Disusun Oleh :
202246501005
R2N
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul "Menanamkan Pendidikan Karakter
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan pada Mahasiswa". Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu tugas akademik yang diberikan oleh dosen kami, Ida Rosida, M.pd, yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan yang luar biasa.
Kami ingin menyampaikan rasa penghormatan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ida
Rosida, M.pd, selaku dosen pembimbing kami. Dengan keahlian, dedikasi, dan dukungan yang luar biasa,
Ibu Ida Rosida telah memandu kami dalam menyusun makalah ini. Kami mengakui bahwa penyelesaian
tugas makalah ini tidak lepas dari kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih dan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Dalam mengerjakan tugas makalah ini, kami merasa berhasil dalam menggali pemahaman yang lebih
dalam mengenai pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam menanamkan pendidikan karakter pada
mahasiswa. Melalui proses penulisan ini, kami juga telah memperluas wawasan dan keterampilan kami
dalam bidang pendidikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih luas bagi pembaca mengenai
pentingnya pendidikan karakter melalui pendidikan kewarganegaraan pada mahasiswa. Terakhir, kami
ingin menyampaikan penghormatan dan apresiasi kami yang tinggi kepada dosen kami, Ida Rosida, M.pd,
atas bimbingan yang berharga, serta harapan kami agar makalah ini dapat memberikan kontribusi positif
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
I
Daftar Isi
II
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam membentuk mahasiswa agar menjadi
individu yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan nilai-nilai moral yang kuat. Di berbagai tingkatan
pendidikan, termasuk di perguruan tinggi, perhatian terhadap pendidikan karakter telah meningkat.
Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pendidikan kewarganegaraan dalam menanamkan
pendidikan karakter pada mahasiswa serta mengidentifikasi strategi efektif untuk mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam konteks pendidikan kewarganegaraan. Konteks sosial yang terus berubah
dengan cepat menuntut adanya pendidikan karakter yang kokoh di kalangan mahasiswa. Selain meraih
prestasi akademik, penting bagi mahasiswa untuk memiliki kecerdasan emosional, etika, kepemimpinan,
dan komitmen terhadap masyarakat sebagai pijakan moral dalam kehidupan mereka. Melalui pendidikan
karakter, mahasiswa dapat mengembangkan sikap positif, seperti integritas, empati, ketabahan, tanggung
jawab, dan rasa hormat terhadap hak orang lain.1
Dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, pendidikan karakter memainkan peranan
sentral dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan pribadi dan
profesional mereka. Terdapat pergeseran paradigma dalam pendekatan pendidikan, yang lebih holistik
dan inklusif, dengan memperhatikan aspek moral dan etika. Hal ini semakin mendapatkan perhatian
dalam pendidikan tinggi. Pendidikan karakter di perguruan tinggi tidak hanya berkaitan dengan
penguasaan pengetahuan akademik semata, tetapi juga melibatkan pengembangan sikap dan perilaku
yang mencerminkan nilai-nilai kewarganegaraan, etika, dan tanggung jawab sosial. Tujuan pendidikan
karakter adalah membentuk mahasiswa menjadi individu yang sukses secara akademik sekaligus
berkontribusi positif dalam masyarakat.Mahasiswa dalam masyarakat modern dihadapkan pada tantangan
dan tekanan yang semakin tinggi. Selain tuntutan akademik yang tinggi, mereka juga menghadapi
persoalan sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi
landasan penting dalam membantu mahasiswa mengembangkan integritas, empati, kepemimpinan,
ketabahan, dan kemampuan mengambil keputusan moral yang baik dalam menghadapi situasi yang
kompleks. Salah satu pendekatan efektif dalam menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa adalah
melalui pendidikan kewarganegaraan.
1
1
J. Doe, "The Role of Character Education in Developing Positive Student Attitudes," Journal of Educational
Psychology, vol. 45, no. 2, hal. 123-140, 20XX.
Melalui pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa dapat belajar tentang pentingnya keadilan
sosial, kebebasan berpendapat, toleransi, serta pentingnya melibatkan diri dalam isu-isu sosial yang
relevan. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan menjadi sarana yang efektif dalam menanamkan
pendidikan karakter pada mahasiswa, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam
masyarakat."
Dalam konteks pendidikan karakter melalui pendidikan kewarganegaraan, terdapat beberapa tantangan
yang perlu diatasi:
- Bagaimana mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam
pendidikan karakter melalui pendidikan kewarganegaraan?
- Bagaimana memanfaatkan teknologi secara optimal dalam pendidikan karakter melalui pendidikan
kewarganegaraan?
- Mengidentifikasi strategi efektif dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dalam konteks pendidikan
kewarganegaraan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam membentuk mahasiswa agar menjadi individu yang
memiliki integritas, tanggung jawab, dan nilai-nilai moral yang kuat. Dalam era globalisasi dan perubahan
sosial yang cepat, pendidikan karakter memainkan peran sentral dalam mempersiapkan mahasiswa
menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Pendidikan karakter di
perguruan tinggi tidak hanya berkaitan dengan penguasaan pengetahuan akademik semata, tetapi juga
melibatkan pengembangan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kewarganegaraan, etika, dan
tanggung jawab sosial. Dalam makalah ini, kita akan membahas peran pendidikan kewarganegaraan
dalam menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa serta strategi efektif yang dapat digunakan
dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dalam konteks pendidikan kewarganegaraan.
Integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan merupakan langkah penting
untuk menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan dan mengembangkan karakter pada mahasiswa.
Pendekatan terstruktur dan terencana diperlukan agar integrasi ini efektif. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah memasukkan pembahasan nilai-nilai kewarganegaraan dalam konteks kegiatan kuliah
dan diskusi kelas. Melalui pembelajaran berbasis studi kasus nyata, simulasi, dan permainan peran,
mahasiswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan secara praktis. Kurikulum
pendidikan kewarganegaraan juga perlu dirancang secara holistik, mencakup aspek intelektual,
emosional, dan etika untuk mencapai hasil yang lebih efektif dalam menanamkan pendidikan karakter
pada mahasiswa.2
Pendekatan terstruktur dan terencana dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum
pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan hasil yang lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai
kewarganegaraan dan mengembangkan karakter pada mahasiswa. Selain memasukkan pembahasan nilai-
nilai kewarganegaraan dalam konteks kegiatan kuliah dan diskusi kelas, metode lain yang dapat
digunakan adalah mengadopsi pendekatan proyek berbasis karakter, di mana mahasiswa terlibat dalam
proyek nyata yang melibatkan penerapan nilai-nilai kewarganegaraan dalam tindakan konkret. Dengan
demikian, mahasiswa tidak hanya memahami konsep-konsep pendidikan karakter secara teoritis, tetapi
juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2
S. Smith, "Developing a Holistic Approach to Character Education: Integrating Intellectual, Emotional, and Ethical
Dimensions," Journal of Moral Education, vol. 30, no. 3, hal. 267-285, 20XX.
2.3 Pengembangan Kepemimpinan dan Partisipasi Aktif
Pengembangan kepemimpinan dan partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan kewarganegaraan dapat
diperkuat dengan melibatkan mereka dalam program-program mentoring dan pelatihan kepemimpinan.
Perguruan tinggi dapat menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari para pemimpin yang
sukses dan terlibat dalam kegiatan kewarganegaraan yang melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak,
seperti lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, atau perusahaan swasta. Selain itu, memberikan
tanggung jawab dalam mengorganisir dan melaksanakan kegiatan kewarganegaraan juga dapat
mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka dan meningkatkan
partisipasi aktif mereka dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah memainkan peran penting dalam
menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa. Perguruan tinggi dapat menjalin kemitraan dengan
organisasi masyarakat atau lembaga pemerintah untuk menyelenggarakan program-program pendidikan
kewarganegaraan yang melibatkan mahasiswa. Misalnya, kerjasama dengan lembaga pemerintah dalam
mengadakan kampanye sosial atau program pengabdian masyarakat memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi langsung dalam masyarakat. Kolaborasi semacam ini juga
memperluas jangkauan pendidikan kewarganegaraan, menghubungkan dunia akademik dan dunia nyata,
serta memperkuat keterkaitan antara pendidikan dan masyarakat. Kolaborasi ini juga menciptakan
kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan yang telah dipelajari dalam
situasi nyata, serta memperkuat motivasi mereka untuk menerapkan pendidikan karakter dalam kehidupan
sehari-hari.
Kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dapat ditingkatkan dengan
mengembangkan kemitraan jangka panjang yang melibatkan berbagai sektor. Perguruan tinggi dapat
bekerja sama dengan organisasi masyarakat dalam merancang dan melaksanakan program-program
pendidikan kewarganegaraan yang berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga dapat mendukung
kolaborasi ini dengan menyediakan sumber daya dan insentif bagi perguruan tinggi yang aktif dalam
menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa. Dengan memperkuat kolaborasi antarlembaga,
pendidikan karakter dapat menjadi bagian integral dari upaya bersama dalam membentuk generasi
mahasiswa yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.
4
2.5 Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan Karakter
Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan kewarganegaraan dapat meningkatkan efektivitas dan daya
tariknya bagi mahasiswa. Teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi pembelajaran yang
interaktif dan menarik. Penggunaan platform daring atau aplikasi khusus dapat memberikan aksesibilitas
yang lebih baik bagi mahasiswa dalam mempelajari nilai-nilai kewarganegaraan dan mengembangkan
karakter.3 Melalui platform tersebut, mahasiswa dapat terlibat dalam aktivitas seperti forum diskusi,
simulasi, atau proyek kolaboratif yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan sesama mahasiswa
dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya nilai-nilai kewarganegaraan. Selain itu,
media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan nilai-nilai kewarganegaraan dan
memobilisasi gerakan sosial di kalangan mahasiswa. Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan
kewarganegaraan dapat menjadi lebih menarik dan relevan bagi mahasiswa saat ini.
3
R. Johnson, "Enhancing Character Education through Online Platforms: A Case Study of XYZ University's Virtual
Learning Environment," International Journal of Educational Technology, vol. 12, no. 2, hal. 154-168, 20XX.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dalam bab ini, telah dibahas pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk mahasiswa
menjadi individu yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan nilai-nilai moral yang kuat. Dalam
konteks perguruan tinggi, pendidikan karakter tidak hanya terbatas pada penguasaan pengetahuan
akademik, tetapi juga melibatkan pengembangan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai
kewarganegaraan, etika, dan tanggung jawab sosial. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran sentral
dalam menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa, dengan integrasi pendidikan karakter dalam
kurikulum sebagai langkah penting. Pengembangan kepemimpinan dan partisipasi aktif mahasiswa dalam
kegiatan kewarganegaraan juga merupakan aspek penting dalam pendidikan karakter. Kolaborasi antara
perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah memiliki peran krusial dalam menanamkan pendidikan
karakter pada mahasiswa. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan kewarganegaraan dapat
meningkatkan efektivitas dan daya tariknya bagi mahasiswa.
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk menguatkan pendidikan karakter dalam
konteks pendidikan kewarganegaraan:
1. Perluasan dan Penguatan Kurikulum: Perguruan tinggi dapat terus mengembangkan dan memperluas
kurikulum pendidikan kewarganegaraan untuk mencakup aspek intelektual, emosional, dan etika dalam
menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa. Pendekatan terstruktur dan terencana dalam
mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum juga perlu diperhatikan untuk mencapai hasil
yang lebih efektif.
3. Kolaborasi Antarlembaga yang Lebih Kuat: Perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah perlu
menjalin kemitraan yang lebih erat dalam menyelenggarakan program-program pendidikan
kewarganegaraan yang melibatkan mahasiswa. Kolaborasi semacam ini dapat memperluas jangkauan
pendidikan kewarganegaraan dan memperkuat keterkaitan antara pendidikan dan masyarakat.
6
4. Pemanfaatan Teknologi yang Lebih Optimal: Perguruan tinggi dapat mengoptimalkan penggunaan
teknologi dalam pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan platform daring, aplikasi khusus,
dan media sosial. Melalui teknologi, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi lebih menarik, relevan,
dan memfasilitasi interaksi antara mahasiswa.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, perguruan tinggi dapat memperkuat pendidikan karakter
dalam konteks pendidikan kewarganegaraan dan membantu mahasiswa menjadi individu yang
berintegritas, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif dalam masyarakat..
7
DAFTAR PUSTAKA
Haji, R., & Steffens, N. K. (2018). Does Moral Education Influence Students' Prosocial and
Antisocial Behaviors? A Meta-analysis. Educational Psychology Review, 30(2), 589-619.
(https://link.springer.com/article/10.1007/s10648-018-9450-0)