Anda di halaman 1dari 15

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

LINEAR

DISUSUN OLEH:
Kelompok VI

1. Ruaini Dzannatin Aliyah 06131181823003


2. Rifdah Faradillah 06131381823059
3. Riska Andina 06131381823066

Dosen pengampu :
Dra. Siti Hawa, M.Pd.

Mata Kuliah : Matematika Dasar

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Persamaan dan Pertidaksamaan Linear, guna
memenuhi tugas mata kuliah Matematika Dasar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Hawa, M.Pd.,
selaku dosen mata kuliah Matematika Dasar yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami dan berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik serta
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Palembang, Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah.................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Persamaan Linear................................................................................. 2
B. Pertidaksamaan Linear........................................................................ 2
C. Penerapan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear......................... 2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 10
B. Saran...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era informasi dan era globalisasi dewasa ini yang diwarnai oleh
persaingan yang ketat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), sangat membutuhkan manusia-manusia cerdas, terampil dan profesional
yang sanggup menguasai sains dan teknologi. Soedjadi (1994 : 1) mengemukakan
bahwa untuk menghadapi abad 21 diperkirakan akan diwarnai oleh persaingan,
bangsa Indonesia mutlak perlu memiliki warga yang bermutu dan berkualitas
tinggi.Dalam upaya pengembangan kualitas manusia Indonesia, patokan minimal
yang harus dicapai adalah tumbuhnya kemampuan berpikir logis dan sikap
kemandirian dalam diri peserta didik. Untuk itu, sistem pembelajaran yang
mengutamakan matematika dan ilmu pengetahuan lainnya menjadi prasyarat bagi
proses pendidikan untuk membentuk manusia Indonesia yang mampu menghadapi
dan mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang (Semiawan, 1991 : 35).
Oleh karena itu, guru harus memiliki wawasan yang luas khususnya
materi-materi yang diajarkan kepada siswa sehingga guru juga mampu
mengetahui batasan-batasan materi yang dipelajari di setiap jenjang pendidikan
selain guru dapat memiliki wawasan luas juga sebagai apersepsi proses
pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persamaan linear?
2. Bagaimana pertidaksamaan linear?
3. Bagiamana penerapan persamaan linear?
4. Bagiamana penerapan pertidaksamaan linear?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mejelaskan persamaan linear.
2. Untuk menjelaskan pertidaksamaan linear.
3. Untuk menjelaskan penerapan persamaan linear.
4. Untuk menjelaskan penerapan pertidaksamaan linear.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSAMAAN LINEAR
Dasar suatu persamaan adalah sbuah pernyataan matematika yang tediri
dari dua ungkapan pada ruas kanan dan ruas kiri yang dipisahkan oleh tanda “=”
(dibaca sama dengan).
Hal yang tidak diketahui dalam sebuah persamaan disebut variable,
sedangkan persamaan yang memuat variable berpangkat satu disebut persamaan
linear.

 Contoh 1
1. x = 10
2. 4x + 1 = 15
3. 3x + 2 = x +20

Sebuah penyelesaian dari suatu persamaan berupa bilangan yang jika


disubstitusikan pada variable menghasilkan sebuah penyataan yang benar.

Definisi :
Sebuah penyelesaian untuk suatu persamaan adalah sebarang bilangan
yang membuat persamaan itu benar jika bilangan itu kita substitusikan pada
variable

 Contoh 2
1. 5x = 45, persamaan ini mempunyai penyelesaian bilangan 9, sebab 5(9) =
45 adalah benar. Bilang -8 bukan sebuah penyelesaian dari 5x = 45, sebab
5(-8) = 45 salah.
2. 3z +12 = 2z + 7 jika kita selesaikan persamaan ini mempunyai
penyelesaian -5 sebab 3 (-5) + 12 = 2 (-5) + 7

 PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN


Ada dua prinsip yang memperbolehkan kita untuk menyelesaikan
bermacam-macam persamaan.

Prinsip penjumlahan
Untuk sebarang bilangan real a, b, dan c jika a = b maka
a+c=b+c
a–c=b–c
Contoh :
Selesaikanlah 3x + 19 = 31

Penyelesaian :
3x + 19 = 31
3x + 19 + (-19) = 31 + (-19) menggunakan prinsip penjumlahan,
3x = 12 kedua ruas kita tambah dengan -19.
1 1
()
3
3x = ()
3
12 menggunakan prinsip perkalian, kedua

1
x=4 ruas kita kalikan dengan
3

Prinsip perkalian
Untuk sebarang bilangan real a, b, dan c, jika a = b maka a . c = b . c
a b
= , benar, dengan c ≠ 0
c c

Contoh :
Selesaikanlah 3 (y-1) – 1 = 2 – 5 (y + 5)

Penyelesaian :
3 (y – 1) – 1 = 2 – 5 (y + 5)
3y – 3 – 1 = 2 – 5y – 25 (distribusi)
3y – 4 = -5y – 23
3y – 4 + 4 = -5y – 23 + 4 kedua ruas kita tambah +4
3y = -5y – 19
3y + 5y = -19 + 5y + (-5y) kedua ruas kita tambah +5y
8y = -19
1 1
()8
8y = (19)
8
kedu ruas kita kalikan

−19
y=
8

 PERSAMAAN EKUIVALEN
Persamaan yang mempunyai himpunan penyelesaian yang sama disebut
dengan persamaan ekuivalen.

Contoh :
1. 4x = 16
2. -5x = -20
3. 2x + 7 = 15
4. 3x – 5 = x + 3
Keempat persamaan tersebut ekuivalen karena himpunan penyelesaiannya
sama, yaitu {x│x = 4 }
 PERSAMAAN PECAHAN
Persamaan yang memuat ungkapan pecahan dinamakan persamaan
pecahan. Untuk menyelesaikan persamaan pecahan ini kita gunakan perkalian
dEngan variable.

Contoh :
M −2 M 1
+ =
5 3 5
M −2 M 1
15( 5
+
3 ) ()
=15
5
kedua ruas kita kalikan dengan 15

M −2 M
15( ) +15 ( ) = 3 distribusi perkalian terhadap penjumlahan
5 3
3M – 6 + 5M = 3
8M – 6 = 3
8M – 6 + 6 = 3 + 6 kedua ruas kita tambah dengan 6
8M = 9
1 1 1
()
8
8M = ()
8
9 kedua ruas kita kalikan dengan
8
9
M=
8

Contoh :
x+ 4 −1
Selesaikan =
x +5 x+5

Penyelesaian :
x+ 4 −1
¿ ( )
x +5
=(x+5) ( )
x +5
kedua ruas kita kalikan dengan ( x +5)
x +4=−1
x +4 + (−4 )=−1+(−4 ) kedua ruas kita tambah dengan -4
x=−5

 HARGA MUTLAK
Harga mutlak dari sebuah bilangan selalu bernilai positif atau nol. Harga
mutlak dari sebuah bilangan real x, kita tulis │x│, untuk

│x │= {−xx , jika x≥0


jika x <0
Contoh :
1. │23│= 23
2. │-41│= - (-41) = 41
3. │0│= 0

Contoh :
Selesaikanlah │x - 2│= 3

Penyelesaian :
│x - 2│= 3
x – 2 = 3 atau x – 2 = -3

Masing-masing persamaan merupakan bagian dari penyelesaian


x–2=3 atau x – 2 = -3
x–2+2=3+2 atau x – 2 + 2 = -3 + 2
x = 5 ... (I) atau x = -1 ... (II)
Persamaan I dan II semua memenuhi. Jadi, himpunan penyelesaiannya
{-1, 5}

B. PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Istilah – istilah seperti lebih dari, kurang dari, lebih besar, lebih kecil, lebih
tinggi, tidak sama, sudah menjadi bahas sehari-hari masyarakat. Istilah – istilah
tersebut dalam matematika dilambankan sebagai berikut.

< dibaca kurang dari atau lebih kecil


≤ dibaca kurang dari atau sama dengan
> dibaca lebih besar dari atau lebih dari
≥ dibaca lebih besar dari atau sama dengan
≠ dibaca tidak sama dengan

Pertidaksamaan linear dengan satu peubah adalah pertidaksamaan yang


hanya mempunyai satu peubah, misalnya x saja, y saja, atau z saja dengan pangkat
tertinggi peubahnya satu.

 PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DENGAN SATU


PEUBAH
Pada prinsipnya pemecahan masalah pertidaksamaan linear mirip dengan
penyelesaian persamaan. Hal ini dapat dilihat perbandingannnya di bawah ini.

No. Penyelesaian Persamaan Penyelesaian Pertidaksamaan


1. Prinsip Penjumlahan Prinsip Penjumlahan
Menambah dengan bilangan Menambah dengan bilangan yang sama
yang sama pada kedua ruas. pada kedua ruas.
2. Prinsip Perkalian Prinsip Perkalian
Kedua ruas dikalikan 1. Kedua ruas dikalikan dengan bilangan
dengan bilangan yang sama positif yang sama
2. Jika kedua ruas dikalikan dengan
bilangan negative yang sama, tanda
harus diubah dari < menjadi >, dan
sebaliknya

Contoh menggunakan prinsip penjumlahan


1. 13 > 7
13 + 5 > 7 + 5 tambah 5 pada kedua ruas
18 > 12

2. a + 1 < 5
a+1–1<5–1 tambah -1 pada kedua ruas

Contoh menggunakan prinsip perkalian


1. 12 < 17
5(12) < 5(17) kalikan 5 pada kedua ruas
60 < 85
2. 10 > 4
-7(10) < -7(4) kalikan -7 pada kedua ruas
-70 < - 28

Contoh :
Selesikan 3x – 5 < x + 2

Penyelesaian :
3x – 5 < x + 2
3x – 5 + 5 < x + 2 + 5 tambahkan +5 pada kedua ruas
3x < x + 7
3x – x < x – x + 7 tambahkan –x pada kedua ruas
2x < 7
1 1 1
(2x) < (7) kalikan pada kedua ruas
2 2 2
1
x <3
2
1
Jadi, himpunan penyelesaian adalah { x │x < 3 }
2
 PERTIDAKSAMAAN LINEAR BENTUK PECAHAN SATU
PEUBAH

Pertidaksamaan yang menurut ungkapan pecahan disebut pertidaksamaan


pecahan. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan pecahan sering menggunakan
perkalian peubah (variabel)

Contoh :
z z
Selesaikan >7-
3 4

Penyelesaian :
z z
>7-
3 4
z z
12 ( ¿ > 12 (7 - ) kedua ruas dikalikan dengan 12
3 4
4z > 84 – 3z
4z + 3z > 84 – 3z + 3z kedua ruas ditambah dengan 3z
7z > 84
1 1 1
(7z) > (84) kedua ruas dikalikan dengan
7 7 7
Z > 12

Himpunan penyelesaian {z │z > 12}

 PERTIDAKSAMAAN LINEAR DENGAN HARGA MUTLAK

Jika │x│< a maka –a < x < a, dan jika │x│> a maka x < -a atau x > a, a >
0

Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari │3 – 4x│> 5

Penyelesaian :
│3 – 4x│> 5
I. 3 – 4x > 5
3 – 3 - 4x > 5 – 3 kedua ruas ditambah dengan -3
-4x > 2
−1 −1 −1
( )
4
(-4x) <( )4
2 keuda ruas dikalikan dengan
4
−1
x¿
2
II. 3 – 4x < -5
3 – 3 – 4x < -5 – 3 kedua ruas ditambah dengan -3
-4x < -8
−1 −1 −1
( )
4 ( )
(-4x) <
4
(-8) kedua ruas dikalikan dengan
4
x ¿2

Dari penyelesaian I dan II, disimpulkan bahwa himpunan penyelesaiannya


−1
adalah │3 – 4x│> 5 adalah { x │x < atau x > 2}
2

C. PENERAPAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

 Contoh 1

Jordy memiliki kolam ikan di depan rumahnya berbentuk persegi panjang. Lebar
kolam ikan tersebut 10 cmlebih pendek dari pada panjangnya. Jika keliling kolom
ikan 3,8 m , tentukan luas kolam ikan tersebut.

Penyelesaian :

Misalkan panjang kolam ikan = x maka lebar kolam ikan = x – 10, maka
gambarnya tampak seperti gambar di bawah ini.

X - 10

model matematika dari contoh soal di atas adalah

p = x dan l = x – 10

sehingga :

k = 2(p + l)

380 = 2(x + x – 10)

Penyelesaian model matematika di atas sebagai berikut


K = 2(p + l)

380 = 2(x + x – 10)

380 = 2(2x – 10)

380 = 4x – 20

380 + 20 = 4x – 20 + 20

400 = 4x

X = 400/4

X = 100

Luas = p.l

Luas = x(x – 10)

Luas = 100(100 – 10)

Luas = 100 . 90

Luas = 9000 cm2

Jadi, luas kolam ikan Jordy adalah 9000 cm2

 Contoh 2

Diketahui harga 1 kg buah anggur tiga kali harga 1 kg buah salak. Jika ibu
membeli 2 kg buah anggur dan 5 kg buah salak maka ibu harus membayar Rp.
38.500

a) Buatlah kalimat matematika dai keterangan diatas kemudian selesaikanlah


b) Berapakah harga 1 kg buah anggur dan 1 kg buah salak?
c) Jika seseorang membeli 3 kg buah anggur dan 4 kg buah salak, berapakah
ia harus membayar?
Penyelesaian :

a) Misalkan harga 1 kg anggur = x dan harga 1 kg salak = y


Maka model matematika berdasarkan keterangan di atas adalah
X = 3y dan 2x + 5y = 38.500
Dari model matematika diketahui
X = 3y dan 2x + 5y = 38.500
Digunakan metode substitusi, sehingga diperoleh :
2x + 5y = 38.500
2(3y) + 5y = 38.500
6y + 5y = 38.500
11y = 38.500
Y = 38.500/11
Y = 3500
Karena x = 3y dan y = 3500
Maka :
X = 3. 3500
X = 10500

b) Karena harga 1 kg buah anggur = x dan harga 1 kg buah salak = y, maka


harga 1 kg buah anggur adalah Rp. 10.500 dan 1 kh buah salak adalah Rp.
3.500

c) Jika seseorang membeli 3 kg buah anggur dan 4 kg buah salak dapat


ditulis sebagai 3x + 4y, sehingga :

3x + 4y = (3. 10500) + (4 . 3500)


3x + 4y = 31500 + 14000
3x + 4y = 45500
Jadi, ia harus membayar untuk membeli 3 kg buah anggur dan 4 kg buah
salak adalah Rp. 45.500

 Contoh 3

Misalkan umur anaknya x tahun, maka umur ibunya 3x tahun. Selisih umur
mereka 26 tahun, jadi persamaannya adalah

3x – x = 26
2x = 26
X = 26/2
X = 13

Jadi, umur anaknya 13 tahun dan ibunya (3 x 13 tahun) = 39 tahun


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dasar suatu persamaan adalah sbuah pernyataan matematika yang tediri
dari dua ungkapan pada ruas kanan dan ruas kiri yang dipisahkan oleh tanda “=”
(dibaca sama dengan). Hal yang tidak diketahui dalam sebuah persamaan disebut
variable, sedangkan persamaan yang memuat variable berpangkat satu disebut
persamaan linear.
Pertidaksamaan linear dengan satu peubah adalah pertidaksamaan yang
hanya mempunyai satu peubah, misalnya x saja, y saja, atau z saja dengan pangkat
tertinggi peubahnya satu.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, dkk. 2011. Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka


Gatot Muhsetyo, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai