Oleh:
Nama : Desak Ketut Sri Galuh
NIM : 1911031110
Om Swatyastu
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang
Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
sebuah makalah yang berjudul “Pentingnya Peran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam Pembentukan Karakter di Sekolah Dasar” Makalah ini
disusun berdasarkan tugas dan proses pelajaran yang telah diberikan pada saya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan....................................3
2.2 Pengertian Pendidikan Karakter.........................................................................3
2.3 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar...................................................5
2.4 Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Pembentukan
Karakter Siswa SD.........................................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
LAMPIRAN....................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan bermoral. Artinya segala kegiatan yang dihasilakan dalam pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan fokus utamanya adalah pembentukan
karakter dan secara lebih lanjut adalah pengembangan karakter. Oleh sebab itu
maka Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi sangat penting.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter.
3. Untuk mengetahui tujuan dari Pendidikan Karakter di sekolah dasar.
4. Untuk mengetahui peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam
pembentukan karakter siswa sekolad dasar.
2
2BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendididkan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, teramil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945. Dari definisi tersebut Pkn memiliki peran penting untuk membentuk
karakter yangf cerdas dan berkepribadian baik di dalam menjadi warga negara.
Misi pancasila dan kewarganegaraan adalah menciptakan kompetensi
warga negara yang baik (good citizenship) supaya mampu berperan aktif dan
bertanggung jawab untuk kelangsungan pemerintahan demokratis melalui
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan karakter kewarganegaraan. Visi
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bertujuan mewujudkan masyarakat
demokratis merupakan reaksi atas kesalahan paradigm lama yang berlabelkan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Mata pelajaran PPKn sangat
menyolok dengan misi mewujudkan sikap toleransi, tenggang rasa, memelihara
persatuan dan kesatuan, tidak memaksakan pendapat, menghargai, dan lain-lain
yang dirasionalisasikan demi kepentingan pemerintahan untuk mendukung
pembangunan nasional. (“Kecenderungan Global Dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Sekolah,” 2017)[1]
Cogan (1999:4) “the foundational course work in school designed to
prepare young citizens for an active role in their communities in their adult lives”,
maksudnya adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang JPK: Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan, dirancang untuk mempersiapkan warga negara
muda agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.
Lahirnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaran dimaksudkan sebagai
perisai bagi suatu bangsa untuk menjaga hal-hal buruk atau negatif yang bisa
merusak bangsa itu sendiri. Kemudian bagi bangsa Indonesia lahirnya PPKn
dimaksudkan sebagai wahana untuk membentuk warganegara yang cerdas
terampil & berkarakter yang setia kepada bangsa dan Negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat
Pancasila & UUD 1945 serta tetap menjaga bangsa ini walaupun terdapat
gempuran dari luar tetapi gempuran tersebut tetap ditangkal dengan nilai moral
yang ada pada PKn itu sendiri.(& Wolfman, 2013) [4]
2.2 Pengertian Pendidikan Karakter
Secara etimologis, kata karakter (Inggris: character) berasal dari bahasa
Yunani, yaitu charassein yang berarti “to engrave”(Kevin Ryan & Karen E.
Bohlin,1999). Kata “to engrave” dapat diterjemahkan “mengukir, melukis”(John
M. Echols dan Hassan Shadily, 1995). Makna ini dapat dikaitkan dengan persepsi
bahwa karakter adalah lukisan jiwa yang termanifestasi dalam perilaku.Karakter
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “tabiat, sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain, dan watak (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2008). Orang
3
berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat,
atau berwatak.Makna seperti itu menunjukkan bahwa karakter identik dengan
kepribadian atau akhlak. [3]
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai pengajaran yang dirancang
untuk mendidik dan membantu siswa dalam mengembangkan nilai-nilai
kewarganegaraan dasar dan karakter, etika pelayanan dan masyarakat sekitarnya,
memperbaiki lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa. Program ini dapat
mencakup pengajaran dan kepercayaan termasuk kejujuran, integritas, keandalan
dan kesetiaan, hormat termasuk memerhatikan orang lain, toleransi dan sopan
santun, tanggung jawab, termasuk kerja keras, kemandirian ekonomi,
akuntabilitas, ketekunan, dan pengendalian diri dan keadilan termasuk keadilan
sebagai konsekuensi dari perilaku buruk, prinsip-prinsip nondiskriminasi dan
kebebasan dari prasangka; peduli termasuk kebaikan hati, empati, kasih sayang,
pertimbangan, kemurahan hati dan amal; dan kewarganegaraan termasuk cinta
negara, perhatian terhadap kebaikan bersama, rasa hormat kepada ooritas dan
hukum dan pola pikir masyarakat.
Pendidikan karakter adalah tentang mengajar siswa bagaimana mengambil
keputusan dengan baik dan bagaimana berperilaku yang sesuai aturan. Pendidikan
karakter meningkatkan pengetahuan siswa, keterampilan dan kemampuan melalui
penyediaannya. Untuk membuat pilihan yang baik sesuai untuk memiliki
tanggung jawab Tujuan dari pendidikan karakter adalah menumbuhkan individu
yang mampu memahami nilai-nilai moral dan produktif ketika mereka masih
anak-anak dan menggunakan kapasitas mereka untuk melakukan yang terbaik dan
melakukan hal yang benar, dan hidup dengan pengertian tujuan hidup di masa
muda mereka Pendidikan karakter merupakan pilar utama dalam menciptakan
karakter seseorang melalui pendidikan. Menjelaskan bahwa pendidikan 6
seharusnya menjadi bagian aktif dalam mempersiapkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berpendidikan dan mampu menghadapi tantangan zaman,
karena pendidikan karakter merupakan salah satu sistem penyematan nilai
karakter untuk semua warga masyarakat melalui pendidikan formal atau informal,
yang mana mencakup pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan keseluruhan nilai.
Menurut Samani dan Hariyanto (2013:46) ada 18 nilai yang terkandung
dalam pendidikan karakter sebagai berikut; Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, kreatif, demokratis, patriotisme, rasa ingin tahu,
persahabatan, cinta damai, suka membaca, melestarikan lingkungan, kepedulian
sosial, mengenali keunggulannya, rasa hormat dan tanggung jawab. Dari nilai
tersebut terdapat ada empat nilai yang bersinergi dengan nilai multikultural yaitu
toleransi, demokrasi, saling menghormati, dan damai. Pattaro (2016:8),
mengungkapkan bahwa sebagai pendidikan karakter (secara luas dalam bidang
pendidikan) mengacu pada bidang studi yang komprehensif, di mana literatur ini
terdiri dari karya berbasis teori dan penelitian yang menawarkan perspektif
interdisipliner, yang diambil dari disiplin ilmu, psikologi, pedagogi, filsafat dan
sosiologi.(Sefri Hardiansyah, 2018)[3]
4
2.3 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mendorong lahirnya anak-anak
yang baik. Tumbuh dengan karakter yang baik, anak akan tumbuh dengan
kapasitas dan komitmen untuk melakukan yang terbaik. Mereka melakukan
banyak hal dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan dalam hidup.
Pendidikan Karakter yang efektif ditemukan di lingkungan sekolah yang
memungkinkan semua peserta didik berpotensi mendemonstrasikannya untuk
mencapai tujuan yang sangat penting. Tujuan pendidikan karakter lebih
difokuskan pada menanamkan nilai dan mereformasi kehidupan, sehingga bisa
sepenuhnya menciptakan karakter, dan karakter mulia peserta didik, terpadu dan
seimbang, dan bisa dilakukan terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Ini
menjadi sangat penting karena pendidikan karakter memiliki posisi strategis
dalam menciptakan manusia dengan karakter yang mulia. G. Klasifikasi Program
Pendidikan
Peran lingkungan sekolah dan keluarga menjadi sangat penting dalam
membentuk karakter mengingat tingkat perkembangan psikologi anak pada
rentang usia sekolah adalah saat dimana anak mengalami masa pubertas. Pada
masa pubertas (usia 8-17 tahun) otak mengalami perubahan struktur yang sangat
signifikan dimana bagian otak yang memroses emosi-seperti rasa marah
-berkembang lebih dulu dari pada bagian otak yang melakukan “penilaian”–
mengendalikan emosi yang intens. Hal tersebut menjadikan remaja seringkali
memberontak dan mencoba hal-hal baru untuk menemukan jati diri yang
sesungguhnya. Pada saat-saat inilah peran guru dan orang tua sebagai pendamping
sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi dan mengarahkan remaja-remaja tersebut
ke aktifitas, kegiatan, dan pemikiran positif sehingga dapat membentuk karakter
yang diinginkan sesuai dengan dasar Pancasila.
Menanggapi permasalahan-permasalahan yang banyak melibatkan para
remaja saat ini, pada tulisan ini akan membahas betapa pentingnya pengenalan
pendidikan karakter sedini mungkin pada siswa SD (sekolah dasar). Pengenalan
pendidikan karakter sejak SD diharapkan dapat menjadi landasan mental yang
baik untuk para siswa menghadapi masa tumbuh kembangnya di jenjang
pendidikan yang lebih lanjut.
Karakter tidak bisa diwariskan, karakter juga tidak bisa dibeli ataupun
ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar, hari demi hari
melalui suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah suatu bawaan sejak
lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari atau golongan darah. Lickona
(1992) sebagai salah satu penggagas pendidikan karakter menjelaskan beberapa
tujuan dari pengembangan karakter di SD yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengenalkan siswa tentang perkembangan diri yang jauh dari
egosentrisme, saling bekerjasama dan saling menghormati.
2. Untuk meletakkan dasar-dasar karakter yang baik, yang didefinisikan
sebagai kebiasaan berpikir, berperasaan, dan tindakan yang sesuai dengan
moral yang sesuai (siswa dapat menilai apa yang benar, bersikap peduli, dan
bertindak sesuai).
5
3. Untuk mengembangkan moral siswa berdasarkan keadilan, kepedulian, dan
partisipasi dengan sikap yang baik untuk dirinya sendiri dan mendukung
untuk pengembangan karakter dari orang lain.
Tiga tujuan pengembangan karakter yang dijelaskan Lickona
menunjukan bahwa untuk membentuk satu karakter yang baik dan sesuai dengan
moral yang berlaku dimasyarakat tidak bisa dilakukan dengan cara yang instan.
Semuanya membutuhkan proses untuk mengolah diri siswa melalui
kebersamaan dan kepedulian antara siswa satu dengan yang lain sehingga
terbentuk satu ikatan kehidupan sosial yang saling melengkapi. Pengembangan
karakter siswa sejak SD juga melatih siswa untuk mulai memberikan penilaian
terhadap apa yang baik dan apa yang tidak baik atau apa tindakan yang harus
diambil jika menanggapi satu permasalahan.
6
yang lebih luas. Pendidikan karakter yang menjadi rujukan sekolah akan tercapai
secara maksimal jika karakter keluarga dan masyarakat saling mendukung
dengan pendidikan karakter di sekolah. Keadaan ini menunjukan bahwa
pendidikan karakter untuk siswa tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Setiap
lingkungan memiliki peran dalam pendidikan karakter dan semuanya harus jalan
bersamaan dan saling mendukung antara satu dengan yang lain.
7
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendididkan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan karakter warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, teramil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945. Dari definisi tersebut Pkn memiliki peran penting untuk
membentuk karakter yangf cerdas dan berkepribadian baik di dalam menjadi
warga negara.
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai pengajaran yang dirancang
untuk mendidik dan membantu siswa dalam mengembangkan nilai-nilai
kewarganegaraan dasar dan karakter, etika pelayanan dan masyarakat sekitarnya,
memperbaiki lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa.
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mendorong lahirnya anak-anak
yang baik. Tumbuh dengan karakter yang baik, anak akan tumbuh dengan
kapasitas dan komitmen untuk melakukan yang terbaik. Mereka melakukan
banyak hal dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan dalam hidup.
Pendidikan Karakter yang efektif ditemukan di lingkungan sekolah yang
memungkinkan semua peserta didik berpotensi mendemonstrasikannya untuk
mencapai tujuan yang sangat penting.
Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah dasar sangat
besar dan memiliki cakupan yang luas yaitu dengan diberikannya pelajaran PPKn
maka siswa akan memiliki rasa saling menghormati, toleransi, dan saling
menghargai di antara keragaman budaya Indonesia. PPKn mampu memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai hak-hak dan kewajiban dalam menjadi warga
negara Indonesia
3.2 Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di
atas. Saran yang bisa saya berikan adalah sebagai warga negara Indonesia harus
mampu memahami PPKn dengan baik karena, mengetahui hak dan kewajiban
sebagai warganegara Indonesia merupakan hal yang sangat penting.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
10