Anda di halaman 1dari 13

PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN


KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Konsep Dasar Pkn SD
Dosen Pengempu : Dr. I.G.A. Agung Sri Asri, M.Pd

Oleh:
Nama : Desak Ketut Sri Galuh
NIM : 1911031110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Om Swatyastu

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang
Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
sebuah makalah yang berjudul “Pentingnya Peran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam Pembentukan Karakter di Sekolah Dasar” Makalah ini
disusun berdasarkan tugas dan proses pelajaran yang telah diberikan pada saya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupu pengalaman, saya menyadari masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar menjadi acuan yang lebih baik lagi
bagi penulis untuk makalah selanjutnya.

Om Santih, Santih, Santih Om

Gianyar, 10 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan....................................3
2.2 Pengertian Pendidikan Karakter.........................................................................3
2.3 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar...................................................5
2.4 Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Pembentukan
Karakter Siswa SD.........................................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
LAMPIRAN....................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karakter merupakan ciri khas dalam diri seseorang, dimana karakter yang
baik sangat penting untuk dapat menjadi wrganegara yang baik pula. Karakter
sangat penting dalam membangun sebuah peradaban bangsa yang kuat dan
berahlak mulia. Tanpa karakter sebuah bangsa yang dibangun atas seseorang
dengan mudah melakukan sesuatu apapun yang dapat menyakiti atau
menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah
karakter untuk mengendalikan dari hal-hal negatif. Karakter yang terbangun dan
dapat dikembangkan diharapkan mampu mendorong setiap manusia dalam suatu
bangsa untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan hati nurani dan peraturan yang
yang berlaku. Dengan karakter yang baik penyimpangan prilaku yang keluar dari
norma dan aturan yang berlaku akan dapat dihindari. Pengembangan karakter
pada dimensi individual suatu bangsa berkaitan erat dengan kebiasaan yang
dilakukan oleh seseorang pada tataran kebiasaan menanamkan nilai-nilai dan
moral.
Pengembangan karakter merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan tanpa terkecuali fungsi pendidikan nasional. Oleh karena itu,
diperlukan kerja sama dengan barbagai pihak, baik keluarga, masyarakat,
pemerintah, maupun sekolah. Karakter akan berkembang jika semua pihak
memiliki kemauan bersama untuk melakukan dan melaksanakan proses
pendidikan karakter. Pendidkan karakter sudah dan harus menjadi perhatian
pokok dari seluruh lapisan masyarakat, baik lingkungan pemerintahan maupun
lingkungan sekolah. Dengan demikian, pendidikan karakter harus menyertai
semua aspek kehidupan termasuk dalam lembaga pendidikan. Secara ideal
pengembangan karakter memang harus diintegrasikan ke seluruh aspek
kehidupan, termasuk kehidupan sekolah. Oleh karenanya pendidkan karakter di
sekolah sangat penting, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
dimana sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar untuk pembentukan karakter
seorang individu.
PPKn memegang peranan penting dalam membentuk karakter baik secara
keseluruhan sebagai warga negara maupun secara khusus sebagai warga sekolah.
PPKn diharapkan dapat membentuk karakter seseorang dengan baik. Tujuan dari
PPKn adalah memantapkan kepribadian (karakter) menjadi manuasia Indonesia
seutuhnya. Berdasarkan misi yang tertera di atas juga dapat dilihat bahwa secara
garis besar penjelasan memiliki tujuan untuk memantapkan kepribadian (karakter)
sebagai warga Indonesia yang baik dan bertanggung jawab, tahu akan hak dan
kewajiban (disiplin) agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai
Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan tanggung jawab

1
dan bermoral. Artinya segala kegiatan yang dihasilakan dalam pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan fokus utamanya adalah pembentukan
karakter dan secara lebih lanjut adalah pengembangan karakter. Oleh sebab itu
maka Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan?
2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
3. Apa tujuan dari Pendidikan Karakter di sekolah dasar?
4. Bagaimana peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam
pembentukan karakter siswa sekolad dasar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter.
3. Untuk mengetahui tujuan dari Pendidikan Karakter di sekolah dasar.
4. Untuk mengetahui peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam
pembentukan karakter siswa sekolad dasar.

2
2BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendididkan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, teramil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945. Dari definisi tersebut Pkn memiliki peran penting untuk membentuk
karakter yangf cerdas dan berkepribadian baik di dalam menjadi warga negara.
Misi pancasila dan kewarganegaraan adalah menciptakan kompetensi
warga negara yang baik (good citizenship) supaya mampu berperan aktif dan
bertanggung jawab untuk kelangsungan pemerintahan demokratis melalui
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan karakter kewarganegaraan. Visi
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bertujuan mewujudkan masyarakat
demokratis merupakan reaksi atas kesalahan paradigm lama yang berlabelkan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Mata pelajaran PPKn sangat
menyolok dengan misi mewujudkan sikap toleransi, tenggang rasa, memelihara
persatuan dan kesatuan, tidak memaksakan pendapat, menghargai, dan lain-lain
yang dirasionalisasikan demi kepentingan pemerintahan untuk mendukung
pembangunan nasional. (“Kecenderungan Global Dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Sekolah,” 2017)[1]
Cogan (1999:4) “the foundational course work in school designed to
prepare young citizens for an active role in their communities in their adult lives”,
maksudnya adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang JPK: Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan, dirancang untuk mempersiapkan warga negara
muda agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.
Lahirnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaran dimaksudkan sebagai
perisai bagi suatu bangsa untuk menjaga hal-hal buruk atau negatif yang bisa
merusak bangsa itu sendiri. Kemudian bagi bangsa Indonesia lahirnya PPKn
dimaksudkan sebagai wahana untuk membentuk warganegara yang cerdas
terampil & berkarakter yang setia kepada bangsa dan Negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat
Pancasila & UUD 1945 serta tetap menjaga bangsa ini walaupun terdapat
gempuran dari luar tetapi gempuran tersebut tetap ditangkal dengan nilai moral
yang ada pada PKn itu sendiri.(& Wolfman, 2013) [4]
2.2 Pengertian Pendidikan Karakter
Secara etimologis, kata karakter (Inggris: character) berasal dari bahasa
Yunani, yaitu charassein yang berarti “to engrave”(Kevin Ryan & Karen E.
Bohlin,1999). Kata “to engrave” dapat diterjemahkan “mengukir, melukis”(John
M. Echols dan Hassan Shadily, 1995). Makna ini dapat dikaitkan dengan persepsi
bahwa karakter adalah lukisan jiwa yang termanifestasi dalam perilaku.Karakter
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “tabiat, sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain, dan watak (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2008). Orang

3
berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat,
atau berwatak.Makna seperti itu menunjukkan bahwa karakter identik dengan
kepribadian atau akhlak. [3]
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai pengajaran yang dirancang
untuk mendidik dan membantu siswa dalam mengembangkan nilai-nilai
kewarganegaraan dasar dan karakter, etika pelayanan dan masyarakat sekitarnya,
memperbaiki lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa. Program ini dapat
mencakup pengajaran dan kepercayaan termasuk kejujuran, integritas, keandalan
dan kesetiaan, hormat termasuk memerhatikan orang lain, toleransi dan sopan
santun, tanggung jawab, termasuk kerja keras, kemandirian ekonomi,
akuntabilitas, ketekunan, dan pengendalian diri dan keadilan termasuk keadilan
sebagai konsekuensi dari perilaku buruk, prinsip-prinsip nondiskriminasi dan
kebebasan dari prasangka; peduli termasuk kebaikan hati, empati, kasih sayang,
pertimbangan, kemurahan hati dan amal; dan kewarganegaraan termasuk cinta
negara, perhatian terhadap kebaikan bersama, rasa hormat kepada ooritas dan
hukum dan pola pikir masyarakat.
Pendidikan karakter adalah tentang mengajar siswa bagaimana mengambil
keputusan dengan baik dan bagaimana berperilaku yang sesuai aturan. Pendidikan
karakter meningkatkan pengetahuan siswa, keterampilan dan kemampuan melalui
penyediaannya. Untuk membuat pilihan yang baik sesuai untuk memiliki
tanggung jawab Tujuan dari pendidikan karakter adalah menumbuhkan individu
yang mampu memahami nilai-nilai moral dan produktif ketika mereka masih
anak-anak dan menggunakan kapasitas mereka untuk melakukan yang terbaik dan
melakukan hal yang benar, dan hidup dengan pengertian tujuan hidup di masa
muda mereka Pendidikan karakter merupakan pilar utama dalam menciptakan
karakter seseorang melalui pendidikan. Menjelaskan bahwa pendidikan 6
seharusnya menjadi bagian aktif dalam mempersiapkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berpendidikan dan mampu menghadapi tantangan zaman,
karena pendidikan karakter merupakan salah satu sistem penyematan nilai
karakter untuk semua warga masyarakat melalui pendidikan formal atau informal,
yang mana mencakup pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan keseluruhan nilai.
Menurut Samani dan Hariyanto (2013:46) ada 18 nilai yang terkandung
dalam pendidikan karakter sebagai berikut; Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, kreatif, demokratis, patriotisme, rasa ingin tahu,
persahabatan, cinta damai, suka membaca, melestarikan lingkungan, kepedulian
sosial, mengenali keunggulannya, rasa hormat dan tanggung jawab. Dari nilai
tersebut terdapat ada empat nilai yang bersinergi dengan nilai multikultural yaitu
toleransi, demokrasi, saling menghormati, dan damai. Pattaro (2016:8),
mengungkapkan bahwa sebagai pendidikan karakter (secara luas dalam bidang
pendidikan) mengacu pada bidang studi yang komprehensif, di mana literatur ini
terdiri dari karya berbasis teori dan penelitian yang menawarkan perspektif
interdisipliner, yang diambil dari disiplin ilmu, psikologi, pedagogi, filsafat dan
sosiologi.(Sefri Hardiansyah, 2018)[3]

4
2.3 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mendorong lahirnya anak-anak
yang baik. Tumbuh dengan karakter yang baik, anak akan tumbuh dengan
kapasitas dan komitmen untuk melakukan yang terbaik. Mereka melakukan
banyak hal dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan dalam hidup.
Pendidikan Karakter yang efektif ditemukan di lingkungan sekolah yang
memungkinkan semua peserta didik berpotensi mendemonstrasikannya untuk
mencapai tujuan yang sangat penting. Tujuan pendidikan karakter lebih
difokuskan pada menanamkan nilai dan mereformasi kehidupan, sehingga bisa
sepenuhnya menciptakan karakter, dan karakter mulia peserta didik, terpadu dan
seimbang, dan bisa dilakukan terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Ini
menjadi sangat penting karena pendidikan karakter memiliki posisi strategis
dalam menciptakan manusia dengan karakter yang mulia. G. Klasifikasi Program
Pendidikan
Peran lingkungan sekolah dan keluarga menjadi sangat penting dalam
membentuk karakter mengingat tingkat perkembangan psikologi anak pada
rentang usia sekolah adalah saat dimana anak mengalami masa pubertas. Pada
masa pubertas (usia 8-17 tahun) otak mengalami perubahan struktur yang sangat
signifikan dimana bagian otak yang memroses emosi-seperti rasa marah
-berkembang lebih dulu dari pada bagian otak yang melakukan “penilaian”–
mengendalikan emosi yang intens. Hal tersebut menjadikan remaja seringkali
memberontak dan mencoba hal-hal baru untuk menemukan jati diri yang
sesungguhnya. Pada saat-saat inilah peran guru dan orang tua sebagai pendamping
sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi dan mengarahkan remaja-remaja tersebut
ke aktifitas, kegiatan, dan pemikiran positif sehingga dapat membentuk karakter
yang diinginkan sesuai dengan dasar Pancasila.
Menanggapi permasalahan-permasalahan yang banyak melibatkan para
remaja saat ini, pada tulisan ini akan membahas betapa pentingnya pengenalan
pendidikan karakter sedini mungkin pada siswa SD (sekolah dasar). Pengenalan
pendidikan karakter sejak SD diharapkan dapat menjadi landasan mental yang
baik untuk para siswa menghadapi masa tumbuh kembangnya di jenjang
pendidikan yang lebih lanjut.
Karakter tidak bisa diwariskan, karakter juga tidak bisa dibeli ataupun
ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar, hari demi hari
melalui suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah suatu bawaan sejak
lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari atau golongan darah. Lickona
(1992) sebagai salah satu penggagas pendidikan karakter menjelaskan beberapa
tujuan dari pengembangan karakter di SD yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengenalkan siswa tentang perkembangan diri yang jauh dari
egosentrisme, saling bekerjasama dan saling menghormati.
2. Untuk meletakkan dasar-dasar karakter yang baik, yang didefinisikan
sebagai kebiasaan berpikir, berperasaan, dan tindakan yang sesuai dengan
moral yang sesuai (siswa dapat menilai apa yang benar, bersikap peduli, dan
bertindak sesuai).

5
3. Untuk mengembangkan moral siswa berdasarkan keadilan, kepedulian, dan
partisipasi dengan sikap yang baik untuk dirinya sendiri dan mendukung
untuk pengembangan karakter dari orang lain.
Tiga tujuan pengembangan karakter yang dijelaskan Lickona
menunjukan bahwa untuk membentuk satu karakter yang baik dan sesuai dengan
moral yang berlaku dimasyarakat tidak bisa dilakukan dengan cara yang instan.
Semuanya membutuhkan proses untuk mengolah diri siswa melalui
kebersamaan dan kepedulian antara siswa satu dengan yang lain sehingga
terbentuk satu ikatan kehidupan sosial yang saling melengkapi. Pengembangan
karakter siswa sejak SD juga melatih siswa untuk mulai memberikan penilaian
terhadap apa yang baik dan apa yang tidak baik atau apa tindakan yang harus
diambil jika menanggapi satu permasalahan.

Pengembangan karakter ini bisa menjadi dasar siswa dalam menghadapi


masa depannya di era modern dimana semua informasi dengan mudahnya dapat
diperoleh. Guru, pihak sekolah, bahkan orang tua tidak akan selalu bisa terus
menerus mendampingi tumbuh kembang siswa, oleh karena itu, pengenalan
dasar yang kuat bisa melatih siswa untuk mengendalikan dirinya sendiri
berdasarkan pendidikan karakter yang sudah tertanam di dalam dirinya. Adapun
tujuan pendidikan karakter secara operasional di sekolah yang dikemukakan
oleh Wiyani (2013: 70-72) adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan karakter memfasilitasi penguatan dan pengembangan tertentu


sehingga terbentuk perilaku siswa baik saat masih di sekolah maupun setelah
lulus. Pendidikan di sekolah bukan merupakan dogmatisasi nilai, tetapi
sebuah proses yang membawa siswa memahami dan merefleksi pentingnya
mewujudkan nilai-nilai yang baik dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah, lulusan
sekolah akan memiliki sejumlah perilaku khas sebagaimana nilai yang
dijadikan rujukan sekolah tersebut.
2. Mengoreksi perilaku siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
dikembangkan oleh sekolah. Tujuan ini memiliki sasaran untuk meluruskan
berbagai perilaku negatif siswa menjadi perilaku positif. Pelurusan tingkah
laku ini dimaknai sebagai proses pedagogis bukan suatu pemaksaan atau
pengondisian yang tidak mendidik.
3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam
memerankan tanggung jawab karakter bersama. Tujuan ini bermakna bahwa
karakter di sekolah harus dihubungkan dengan pola pengasuhan di tengah
keluarga. Jika pendidikan di sekolah hanya bertumpu pada interaksi antara
siswa dengan guru di kelas dan sekolah, tetapi tidak dibarengi dengan
karakter yang sama yang berlaku di tengah keluarga dan masyarakat, maka
pembentukan karakter yang diharapkan akan sulit untuk tercapai.
Sekolah bukan hanya menjadi sarana untuk menuntut ilmu tetapi juga
menjadi lingkungan sosial pertama bagi siswa untuk belajar bersosialisasi
dengan lingkungannya sebelum mereka menghadapi lingkungan masyarakat

6
yang lebih luas. Pendidikan karakter yang menjadi rujukan sekolah akan tercapai
secara maksimal jika karakter keluarga dan masyarakat saling mendukung
dengan pendidikan karakter di sekolah. Keadaan ini menunjukan bahwa
pendidikan karakter untuk siswa tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Setiap
lingkungan memiliki peran dalam pendidikan karakter dan semuanya harus jalan
bersamaan dan saling mendukung antara satu dengan yang lain.

2.4 Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Pembentukan


Karakter Siswa SD
Teori Piaget menjelaskan bahwa perkembangan siswa usia sekolah dasar
ada pada tahap operasi konkret dimana siswa mulai memandang dunia secara
objektif, sehingga pandangan mulai bergeser dari aspek satu ke aspek yang lain
secara relfektif dan serentak. Siswa juga mulai berpikir secara operasional dan
menggunakan cara pikir tersebut untuk mengklasifikasikan apa saja yang ada
disekitarnya. Tahap perkembangan ini sangat memungkinkan bagi guru untuk
mulai memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan-pendikan yang diharapkan
mampu membentuk kepribadian dan karakter siswa sesuai dengan target yang
diinginkan, salah satunya yaitu dengan memberika PPKn.
Pembentukan karakter yang dilakukan oleh para tenaga pendidik dapat
dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yaitu Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn). Mengacu kepada salah satu tujuan dari Pendidikan
nasional yaitu Pembentukan karakter. Hal tersebut seperti yang sudah tertuang
pada Pasal I UU Sisdiknas Tahun 2013 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan
dari Pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk
memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak yang mulia. Dengan demikian,
Pendidikan tidak hanya membentuk peserta didik yang cerdas, akan tetapi juga
membentuk peserta didik yang berkepribadian atau berkarakter dengan harapan
agar lahir para generasi penerus bangsa dengan karakter yang menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa dan agama. (Narimo et al., 2017)[2]
Oleh karena itu peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat
penting bagi pembentukan karakter siswa di sekolah dasar dimana pada usia ini
merupakan awal dari pembentukan karakter. Peran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di sekolah dasar sangat besar dan memiliki cakupan yang luas
yaitu dengan diberikannya pelajaran PPKn maka siswa akan memiliki rasa saling
menghormati, toleransi, dan saling menghargai di antara keragaman budaya
Indonesia. PPKn mampu memberikan pemahaman kepada siswa mengenai hak-
hak dan kewajiban dalam menjadi warga negara Indonesia. PPKn berperan dalam
mengunggah kesadaran siswa sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral
Pancasila. PPKn juga berperan untuk memberikan motivasi bagi siswa agar setiap
langkah laku lampahnya bertindak dan berprilaku sesuai dengan nilai moral dan
norma yang berlaku.

7
3 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendididkan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan karakter warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, teramil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945. Dari definisi tersebut Pkn memiliki peran penting untuk
membentuk karakter yangf cerdas dan berkepribadian baik di dalam menjadi
warga negara.
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai pengajaran yang dirancang
untuk mendidik dan membantu siswa dalam mengembangkan nilai-nilai
kewarganegaraan dasar dan karakter, etika pelayanan dan masyarakat sekitarnya,
memperbaiki lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa.
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mendorong lahirnya anak-anak
yang baik. Tumbuh dengan karakter yang baik, anak akan tumbuh dengan
kapasitas dan komitmen untuk melakukan yang terbaik. Mereka melakukan
banyak hal dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan dalam hidup.
Pendidikan Karakter yang efektif ditemukan di lingkungan sekolah yang
memungkinkan semua peserta didik berpotensi mendemonstrasikannya untuk
mencapai tujuan yang sangat penting.
Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah dasar sangat
besar dan memiliki cakupan yang luas yaitu dengan diberikannya pelajaran PPKn
maka siswa akan memiliki rasa saling menghormati, toleransi, dan saling
menghargai di antara keragaman budaya Indonesia. PPKn mampu memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai hak-hak dan kewajiban dalam menjadi warga
negara Indonesia

3.2 Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di
atas. Saran yang bisa saya berikan adalah sebagai warga negara Indonesia harus
mampu memahami PPKn dengan baik karena, mengetahui hak dan kewajiban
sebagai warganegara Indonesia merupakan hal yang sangat penting.

8
DAFTAR PUSTAKA

[1] Isan. (2017). Kecenderungan Global Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan


Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Sekolah. Jurnal Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 2(2), 49–58. https://doi.org/10.24269/v2.n2.2017.49-58
[2] Narimo, S., Novitasari, M., & Surakarta, U. M. (2017). Kewarganegaraan
Berbasis Budaya Lokal. 39–44.

[3] Sefri Hardiansyah, E. (2018). Pendidikan Karakter. Jurnal Abdimas Dewantara,


53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

[4] Wolfman, L. S. B. A. (2013. Menciptakan Generasi yang Berwawasan Global.


Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai