Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

FUNGSI EKSPONENSIAL

Disusun oleh :
ABDUL GOFUR
19016218010463

PPG MATEMATIKA ANGKATAN 3


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019
A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMA N 101 JAKARTA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan dan menentukan penyelesaian fungsi eksponensial dna fungsi
logaritma menggunakan masalah kontekstual, serta keberkaitannya.
4.1 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponensial
dan fungsi logaritma

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan, menganalisis dan membuat grafik fungsi
ekponensial.
3.1.2 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian persamaan eksponen.
3.1.3 Peserta didik dapat menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) =
1.
3.1.4 Peserta didik dapat menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) =
𝑎𝑝 .
3.1.5 Peserta didik dapat menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) =
𝑎 𝑔(𝑥).
4.1.1 Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
eksponensial.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan, menganalisis dan membuat grafik fungsi ekponensial jika diminta
melakukan percobaan membuat grafik dengan tepat.
2. Menjelaskan pengertian persamaan eksponen melalui pengamatan dari suaut gambar
grafik fungsi eksponen dengan tepat.
3. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 1 melalui
pengamatan gambar grafik dengan tepat.
4. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 melalui
pengamatan gambar grafik dengan tepat.
5. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) melalui
pengamatan gambar grafik dengan tepat.
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan eksponensial melalui suatu
soal persamaan eksponensial dengan tepat.

E. MATERI AJAR
Fungsi Eksponensial
F. URAIAN MATERI
FUNGSI EKSPONENSIAL

Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan fungsi aljabar, yaitu fungsi yang tidak dapat
diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas melalui lima operasi yaitu: penambahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan penarikan akar.

Fungsi transenden yang telah kita pelajari adalah fungsi trigonometri. Fungsi transenden
yang akan kita pelajari adalah fungsi eksponen.

Teorema yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:


Jika 𝑎, 𝑏, 𝑚, 𝑛, dan 𝑝 masing-masing bilangan real, maka:
a. 𝑎𝑚 𝑥𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
b. 𝑎𝑚 : 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑎 ≠ 0
c. (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚.𝑛
d. (𝑎𝑚 𝑥𝑏𝑛 )𝑝 = 𝑎𝑚𝑝 𝑥𝑏𝑛𝑝
𝑎𝑚 𝑝 𝑎𝑚𝑝
e. ( 𝑏𝑛 ) = 𝑏𝑛𝑝

A. Definisi Fungsi Eksponen


Fungsi Eksponen dengan bilangan dasar (bilangan pokok atau basis) 𝑎, dengan 𝑎 > 0
dan 𝑎 ≠ 1 mempunyai bentuk umum :
𝑓: 𝑥 → 𝑎𝑥 atau 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎 𝑥 .

B. Persamaan Eksponen
Persamaan Eksponen adalah persamaan yang pangkatnya mengandung variabel dan
tidak menutup kemungkinan bilangan dasar juga mengandung variabel.
1. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 1
Teorema :
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 1, dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓 (𝑥 ) = 0.
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 375−𝑥 = 1 adalah ….
Penyelesaian :
375−𝑥 = 1
5−𝑥 =0
𝑥=5
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {5}.

2. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛


Teorema :
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 , dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥 ) = 𝑛.
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 102𝑥−3 = 100.000 adalah ….
Penyelesaian :
102𝑥−3 = 105
2𝑥 − 3 = 5
𝑥=4
Jadi himpunan penyelesaian nya adalah{4}.

3. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥)


Teorema :
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) , dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔(𝑥 ).
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 42𝑥−1 = √83𝑥+1 adalah ….
Penyelesaian :
42𝑥−1 = √83𝑥+1
3𝑥+1
(22 )2𝑥−1 = (23 ) 2
9𝑥+3
24𝑥−2 = 2 2
Karena basis sama, maka 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔(𝑥 )
9𝑥+3
4𝑥 − 2 =
2
8𝑥 − 4 = 9𝑥 + 3
−𝑥 = 7
𝑥 = −7
Jadi nilai 𝑥 yang memenuhi adalah 𝑥 = −7

4. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏


Teorema :
𝑙𝑜𝑔𝑏
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 dengan 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1 dan 𝑏 > 0, maka 𝑓(𝑥) = = 𝑎 log 𝑏.
𝑙𝑜𝑔 𝑎
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 2𝑥−7 = 6 adalah ….
Penyelesaian :
2𝑥−7 = 6
log 2𝑥−7 = log 6
(𝑥 − 7) log 2 = log 6
log 6
𝑥 − 7 = log 2
log 6
𝑥 = 7 + log 2
𝑥 = 7 +2 log 6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {7 +2 log 6}

5. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥)


Teorema :
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) , dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0 dan 𝑏 ≠ 1, 𝑎 ≠ 𝑏, maka
𝑓 (𝑥 ) = 0.
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 52𝑥−6 = 32𝑥−6 adalah ….
Penyelesaian :
52𝑥−6 = 32𝑥−6
2𝑥 − 6 = 0
𝑥=3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {3}

6. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥)


Teorema :
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥) , dengan 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1 dan 𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥 ) log 𝑎 =
𝑔(𝑥 ) log 𝑏.
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 3𝑥 = 7𝑥−2 adalah ….
Penyelesaian :
3𝑥 = 7𝑥−2
log 3𝑥 = log 7𝑥−2
3log 𝑥 = (𝑥 − 2) log 7
𝑥 log 7 − 𝑥 log 3 = 2 log 7
𝑥(log 7 − log 3) = 2 log 7
2 log 7
𝑥 = log 7−log 3
2 log 7
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {𝑥 = log 7−log 3}

7. Persamaan Eksponen Berbentuk {ℎ(𝑥 )}𝑓(𝑥) = 1


Teorema :
Jika {ℎ(𝑥 )}𝑓(𝑥) = 1, maka ketentuannya sebagai berikut:
a. 𝑓 (𝑥 ) = 0, jika ℎ(𝑥 ) ≠ 0
b. ℎ(𝑥 ) = 1
𝑝
c. ℎ(𝑥 ) = 1, jika 𝑓(𝑥 ) = ± 𝑞. Dengan 𝑝 dan 𝑞 adalah bilangan asli yang tidak
dapat saling membagi (tidak mempunyai faktor persekutuan), dan 𝑝 adalah
bilangan genap.

Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan (2𝑥 + 3)3𝑥+2 = 1 adalah ….
Penyelesaian :
Persamaan (2𝑥 + 3)3𝑥+2 = 1 sepadan dengan persamaan eksponen berbentuk
ℎ(𝑥 ) 𝑓(𝑥) = 1 maka diperoleh
ℎ(𝑥 ) = 2𝑥 + 3 𝑑𝑎𝑛 𝑓 (𝑥 ) = 3𝑥 + 2
Himpunan penyelesaiannya ditentukan oleh berbagai kemungkinan berikut ini.\
a. 3𝑥 + 2 = 0
2
𝑥 = −3
2 2 5
Nilai x ini harus disubtitusikan ke ℎ(𝑥 ), ℎ (− 3) = 2 (− 3) + 3 = 3 ≠ 0
2 2
Karena untuk 𝑥 = − 3, maka ℎ(𝑥 ) ≠ 0 sehingga 𝑥 = − 3 adalah
penyelesaiannya.

b. 2𝑥 + 3 = 1
𝑥 = −1

c. 2𝑥 + 3 = −1
𝑥 = −2
Nilai 𝑥 = −2 harus disubtitusikan ke 𝑓 (𝑥 ). maka diperoleh 𝑓 (−2) =
3(−2) + 2 = −4 (bilangan genap).
Karena untuk 𝑥 = −2 maka 𝑓(𝑥 ) genap. Sehingga 𝑥 = −2 adalah
penyelesaiannya.

2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {− 3, , −1, −2}.

8. Persamaan Eksponen Berbentuk {ℎ(𝑥 )}𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥 )} 𝑔(𝑥)


Teorema :
Jika {ℎ(𝑥 )}𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥 )}𝑔(𝑥) , maka ketentuannya sebagai berikut:
a. ℎ(𝑥 ) = 0 jika 𝑓(𝑥 ) dan 𝑔(𝑥 ) keduanya positif (𝑓 (𝑥 ) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 ) > 0)
b. ℎ(𝑥 ) = 1
c. ℎ(𝑥 ) = −1, jika 𝑓(𝑥 ) dan 𝑔(𝑥 ) keduanya ganjil atau keduanya genap
d. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔(𝑥 ), jika ℎ(𝑥 ) ≠ 0 dan ℎ(𝑥 ) ≠ 1
Contoh :
2
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan (𝑥 − 10) 𝑥 −9 = (𝑥 − 10)3−𝑥 adalah ….
Penyelesaian :
2−9
Persamaan (𝑥 − 10)𝑥 = (𝑥 − 10)3−𝑥 sepadan dengan persamaan eksponen
berbentuk{ℎ(𝑥)}𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)} 𝑔(𝑥) , maka:
ℎ(𝑥 ) = 𝑥 − 10
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 9, dan
𝑔 (𝑥 ) = 3 − 𝑥
Himpunan penyelesaiannya ditentukan oleh berbagai kemungkinan berikut:
a. ℎ(𝑥 ) = 0
𝑥 − 10 = 0
𝑥 = 10
Nilai 𝑥 = 10 ini harus disubtitusikan ke 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 )
𝑓(10) = 102 − 9 = 91 > 0
𝑔(10) = 3 − 10 = −7 < 0
Karena untuk 𝑥 = 10, 𝑓 (𝑥 ) > 0 dan 𝑔(𝑥 ) < 0, maka 𝑥 = 10 bukan
penyelesaiannya.

b. ℎ (𝑥 ) = 1
𝑥 − 10 = 1
𝑥 = 11

c. ℎ(𝑥 ) = −1
𝑥 − 10 = −1
𝑥=9
Nilai 𝑥 = 9 harus disumtitusikan ke 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 )
𝑓(9) = 92 − 9 = 72 (𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝)
𝑔(9) = 3 − 9 = −6 (𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝)
(−1)72 = (−1)−6
Karena untuk 𝑥 = 9 mak 𝑓 (𝑥 ) dan 𝑔(𝑥 ) keduanya bernilai genap sehingga
𝑥 = 9 adalah penyelesaiannya.

d. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥 )
𝑥2 − 9 = 3 − 𝑥
𝑥 2 + 𝑥 − 12 = 0
(𝑥 + 4)(𝑥 − 3) = 0
𝑥 = −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3
Nilai-nilai 𝑥 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 3 harus disubtitusikan ke ℎ(𝑥 )
ℎ(−4) = −4 − 10 = −14 ≠ 0 ≠ 1
ℎ(3) = 3 − 10 = −7 ≠ 0 ≠ 1
Karena untuk 𝑥 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 3 maka ℎ(𝑥 ) ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 ℎ(𝑥 ) ≠ 1
Sehingga 𝑥 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 3 adalah penyelesaiannya.

Dari keempat kemungkinan tersebut diperoleh himpunan penyelesaiannya adalah


{-4,3,9,11}

2
9. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0
Teorema :
Untuk menyelesaikan persamaan eksponen berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } +C =
0 adalah sebagai berikut:
Misalkan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦 maka persamaan semula ekuivalen dengan persamaan:
𝐴𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Dengan menyelesaikan persamaan kuadrat dalam y, maka maksimal akan di dapat
dua akar real dan minimalnya tidak satupun akar real. Akar real yang di terima
adalah akar real yang positif. Selanjutnya akar-akar itu disubtitusikan ke persamaan
𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦, sehingga kita memperoleh akar-akar persamaan yang diminta.
Contoh :
Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan 32𝑥 − 2 . 3𝑥+1 − 27 = 0 adalah ….
Penyelesaian :
32𝑥 − 2 . 3𝑥+1 − 27 = 0
Misalkan 3𝑥 = 𝑦 maka kita memperoleh
𝑦 2 − 6𝑦 − 27 = 0
(𝑦 − 9)(𝑦 + 3) = 0
𝑦 = 9 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −3
3𝑥 = 9 (diterima) atau 3𝑥 = −3 (ditolak)
3𝑥 = 32
𝑥=2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2}.

G. RANGKUMAN MATERI
Sifat-sifat eksponensial :
1. 𝑎𝑚 𝑥𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
2. 𝑎𝑚 : 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑎 ≠ 0
3. (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚.𝑛
4. (𝑎𝑚 𝑥𝑏𝑛 )𝑝 = 𝑎𝑚𝑝 𝑥𝑏𝑛𝑝
𝑎𝑚 𝑝 𝑎𝑚𝑝
5. ( 𝑏𝑛 ) = 𝑏𝑛𝑝

Bentuk-bentuk persamaan eksponensial :


1. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛
2. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 1
3. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥)
4. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥)
5. Bentuk {ℎ(𝑥 )}𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥 )}𝑔(𝑥)
6. Bentuk {ℎ(𝑥 )}𝑓(𝑥) = 1
7. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥)
8. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏
2
9. Bentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0
Dengan beberapa ketentuan penyelesaian yang sudah tertera.
H. SUMBER REFERENSI
Simangunsong Wilson, dkk. 2016. PKS Matematika Peminatan Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Gematama.
Noormandiri B.K., dkk. 2016. Matematika jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X Peminatan
MIPA. Jakarta : Erlangga.
https://www.konsep-matematika.com/2015/07/persamaan-eksponen.html

BAHAN AJAR
A. Identitas
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : Matematika Peminatan
Sub Materi : Pertidaksamaan Eksponen
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit (1 JP)

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.11 Mendeskripsikan dan menentukan penyelesaian fungsi eksponensial dan fungsi
logaritma menggunakan masalah kontekstual, serta keterkaitannya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11.1 Peserta didik dapat menjelaskan bentuk-bentuk pertidaksamaan eksponen
3.11.2 Peserta didik dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen
bentuk a
f ( x)
 a g ( x)
3.11.3 Peserta didik dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen
bentuk a
f ( x)
a g ( x)

3.11.4 Peserta didik dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen


bentuk a
f ( x)
 a g ( x)
3.11.5 Peserta didik dapat menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen
bentuk a
f ( x)
 a g ( x)

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan scientific learning, metode problem based learning dan model
pembelajaran discovery learning peserta didik dapat:
Menjelaskan bentuk-bentuk pertidaksamaan eksponen,
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk a f(x) > ag(x),
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk af(x) ≥ ag(x
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk a f(x) < ag(x
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk a f(x) ≤ ag(x dan
Menjelaskan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan fungsi pertidaksamaan
eksponen dengan kerjasama yang baik, bertanggungjawab dan penuh percaya diri.

E. Materi Ajar : Pertidaksamaan Eksponensial

F. Uraian Materi
Definisi:
Pertidaksamaan eksponen adalah pertidaksamaan yang eksponennya mengandung
variabel.
Teorema:
1. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) ≥ 𝑔(𝑥 )
2. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) ≤ 𝑔(𝑥 )
3. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥 ) ≤ 𝑔(𝑥 )
4. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥 ) ≥ 𝑔(𝑥 )

Pertidaksamaan eksponen berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } +C < 0 (tanda ketidaksamaan
“<” dapat di ganti dengan”≤ ,>, 𝑎𝑡𝑎𝑢 " ≥ ", diselesaikan sebagai berikut:

Misalkan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦, maka pertidaksamaan semula ekuivalen dengan pertidaksamaan


𝐴𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 < 0
Dengan menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat dalam y, maka kita akan mendapatkan
maksimal dua pertidaksamaan dan minimal tidak ada.
Subtitusikan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦 ke pertidaksamaan semula, sehingga jika terdapat dua
pertidaksamaan maka penyelesaiannya adalah irisan dari penyelesaian setiap
pertidaksamaan itu.
G. Rangkuman Materi
1. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) ≥ 𝑔(𝑥 )
2. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) ≤ 𝑔(𝑥 )
3. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) ≤ 𝑔(𝑥 )
4. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) ≥ 𝑔(𝑥 )

H. Sumber Referensi
http://apfmathunswagati.weebly.com/uploads/4/4/3/5/44355861/fungsi_persamaan_dan_
pertidaksamaan_eksponen_dan_logaritma.docx
Sukino. 2013. Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam Bedasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai