Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan.


Di bidang ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu
bidang. Di bidang ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem
persamaan dengan banyaknya persamaan sama dengan banyaknya variabel
dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi variabel. Apabila variabel lebih
banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear, umumnya diperoleh
jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering
ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari
persamaan mempunyai sifat ketergantungan maka jawaban masih mungkin
untuk diperoleh.
1. 1.
Pengertian Sistem Persamaan Linear
Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable x1, x2, , xn dapat
dinyatakan dalam bentuk : a1x1 + a 2x 2 + + a n x n = b, dengan a 1, a 2,
, a n dan b adalah konstanta real.
Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :
a. x + 3y = 7
b. y = 5x + 3z + 1
Persamaan berikut bukan persamaan linear :
c. x2 + 3y = 5
d. y sin x = 0
Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear
dalam n variable x1, x2, , xn dinamakan sistem persamaan linear atau
sistem linear. Bentuk umum sistem persamaan linear (disingkat SPL) yang
terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, , xn dapat ditulis sebagai :

a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = b1


a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = b2
am1x1 + am2 x2 + + amn xn = bm,
dengan aij dan bi (1 i m, 1 j n) adalah konstanta-konstanta real.

Suatu sistem persamaan linear dengan m persaman dan n variable x1, x2,
, xn dengan Am x n = (aij ), Xn x 1 = ( ) x j , dan Bm x 1 = ( ) bi . Jika
matriks B pada SPL di atas diganti dengan matriks nol O, maka
sistem persamaan linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak disebut SPL
non homogen.
Contoh :
a. SPL non homogen berikut
x1 x2 + x3 = 2
2x1 x2 x3 = 4
b. SPL homogen berikut
x1 + x2 = 0
x1 x2 = 0
1. 2.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + + anxn = b adalah
sebuah urutan dari n bilangan s1, s2, , sn sehingga persamaan tersebut
dipenuhi jika kita mensubstitusikan x1 = s1, x2 = s2, , xn = sn. Himpunan
semua penyelesaian tersebut dinamakan himpunan penyelesaiannya.
Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, , xn
yang memenuhi semua persamaan dalam SPL.
Contoh :
Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem
x1 + 2x 2 = 5
2x1 + 3x 2 = 8
karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.
Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak
memenuhi persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) 8.
Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL
x1 x2 + x3 = 2

2x1 x2 x3 = 4
karena 1(2) 1(0) + 1(0) = 2
2(2) + 1(0) 1(0) = 4
Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), . juga merupakan
penyelesaian SPL tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian.
Jika adalah sebarang bilangan real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, ,)
adalah penyelesaian SPL tersebut. Tidak semua sistem persamaan linear
mempunyai penyelesaian, hal ini dapat ditunjukkan pada sistem
x1 + x2 = 2
x1 x2 = 1
x1 = 4
Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan
pertama
dan kedua, maka x2 harus memenuhi :
4 + x2 = 2
4 x2 = 1
Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL
ini tidak mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai
penyelesaian disebut tak konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai
paling sedikit satu penyelesaian disebut konsisten (consistent).
Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :
1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)
2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)
3. SPL tidak mempunyai penyelesaian
SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0,
yang dinamakan dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang
tidak nol) maka penyelesaian tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.
Contoh :

2x1 + x 2 3 x 3 = 0
x1+2x2=0
x2+x3=0
SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :
x1=2x3
x2=x3
Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = t sehingga himpunan
penyelesaiannya adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas
mempunyai tak terhingga banyak penyelesaian, sebanyak bilangan real t.
1. 3.
Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua
variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk
umum persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
dimana = x dan y adalah variabel
1. 4.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel
yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu
penyelesaian. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah
ax + by = c
px + qy = d
dimana: x dan y disebut variabel
a, b, p dan q disebut koefisien
c dan r disebut konstanta
1. 5.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Cara Grafik
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.
2.

Gambarlah grafik garis lurus pada bidang koordinat.


Tentukan titik potong kedua garis tersebut. Koordinat titik potong tersebut
merupakan pasangan penyelesaian dari system persamaan yang dimaksud.
1. Metode Eliminasi
Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan
(mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika
variabelnya x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi
variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Perhatikan bahwa jika koefisien dari

salah satu variabel sama maka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan
salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain.
Contoh:
Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan
2x + 3y = 6 dan x y = 3
Penyelesaian:
2x + 3y = 6 dan x y = 3
Langkah I (eliminasi variabel y)
Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus sama, sehingga persamaan 2x
+ 3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan
x y = 3 dikalikan 3.
2x + 3y = 6 1 2x + 3y = 6
x y = 3 3 3x 3y = 9
5x = 15
x = 15/5
x=3
Langkah II (eliminasi variabel x)
Seperti langkah I, untuk mengeliminasi variabel x, koefisien x harus sama,
sehingga persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan
x y = 3 dikalikan 2.
2x + 3y = 6 1 2x + 3y = 6
x y = 3 2 2x 2y = 6
5y = 0
y = 0/5
y=0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,0)}.
1. Metode Substitusi
Metode Substitusi Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode substitusi, terlebih dahulu kita n yatakan variabel yang satu ke
dalam variabel yang lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan
(menggantikan) variabel itu dalam persamaan yang lainnya.
Contoh:
Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 2x
+3y = 6 dan x y = 3 !
Penyelesaian:
Persamaan x y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi
persamaan x = y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut:
2x + 3y = 6
<=> 2 (y + 3) + 3y = 6
<=>
2y + 6 + 3y = 6
<=>
5y + 6 = 6
<=>
5y + 6 6 = 6 6
<=>
5y = 0
<=>
y=0
Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke persamaan x = y
+ 3, sehingga diperoleh:
x=y+3
<=> x = 0 + 3
<=> x = 3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(3,0)}

1. Metode Gabungan
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
gabungan, kita menggabungkan metode eliminasi dan substitusi.
Contoh:
Dengan metode gabungan tentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan 2x 5y = 2 dan x + 5y = 6 !
Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh.
2x 5y = 2 1 2x 5y = 2
x + 5y = 6 2 2x +10y = 12
-15y = -10
y = (-10)/(-15)
y = 2/3
Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga diperoleh.
x + 5y = 6
<=> x + 5 (2/3) = 6
<=> x + 10/15 = 6
<=>
x = 6 10/15
<=>
x = 22/3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(2 2/3,2/3)}
1. Cara Determinan
Determinan adalah suatu bilangan yang berkaitan dengan matriks bujur sangkar
(persegi). Untuk menyelesaikan dengan cara determinan dari bentuk persamaan
:
ax + by = c
px + qy = r
diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi : D, D x, Dy.
Dengan :
D = = aq bp
Dx = = cq br
Dy = = ar cp
Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan :
x = dan y =
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
dengan cara determinan !
Jawab:

D = = 2.1 3.3 = 2 9 = -7
Dx = = 1.1 3.5 = 1 15 = -14
Dy = = 2.5 1.3 = 10 3 = 7
x= = =2
y = = = -1
Jadi HP = {(2, -1)}
1. 6.
Pengertian Persamaan Linear Tiga Variabel
Persamaan linear tiga variabel adalah persamaan yang mengandung tiga
variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk
umum persamaan linear tiga variabel adalah:
ax + by + cz = p
dimana = x, y dan z adalah variabel
1. 7.
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel adalah tiga persamaan linear tiga variabel
yang mempunyai hubungan diantara ketiganya dan mempunyai satu
penyelesaian. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by + cz = u
px + qy + rz = t
dimana: x, y dan z disebut variabel
a, b,c, p, q, dan r disebut koefisien
u dan t disebut konstanta
1. 8.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Ada beberapa cara menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel, antara
lain :
1. Metode eliminasi
Metode ini bekerja dengan care mengeliminasi (menghilangkan) variabelvariabel di dalam sistem persamaan hingga hanya satu variabel yang tertinggal.
Pertama-tama, lihat persamaan-persamaan yang ada dan coba cari dua
persamaan yang mempunya koefisien yang sama (baik positif maupun negative)
untuk variabel yang sama. Misalnya, lihat persamaan (1) dan (3). Koefisien
untuk y adalah 1 dan -1 untuk masing-masing persamaan. Kita dapat mejumlah
kedua persamaan ini untuk menghilangkan y dan kita mendapatkan persamaan
(4).
x

(1)

4x

3z

(3)

3x

2z

(4)

Perhatikan bahwa persamaan (4) terdiri atas variabel x dan z. Sekarang kita
perlu persamaan lain yang terdiri atas variabel yang sama dengan persamaan
(4). Untuk mendapatkan persamaan ini, kita akan menghilangkan y dari
persamaan (1) dan (2). Dalam persamaan (1) dan (2), koefisien untuk yadalah 1
dan 3 masing-masing. Untuk menghilangkan y, kita kalikan persamaan (1)
dengan 3 lalu mengurangkan persamaan (2) dari persamaan (1).

(
x
8
x

3
y

6
z

1)

3x

(
=

8x

2)

3
y

3
y

3
z

6
z

3
z

5x
Dengan persamaan (4) dan (5), mari kita coba untuk menghilangkan z.

3
x

2
z

4)

5
x

3
z

5)

9
x

6
z

4)

1
0x

6
z

5)

Dari persamaan (6) kita dapatkan x = 2. Sekarang kita bisa subtitusikan


(masukkan) nilai dari x ke persamaan (4) untuk mendapatkan nilai z.
3(2) + 2z

6 + 2z

2z

82

(4)

Akhirnya, kita substitusikan (masukkan) nilai dari z ke persamaan (1) untuk


mendapatkanya.

6)

2+y4

12+4

(1)

Jadi solusi sistem persamaan linier di atas adalah x = 2, y = 3, z = 4


1. Metode Subsitusi
Contoh :
Dengan metode subsitusi tentukan himpunan penyelesaian persamaan berikut !
2x + y z = 3 .(1)
x + y + z = 1 .(2)
x 2y 3z = 4 .(3)
Jawab :
Dari persamaan (2) x + y + z = 1 x = 1 y z .(4)
(4 dan 1)

2x + y z

=3

2(1 y z) + y z = 3
2 2y 2z + y z = 3
-y 3z = 1
y = -3z 1 .(5)
(3 dan 4)

x 2y 3z

=4

1 y z 2y 3z = 4
-3y 4z = 3 .(6)
(5 dan 6)

-3y 4z

-3 (-3z 1) 4z = 3
9z + 3 4z = 3

=3

5z = 0
z = 0 .(7)
untuk z = 0 disubsitusikan ke persamaan (5)
y = -3z 1
y = -3(0) 1
y = -1
untuk z = 0, y = -1, disubsitusikan ke persamaan (2)
x+y+z=1
x1+0=1
x=2
Jadi himpunan penyelesaiannya {(2, -1, 0)}
1. Cara Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
dengan cara gabungan antara eliminasi dan substitusi
Jawab:
Dari (1) dan (2) eliminir z
x+yz=1
2x + y +z = 11 _
3x + 2y = 12 .. (4)
Dari (2) dan (3) eliminir z
2x + y +z = 11
x + 2y +z = 12 _
x y = -1 .. (5)

Dari (4) dan (5) eliminir y


5x = 10
x=2
x = 2 substitusi ke (5)
x y = -1
2 y = -1
-y = -1 2
y=3
x = 2, y = 3 substitusi ke (1)
x+yz=1
2 + 3 z = 1
-z = 1 5
z=4
Jadi HP = {(2, 3, 4)}

Anda mungkin juga menyukai