Anda di halaman 1dari 17

Sekolah Berkarakter dalam Pendidikan Karakter Anak

MAKALAH
(Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pendidika Karakter Anak SD)

Dosen Pengampu: Agung Prihatmojo, M.Pd

Disusun Oleh:
PURIE NAWA UTAMI 1986206055

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya yang senantiasa mendapat syafaat nya, amin.

Tidak lupa juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut dalam penyusunan
makalah dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah Landasan Kependidikan dengan judul
‘Pentingnya Pendidikan Karakter’.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka tim
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar tim dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Pendidikan Karakter dalam Pendidikan ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    

Lampung Utara, 12 Juni 2020

Purie Nawa Utami

2
DAFTAR ISI

Halaman

COVER................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Karakter..............................................................................6


B. Perbedaan Karakter dan Kepribadian......................................................................7
C. Penerapa Pendidika Karakter dalam Pembelajaran di Kelas...................................8
D. Definisi Sekolah Berkarakter...................................................................................9
E. Peran Sekolah Berkarakter......................................................................................11
F. Upaya Mengembangkan Sekolah Berkarakter........................................................12
G. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Sekolah Berkarakter......................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................16

DAFTAR RUJUKAN........................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional di Indonesia memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan tujuan pendidikan adalah
mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik menjadi manusia yang beriman,
berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu berbagai model pembelajaran terus berkembang demi terwujudnya tujuan dari
pendidikan. Pada era seperti sekarang ini, model-model pembelajaran yang berkembang baik
yang mengadaptasi dari pendidikan di luar negeri maupun yang menciptakan sendiri memiliki
pengaruh yang besar bagi peserta didik terutama dalam memahami materi yang disampaikan
oleh pendidik.

Tidak hanya pada model pembelajaran, kini berkembang pula berbagai sekolah yang
memiliki visi dan misi yang sangat beragam, namun demikian hal ini tidak menjadi terlalu
penting karena pada dasarnya tujuannya adalah untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara
maksimal. Dengan berkembangnya sekolah-sekolah di Indonesia baik formal maupun non-
formal dapat menjadikan model sekolah di Indonesia semakin beragam. Namun harus diingat
bahwa sekolah juga memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter bangsa, dan
karakter bangsa ini dimulai dari peserta didik dan kebiasannya sehingga membentuk karakter
yang melekat pada dirinya. Apabila pihak sekolah mengabaikan hal ini tentu tidak sesuai dengan
tujuan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan aspek akademik peserta didik.

Sekolah dihadapkan pada tantangan yang begitu besar, karena pada kenyataannya banyak
sekolah yang tidak mampu menciptakan generasi muda yang berkarakter dan berjiwa nasiolisme.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diakses tanpa batas oleh siapapun
menjadikan peserta didik mampu mengembangkan potensi mereka di luar sekolah. Jika sekolah
tidak mengembangkan dan memperbaharui sistemnya maka bisa jadi peserta didik akan
menganggap sekolah itu tidak penting. Dampak lainnya adalah memudarnya nilai dan norma, jati
diri, kepribadian serta memudarnya jiwa nasionalisme dan sosial dari generasi muda Indonesia.

4
Kebudayaan milik asing yang sekarang ini melekat pada para generasi muda Indonesia inilah
yang harus diwaspadai. Banyak remaja, peserta didik atau generasi muda yang justru bangga
akan budaya luar. Bahkan dengan senang hati mempelajarinya serta diterapkan dalam
kesehariannya baik dari gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya hidup, dan pergaulannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tentang pendidikan karakter?
2. Bagaimana penerapan konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran dikelas?
3. Apa definisi dari sekolah berkarakter?
4. Apa peran dari sekolah berkarakter?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami yang dimaksud dengan pendidikan karakter.
2. Mengetahui penerapan konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran dikelas.
3. Dapat mengetahui tentang definisi sekolah berkarakter.
4. Mengetahui dan memahami peran dari sekolah berkarakter.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada


warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan,
termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran
dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,
pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat
dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan
implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya
dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan
dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan
pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun pengertian pendidikan berkarakter menurut para ahli :
 Pendidikan Karakter Menurut Lickona, yaitu suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.
 Pendidikan Karakter Menurut Suyanto, yaitu  cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, maupun  negara.
 Menurut Ratna Megawangi (2004:95), “Sebuah usaha untuk mendidik anak – anak agar
dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalm kehidupan sehari

6
– hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungannya”.
 Definisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar (2010:1), “Sebuah proses transformasi
nilai – nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang
sehingga menjadi satudalam perilaku kehidupan orang itu”
 Dalam buku Pendidikan Karakter, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah
(2011:5), “Pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku
anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah”.
 Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi, yaitu kepribadian ditinjau dari titik tolak
etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat
yang ating u tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

B. Perbedaan Karakter dan Kepribadian

Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap
orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan
ating dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu :
1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka
tantangan, bos atas dirinya sendiri.
2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka
kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
3. Phlegmatis :  tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka
perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.
4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection,
suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.

Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta


memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter. Misalnya,
seorang dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan terkesan tidak serius, lalu
sadar dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang
membutuhkan ketenangan dan perhatian atin, itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah

7
pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan,
kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu
dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini(idealnya).
Karakter tidak ati diwariskan, karakter tidak ati dibeli dan karakter tidak ati
ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui
suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat
diubah lagi seperti sidik jari.Banyak kami perhatikan bahwa orang-orang dengan karakter buruk
cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan bahwa cara mereka
dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang
menjadikan mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus
menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter Anda tidaklah demikian. Karakter
Anda selalu merupakan hasil pilihan Anda.
Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang
berkarakter, upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan Anda seorang
pribadi yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang Anda hargai
dalam kehidupan ini.Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya. Anda memiliki  ating
penuh atas karakter Anda, artinya Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atas karakter Anda
yang buruk karena Anda yang bertanggung jawab penuh.Mengembangkan karakter
adalah tanggung jawab pribadi Anda.

C. Penerapan Konsep Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran di Kelas

Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan


budi pekerrti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik
itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia, diyakini bahwa
nilai dan karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan
nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi tantangan hidup pada saat ini dan
di masa mendatang.

8
Secara mikro pengembangan nilai/karakter dapat dibagi dalam empat pilar, yakni
kegiatan belajar-mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah (school
culture); kegiatan ko-kurikuler dan/atau ekstra kurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah, dan
dalam masyarakat.
Dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas pengembangan nilai/karakter dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran (embeded approach).
Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa menggunakan pendekatan proses belajar
peserta didik belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,
sekolah, dan masyarakat .
Di Kelas dilaksanakan melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang
dirancang khusus. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu tidak selalu diperlukan kegiatan belajar khusus untuk
mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa. Meski pun demikian,
untuk pengembangan nilai-nilai tertentu seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar membaca dapat dikembangkan melalui
kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru. Untuk pegembangan beberapa nilai lain seperti
peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengkondisian
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan
nilai tersebut.
Contoh dalam tujuan pembelajaran dikelas, siswa dapat :
 Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat bersama-sama
dengan teliti/ cermat.
 Menjelaskan pemanfaatan peta dengan penuh percaya diri.

D. Definisi Sekolah Berkarakter

Sekolah berkarakter yaitu dimana sekolah ini mengembangkan sistem pendidikan dengan
memperhatikan dan mengembangkan aspek kecerdasan (kognitif), perilaku (psikomotorik) dan
perasaan (afektif) dengan seimbang sehingga sekolah mampu membangun kebiasaan atau
karakter tertentu, yang akan menjadikan peserta didik menjadi sosok yang berkepribadian.
Bagaimana cara berfikir, berperasaan dan berperilaku yang baik secara berulang-ulang dan

9
dijadikan kebiasaan akan menciptakan karakter yang akan menjadi ciri khas dari individu
tersebut, ketika di sekolah maupun ketika sudah berbaur dengan masyarakat luas.

Pengembangan dan pembiasan inilah yang harus diperhatikan dalam membangun sekolah
berkarakter. Ketika menamakan sebagai sekolah berkarakter, maka segala yang berkaitan dengan
sekolah tersebut juga harus berkarakter. Setidaknya menjaga perilaku dan lisan ketika di dalam
sekolah, karena bagaimana mungkin peserta didik akan menjadi berkarakter ketika para pendidik
dan yang berkaitan tidak memiliki karakter. Belajar untuk menjadi berkarakter itu memang
tidaklah mudah, karena memiliki banyak kaitan dan saling mempengaruhi.

Sekolah berkarakter akan memiliki ciri sendiri dan menjadi pilihan yang tepat seorang
peserta didik untuk membentuk pribadi yang berkarakter. Hal yang perlu diketahui adalah
karakter tidak tumbuh sendiri dan bukan bawaan sejak lahir, maka seperti disebutkan diatas
bahwa memerlukan pembiasaan untuk menumbuhkan suatu karakter tertentu. Beberapa puluh
tahun yang lalu, pendidikan maupun sekolah berkarakter mungkin belum mendapat perhatian
khusus namun seiring prubahan zaman hal ini menjadi penting, karena jika tidak ada perhatian
pada pembentukan karakter maka akan mengancam generasi penerus bangsa.

Menurut Prof. Drs. H. Dakir bahwa kepribadian yang ada pada manusia terdiri dari
sembilan. Kesembilan hal tersebut yang semestinya dikembangkan dan dibudayakan pada diri
peserta didik. Kesembilan hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ketaqwaan
2. Kecerdasan
3. Kesusilaan
4. Kejujuran
5. Kekreatifan
6. Kesehatan
7. Keterampilan
8. Kemasyarakatan
9. Kemandirian

10
E. Peran Sekolah Berkarakter

Pengembangan sekolah berkarakter ini menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan dan
melestarikan serta mempertahankan bangsa. Melalui pengembangan ini sekolah berperan sangat
penting untuk mengawasi, mengarahkan dan membimbing peserta didik agar menjadi sesuai nilai
dan norma. Melalui sekolah peserta didik akan mendapat pendidikan karakter yang akan
berpengaruh positif dalam diri peserta didik.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak generasi muda yang terjerumus kepada
hal-hal negatif seperti banyak yang kehilangan jati diri, bersifat egois, dan terlalu berlebihan
dalam berekspresi dan bertingkah laku. Hal ini membuat budaya Indonesia yang sangat sesuai
dengan kepribadian warga Indonesia seperti memudar dan semakin dilupakan. Ketika generasi
muda tidak peduli terhadap bangsanya sendiri, bagaimana mungkin bangsa tersebut akan
bertahan. Hal inilah yang menjadikan sekolah berkarakter dan pendidikan karakter menjadi
penting.

Namun ketika diadakan perubahan dalam penataannya demi menciptakan suatu sistem
yang dianggap tepat sesuai dengan situasi dan kondisi, tentu akan menimbulkan berbagai pro dan
kontra baik dari masyarakat umum maupun dari pihak internalnya sendiri. Sehingga untuk
mengantisipasi hal tersebut perlu adanya penyuluhan ataupun sosialisasi yang bertujuan untuk
mengenalkan dan menjelaskan apa dan bagaimana sistem yang baru tersebut. Hal ini juga
berlaku dalam pembangunan sekolah berkarakter, haruslah ada penjelasan sebab akibat, dampak
dan lain sebagainya kepada publik supaya dalam pembangunannya tidak terjadi banyak keraguan
dan pertanyaan yang akan menghambat pembangunan sekolah berkarakter. Dan semakin banyak
yang memperhatikan tentang pendidikan karakter maka pembangunan sekolah berkarakter akan
menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga setiap sekolah akan memperbaiki sistemnya
dan berusaha membangun sekolahnya menjadi sekolah yang berkarakter. Tidak hanya sekolah
untuk menimba ilmu pengetahuan semata tetapi juga menjadi tempat untuk membentuk karakter
para peserta didiknya.

Dengan berbagai permasalahan diatas, maka sekolah berkarakter memiliki peran yang
penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan, membentuk karakter generasi penerus bangsa,
dan mengarahkan peserta didik kepada individu yang berkarakter dan berkualitas. Sekolah

11
dituntut harus menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai, norma, dan budaya. Karena
membentuk karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, hal ini dimulai dari awal peserta
didik masuk sampai dengan selesai dari suatu satuan pendidikan. Sehingga diharapkan selama
proses ini peserta didik mampu memahami dan menerapkan apa yang telah dipelajari. Adanya
Disiplin, dimana pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik datang tepat waktu,
pembelajaran berlangsung dengan baik, adanya aturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah
yang dilaksanakan dengan baik, berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan peraturan yang ada
serta adanya suasana yang santun antara guru, tenaga kependidikan dan peserta didik mampu
menjadikan proses dalam pembentukan karakter positif di sekolah berjalan dengan baik dan
benar. Tentunya dengan proses yang benar maka akan berpengaruh terhadap hasil yang akan
dicapai nantinya. Peran inilah yang sangat penting yang harus diterapkan di sekolah-sekolah di
seluruh Indonesia untuk mengembangkan sekolahnya menjadi sekolah berkarakter.

F. Upaya Mengembangkan Sekolah Berkarakter

Sekolah berkarakter sangatlah penting untuk diterapkan dan dikembangkan pada era
seperti sekarang ini. Dalam mengembangkan perserta didik yang berkarakter,sekolah dituntut
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan komunikatif serta suasana lingkungan
sekolah yang kondusif. Sehingga dapat terciptanya peserta didik yang berkarakter positif, karena
lingkungan sekolah yang negatif bisa sangat berpengaruh dalam perkembangan peserta didik
yang akan berdampak buruk terhadap pendidikan. Oleh karena itu, peranan sekolah sangat
penting mulai dari tata tertib sekolah,misi visi sekolah dan segala macam ketentuan dari sekolah.
Dan kesemuanya itu harus bisa di tanamkan pada setiap peserta didik.

Bagaimana mengembangkan sekolah menjadi berkarakter, hal ini menjadi pekerjaan


rumah yang besar bagi setiap sekolah. Untuk mewujudkan suatu sekolah yang berkarakter
memerlukan kerjasama dari berbagai pihak baik pendidik, peserta didik maupun komite sekolah.
Sekolah yang selalu bersih, nyaman dan aman untuk peserta didik akan menciptakan lingkungan
sekolah yang kondusif dan mendukung proses pembelajaran yang sedang berjalan. Ini
merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan rasa nyaman, sehingga peserta didik tidak
merasa bosan dan tidak berusaha untuk keluar dari lingkungan di sekolah. Hal ini juga

12
mengurangi angka membolos pada saat jam pelajaran maupun jam istirahat. Sehingga setiap
peraturan yang ada di sekolah dipatuhi oleh semua warga sekolah, bukan hanya peserta didik
tetapi juga pendidik dan yang lainnya. Sehingga terlihat bahwa dalam menumbuhkan karakter
dan mengembangkan sekolah berkarakter memerlukan kerjasama dari semua pihak. Banyak sisi
yang harus diperhatikan, seperti :

a. Lingkungan sekolah yang kondusif


b. Penerapan peraturan sekolah
c. Penerapan nilai-nilai agama, sosial dan budaya
d. Pendidik yang berkarakter dan berkualitas
e. Disiplin, inovatif, kreatif dan berdaya saing
f. Model pembelajaran yang efektif
g. Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran
h. Kegiatan sekolah yang bersifat mengembangkan potensi

G. Analisis Kelebihan Dan Kekurangan Sekolah Berkarakter

Dari berbagai pernyataan dan pembahasan diatas maka kelebihan dari sekolah
berkarakter adalah :

a. Menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter


b. Memperbaiki karakter peserta didik supaya tidak terpengaruh budaya luar
c. Mewujudkan tujuan pendidikan
d. Menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme dan demokratis
e. Menjadi sekolah unggulan yang mencetak peserta didik unggulan
f. Mencetak peserta didik berdaya saing tinggi
g. Menyeimbangkan pendidikan akademik dan pendidikan perilaku atau kepribadian
h. Melestarikan nilai agama, sosial dan budaya Indonesia
i. Menumbuhkan sikap cinta tanah air
j. Meningkatkan dan memperbaiki sistem pendidikan di sekolah

13
Dari berbagai pernyataan dan pembahasan diatas maka kekurangan dari sekolah
berkarakter adalah :

1. Mendapat penolakan dari masyarakat awam karena dianggap menekan peserta didik
2. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar
3. Memerlukan kerjasama dari semua pihak
4. Memerlukan kesadaran dan kemauan dari semua warga sekolah
5. Memerlukan anggaran untuk menunjang pembangunan sekolah berkarakter
6. Menuntut semua warga sekolah untuk patuh
7. Menuntut semua warga sekolah untuk mengikuti dan memperbaiki kepribadian masing-
masing
8. Peserta didik merasa diatur dan dibatasi dalam bertindak maupun berperilaku
9. Menuntut pendidik untuk berkepribadian dan berkualitas

Saling berkaitan antara pendidik dan peserta didik serta dengan pihak terkait lainnya,
sehingga apabila salah satu ada yang menyimpang maka pembentukan karakter akan terhambat.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada


warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas pengembangan nilai/karakter dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran (embeded approach).
Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa menggunakan pendekatan proses belajar
peserta didik belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,
sekolah, dan masyarakat .Di Kelas dilaksanakan melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau
kegiatan yang dirancang khusus. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu tidak selalu diperlukan kegiatan belajar
khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa. Meski
pun demikian, untuk pengembangan nilai-nilai tertentu seperti kerja keras, jujur, toleransi,
disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar membaca dapat
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru.
Sekolah berkarakter yaitu dimana sekolah ini mengembangkan sistem pendidikan dengan
memperhatikan dan mengembangkan aspek kecerdasan (kognitif), perilaku (psikomotorik) dan
perasaan (afektif) dengan seimbang sehingga sekolah mampu membangun kebiasaan atau
karakter tertentu, yang akan menjadikan peserta didik menjadi sosok yang berkepribadian.
Bagaimana cara berfikir, berperasaan dan berperilaku yang baik secara berulang-ulang dan
dijadikan kebiasaan akan menciptakan karakter yang akan menjadi ciri khas dari individu
tersebut, ketika di sekolah maupun ketika sudah berbaur dengan masyarakat luas.

Pengembangan sekolah berkarakter ini menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan dan
melestarikan serta mempertahankan bangsa. Melalui pengembangan ini sekolah berperan sangat
penting untuk mengawasi, mengarahkan dan membimbing peserta didik agar menjadi sesuai nilai

15
dan norma. Melalui sekolah peserta didik akan mendapat pendidikan karakter yang akan
berpengaruh positif dalam diri peserta didik.

B. Saran

Sebaiknya para orang tua, para pendidik dan pemerintah lebih menerapkan pendidikan
karakter kepada para anak atau anak didiknya agar mereka menjadi generasi yang mempunyai
akhlak yang baik,baik di lingkungan masyarakat maupun keagamaan. Dan penerapan sekolah
yang berkarakter akan membuat anak memiliki kepribadian dan tata karma yang baik.

16
DAFTAR RUJUKAN

http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/ .

http://infobuatkita.wordpress.com/pendidikan-4/upaya-mendisiplinkan-siswa-melalui-
pendidikan-karakter/.

http://blog.umy.ac.id/meitafitrialina/2011/12/21/strategi-pembelajaran-berkarakter-di-sekolah/ .

file:///C:/Users/Mr.%20Rudy%20W/Documents/aiu%20de%20cessa/data/contoh%20karya
%20ilmiah%20yang%20baik%20dan%20benar%20_%20ilmu%20pengetahuan.html.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta:
Bumi Aksara.

http://edukasi.kompasiana.com/peranan-guru-dalam-pengembangan-pendidikan-karakter-di-
sekolah-dasar .

http://blog.umy.ac.id/meitafitrialina/2011/12/21/strategi-pembelajaran-berkarakter-di-sekolah/ .

Paramitha, D. (2019). Pendidikan Karakter. Pendidikan Karakter anak di Sekolah, 4-16.

17

Anda mungkin juga menyukai