Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA

SEKOLAH MENENGAH ATAS


FUNGSI EKSPONEN

Dosen Pengampu :
Feri Tiona Pasaribu, S.Pd., M.Pd.
Noverma, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Lalu Umar Zaenadi (A1C221103)
2. Uswatun Hasanah (A1C222005)
3. Rachma Kiraam (A1C222020)
4. Mutiara Dwi Annisa (A1C222059)
5. Ratu Defina Yuniar (A1C222073)
6. Nurjanah (A1C222097)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa, yang melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang “Fungsi Eksponen” dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dibuat
dan diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “ Kapita Selekta Matematika
Sekolah Menengah Atas”.

Selaku tim pihak kami, kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami melalui bimbingan dan petunjuk yang sangat membantu suksesnya
penyusunan makalah kami dan tidak lupa kami menghanturkan terimakasih yang
sebesar besarnya khususnya kepada:

1. Ibu Feri Tiona Pasaribu, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Noverma, S.Pd., M.Pd. sebagai
dosen mata kuliah Kewirausahaan Berbasis Agroindustri dan Lingkungan yang
telah memberikan petunjuk, motivasi, dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
2. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.

Kami sebagai tim penulis makalah ini, menyadari sepunuhnya bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
tegur sapa, kritik dan saran yang membangun dari dosen dan seluruh pembaca
makalah ini, agar dapat dijadikan pedoman dalam penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat membantu dalam rangka mendukung keberhasilan
pembangunan khususnya dibidang pendidikan.

Jambi, 07 Maret 2023

Penulis

KELOMPOK 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

PETA KONSEP..................................................................................................... 4

PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

A. Fungsi Eksponen .......................................................................................... 5

B. Persamaan Eksponen .................................................................................... 7

C. Pertidaksamaan Eksponen.......................................................................... 12

PEMBAHASAN SOAL CERITA ...................................................................... 14

KESIMPULAN.................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

3
PETA KONSEP

Definisi dan Bentuk


Umum
Fungsi Eksponen

Contoh Soal

Bentuk-Bentuk
Persamaan Eksponen
Persamaan Eksponen

Fungsi Eksponen Contoh Soal

Bentuk-Bentuk
Pertidaksamaan
Eksponen
Pertidaksamaan
Eksponen
Contoh Soal

Pembahasan Soal Kasus

4
PEMBAHASAN

A. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponensial 𝑓 dengan bilangan pokok 𝑎 adalah fungsi yang memetakan
setiap bilangan real 𝑥 ke 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1. Bentuk umum fungsi
eksponen adalah 𝑓: 𝑥 → 𝑎 𝑥 atau 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1. Pada
fungsi ekponen 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 , 𝑥 disebut peubah dan daerah asal (domain) dari
fungsi eksponen adalah himpunan bilangan real yaitu 𝐷𝑓 : {−∞ < 𝑥 < +∞, 𝑥 ∈
𝑅}. Dalam hal ini, dapat diketahui bahwa bentuk umum fungsi eksponen
terhadap konstanta yaitu:
𝑓(𝑥) = 𝑘. 𝑎 𝑥 , dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1.
Contoh fungsi eksponen :
1
1. Diberikan 𝑓(𝑥) = 22𝑥−1 , carilah nilai dari 𝑓(2) dan (2) .

Jawab :
1
1
a) 𝑓(2) = 22.2−1 b) 𝑓 (2) = 22.2−1
1
𝑓(2) = 23 𝑓 (2) = 20
1
𝑓(2) = 8 𝑓 (2 ) = 1
𝟏
Jadi, nilai untuk 𝒇(𝟐) = 𝟖 dan nilai untuk 𝒇 (𝟐) = 𝟏.

2. Diberikan 𝑓(𝑥) = 3. 21−𝑥 , carilah nilai dari 𝑓(2).


Jawab :
𝑓(2) = 3. 21−2
= 3. 2−1
1
= 3. 2
3
=
2
𝟑
Jadi, nilai dari dari (𝟐) = 𝟐 .

5
Grafik Fungsi Eksponen
Menggambar grafik fungsi eksponen dapat dilakukan dengan Langkah-langkah
berikut:
1. Buat daftar atau table yang menunjukkan hubungan antara nilai-nilai x
dengan nilai-nilai 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 .
2. Titik -titik dengan koordinat (𝑥, 𝑦) yang diperoleh digambarkan pada
bidang kartesius, kemudian dihubungkan dengan kurva mulus sehingga
diperoleh grafik fungsi eksponen 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 .
Sebagai contoh , menggambar grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) = (12)x
Mula-mula dibuat table nilai fungsi berikut.
𝑥 −3 −2 −1 0 1 2 3
𝑓(𝑥) = 2𝑥 1 1 1 1 2 4 8
8 4 2
𝑔(𝑥) = (12)x 8 4 2 1 1 1 1
2 4 8
1
(Tabel nilai fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) = (2)𝑥 )

𝑔(𝑥) = (12)x 𝑓(𝑥) = 2𝑥

(Grafik fungsi eksponen 𝑓(𝑥) = 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) = (12)x )

6
Dengan memperhatikan gambar diatas terlihat bahwa:

a. Domain kedua fungsi adalah himpunan semua bilangan real,


𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 > 𝜖 𝑅} 𝑎𝑡𝑎𝑢 (−∞, ∞)
b. Rangenya berupa himpunan semua bilangan real positif,
𝐷𝑓 = {𝑦|𝑦 > 0, 𝑦 𝜖 𝑅} 𝑎𝑡𝑎𝑢 (0, ∞)
c. Kedua grafik melalui titik (0,1)
d. Kurva mempunyai asimtot datary aitu garis yang didekati fungsi tapi tidak
akan berpotongan dengan fungsi, sumbu X (garis y = 0)
e. Kedua grafik simetris terhadap sumbu Y
f. Grafik 𝑓(𝑥) = 2𝑥 merupakan grafik yang monotan naik, sedangkan grafik
𝑔(𝑥) = (12)x merupakan grafik yang monoton turun, dan keduanya berada
diatas sumbu X (nilai fungsi senantiasa positif)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi 𝑓: 𝑥 → 𝑎 𝑥 , untuk 𝑎 > 1


adalah fungsi naik dan untuk 0 < 𝑎 < 1 adalah fungsi turun. Karena range dari 𝑓
adalah bilangan positif dan 𝑎0 = 1, maka grafik fungsi 𝑓: 𝑥 → 𝑎 𝑥 untuk 𝑎 > 0
terletak diatas sumbu x dan melalui titik (0,1).

B. Persamaan Eksponen
Ada beberapa bentuk persamaan eksponen :

1. Bentuk : 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝
Himpunan penyelesaian bentuk persamaan eksponen:

Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 (𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1) maka 𝑓(𝑥) = 𝑝

Contoh :
1) 8𝑥+2 = 0,125
1
8𝑥+2 = 8

7
8𝑥+2 = 8−1
𝑥 + 2 = −1
𝑥 = −3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-3}.
2 −9𝑥−2 1
2) 52𝑥 = 25
2 −9𝑥−2
52𝑥 = 5−2
2𝑥 2 − 9𝑥 − 2 = −2
2𝑥 2 − 9𝑥 = 0
𝑥(2𝑥 − 9) = 0
𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 2𝑥 − 9 = 0
9
𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
𝟗
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {𝟎, 𝟐}.

2. Bentuk : 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥)

Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) (𝑎, 𝑏 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, 𝑏 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 𝑏)


maka 𝑓(𝑥) = 0

Contoh :
2 −4 2 −8
1) 3𝑥 = (√2)2𝑥
2 −4 1 2 −8
3𝑥 = (22 )2𝑥
2 −4 2 −4
3𝑥 = 2𝑥
𝑥2 − 4 = 0
(𝑥 + 2)(𝑥 − 2) = 0
𝑥 = −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-2,2}.
𝑥2 −2𝑥 𝑥2 −2𝑥
2) 9 2 = (√27) 3

𝑥2 −2𝑥 3 𝑥2 −2𝑥
9 2 = (3 ) 2 3

𝑥2 −2𝑥 𝑥2 −2𝑥
9 2 =3 2

8
𝑥 2 −2𝑥
=0
2

𝑥 2 − 2𝑥 = 0
𝑥(𝑥 − 2) = 0
𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {0,2}.
3. Bentuk : 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥)
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 0, maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)

Contoh :
1
1) √92𝑥+4 = (3)−(3𝑥+3)
2𝑥+4
(32 ) 2 = (3−1 )−(3𝑥+3)
32𝑥+4 = 3(3𝑥+3)
2𝑥 + 4 = 3𝑥 + 3
𝑥=1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {1}.
4𝑥
2) 22𝑥+1 √16𝑥−1 = 8𝑥+1
𝑥−1
22𝑥
22𝑥+1 . (24 ) 2 = 23(𝑥+1)

22𝑥+1 . 22𝑥−2 = 22𝑥−3𝑥−3


24𝑥−1 = 2−𝑥−3
4𝑥 − 1 = −𝑥 − 3
5𝑥 = −2
2
𝑥 = −5
𝟐
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {− 𝟓}.

9
4. Bentuk : {ℎ(𝑥)}𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)}𝑔(𝑥)

Jika ℎ(𝑥)𝑓(𝑥) = ℎ(𝑥)𝑔(𝑥) , maka ada empat kemungkinan


penyelesaiannya yaitu:

1) ℎ(𝑥) = 1
2) ℎ(𝑥) = −1, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) sama-sama
bernilai genap atau ganjil.
3) ℎ(𝑥) = 0, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) > 0
4) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)

Contoh :

Tentukanlah himpunan penyelesaian dari

2 +5𝑥+1 2 −2𝑥−2
(𝑥 − 2)3𝑥 = (𝑥 − 2)𝑥

Jawab :

1) ℎ(𝑥) = 1
𝑥−2=1
𝑥=3
2) ℎ(𝑥) = −1, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) sama-sama bernilai genap atau
ganjil
𝑥 − 2 = −1
𝑥=1
Sekarang periksa untuk 𝑥 = 1 apakah 𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) sama-sama genap
atau sama-sama ganjil.
𝑓(1) = 3. 12 + 5.1 + 1 = 9 (ganjil)
𝑔(1) = 12 − 2.1 − 2 = −3 (ganjil)
Berarti 𝑥 = 1 merupakan termasuk penyelesaian.
3) ℎ(𝑥) = 0, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) > 0
𝑥−2=0
𝑥=2

10
Periksa apakah untuk 𝑥 = 2, 𝑔(𝑥) 𝑑𝑎𝑛 ℎ(𝑥) sama-sama positif.
𝑓(2) = 3. 22 + 5.2 + 1 = 23, 𝑓(𝑥) > 0
𝑔(2) = 22 − 2.2 − 2 = −2, 𝑔(𝑥) < 0
Berarti 𝑥 = 2 bukan termasuk penyelesaiannya.
4) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
3𝑥 2 + 5𝑥 + 1 = 𝑥 2 − 2𝑥 − 2
2𝑥 2 + 7𝑥 + 3 = 0
(2𝑥 + 1)(𝑥 + 3) = 0
2𝑥 + 1 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 + 3 = 0
1
𝑥 = − 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −3
𝟏
Maka HP = {−𝟑, − 𝟐 , 𝟑, 𝟏}

5. Bentuk : 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥)

Jika 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) , maka ada dua kemungkinan penyelesaiannya


yaitu:

1) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
2) ℎ(𝑥) = 0, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) ≠ 0

Contoh :
Tentukanlah himpunan penyelesaiannya dari (6𝑥 − 5)𝑥+7 = (3𝑥 + 1)𝑥+7
Jawab :
1) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
6𝑥 − 5 = 3𝑥 + 1
3𝑥 = 6
𝑥=2
2) ℎ(𝑥) = 0, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑥+7=0
𝑥 = −7
𝑓(−7) = 6. (−7) − 5 = −47, 𝑓(𝑥) ≠ 0
𝑔(−7) = 3. (−7) + 1 = −20, 𝑔(𝑥) ≠ 0

11
Maka HP = {𝟐, −𝟕}
6. Bentuk : 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0

Himpunan penyelesaiannya dapat ditentukan dengan sifat berikut :

Jika 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0 maka penyelesaiannya

Misal, 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑥 maka persamaan semula ekuivalen dengan :

𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥 + 𝐶 = 0

Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari 4𝑥+1 + 11. 2𝑥 − 3 = 0
Jawab :
4𝑥+1 + 11. 2𝑥 − 3 = 0
4.2𝑥+1 + 11. 2𝑥 − 3 = 0
Misalkan 2𝑥 = 𝑝, maka persamaan menjadi
4. 𝑝2 + 11. 𝑝 − 3 = 0
(4𝑝 − 1)(𝑝 + 3) = 0
1
𝑝 = 4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝 = −3
1
Akibatnya 2𝑥 = 4 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 ≠ −3

Sehingga diperoleh 𝑥 = −2
Jadi, HP = {-2}

C. Pertidaksamaan Eksponen
 Untuk α ˃ 1, fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 merupakan fungsi naik. Artinya, untuk setiap
𝑥1, 𝑥2, ∈ 𝑅, berlaku 𝑥1 < 𝑥2 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
 Untuk 0 < 𝑎 < 1, fungsi 𝑓(𝑥1 ) = 𝑎 𝑥 merupakan fungsi turun. Artinya, untuk
setiap 𝑥1, 𝑥2, ∈ 𝑅 berlaku 𝑥1 < 𝑥2 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )

Berdasarkan sifat fungsi eksponen maka untuk menyelesaikan pertidaksamaan


eksponen dapat menggunakan ketentuan:

12
a. Untuk a > 1
𝑎) 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑓(𝑥) >𝑎𝑔(𝑥) ,𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥)>𝑔(𝑥)
𝑏) 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑓(𝑥) <𝑎𝑔(𝑥) ,𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥)<𝑔(𝑥)
} tanda pertidaksamaan tetap

b. Untuk 0 < a < 1


𝑎) 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑓(𝑥) >𝑎𝑔(𝑥) ,𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥)<𝑔(𝑥)
𝑏) 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑓(𝑥) <𝑎𝑔(𝑥) ,𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥)>𝑔(𝑥)
} tanda pertidaksaman berubah

Contoh :
1 2 −4
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 92𝑥−4 ≥ (27)𝑥 .

Jawab :
1 2 −4
92𝑥−4 ≥ (27)𝑥
2 −4
⇔ (32 )2𝑥−4 ≥ (3−3 )𝑥

⇔ 4𝑥 − 8 ≥ −3𝑥 2 + 12

⇔ 3𝑥 2 + 4𝑥 − 20 ≥ 0

⇔ (3𝑥 + 10)(𝑥 − 2) ≥ 0
10
⇔𝑥 ≤− 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2
3
10
Himpunan penyelesaiannya = {𝑥|𝑥 ≤ − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2}
3

13
PEMBAHASAN SOAL CERITA

1. Aqila menabung sebesar Rp1000.000,00 di suatu bank selama 3 tahun dengan


bunga majemuk sebesar 10% per tahun. Pada setiap akhir tahun bunga pada
tahun yang bersangkutan ditambahkan dengan uang yang tersimpan sehingga
seluruhnya menjadi modal awal tahun berikutnya. Berapa jumlah uang Aqila
pada akhir tahun ketiga?
Jawaban :
Misalkan uang Aqila yang ditabung = 𝑀0
Bunga majemuk bank dinyatakan dengan bilangan desimal = i
Waktu penyimpanan = t tahun
Uang Aqila pada akhir tahun ke-t =𝑀𝑡

Bunga yang diberikan oleh bank adalah bunga majemuk, maka uang Aqila
pada akhir tahun ke-t tumbuh secara eksponensial dengan besar
𝑀𝑡 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑡 .
Diketahui 𝑀0 = 𝑅𝑝 1.000.000,00 , bunga majemuk i = 10%, dan waktu
penyimpanan t = 3 tahun, sehingga diperoleh :
𝑀𝑡 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑡
= 1.000.000(1 + 10%)3
= 1.000.000 (1,1)3
= 1.000.000 (1,3331)
=1.331.000
Jadi, besarnya uang Aqila pada akhir tahun ke-3 adalah Rp 1.331.000,00.
2. Diketahui bahwa bakteri akan membelah diri menjadi 2 setiap menit. Pada
pukul 06.00, terdapat 10 bakteri. Pada pukul berapa bakteri berjumlah 10.240?
Jawaban :
Misalkan t adalah waktu yang dibutuhkan sehingga 2𝑡
Gunakan bentuk umum terhadap konstanta.

14
𝑓(𝑥) = 𝑘. 𝑎 𝑥
10.240 = 10. 2𝑡
1.024 = 2𝑡
210 = 2𝑡
𝑡 = 10
Jadi, bakteri akan berjumlah 10.240 pada pukul 06.00 + 00.10 = 06.10.

15
KESIMPULAN

1. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen adalah sebuah fungsi yang memetakan setiap 𝑥 anggota
himpunan bilangan real dengan tepat satu anggota bilangan real 𝑘𝑎 𝑥 , dengan
𝑘 suatu konstanta dan 𝑎 bilangan pokok (basis) dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1.
𝑓(𝑥) = 𝑘. 𝑎 𝑥 , dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1.
Adapun sifat-sifat dari fungsi eksponen 𝑓(𝑥) = 𝑘. 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 ≠ 1 sebagai
berikut:
a. Selalu memotong sumbu Y di titik (0,1).
b. Merupakan fungsi kontinu.
c. Tidak pernah memotong sumbu X sehingga dikatakan sumbu X
sebagai asimtot mendatar.
d. f merupakan fungsi naik jika 𝑎 > 1 dan merupakan fungsi turun jika
0 < 𝑎 < 1.
1
e. Grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 dan 𝑓(𝑥) = (2)𝑥 simetris terhadap sumbu Y.
Lalu untuk menggambar grafik fungsi eksponen dapat dilakukan dengan
Langkah-langkah berikut:
1) Buat daftar atau table yang menunjukkan hubungan antara nilai-nilai
x dengan nilai-nilai 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 .
2) Titik -titik dengan koordinat (𝑥, 𝑦) yang diperoleh digambarkan pada
bidang kartesius, kemudian dihubungkan dengan kurva mulus
sehingga diperoleh grafik fungsi eksponen 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 .
2. Persamaan Eksponen
Untuk 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1; 𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1, maka berlaku:
a. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 , maka 𝑓(𝑥) = 𝑝.
b. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) , maka 𝑓(𝑥) = 0.
c. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) , maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥).
d. Jika {ℎ(𝑥)}𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)}𝑔(𝑥) , maka:

16
 ℎ(𝑥) = 1
 ℎ(𝑥) = −1, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) sama-sama bernilai genap
atau ganjil.
 ℎ(𝑥) = 0, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) > 0
 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
e. Jika 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) , maka:
 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
 ℎ(𝑥) = 0, dengan syarat 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥) ≠ 0
f. Jika 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0, maka dapat diselesaikan dengan
cara mengubah ke bentuk persamaan kuadrat.
2. Pertidaksamaan Eksponen
a. Untuk 𝑎 > 1
 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥)
 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥)
b. Jika 0 < 𝑎 < 1
 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 𝑓(𝑥) > 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥)
 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥)
Untuk menyelesaikan permasalahan fungsi eksponen, kita dapat
menggunakan aplikasi belajar yaitu Photomath, Qanda, Geogebra dan masih
banyak lagi yang lainnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sustisna, E. 2020. Modul Pembelajaran SMA Matematika Peminatan:Fungsi


Eksponen dan Fungsi Logaritma Matematika Peminatan Kelas X. Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tangerang.
Yuniarto, M. dan MGMP. Matematika. 2015. Fungsi, Eksponen dan Logaritma: Kelas
X MIA. SMA Santa Angela. Bandung.
Brier, J. dan L.D. Jayanti. 2020. Matematika Peminatan: Eksponensial dan Logaritma
Kelas X Semester I. SMA Negeri 2 Padang. Padang.

18

Anda mungkin juga menyukai