TEKNIK
PERSAMAAN LINIER, MATRIKS, TURUNAN,
VEKTOR & LIMIT
a≠ 0 ; x disebut variabel/peubah
Semua suku di sebelah kiri tanda ‘=’ disebut ruas kiri
Semua suku di sebelah kanan tanda ‘=’ disebut ruas kanan
contoh :
1. Carilah penyelesaian dari : x = 5
x + 10 -10 = 5 – 10 x
X = – 5
9x – 6x = 6x – 18 – 6x kedua ruas dikurangi -6x
3x = -18
x = -18 : 3
= -6
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut :
a1 x + b1y = c1…..(1)
3x + 6y = 30 : 3
x + 2y = 10 . . . . ( 1 )
x + 3y = 15 . . . .(2)
Langkah Kedua Dari persamaan (1) dan (2), mari kita eliminasi, sehingga hasilnya
:
x + 3y = 15 x=0
x + 2y = 10
5y = 25
Y =5
x + 3y = 15 | x2 | <=> 2x + 6y = 30 . . . .( 3 )
3x + 6y = 30 | x1 | <=> 3x + 6y = 30 . . .. (4 )
3x + 6y = 30
2x + 6y = 30 –
x=0
1. Metoda Eliminasi
2. Metoda subtitusi
3. Metoda determinan
4. Metoda matriks
Contoh soal 1 :
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
Jawab :
Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)
2x + 3y — z = 20 ………………………..(1)
3x + 2y + z = 20 ………………………..(2)
x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3)
Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2 variabel.
Untuk itu kita eliminasi variabel z
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20_____ +
5x + 5y = 40
x + y = 8 ………………….(4)
Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga diperoleh
6x + 4y + 2z = 40
x + 4y + 2z = 15____ _
5x = 25
x=5
x+y=8
5+y=8
y=3
selanjutnya nilai x dan y yang ada kita subtitusikan ke persamaan (2)
3x + 2y + z = 20
3.5 + 2.3 + z = 20
15 + 6 + z = 20
z = -1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 3, -1)}
2x + 5y + 4z = 28
3x — 2y + 5z = 19
6x + 3y — 2z = 4
adalah …
Jawab :
Sekarang setiap persamaan kita beri nama (1), (2), dan (3)
2x + 5y + 4z = 28 ……………………………………..(1)
3x — 2y + 5z = 19……………………………………….(2)
6x + 3y — 2z = 4…………………………………………(3)
2x + 5y + 4z = 28
4z = 28 — 2x — 5y
………………………………………..(4)
3x — 2y + 5z = 19
6x + 3y — 2z = 4
28x + 22y = 72
14x + 11y = 36
…………………………………………(6)
44x = 44
x=1
MATRIKS
PENDAHULUAN
Dalam modul ini akan di sampaikan Materi matriks yang akan dipelajari di matematika
teknik adalah definisi, ordo dan notasi matriks, jenis-jenis matriks, operasi Aljabar matriks,
tranpos matriks, kesamaan matriks, determinan dan invers matriks.
Bentuk umum,
Jenis-Jenis Matriks
a. Matriks Nol
Matriks yang setiap elemennya adalah nol.
b. Matriks Baris
Matriks yang hanya mempunyai satu baris.
c. Matriks Kolom
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom.
d. Matriks Bujur Sangkar/ matriks persegi
Matriks A = (𝑎𝑚𝑛) yang banyak baris dan kolomnya sama. 𝐷 = ቌ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑
e. Matriks Diagonal
Matriks bujur sangkar yang semua elemen diluar diagonal utamanya nol.
f. Matriks Identitas
Matriks diagonal yang semua elemennya adalah
g. Matriks skalar
Matriks diagonal yang semua elemennya sama tetapi bukan nol atau satu.
Transpose matriks
Transpos matriks adalah matriks yang diperoleh dengan menukar elemen baris dengan
elemen kolom pada matriks dan sebaliknya. Notasi transpose matriks A adalah .
Suatu transpose matriks mempunyai sifat-sifat transpose yaitu :
1. (A + B)T = AT + BT
2. (AT)T = A
3. (k × A)T = k × AT
4. (AB)T = BT · AT
Determinan Matriks
Untuk menyelesaikan system persamaan linear dengan dua variabel, misalkan
mencari nilai x dan y maka cara yang bisa digunakan adalah dengan cara eliminasi
natau substitusi x atau y.
Invers Matriks
Persamaan Matriks
VEKTOR
Pengertian
Vektor adalah besaran yang memiliki arah. Vektor digambarkan sebagai panah yang
menunjukkan arahvektor dan panjang garisnya disebut besar vector. Contoh besaran
vektor, antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik, medan
magnet, dan masih banyak lagi.
Secara geometris, suatu vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Vektor dapat
dinotasikan dengan huruf kecil bertanda panah di atasnya atau huruf kecil
bercetak tebal (a, b, c, dst).
Vektor merupakan vektor yang memiliki pangkal di titik A dan ujung di titik B
Untuk menentukan nilai vektor , kita bisa lihat pergeseran arahnya. Pertama,
untuk mencari nilai komponen x, kita lihat apakah vektor bergeser ke arah kiri atau
kanan. Ternyata, vektor bergeser sejauh 4 satuan ke kanan, berarti nilai komponen x =
4.
Lalu, untuk mencari nilai komponen y, kita lihat pergeseran vektor ke atas atau ke
bawah. Kalau kamu lihat, vektor bergeser ke atas sejauh 4 satuan, sehingga nilai
Selanjutnya jika kita ingin melakukan operasi A−B, pertama kita negatifkan dulu
vektor B sehingga operasinya menjadi A – B = A + (−B). Selanjutnya lakukan hal yang
sama seperti sebelumnya.
Secara Aljabar
Dua buah vector dikatakan sama jika unsur-unsur yang bersesuaian besarnya
sama (nilainya sama).
Vector di R2
Misalkan a = (a1, a2, a3) dan b = (b1, b2).
Jika a= b maka a1 = b1 dan a2 = b2
Vector di R3
Misalkan a = (a1, a2, a3) dan b = (b1, b2, b3).
Jika a = b maka a1 = b1, a2 = b2, dan a3 = b3
Titik Yang Segaris (Kolinear)
Karena vector-vektor yang terbentuk segaris, maka otomatis semua vector
yang terbentuk adalah sejajar.
Misalkan terdapat titik A, B, dan C segaris, maka bis akita bentuk vector AB,
BA, AC, CA, BC, dan, CB yang segaris juga di mana salah satu vector adalah kelipatan
dari vector yang lainnya. Artinya dapat juga ditulis AB = kBC atau AB = nAC dan
lainnya asalkan c=vektornya melibatkan lebih dari da titik.
Proyeksi Vektor Ortogonal
Pada proyeksi vektor ortogonal yang menjadi objek proyeksi adalah vektornya.
Sehingga hasil dari proyeksi vektor ortogonal adalah sebuah vektor yang dapat
dinyatakan dalam bentuk koordinat atau bilangan-bilangan dengan arah. Cara
menentukan vektor hasil proyeksi dapat menggunakan rumus berikut.
Panjang proyeksi ortogonal vektor a = (p, 2, 4) pada b = (2, p, 1) adalah 4. Nilai p adalah ….
A. ‒4
B. ‒2
C. ‒1/2
D. 1/2
E. 2
Pembahasan:
Beradasrkan rumus proyeksi skalar (proyeksi panjang) ortogonal vektor dapat diperoleh
persamaan dan penyelesaian untuk mendapatkan nilai p seperti berikut.
Jadi, nilai p adalah 2.
LIMIT FUNGSI
Pengertian Limit Fungsi
Limit itu suatu batas yang menggunakan konsep pendekatan fungsi. Jadi, bisa
dibilang limit adalah nilai yang didekati fungsi saat suatu titik mendekati nilai
tertentu. Dari kasus di atas tadi, kan ada bilangan yang mendekati 2 dari kiri dan
kanan. Oleh Karena itu, limit itu terdiri dari limit kiri dan limit kanan.
Penulisannya juga beda, jadi (dibaca: x mendekati 2 dari kiri) dan
untuk (bilangan yang mendekati 2 dari kanan).
Untuk soal fungsi awal, hasilnya itu tandanya, dan termasuk bentuk tak
tentu. Bentuk tak tentu menghasilkan banyak kemungkinan yang tidak bisa
Tapi, setiap bilangan atau nilai x yang mendekati 2 dari kiri dan kanan
memperoleh hasil yang valid. Sehingga bisa dibuktikan dengan metode tabel.
Hasil f(x) diperoleh dari substitusi beberapa nilai x yang mendekati 2 dari kiri dan
kanan. Untuk bilangan-bilangan yang mendekati 2 dari kiri, menghasilkan f(x) =
3,999.. (mendekati angka 4 ya). Dari kondisi itu notasinya
menjadi
Sesuai syarat limit, sebuah fungsi punya limit kalau limit kiri dan kanan sama.
Oleh karena nilai limit kiri dan kanannya sama, berarti bisa ditarik
kesimpulan
1. Cara Substitusi
Cara substitusi ini adalah metode paling dasar. Biasanya semua soal limit
dikerjakan pake cara substitusi dulu. Nah, kalau hasilnya nggak valid alias bentuk
tak tentu, baru deh pake cara lain.
Soal 1:
Soal 2:
karena hasilnya bentuk tak tentu, gunakan cara yang lain, yaitu cara faktorisasi.
2. Cara Faktorisasi
yang bisa difaktorkan dari fungsi di atas hanya faktorkan dan didapat (x-2)
(x+2).
hasilnya
tidak merubah soal dan bentuk akar, tapi hanya operasi penghubung akar yang
diubah.
Soal 3:
Misalkan, grafik di atas merupakan grafik fungsi kontinu f(x). Lalu, terdapat garis
lurus yang memotong kurva f(x) di dua titik, yaitu titik A dan B. karena
memotong kurva di dua titik, garis lurus ini bisa kita sebut sebagai garis
secan atau garis AB.
Untuk gradien garisnya, tetap sama. Tapi, karena nilai h nya mendekati nol, jadi
digunakan konsep limit.
Dengan syarat, nilai limitnya ada, gradien garis singgung inilah yang
disebut turunan fungsi.
Jika kita punya fungsi y = f(x), maka f’(x) atau y’ merupakan notasi turunan
pertama fungsi tersebut. Kamu juga bisa menggunakan notasi lain,
Contoh Soal
1. f(x) = 2
2. f(x) = 3x
3. f(x) = x2
Pembahasan:
1. Pada fungsi f(x) = 2, kalo digambarkan dalam bentuk grafik, maka akan
seperti ini:
Turunan fungsi di suatu titik adalah gradien garis singgung fungsi di titik
tersebut. cari turunan fungsi f(x) = 2 jika dilihat dari bentuk grafiknya.
Fungsi f(x) = 2 merupakan fungsi konstan. Oleh karena itu, grafiknya berupa
garis yang sejajar dengan sumbu x di titik x = 2. Jadi, datar garisnya. Karena
grafik fungsinya datar, otomatis garis singgung fungsi tersebut juga menjadi
datar. Alhasil, garis singgung fungsi f(x) = 2 tidak punya kemiringan (nilai
gradiennya = 0). Berarti, turunan pertama fungsi f(x) = 2 adalah nol.
Buktikan menggunakan rumus turunan di atas, ya. Karena dia fungsi konstan,
maka f(x + h) = f(x), yaitu 2. Sehingga,
2. fungsi f(x) = 3x bila digambarkan akan seperti apa? Nah, karena f(x) = 3x
merupakan fungsi linear, maka grafiknya berupa garis lurus, tapi tidak sejajar
dengan sumbu x maupun y.
Sama seperti poin a, garis singgung fungsi tersebut akan mengikuti bentuk
grafik fungsinya. Oleh karena itu, gradien garis singgung fungsi tersebut juga
akan sama dengan gradien grafik fungsinya.
bentuk persamaan
y = mx + c
Artinya, gradien suatu persamaan linear adalah koefisien dari variabel x itu
sendiri, yaitu m. f(x) = 3x ini merupakan persamaan linear. Berarti, gradien
garisnya adalah koefisien x, yaitu 3. Berarti, gradien garis singgungnya juga 3.
Jadi, turunan pertama fungsi f(x) = 3x adalah 3. Coba buktikan lagi
menggunakan rumus turunannya.
Aturan rantai
misalnya diketahui fungsi komposisi h(x) = f(g(x)). Untuk mencari turunan
fungsi h(x) terhadap x, turunkan dulu fungsi luarnya (f(g(x)), kemudian kita kali
dengan turunan fungsi dalamnya (g(x)).
contoh soal :
Diketahui, f(x) = (2x - 4)5. fungsi luarnya (2x - 4) 5. fungsi dalamnya yaitu
2x - 4.
Langkah pengerjaan:
Pertama,
turunkan fungsi luarnya. Gunakan aturan turunan pertama fungsi pangkat. kita
misalkan u = 2x - 4. Berarti f(x) = u5. Sehingga,
Kemudian, turunkan fungsi yang ada di dalam kurungnya, yaitu 2x - 4. Masih
ingat kan turunan fungsi linear itu apa? Tuls! Turunannya ya koefisien variabel
x-nya aja. Berarti, turunan pertama 2x - 4 adalah 2, ya.
Setelah kita tau turunan fungsi luar dan dalamnya, tinggal kita kalikan, deh.
Jadi,
Seperti biasa, supaya kamu lebih mudah memahami rumus di atas, kita
langsung masuk ke contoh soal.
Contoh Soal
b.
Pembahasan:
a. Kalo kamu menemukan soal kayak gini, untuk mencari turunannya, pakai
aturan turunan perkalian aja, ya. Supaya lebih cepat. Jadi, nggak perlu kamu
kalikan silang terlebih dahulu.
b. Diketahui, . Berarti,