Σn Σn
x= y= m= mi ,My = ximi ,Mx = yimi
m m i=1 i=1 i=1
`mass˛a¸totaxl
m` omen˛t¸hd sb-xy
m`omen˛t¸hd sb-xx
Contoh: Lima buah benda dengan massa 1, 4,2, 3, dan 6 gram terletak
pada koordinat (6, —1), (2, 3), (—4, 2), (—7, 4) dan (2, —2). Tentukan titik
beratnya (pusat massanya).
Latihan:
√
1. Tentukan sentroid keping yang dibatasi oleh y = x dan y = x. 3
∫x
1
Fungsi logaritma asli, ditulis ln didefinisikan sbb. ln x = dt ,x > 0
1 t
Secara geometri, fungsi ln x dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Perhatikan daerah yang dibatasi f (t) = 1, sumbu-x, t = 1, dan t
t
=x
Latihan:
√
1. Tentukan Dx[ln x ]
∫
1
2. Tunjukkan Dx
[ln |x|] = x, jadi diperoleh u du = ln |u| + c
1
∫
3
x
3. Tentukan dx
10 x2
—1
—
√
ln y = ln 1 — x2 — ln(x + 1)2/3
2
ln y = 1 2ln 1 — x2 — 3
ln(x + 1)
Selanjutnya kita turunkan kedua ruas terhadap x
1 2 1
yJ = 1 1
(—2x) —
2 3 x+1
y 2 1—x
1 1 2 1
y =y
J
2 (—2x) —
2 1—x 3 x+1
√
1—x2
y = J
(x+1)2 1 1 23 1
2 1— (—2x) —
Soal-Soal:
1. Tentukan turunan dari: √
3
a. y = ln x2 — 5x + 6 c. y = ln x
b. y = ln1 + ln x d. y = ln(sin
2. Tentukan
∫ integral-integral
1
berikut:
a. 4
dx ∫
ln x
2x c. dx
∫ x
4x+2 ∫1
b x2+x+5 x+1
d x2+2x+2
0
% 1 &
3. Hitunglah lim 1 1
+ + ··· +
2
n n→n
dengan cara menyusun bagian dalam kurung siku sebagai:
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB /
1
1+1 1
1+2 1
1+n 1n
+ + ··· +
lalu terapkan konsep integral tentu sebagai limit jumlah Riemann.
—1 3 —1
√
• fungsi y = f (x)f = (f
x (a)) = a dan
mempunyai f (fdengan
invers (b)) =aturan
b f —1(y) = 3 y
• fungsi y = f (x) = x2 tidak mempunyai invers (bukan fungsi satu-satu).
Catatan: penulisan nama peubah/variabel pada fungsi invers tidak harus
menggunakan huruf y, boleh saja menggunakan sebarang simbol, misalnya f —1(t)
atau f —1(x). Hal yang perlu diperhatikan adalah formula dari aturan tersebut.
Soal-Soal:
1. Tunjukkan f (x) = punya invers dan tentukan aturan f —1(x).
x
3
+1 x3
e = 2.71828182845904 ···
Misalkan x ∈ R maka exp x = exp(x ln e) = exp(ln ex) = ex.
Dari sifat fungsi invers: eln x = x, x > 0 dan ln(ex) = y, y ∈ R
Sifat-Sifat:
a
• eaeb = ea+b dan e
= ea—b
e
• Dx[ex] = ex sehingga ∫eu du = eu + c
Bukti: Misalkan y = ln x, maka x = ln y
Dx[x] = Dx[ln y]
1J = 1 yJ
y = yy
yJ = ln x
Soal-Soal √
1. Tentukan Dx[e x] dan Dx[x2 ln x]
3. Tentukan luas daerah yang dibatasi grafik y = e—x dan garis yang
melalui titik (0, 1) dan (1, 1).
e
• (ax)y = axy
2. Dx[ax] = ax ln a
1 x
3. ∫ ax dx = a +c
ln a
√ ∫2
3
Contoh: (1) Tentukan Dx[3 x] (2) Tentukan 2x x2 dx
1
Sifat: • ln x 1
x= • D [loga x] =
loga ln a x ln a
x
Soal-Soal:
1. Tentukan (a) Dx[xx] (b) Dx[(x2 + 1)sin x] (c) Dx[(ln x2)2x+3]
∫ 2
∫4 √
x
2. Tentukan (a) x 2x dx (b) 5√ dx
x
1
x—
3. Misalkan f (x) = a x 1 , a > 0,a /= 1. Tunjukkan f (x) punya
a
invers dan cari rumus untuk f —1(x).
1
ln y = kt + c ⇐⇒ y = ekt+c ⇐⇒ y = ec ekt
Untuk mencari nilai c, kita gunakan y(0) = 4 · 109
4 · 109 = ec e0, jadi ec = 4 · 109.
y = 4 · 109 ekt
Prakiraan jumlah penduduk pada tahun 2004 (t = 29) adalah:
Diskusi:
Bila t besar sekali (t —→ ∞), menuju berapakah jumlah penduduk ?
dengan demikian, wajarkan model pertumbuhan di atas ?
Sifat-Sifat
√
a. sin cos —1
x = 1 — x2 (buktikan!)
√
—1
√ √
c. sec tan—1 x =2b.1+
cosx2 1 x 1
—1
d.x2tan sec x =
√ (buktikan!)
+ x2 — 1 x≥1
a. D 1
x
[sin—1 x] = √ —1 < x < 1 (buktikan!)
1 — x2
b. D — 1
—1 < x < 1
x
c. Dx[tan—1 x] = √ 1
—1 1 + x2
d. D [sec x] = |x| > 1 (buktikan!)
1
√
x
|x| x2 — 1
Akibat:
∫
1
a.
√ dx = sin — x + c
11— x2
b. ∫ dx = tan—1 x + c
1 + x2
1
c.
∫ √ dx = sec — |x| + c
x x2 —1
Contoh-Contoh:
1 cosh x
sinh x = ex — e—x
2 4. coth x =
cosh x = 1 sinh x
2 ex + e—x 1
5. sech x = cosh x
sinh x 1
3. tanh x = 6. csch x =
cosh x sinh x
x = sinh—1 y x⇐⇒
= cosh—1 y xx= tanh—1 y
y = sinh
x = sech —1y ⇐⇒ y = cosh x y = xtanh
≥ 0x y = sech x
⇐⇒ x≥0
⇐⇒
Sifat-Sifat: √
a. sinh x = ln(x + x2 + 1)
—1
√
b. cosh—1 x = ln(x + x2 — 1) x≥1
1+x
c. tanh—1 x = 1 ln —1 < x < 1
2 1
√
1+ 1x—x2
d. sech —1x = ln 0<x≤1
y +e—y
—1
Bukti b. y = cosh x ⇐⇒ x = cosh y = e
2
y≥0
(ey)2 — 2xe√y + 1 = 0
ey = x ± x√ 2 — 1
y = ln x ± x2 —
1 √
y = ln x + x2 — 1 (karena y ≥ 0) ♠
—1 √ x12+1
D x[sinhx] =
Dx[cosh—1 x] = √x21—1 x>1
1
Dx[tanh—1 x] =1—x
2 —1 < x < 1
0<x<1
—1 =
D x[sechx] √—1 2
x1—x