Anda di halaman 1dari 23

FUNGSI KUADRAT

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Kapita Selekta
Dosen Pengampu : Hendri Handoko, M.PdI

Oleh:
Syamsul Arifin (1708105113)
Aulia Nurrahmah Agustin (1708105)
Indri Krisnike (1808105181)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2018

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-
Nya, rahmat dan maghfirah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan
makalah sebagai salah satu tugas terstruktur Kapita Selekta dengan judul “Fungsi
Kuadrat” dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada suri
tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Amin..
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak selaku dosen Kapita Selekta
2. Orang tua yang telah mendukung dalam segala hal.
3. Teman-teman Matematika 3C yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.
Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini dan
penyusun mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk
penulisan laporan yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca. Amin.

Cirebon, Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Manfaat dan Tujuan

4
BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat


Bentuk umum persamaan kuadrat dalam variabel atau peubah x
adalah sebagai berikut :
𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 = 𝟎
Dengan a,b,c bilangan real, dan a ≠ 0.
a disebut koefisien 𝑥 2 , b koefisien x, dan c disebut konstanta.
Adapun istilah dalam persamaan kuadrat antara lain :
1. Jika a = 1, maka bentuk baku menjadi 𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0. Persamaan ini
disebut persamaan kuadrat biasa.
2. Jika b = 0, maka bentuk baku menjadi 𝑎𝑥 2 + 𝑐 = 0. Persamaan ini disebut
persamaan kuadrat sempurna.
3. Jika c = 0, maka bentuk baku menjadi 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 = 0. Persamaan ini disebut
kuadrat tak lengkap.
4. Jika a,b, dan c bilangan real, maka 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 disebut persamaan
kuadrat real.
5. Jika a,b, dan c bilangan rasional, maka 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 disebut persamaan
kuadrat rasional.
Contoh 1.1
Carilah nilai a,b, dan c dalam persamaan kuadrat 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 = 0
Jawab :
Nilai a = 2
Nilai b = -3
Nilai c = 5

2.2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat


Persamaan 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dapat diselesaikan dengan cara
menentukan nilai pengganti x yang memenuhi persamaan itu. Nilai pengganti
tersebut mengubah kalimat terbuka (persamaan kuadrat) menjadi sebuah
pernyataan yang bernilai benar. Nilai pengganti x yang memenuhi iersamaan
kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 disebut sebagai penyelesaian atau akar dari

5
persamaan kuadrat yang bersangkutan. Untuk menyelesaikan persamaan
kuadrat memiliki beberapa cara diantaranya adalah :
1. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Memfaktorkan
Dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan,
menggunakan sifat faktor nol (0), yaitu :

Untuk p dan q bilangan real dan berlaku p x q = 0,


Maka p = 0 atau q = 0.

Contoh 1.2
Jika (x – 2)(2x + 4) = 0 maka,
x – 2 = 0 atau 2x + 4 = 0
x = 2 atau x = -2
Jadi, penyelesaian (x – 2)(2x + 4) = 0 adalah x = 2 atau x = -2
Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan terjadi
dalam tiga bentuk, yaitu :
 Menfaktorkan bentuk 𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
Misalkan m,n adalah bilangan bulat dan bentuk 𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dapat difaktorkan
menjadi (x + m)(x + n).
Dan jika dikalikan membentuk : 𝑥 2 + (𝑚 + 𝑛)𝑥 + 𝑚𝑛
Karena bentuk 𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ekuivalen dengan 𝑥 2 + (𝑚 + 𝑛)𝑥 + 𝑚𝑛, maka dapat
simpulkan bahwa m + n = b dan mn = c sehingga bentuk 𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dapat
difaktorkan menjadi :

𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 𝑥 2 + (𝑚 + 𝑛)𝑥 + 𝑚𝑛 dengan m + n = b dan mn = c

Contoh 1.3
Dengan menfaktorkan, tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
𝑥 2 − 3𝑥 − 18 = 0.
Jawab :
𝑥 2 − 3𝑥 − 18 = 0
(𝑥 − 6)(𝑥 + 3) = 0
𝑥 − 6 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 + 3 = 0
𝑥 = 6 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −3
 Memfaktorkan bentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a ≠ 1

6
Misalkan m,n bilangan bulat dengan 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dapat difaktorkan menjadi
1
(𝑎𝑚 + 𝑛)(𝑎𝑥 + 𝑛), dengan mengalikan betuk terakhir diperoleh :
𝑎
1 1
(𝑎𝑚 + 𝑛)(𝑎𝑥 + 𝑛) = (𝑎2 𝑥 2 + 𝑎𝑛𝑥 + 𝑎𝑚𝑥 + 𝑚𝑛)
𝑎 𝑎
1 2 2
= (𝑎 𝑥 + (𝑚 + 𝑛)𝑎𝑥 + 𝑚𝑛)
𝑎
𝑚𝑛
= 𝑎𝑥 2 + (𝑚 + 𝑛)𝑥 +
𝑎
𝑚𝑛
Karena bentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dan 𝑎𝑥 2 + (𝑚 + 𝑛)𝑥 + adalah ekuivalen maka
𝑎
𝑚𝑛
diperoleh 𝑚 + 𝑛 = 𝑏 dan = 𝑐 atau 𝑚𝑛 = 𝑎𝑐 sehingga bentuk :
𝑎

1
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = (𝑎𝑚 + 𝑛)(𝑎𝑥 + 𝑛), dengan 𝑚 + 𝑛 = 𝑏 dan 𝑚𝑛 = 𝑎𝑐
𝑎

Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a ≠ 1 yang dapat


1
difaktorkan menjadi 𝑎 (𝑎𝑚 + 𝑛)(𝑎𝑥 + 𝑛) dengan m,n bilangan bulat dan m + n =

b, serta mn = ac. Dengan menggunakan faktor nol, maka diperoleh :


1
(𝑎𝑚 + 𝑛)(𝑎𝑥 + 𝑛) = 0
𝑎
𝑎𝑥 + 𝑚 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑥 + 𝑛 = 0
𝑚 𝑛
𝑥 = − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −
𝑎 𝑎
Contoh 1.4
Dengan memfaktorkan tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
2𝑥 2 − 3𝑥 − 5 = 0
Jawab :
2𝑥 2 − 3𝑥 − 5 =0
1
(2𝑥 + 2)(2𝑥 − 5) = 0
2

(𝑥 + 1)(2𝑥 − 5) =0
𝑥 + 1 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 2𝑥 − 5 = 0
5
𝑥 = −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {−1, 2}

2. Menyelesaikan Persamaan kuadrat dengan Melengkapkan Kuadrat


Sempurna

7
Bentuk kuadrat sempurna dalam persamaan yaitu :
(𝑥 + 𝑝)2 = 𝑥 2 + 2𝑝𝑥 + 𝑝2
(𝑥 − 𝑝)2 = 𝑥 2 − 2𝑝𝑥 + 𝑝2
Dari kedua bentuk tersebut tamoak bahwa suku terakhir ruas kanan yaitu 𝑝2
adalah setengah dari koefisien x dikuadratkan sehingga untuk mengubah bentuk
𝑥 2 ± 𝑏𝑥 agar menjadi bentuk kuadrat sempurna maka kita perlu tambahkan
1 2
setengah dari koefisien 𝑥 dikuadratkan atau (2 𝑏) menjadi :

1 2 1
(𝑥 ± 𝑏) = 𝑥 2 ± 𝑏𝑥 + ( 𝑏)2
2 2
Contoh 1.5
Carilah himpunan penyelesaian dari persamaan : 𝑥 2 − 6𝑥 + 2 = 0 dengan
cara melengkapkan kuadrat sempurnanya.
Jawab :
Pindahkan konstanta kesebelah kanan menjadi 𝑥 2 − 6𝑥 = −2
1 2
Nilai b = 6 sehingga (2 𝑏) = 32 , dengan demikian kedua ruas ditambahkan

dengan kita tambahkan 32 , menjadi :


𝑥 2 − 6𝑥 + 32 = −2 + 32
(𝑥 + 3)2 = 7
𝑥 + 3 = ±√7
𝑥 = −3 ± √7
Jadi himpunan penyelesaian persamaan kuadrat tersebut adalah 𝑥 = −3 −
√7 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −3 + √7
3. Menyelasaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus Kuadrat (Rumus
abc)
Rumus kuadrat (rumus abc) dapat diturunkan dari penyelesaian persamaan
kuadrat dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna sebagai berikut :
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 = −𝑐
𝑏 𝑐
𝑥2 + 𝑎 𝑥 = − 𝑎
1 𝑏 2 𝑏2
Tambahkan kedua ruas dengan (2 x 𝑎) = 4𝑎2 sehingga didapat :

8
𝑏 𝑏2 𝑐 𝑏2
𝑥2 + 𝑥 + 2 = − + 2
𝑎 4𝑎 𝑎 4𝑎
𝑏 2 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
(𝑥 + ) =
2𝑎 4𝑎2

𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥+ = ±√ = ±
2𝑎 4𝑎2 2𝑎

𝑏 √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥=− ±
2𝑎 2𝑎
Jadi, akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan 𝑎 ≠ 0 dapat dicari
dengan rumus :

−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥₁, ₂ =
2𝑎

Contoh 1.6
Carilah akar persamaan menggunakan rumus kuadrat dari
persamaan 𝑥 2 − 4𝑥 + 2 = 0
Jawab :
Dari persamaan 𝑥 2 − 4𝑥 + 2 = 0, diperoleh 𝑎 = 1, 𝑏 = −4, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 = 2, sehingga:
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥₁, ₂ =
2𝑎
−(−4) ± √(−4)2 − 4.1.2
𝑥₁, ₂
2.1
4 ± √8
𝑥₁, ₂ =
2
4 ± 2√2
𝑥₁, ₂ =
2
𝑥₁, ₂ = 2 ± √2
Jadi akar persamaanya adalah 𝑥₁ = 2 + √2 𝑑𝑎𝑛 𝑥₂ = 2 − √2

2.3. Jenis Akar Persamaan Kuadrat


−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
Dari rumus kuadrat 𝑥₁, ₂ = , bentuk −𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 disebut
2𝑎

diskriminan (D) dari suatu persamaan. Dan berdasarkan diskriminannya suatu


akar persamaan diklasifikasikan, yaitu :

9
1. Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang
−𝑏±√𝐷
berbeda yaitu :𝑥₁, ₂ = . pada kasus D > 0 dinedakan kembalui
2𝑎
menjadi dua bagian yaitu :
a). Jika D merupakan kuadrat sempurna, maka persamaan kuadrat
mempunyai dua akar real yang berbeda dan rasional.
b). Jika D bukan kuadrat sempurna, maka persamaan kuadrat
mempunyai dua akar real yang berbeda dan irrasional.
2. Jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang sama
−𝑏
(kembar), yaitu 𝑥₁, ₂ = 2𝑎

3. Jika D < 0, maka persamaan kuadrat tidak memilki akar real. Karena
√𝐷 tidak terdefinisi pada bilangan real melaikan imajiner karena
bernilai negatif. Sehingga dapat dirubah dengan i, yaitu :

𝑖 = √−1 ↔ 𝑖 2 = −1
Contoh soal 1.7
Tanpa menyelesaikkan terlebih dulu, tentukan jenis akar dari persamaan
𝑥 2 + 4𝑥 − 8 = 0
Jawab :
𝑥 2 + 4𝑥 − 8 = 0 ↔ 𝑎 = 1, 𝑏 = 4, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 = −8
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 42 − 4.1. (−8) = 48
Karena D lebih dari 0 maka memiliki dua akar persamaan real.

2.4. Jumlah dan Hasil Kali Persamaan Kuadrat


Misalkan 𝑥₁ 𝑑𝑎𝑛 𝑥₂ adalah akar-akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, maka
berdasarkan rumus abc, didapatkan :
−𝑏 + √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −𝑏 − √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥₁ = 𝑑𝑎𝑛 𝑥₂ =
2𝑎 2𝑎
Dari rumus diatas dapat diperoleh :
−𝑏+√𝑏2 −4𝑎𝑐 −𝑏−√𝑏2 −4𝑎𝑐
 𝑥₁ + 𝑥₂ = ( )+( )
2𝑎 2𝑎

−𝑏+√𝑏2 −4𝑎𝑐−𝑏−√𝑏2 −4𝑎𝑐


=
2𝑎

10
−2𝑏 −𝑏
= =
2𝑎 𝑎
Jadi,
−𝑏
𝑥₁ + 𝑥₂ =
𝑎

−𝑏+√𝑏2 −4𝑎𝑐 −𝑏−√𝑏2 −4𝑎𝑐


 𝑥₁. 𝑥₂ = ( )x( )
2𝑎 2𝑎
2
(−𝑏)2 −(√𝑏2 −4𝑎𝑐)
=
4𝑎2
𝑏2 − ( 𝑏2 −4𝑎𝑐)
=
4𝑎2
4𝑎𝑐 𝑐
= =
4𝑎2 𝑎
Jadi,
𝑐
𝑥₁ + 𝑥₂ =
𝑎

Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat dapat


digunakan untuk :
 Menghitung bentuk simetri akar–akar persamaan kuadrat
 Menghitung koefisien persamaan kuadrat yang akar-akarnya
memenuhi sifat–sifat tertentu
 Menyusun persamaan kuadrat
Contoh soal 1.8
Tanpa menyelesaikan persamaan terlebih dahulu, hitungkah jumlah dan
hasil kali akar-akar dari persamaan : 𝑥 2 − 3𝑥 − 15 = 0
Jawab :
𝑥 2 − 3𝑥 − 15 = 0, dengan 𝑎 = 1, 𝑏 = −3, 𝑐 = −15 maka :
−𝑏 −(−3)
Jumlah akar-akarnya : 𝑥₁ + 𝑥₂ = = =3
𝑎 1
𝑐 −15
Hasil kali akar-akarnya : 𝑥₁ + 𝑥₂ = 𝑎 = = −15
1

2.5. Menyusun Persamaan Kuadrat


1. Menyusun Persamaan Kuadrat yang Akar – Akarnya Diketahui

11
Misalnya diketahui 𝑥₁ dan 𝑥₂ adalah akar-akar suatu persamaan kuadrat, maka
dengan proses kebalikannya diperoleh :
𝑥 = 𝑥₁ aatau 𝑥 = 𝑥₂
𝑥 − 𝑥₁ = 0 atau 𝑥 − 𝑥₂ = 0
Hasil kedua kalinya adalah

(𝑥 − 𝑥₁)( 𝑥 − 𝑥₂) = 0 ................(1)

Yang merupakan persamaan kuadrat yang dicari. Dengan mengguanakan


sifat distributif bentuk tersebut datat diubah menjadi :

𝑥 2 + (𝑥₁ + 𝑥₂)𝑥 + 𝑥₁ . 𝑥₂ = 0 ................(2)

Keterangan :
 Persamaan ke-1 merupakan rumus menyusun persamaan kuadrat
dengan perkalian faktor
 Persamaan ke-2 merupaka rumus menyusun persamaan kuadrat dengan
menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar
Contoh soal 1.9
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya -1 dan 5
Jawab :
Gunakan perkalian faktor dengan 𝑥1 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑥₂ = 5
(𝑥 − (−1))(𝑥 − 5) = 0
(𝑥 + 1)(𝑥 − 5) = 0
𝑥 2 − 4𝑥 − 5 = 0
2. Menyusun Persamaan Kuadrat Jika Akar–Akarnya Mempunyai
Hubungan dengan Akar – Akar Persamaan Kuadrat Lainnya
Terdapat dua cara dalam menyusun persamaan kuadrat yang akar-akarnya
memiliki hubungan dengan akar-akar persamaan lain yaitu :
a). Memakai jumlah dan hasil kali akar
Untuk menyusun persamaan kuadrat dengan rumus jumlah dan hasil kali akar
kita gunakan rumus 𝑥 2 − (𝛼 + 𝛽)𝑥 + 𝛼. 𝛽 = 0 dengan 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽 adalah akar-akar
persamaan kuadrat yang dicari. Dengan demikian kita harus menghitung dulu
nilai 𝛼 + 𝛽 𝑑𝑎𝑛 𝛼. 𝛽

12
Contoh soal 1.10
Persamaan kuadrat 𝑥 2 − 2𝑥 − 1 = 0 mempunyai akar-akar 𝑥₁ dan 𝑥₂.
Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 3𝑥₁ dan 3𝑥₂.
Jawab :
Dari persamaan 𝑥 2 − 2𝑥 − 1 = 0 diperoleh 𝑥₁ + 𝑥₂ = 2 dan 𝑥₁ . 𝑥₂ = −1. Misalkan
persamaan kuadrat yang dicari mempunyai akar 𝛼 dan 𝛽, maka persamaan
kuadrat tersebut adalah 𝑥 2 − (𝛼 + 𝛽)𝑥 + 𝛼. 𝛽 = 0 maka,
𝛼 + 𝛽 = 3𝑥₁ + 3𝑥₂ = 3(𝑥₁ + 𝑥₂) = 3.2 =
𝛼. 𝛽 = 3𝑥₁. 3𝑥₂ = 9(𝑥₁. 𝑥₂) = 9(−1) = −9
Jadi, persamaan kuadrat yang dicari adalah 𝑥 2 − 6𝑥 − 9 = 0
b). Teknik subtitusi
Mensubtitusikan ke persamaan awal. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada contoh
1.11.
Contoh 1.11
Diketahui persamaan kuadrat 2𝑥 2 − 4𝑥 − 1 = 0. Tentukan persamaan
kuadrat baru yang akar-akarnya 3 kali dari akar-akar persamaan kuadratyang
diketahui.
Jawab :
Misalnya 𝑥₁ 𝑑𝑎𝑛 𝑥₂ adalah akar-akar persamaan 2𝑥 2 − 4𝑥 − 1 = 0 dan
persamaan kuadrat baru y mempunyai akar-akar 𝑦₁ 𝑑𝑎𝑛 𝑦₂ dengan 𝑦₁ = 3𝑥₁ dan
𝑦
𝑦₂ = 3𝑥₂. Jika indeksnya kita hilangkan , maka diperoleh 𝑦 = 3𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3.

Karena x adalah akar dari persamaan 2𝑥 2 − 4𝑥 − 1 = 0 maka kita subtitusikan


𝑦
𝑥 = 3 ke persamaan tersebut, sehingga diperoleh persamaan kuadrat baru dalam

y, yaitu :

2𝑥 2 − 4𝑥 − 1 = 0
𝑦 2 𝑦
2( ) − 4( ) − 1 = 0
3 3
2𝑦 2 4𝑦
− −1=0
9 3
2𝑦 2 − 12𝑦 − 9 = 0

13
2𝑥 2 − 12𝑥 − 9 = 0

2.6. Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi Kuadrat


Untuk menentukan nilai maksimum/minimum fungsi kuadrat, perhatikan
uraian berikut:
f(x) = x2 – 2x – 3
= x2 – 2x + 1 – 4
=(x – 1)2 – 4
Bentuk kuadrat selalu bernilai positif atau nol, maka (x – 1)2 mempunyai
nilai paling kecil (minimum) nol untuk x = 1. Dengan demikian (x – 1)2 – 4
mempunyai nilai terkecil 0 – 4 = –4.
Jadi, f(x) = x2 – 2x – 3 mempunyai nilai terkecil (minimum) –4 untuk x = 1.
f(x) = –x2 + 4x + 5
= –x2 + 4x – 4 + 9
= –(x2 – 4x + 4) + 9
= –(x – 2)2 + 9
Nilai terbesar dari – (x – 2)2 sama dengan nol untul x = 2.
Dengan demikan nilai terbesar dari – (x – 2)2 + 9 adalah 0 + 9 = 9.
Jadi, f(x) = –(x – 2)2 + 9 atau f(x) = –x2 + 4x + 5 mempunyai nilai terbesar
(maksimum) 9 untuk x = 2.
Sekarang perhatikan bentuk umum f(x) = ax2 + bx + c
Dengan uraian di atas, diperoleh:
Fungsi kuadrat f(x) = a x2 + b x + c
Untuk a > 0, f mempunyai nilai minimum untuk
Untuk a < 0, f mempunyai nilai maksimum untuk
Contoh:
Tentukan nilai minimum fungsi f(x) = 2x2 + 4x + 7
Jawab:
f(x) = 2x2 + 4x + 7 , a = 2 , b = 4 , c = 7
Nilai minimum fungsi f = 5

14
2.7. Grafik Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat y = ax 2 + bx + c dapat digambarkan ke dalam koordinat
kartesius sehingga diperoleh suatu grafik fungsi kuadrat. Sumbu x adalah domain
dan sumbu y adalah kodomain. Grafik dari fungsi kuadrat berbentuk seperti
parabola sehingga sering disebut grafik parabola.
Grafik dapat dibuat dengan memasukan nilai x pada interval tertentu
sehingga didapat nilai y. Kemudian pasangan nilai (x, y) tersebut menjadi
koordinat dari yang dilewati suatu grafik.
Grafik fungsi kuadrat berupa parabola dengan posisi parabola ditentukan oleh
nilai a.
1. Jika a > 0 maka parabola terbuka ke atas

2. Jika a < 0 maka parabola terbuka ke bawah

3. Titik Potong terhadap Sumbu-sumbu Koordinat


Titik potong terhadap sumbu-sumbu koordinat, terdiri atas dua macam,
yakni:
a. Titik potong terhadap sumbu X
Agar grafik fungsi kuadrat y =𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 memotong sumbu X maka nilai y
haruslah sama dengan 0
y = 0 <=> 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
(x - x1)(x - x2) = 0

15
Koordinat titik potongnya adalah (x1, 0) dan (x2, 0)
b. Titik potong pada sumbu Y
Agar grafik fungsi kuadrat y = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 memotong sumbu Y maka nilai x
haruslah sama dengan 0
x = 0 <=> y = a(0)2 + b(0) + c = c
Koordinat titik potongnya adalah (0 , c)
4. Titik Puncak/Titik Balik dan Sumbu Simetri
Bentuk y = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dapat ditulis menjadi y = a(x + b/2a)2 + [(b2 - 4ac)/-4a]
x disebut sumbu simetri
y disebut nilai ekstrim
=> Jika a > 0 maka y.eks = y.min
=> Jika a < 0 maka y.eks = y.max
−𝑏 𝑏2 −4𝑎𝑐
Titik puncak parabola : ( , )
2𝑎 −4𝑎
=> Jika a > 0 maka titik puncak adalah titik balik minimum dan parabola terbuka
ke atas.
=> Jika a < 0 maka titik puncak adalah titik balik maksimum dan parabola terbuka
ke bawah.

5. Kegunaan Diskriminan pada Fungsi Kuadrat


a. Mengetahui hubungan parabola dengan sumbu X
1) Jika D > 0 maka parabola memotong sumbu X pada dua titik
2) Jika D = 0 maka parabola menyinggung sumbu X
3) Jika D < 0 maka parabola tidak menyinggung ataupun memotong sumbu X
Perhatikan grafik fungsi kuadrat y = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐

16
b. Mengetahui hubungan parabola dengan garis
Untuk menentukan apakah suatu garis itu memotong atau tidak
memotong parabola, maka dapat dilakukan dengan cara mensubtitusikan garis
ke parabola, dan hasilnya seperti di bawah ini.
1) Jika D > 0 maka garis memotong parabola di titik
2) Jika D = 0 maka garis menyinggung parabola (berpotongan di satu titik)
3) Jika D < 0 maka garis tidak menyinggung ataupun memotong parabola

6. Menentukan Persamaan Kurva dari Fungsi Kuadrat


Untuk menentukan persamaan kurva jika grafik fungsi kuadratnya
diketahui dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Jika diketahui titik puncak = (xp , yp), gunakan rumus:
y = a(x - xp)2 + yp
b. Jika diketahui titik potong dengan sumbu X yakni (x1 , 0) dan (x2,0)
gunakan rumus: y = a(x - x1)(x - x2)
c. Jika yang diketahui selai titik pada poin a dan b, maka gunakan rumus: y=
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐

2.8. Menggambar Grafik fungsi kuadrat


Menggambar grafik Fungsi kuadrat y = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dapat dilakukan
dengan 2 cara :
Tracing Process Curve yaitu dengan menentukan beberapa nilai x
kemudianmenentukan nilai y yang sesuai dengan bentuk fungsi. Cara ini
memerlukan paling tidak 8 pasangan nilai x dan y. Contoh : Gambarkan grafik
fungsi kuadrat y = ax2 – 6x + 8 Kita siapkan tebel pasangan nilai x dan y sebagai
berikut :
X -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Y 15 8 3 0 -1 0 3 8 15

17
Dari hasil tabel di atas maka grafiknya sebagai berikut :

Menggunakan sifat-sifat grafik fungsi kuadrat


Langkah-langkah menggambar grafiknya sebagai berikut :
1) Menentukan titik potong grafik dengan sumbu simetri (sumbu-x dan
sumbu-y)
- Titik potong dengan sumbu y (yaitu jika x = 0)Karena titik potong terletak pada
sumbu-Y, maka ordinat titik potong itu diperoleh jika x = 0. Sehingga koordinatnya
(0 , c).
- Titik potong dengan sumbu x (lihat bahasan akar-akar PK)
Titik potong itu terletak pada sumbu-X sehingga absis titik tersebut diperoleh jika
y = 0, maka ax2 + b x + c = 0. Karena ax2 + b x + c = 0 merupakan persamaan
kuadrat, maka banyaknya titik potong dengan sumbu-X tergantung pada D
(diskriminan).
D > 0 grafik memotong dua titik, yaitu (x1 , 0) dan (x2 , 0).
D = 0 grafik menyinggung sumbu-X
D < 0 grafik tidak memotong sumbu-X.

2) Tentukan sumbu simetri dan titik ekstrim


3) Jika perlu tambahkan beberapa titik lain sebagai bantuan

18
Catatan:
Grafik fungsi kuadrat dengan persamaan y = a x2 + b x + c berbentuk
parabola.
Parabola terbuka ke atas jika a > 0.
Parabola terbuka ke bawah jika a < 0.

Contoh : Gambarkan grafik fungsi kuadrat y = x2 – 6x + 8


Titik potong dengan sumbu y
Untuk x = 0 maka y = x2 – 6x + 8
y = 02 – 6(0) + 8 = 8
Diperoleh titik potong dengan sumbu y di (0, 8)
Titik potong dengan sumbu x
D = b2 – 4ac = (–6)2 – 4(1)(8) = 36 – 32 = 4
Karena D > 0 maka ada 2 titik potong dengan sumbu x

Untuk y = 0 maka
x2 – 6x + 8 = 0
(x – 2)(x – 4) = 0
x – 2 = 0 dan x – 4 = 0
x=2 x=4
Diperoleh titik potong dengan sumbu x di (2, 0) dan (4, 0)
Sumbu simetri
−𝑏 −(−6) 6
Sumbu simetri grafik adalah x = = =2=3
2𝑎 2(1)

Diperoleh sumbu simetrinya adalah x = 3


Titik Ekstrim
−𝐷 −4
Nilai ekstrim y = 4𝑎 = 4(1) = −1

Diperoleh titik ekstrim di (3, –1) dan titik ekstrimnya minimum (a > 0)
Contoh:
Buatlah sketsa grafik y = x2 – 2x – 3 untuk x e R.
Jawab:
Titik potong dengan sumbu-X diperoleh jika y = 0.

19
x2 – 2x – 3 = 0
(x – 3) (x + 1) = 0
x = 3 dan x = –1
Koordinat titik potongnya adalah : A(3 , 0) dan B(–1 , 0)
Titik potong dengan sumbu-Y diperoleh jika x = 0
y=0–0–3=–3
Koordinat titik potongnya C(0 , –3)
Sumbu simetri, garis
Titik puncak D(1 , –4)
Hubungkan titik-titik A, B, C, dan D serta perhalus, sehingga diperoleh
grafik fungsi
y = x3 – 2x – 3.

2.9. Menentukan Fungsi Kuadrat yang Grafiknya Memenuhi Syarat-syarat


Tertentu
Suatu fungsi kuadrat dapat ditentukan apabila fungsi itu:
Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui tiga buah titik
Contoh:
Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui titik (–1 , 0) , ( 1 , 8 ) dan
( 2, 6 ).
Jawab :
Misal persamaan grafik adalah y = a x2 + b x + c
Grafik melalui titik (–1 , 0) 0 = a(–1)2 + b (–1) + c
0 = a – b + c ………………. (1)
Grafik melalui titik (1 , 8) 8 =a (1)2 + b (1) + c
8 = a + b + c ………………. (2)
Grafik melalui titik ( 2 , 6 ) 6 = a (2)2 + b (2) + c
6 = 4 a + 2 b + c …………… (3)
Dari persamaan (1), (2), dan (3) dapat ditentukan nilai a, b, dan c dengan cara
eliminasi.
(1) a – b + c = 0 (2) a + b + c = 8
(2) a + b + c = 8 (3) 4a + 2b + c = 6
–2b = –8 -3a – b = 2

20
b=4 – 3a – 4 = 2
a = –2

Subtitusikan ke (1) a – b + c = 0
-2-4 + c = 0
c=6

Jadi, fungsi kuadrat itu adalah y = –2x2 + 4x + 6. Fungsi kuadrat yang grafiknya
memotong sumbu-X Misalkan titik potongnya (p , 0) dan (q , 0).
(p , 0) dan (q , 0) memenuhi persamaan y = a x2 + b x + c sehingga 0= ap2 + bp
+ c dan 0= aq2 + bq + c . Kedua persamaan itu dikurangkan, akan diperoleh:
0 = a(p2 – q2) + b(p – q)
b(p – q) = –a(p2 – q2)
= –a(p + q) (p – q)
b = – a(p + q)
Substitusikan b = – a(p + q) ke ap2 + bp + c = 0
ap2 + (– a(p + q)) p + c = 0
ap2 – ap2 – pqa + c = 0
c = pqa
Untuk b = – a(p + q) dan c = pqa maka
y = a x2 + b x + c Û
y = ax2 – a(p + q)x + pqa
y= a(x2 – (p + q)x + pq)
y= a(x – p) (x – q)
Jadi, y = a(x – p) (x – q) adalah fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-
X di (p,0) dan (q,0).
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-X di titik (–5,0) dan
(1,0), serta melalui titik (–3, –8) !
Jawab:
Grafik memotong sumbu-X di titik (–5,0) dan (1,0), maka fungsi kuadratnya
y = a(x – (–5)) (x – 1)

21
y= a(x + 5) (x – 1)
Grafik melalui titik (–3, –8), berarti
–8 = a(–3+5) (–3 – 1)
= –8a
a=1
Substitusikan a = 1 pada y = a(x + 5) (x – 1) sehingga diperoleh y = x2 + 4x –
5. Jadi, fungsi kuadratnya adalah y = x2 + 4x – 5.
d. Menentukan fungsi kuadrat jika koordinat titik puncak grafik fungsi
itu diketahui
Koordinat titik tertinggi/ terendah grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c adalah
(p,q). Dengan melihat kembali kajian terdahulu, maka fungsi kuadrat y = ax2 +
bx + c yang berpuncak di (p , q) adalah y = a (x – p)2 + q
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya mempunyai titik tertinggi (1,3) dan
melalui titik (0,0).

Jawab:
Fungsi kuadrat yang grafiknya berpuncak di (1,3) adalah y = (x – 1)2 + 3
Grafik melalui titik (0,0) berarti:
0 = a(0 – 1) + 3
0=a+3
a = –3
Substitusikan a = –3 pada y = a (x – 1)2 + 3 maka diperoleh :
y = –3 (x – 1)2 + 3
y = –3 (x2 – 2x + 1) + 3
y = –3x2 + 6x
Jadi, fungsi kuadratnya adalah y = –3x2 + 6x.
d. Fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu-X di satu titik (𝒙𝟏 ,0)
y = a(x – 𝑥1 )2
Nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang ke x dan y
Contoh:

22
Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu-X di titik (2,0) dan
melalui titik (0,4) !
Jawab:
Fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu X di (2,0) adalah
y = a (x – 2)2
Grafik melalui titik (0,4) berarti :
4 = a(0 – 2)2 = 4a
a=1
Jadi, fungsi kuadrat itu y = 1(x – 2)2 atau y = x2 – 4x + 4.

23

Anda mungkin juga menyukai