Anda di halaman 1dari 13

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA


DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PRINGSEWU
(Makalah)
Dosen Pengampu : Umi Kholidah, S.Hum, M.Pd.

Oleh :
Anis Ababil
2021406403026

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha pengasih dan Maha
penyayang. Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat-Nya, karena telah
memberikan kesempatan pada saya untuk menulis makalah ini. Atas Rahmat,
hidayah, dan Inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Peran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan Kemampuan
Berkomunikasi Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu.

Shalawat serta salam senantiasa saya curahkan kepada nabi besar


Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar,
sekaligus menyempurnakan akhlak melalui petunjuk-Nya.

Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata


Seminar Bahasa Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan


kesalahan- kesalahan, baik dari isinya maupun struktur penulisan makalah ini.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan krtitik dan saran positif untuk
perbaikan di kemudian hari.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca dan khususnya bagi kami sendiri. Dan bagi para siswa sebagai sarana
pembelajaran.

Pringsewu, 22 Oktober 2023

ii
Anis Ababil

iii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
A. Rumusan Masalah.............................................................................................2
B. Tujuan Masalah................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan Kemampuan
Berkomunikasi Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu.................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-Undang Dasar Nomor 20 Tahun2003


Pasal 1 Ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Zubaedi (2011: 15), Pendidikan Karakter adalah “Usaha


sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan
yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan,
tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan”. Proses pendidikan
karakter dipandang sebagai usaha sadar dan terencana, bukan usaha yang
sifatnya terjadi secara kebetulan. Atas dasar ini, pendidikan karakter
adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk memahami, membentuk,
memupuk nilai-nilai etika, baik untuk diri sendiri maupun untuk semua
warga masyarakat atau warga negara secara keseluruhan. Menurut Sulastri
( 2013) kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau kesanggupan
penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan
orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara
langsung lisan atau tidak langsung.

Pendidikan karakter saat ini sangat penting untuk siswa di sekolah.


Sebagai penerus bangsa diharapkan siswa dapat memberikan toladan baik
sikap maupun tingkah lakunya. Siswa bukan hanya harus pintar secara
intelektual saja namun juga harus pintar dan cerdas secara moralnya. Hal
ini sejalan dengan program pemerintah pusat melalui Kementrian

iv
Pendidikan sejak tahun 2010 yang dimana setiap sekolah dapat
menanamkan dan menerapkan nilai-nilai karakter bangsa.
Dalam komunikasi di sekolah pendidikan karakter menjadi suatu
proses yang penting. Artinya karakter siswa mempengaruhi kualitas
komunikasi dengan sesama teman maupun dengan guru dan sekolah
adalah salah satu lingkungan utama dalam membentuk karakter siswa. Di
SMA Negeri 2 Pringsewu terdapat pendidikan karakter yang sudah cukup
berhasil dalam hal membantu siswa ketika berkomunikasi. Tujuan
pendidikan karakter dalam komunikasi siswa adalah untuk membentuk
penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih
kemampuan menyampaikan pendapat dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut terdapat rumusan masalah :
Bagaimana Peran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan
Kemampuan
Berkomunikasi Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu?

C. Tujuan Masalah
Mengetahui Peran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan
Kemampuan Berkomunikasi Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2
Pringsewu.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan Kemampuan


Berkomunikasi Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu
Implementasi pendidikan karakter di sekolah diharapkan mampu
menciptakan suasana yang kondusif untuk mewujudkan nilai-nilai karakter
dalam tindakan sehari-hari di sekolah. Kepala sekolah, guru, karyawan dan
tenaga kependidikan lainnya mampu menjadi contoh bagi siswa dan warga
sekolah. Dengan demikian, nilai-nilai karakter dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah oleh semua warga sekolah sebagai suatu
kebiasaan

Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan demi


mengembalikan karakter bangsa Indonesia yang mulai luntur. Dengan
dilaksanakannya pendidikan karakter, diharapkan dapat menjadi solusi
atas masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Pelaksanaan pendidikan
karakter di sekolah dapat dilaksanakan pada ranah kegiatan
pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan
belajar, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah dan
di masyarakat. Pendidikan karakter bangsa bisa dilakukan dengan
pembiasaan nilai moral luhur kepada siswa dan membiasakan mereka
dengan kebiasaan yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Nilai-nilai
karakter untuk mata pelajaran PKn meliputi nilai-nilai karakter pokok
dan nilainilai karakter utama. Nilai-nilai karakter inilah yang kemudian
dipilih untuk diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran sesuai
dengan materi yang akan disampaikan.

Pendidikan karakter bukan terletak pada materi pembelajaran


melainkan pada aktivitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya

vi
(suasana yang mewarnai, tercermin dan melingkupi proses
pembelajaran pembiasaan sikap dan perilaku yang baik). Dengan kata
lain, pendidikan karakter tidak berbasis pada materi, tetapi pada
kegiatan. Hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen berkaitan dengan tugas utama guru,
yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi.

Dalam hal kemampuan berkomunikasi dapat diartikan sebagai cara


untuk menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu
pengetahuan dalam bentuk audio, visual atau audio visual.
Kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang mereka ketahui
melalui dialog atau saling berinteraksi di kelas, kemudian di dalamnya
terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan tersebut adalah materi
yang akan dipelajari. Cara pengalihan tersebut bisa melalui lisan
ataupun sebuah tulisan. Motif komunikasi siswa merupakan alasan-
alasan yang mendorong siswa menyampaikan pesan kepada teman atau
gurunya. Prinsip dari komunikasi, yaitu mengandung unsur
kesengajaan, tetapi pada kenyataannya motif komunikasi siswa terdiri
dari alam sadar dan alam bawah sadar.

Motif yang datang dari alam sadar memiliki sifat tegas, relatif
terencana, Oleh karena itu pendidikan karakter berperan penting dalam
pelaksanaan motif komunikasi siswa yang terencana berupa
penyampaian pendapat, berdiskusi, bertanya, dan memahami masalah
dalam kehidupan masyarakat. Setiap siswa pasti memiliki karakter
yang berbeda-beda yang mereka bawa pada saat berkomunikasi.

Ada beberapa peran pendidikan karakter atau sikap dalam


meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang efektif, yaitu :

vii
1) Melihat lawan bicara
Pembicaran menatap bola mata ataupun kening lawan bicaranya,
sehingga tidak terjadinya ketersinggungan, tidak menghadapkan
tatapan ke arah kanan atau kiri, dan menatap dengan pandangan
yang tidak marah atau sinis.

2) Suaranya terdengar jelas


Percakapan harus memperhatikan keras atau tidak suara, tidak
hanya terdengar samar-samar, sehingga akan menimbulkan
ketidakjelasan inti dari percakapan.

3) Ekspresi wajah yang menyenangkan


Ekspresi wajah merupakan gambaran dari hati seseorang, sehingga
tidak menampilkan ekspresi yang tidak enak.

4) Tata bahasa yang baik


Penggunaan bahasa sesuai dengan lawan bicaranya, misalnya saja
saat berbicara dengan guru, maka gunakan bahasa baku dan sopan

5) Pembicaraan mudah dimengerti, singkat dan jelas


Pemilihan tata bahasa yang baik dan kata-kata yang mudah
dimengerti, sehingga tidak menimbulkan kebingungan lawan
bicara.

Sebagai contoh siswa-siswi di SMA Negeri 2 Pringsewu dengan


berbagai karakter namun ketika berkomunikasi dengan guru dalam hal
bertanya ketika pembelajaran berlangsung maupun tidak itu sudah
menujukan jika karakter mereka sudah memenuhi tata cara berkomunikasi
yang efektif seperti di atas. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

viii
pada siswa guru sangat berperan penting karena guru adalah sebagai
komunikator bagi siswa. Guru sangat berperan dalam penguatan
pendidikan karakter bagi anak didiknya, dimana guru harus mencontohkan
apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh anak didiknya. Keteladanan
yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan penerapan nilai-nilai
karakter bagi peserta didik. Guru adalah seorang yang digugu dan ditiru.
Di gugu diartikan adalah apa saja yang disampaikan oleh guru, baik lisan
maupun tulisan dapat dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua
peserta didik. Sedangkan ditiru artinya sebagai seorang guru harus menjadi
suri tauladan dalam setiap perbuatannya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa guru dijadikan panutan dan teladan bagi semua anak didiknya.

Selain dari guru pendidikan karakter juga dapat melalui kegiatan


ekstra kurikuler dipandang sangat relevan dan efektif. Nilai-nilai karakter
seperti kemandirian, kerjasama, sabar, empati, cermat dan lainya dapat
diinternalisasikan dan direalisasikan dalam setiap kegiatan ekstra
kurikuler. Ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan
yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di dalam sekolah dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam
rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan
menginternalisasi nilai-nilai atau aturanaturan agama serta norma-norma
sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan yang
paripurna.

Dengan kata lain, ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan


di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan
peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah. Contoh pendidikan karakter untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi siswa melalui ekstrakulikuler di SMA Negeri 2 Pringsewu
adalah jurnalistik,PIK-R, dan podcast.

ix
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam berkomunikasi siswa di SMA Negeri 2 Pringsewu sudah
menandakan mempunyai kepribadian atau karakter yang baik. Faktor
terpenting dari keberhasilan pendidikan karakter dalam meningkatkan
kemampuan berkomunikasi siswa di sekolah adalah guru dan/atau warga
sekolah secara keseluruhan yang selalu berperilaku sebagai model pribadi
yang pantas ditiru setiap saat. Pendidikan karakter di SMA Negeri 2
Pringsewu dimulai dari pimpinan, guru, karyawan dan komite sekolah. Di
samping itu, kesamaan persepsi dan tekad serta dukungan dari seluruh
warga sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan karakter sangat
diperlukan agar kemampuan berkomunikasi siswa dapat mencapai tujuan
secara optimal.

B. Saran
Demikian makalah ini saya tulis. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saya berharap makalah ini
bermanfaat bagi kita semua yang membaca dan berharap pembaca
berkenan memberikan umpan balik berupa saran dan kritik yang
membangun agar penulis bisa memperbaiki kesalahan di kemudian hari.

x
DAFTAR PUSTAKA

Guru Siana.id “ Pengertian Pendidikan ”


https://www.gurusiana.id/read/zakiahdaradjat/article/pendidikan-3634852
(diakses pada tanggal 19 September 2023)

Media Teliti.com ”Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi”

https://media.neliti.com/media/publications/283392-peningkatan-kemampuan-
berkomunikasi-deng-1576dacf.pdf (diunduh 19 September 2023)

Budi Astuti, 2016. Artikel Komunikasi Efektif Dalam Penguatan Karakter Peserta
Didik https://staffnew.uny.ac.id/upload/132319829/pengabdian/Komunikasi
%20Efektif%20dalam%20Penguatan%20Karakter%20Peserta%20Didik.pdf
(diunduh 19 September 2023)

xi
LAMPIRAN

Foto Dokumentasi

Gambar 1. Wawancara dengan siswa SMA Negeri 2 Pringsewu

Gambar 2. Membangun komunikasi dengan siswa SMA Negeri 2 Pringsewu

xii

Anda mungkin juga menyukai