Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Singkat Teorema Pythagoras

"Teorema Pythagoras" dinamakan oleh ahli matematika Yunani kuno yaitu Pythagoras,
yang dianggap sebagai orang yang pertama kali memberikan bukti teorema ini. Akan tetapi,
banyak orang yang percaya bahwa terdapat hubungan khusus antara sisi dari sebuah segi
tiga siku-siku jauh sebelum Pythagoras menemukannya.

Teorema Pythagoras memainkan peran yang sangat signifikan dalam berbagai bidang yang
berkaitan dengan matematika. Misalnya, untuk membentuk dasar trigonometri dan bentuk
aritmatika, di mana bentuk ini menggabungkan geometri dan aljabar. Teorema ini adalah
sebuah hubungan dalam Geometri Euclides di antara tiga sisi dari segi tiga siku-siku. Hal ini
menyatakan bahwa 'Jumlah dari persegi yang dibentuk dari panjang dua sisi siku-sikunya
akan sama dengan jumlah persegi yang dibentuk dari panjang hipotenusa-nya'.

Secara matematis, teorema ini biasanya biasanya ditulis sebagai : a2 + b2 = c2 , di mana a dan
b mewakili panjang dari dua sisi lain dari segitiga siku-siku dan c mewakili panjang dari
hipotenusanya (sisi miring).

Sejarah
Sejarah dari Teorema Pythagoras dapat dibagi sebagai berikut:
1. pengetahuan dari Triple Pythagoras,
2. hubungan antara sisi-sisi dari segitiga siku-siku dan sudut-sudut yang berdekatan, 3. bukti
dari teorema.

Sekitar 4000 tahun yang lalu, orang Babilonia dan orang Cina telah menyadari fakta bahwa
sebuah segitiga dengan panjang sisi 3, 4, dan 5 harus merupakan segitiga siku-siku. Mereka
menggunakan konsep ini untuk membangun sudut siku-siku dan merancang segitiga siku-
siku dengan membagi panjang tali ke dalam 12 bagian yang sama, seperti sisi pertama pada
segitiga adalah 3, sisi kedua adalah 4, dan sisi ketiga adalah 5 satuan panjang.

Sekitar 2500 tahun SM, Monumen Megalithic di Mesir dan Eropa Utara terdapat susunan
segitiga siku-siku dengan panjang sisi yang bulat. Bartel Leendert van der Waerden meng-
hipotesis-kan bahwa Tripel Pythagoras diidentifikasi secara aljabar. Selama pemerintahan
Hammurabi the Great (1790 - 1750 SM), tablet Plimpton Mesopotamian 32 terdiri dari
banyak tulisan yang terkait dengan Tripel Pythagoras. Di India (Abad ke-8 sampai ke-2
sebelum masehi), terdapat Baudhayana Sulba Sutra yang terdiri dari daftar Tripel
Pythagoras yaitu pernyataan dari dalil dan bukti geometris dari teorema untuk segitiga siku-
siku sama kaki.

Pythagoras (569-475 SM) menggunakan metode aljabar untuk membangun Tripel


Pythagoras. Menurut Sir Thomas L. Heath, tidak ada penentuan sebab dari teorema ini
selama hampir lima abad setelah Pythagoras menuliskan teorema ini. Namun, penulis seperti
Plutarch dan Cicero mengatributkan teorema ke Pythagoras sampai atribusi tersebut
diterima dan dikenal secara luas. Pada 400 SM, Plato mendirikan sebuah metode untuk
mencari Tripel Pythagoras yang baik dipadukan dengan aljabar and geometri. Sekitar 300
SM, elemen Euclid (bukti aksiomatis yang tertua) menyajikan teorema tersebut. Teks Cina
Chou Pei Suan Ching yang ditulis antara 500 SM sampai 200 sesudah masehi memiliki
bukti visual dari Teorema Pythagoras atau disebut dengan "Gougu Theorem" (sebagaimana
diketahui di Cina) untuk segitiga berukuran 3, 4, dan 5. Selama Dinasti Han (202 SM - 220
M), Tripel Pythagoras muncul di Sembilan Bab pada Seni Mathematika seiring dengan
sebutan segitiga siku-siku. Rekaman pertama menggunakan teorema berada di Cina sebagai
'theorem Gougu', dan di India dinamakan "Bhaskara theorem".

Namun, hal ini belum dikonfirmasi apakah Pythagoras adalah orang pertama yang
menemukan hubungan antara sisi dari segitiga siku-siku, karena tidak ada teks yang ditulis
olehnya yang ditemukan. Walaupun demikian, nama Pythagoras telah dipercaya untuk
menjadi nama yang sesuai untuk teorema ini.

SEJARAH TRANSFORMASI GEOMETRI

Sejak zaman Euclid ( 300 SM) sampai abad 17 M, geometri dipelajari dari perspektif
syntesis, sebagai suatu ilmu. Selama abad 17 sejumlah ide baru dalam matematika
dikembangkan dan diterapkan dalam mempelajari geometri, dengan efek yang bersifat
revolusi. Misalnya dengan menerapkan notasi-notasi dan konsep aljabar ke feometri. Fermat (
1601 16650 dan Rene Descartes (1596 1650) menciptakan geometri analitik. Diferensial
geometri dikembangkan sebagai suatu konsep dan menggunakan notasi dari kalkulus yang
dikembangkan oleh Newton dan Leibniz diaplikasikan pada gwomwtri. Alam abad 18 dan
19 , sejumolah geometri non Euclid dikebangkan, mengakibatkan beberapa orang menjadi
ragu apakah geometri akan terpisah sesuai dengan teori-teorei yang bersaing satu dengan
yang lain. Di tahun 1782, seorang ahli matematika berusia 23 tahun, Felix Klein ( 1849
1925) mengusulkan suatu prinsip pemersatu untuk mengklasifikasikan berbagai geometri dan
menjelaskan hubunganhubungan diantara mereka. Inti dari gagasan atau konsep Klein itu
adalah Geometri Transformasi. Geometri transformasi adalah pemetaan satu- satu, dengan
menggunakan hinpunan titiktitik sebagai input dan returning points sebagai output. Untuk
sederhananya, hinpunanhimpunan input dinamakan obyek dan outputnya yang bersesuaian
dinamakan image. Tergantung dari konteks, transformasi-transformasi dapat dipandang
sebagai diterapkan pada obyek-obyek geomeri yang umum dikenal, misalnya garis, polygon,
atau polihedra ataupun pada ruang
dimana obyek-obyek itu ada. Geometri Transformasi menawarkan pandangan yang dalam
terhadap hakekat dari banyak topic tradisional, termasuk kongruensi, kesebangunan, dan
symetri. Geometri transformasi juga berfungsi sebagai basis bagi banyak aplikasi
kontemporer dalam seni, arsitek, engenering, film dan televisi.Yang lebih berarti lagi adalah
bagaimana Felix Klein memberi definisi tentang suatu geometri: Suatu geometry adalah
suatu studi tentang sifat-sifat dari suatu himpunan S yang tetap tidak berubah bilamana
elementelemen S ditransformasikan oleh sekelompok transformasi. Definisi ini menetapkan
geometri transformasi sebagai suatu cara memahami hubungan-hubungan diantara semua
geometri, Euclid dan non Euclid.

SEJARAH PENEMUAN PROGRAM LINEAR


Program linear ditemukan dan dikembangkan oleh beberapa matematikawan di masa sebelum
Perang Dunia ke-II. Penemuan dan pengembangan oleh beberapa matematikawan tersebut
rata rata didasarkan karena persoalan atau masalah yang sedang berkembang saat itu, yaitu
dalam hal industri dan peperangan. Beberapa matematikawan tersebut adalah Leonid V.
Kartovich, George B. Dantzig, John von Neumann, Leonid Khachiyan dan Naranda
Karmarkar. Berikut ini pemaparan sejarah penemuanprogram linear oleh beberapa
matematikawan tersebut diatas.
1. Leonid Vitalevich Kartovich Leonid V. Kartovich
lahir pada bulan Januari tahun 1912 di kota Leningrad,
Rusia. Leonid tumbuh menjadi seorang anak dengan rasa
keingin tahuan yang besar, ia tertarik dengan politik dan
sejarah modern. Pada usaianya yang baru 14 tahun, ia sudah
masuk ke Mathematical Department of the Leningrad
University, di sini ia mulai menyadari bahwa ia berminat
pada bidang ilmu pengetahuan dan matematika. Pada tahun
keduanya di univesitas, Leonid sudah mengungguli teman
temannya di bidang matematika, bahkan ia sudah menguasai
matematika kompleks dan abstrak. Di usianya yang ke 18 tahun ia sudah menjadi
penulis di bidang matematika.
Setelah lulus, Leonid terus melanjutkan penelitiannya di bidang matematika teoritis, tetapi
seiring berjalannya waktu ia mulai memindahkan konsentrasinya pada matematika terapan,
pada ahirnya kontribusi terbesar Leonid adalah pada matematika ekonomi.
Pada masa itu Uni Soviet sedang menghadapi masa industrialisasi di bawah wewenang
Joseph Stalin dimana perekonomian yang semula terpusat pada pertanian berubah menjadi
industri. Keadaan seperti inilah yang membuat Leonid menemukan masalah di tempat ia
berkerja yaitu sebagai konsultan laboratorium pemerintah.
Persoalan tersebut berkaitan dengan kegiatan produksi, ia harus menyelesaikan masalah
mengefisiensikan biaya produksi dan pemakaian bahan baku tetapi produksi tetap maksimal.
Pada awalnya masalah ini dinilai sederhana, hanya sebuah kasus kalkulus diferensial, tetapi
ternyata lebih rumit dari kelihatannya. Inilah hal yang menjadi awal keinginan Leonid untuk
menggunakan matematika sebagai aplikasi untuk ekonomi. Ahirnya pada tahun 1939, Leonid
mengajukan sebuah hasil pemikirannya berdasarkan masalah yang ada dan perencanaan
solusinya. Ternyata hasil pemikirannya ini adalah yang kita kenal sekarang sebagai Program
Linear. Pemikirannya tersebut pada awalnya diragukan oleh banyak orang, tetapi dengan
cepat terbukti ketika ia menghitung jumlah maksimum sebuah pabrik harus memakai baja
agar biaya produksi tetap efisien, dan ternyata pemikirannya tersebut terbukti biaya produksi
dapat diefisienkan secara signifikan.
Penemuan Leonid mengantarkan era baru bagi perekonomian bagi Uni Soviet. Hal ini
menimbulkan minat yang besar bagi Uni Soviet dalam matematika terapan, dan sejak itu
Leonid menjadi revolusioner di bidang ekonomi matematika.

SEJARAH PENEMU ALJABAR

aljabar berasal dari Bahasa Arab al-jabr yang berarti pertemuan, hubungan atau
perampungan) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dan
perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu
aljabar dalam sebuah bidang[1][1].

Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas.
Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk
merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu
memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan

Si Jenius Muhammad bin Musa Al Khawarizmi Sang Penemu Aljabar ~ Aljabar adalah salah
satu pelajaran yang kita dapat di mata pelajaran Matematika. Kalau tidak salah, kamu akan
mendapatkan aljabar pada saat kelas 8 SMP (Kelas 2 Sekolah Menengah Pertama). Tanpa
aljabar, mungkin murid murid yang tidak menyukai matematika akan selamanya menjadi
orang yang bodoh. Namun tahukah kamu siapa penemu aljabar ini? Dia adalah Al
Khawarizmi (Muhammad bin Musa Al Khawarizmi). Dia juga adalah penemu angka nol. Jadi
sudah di pastikan orang yang beragama Islam bernama Al Khawarizmi (Muhammad bin
Musa Al Khawarizmi) ini adalah sang ahli matematika.
Al Khawarizmi si Penemu Aljabar

Para ahli sejarah yakin kalau karya karya milik al-Khawarizmi atau yang memiliki nama asli
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi yaitu tentang Aljabar ini merupakan buku pertama di
dunia dalam sejarah di mana istilah aljabar muncul dalam konteks disiplin ilmu. Aljabar
sendiri merupakan karya dari pada seorang ahli matematika yaitu Al-Khawarizmi
(Muhammad bin Musa Al Khawarizmi) yang merupakan buku pertama yang berisi tentang
pembahasan mengenai solusi solusi sistematik dari linear dan juga notasi kuadrat. Al-
Khawarizmi (Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ) juga di juluki sebagai Bapak Aljabar.

Si Bapak Aljabar, Al-Khawarizmi (Muhammad bin Musa Al Khawarizmi) bukan hanya


berperan dalam ilmu matematika saja, melainkan dia juga berkontribusi dalam kebahasaan.
Nah, Aljabar ini berasal dari kata Al-Jabr, yang juga merupakan satu dari dua operasi dalam
matematika yang berguna untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang ini tentu tercantum
dalam buku milik Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini. Nah, salah satu dari bentuk
aljabar tersebut adalah Persamaan Linear dan Pertidaksamaan Linear. Berikut contohnya:
SEJARAH TRIGONOMETRI

Trigonometri (dari bahasa yunani, trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik
seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri,
meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri
adalah bagian dari geometri.

Sejarah awal

Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban
Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis
penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga
trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang
menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam

bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Istilah Sinus, Cosinus dan Tangen meski bagian dari trigonometri, namun ketiganya jauh
lebih tua ketimbang istilah Trigonometri itu sendiri dalam sejarah penemuannya. Istilah
Trigonometri pertama kali digunakan tahun 1595. Sedang istilah Sinus, Cosinus, dan Tangen
sudah muncul pada tahun 600-an. Tapi, tulisan ini bukan untuk membahas sejarah istilah
trigonometri.
Secara etimologi, arti kata sinus jauh dari isi konsepnya. Sinus adalah kata latin yang
artinya justru buah dada. Konsep perbandingan sisi depan thdp hipotenusa dlm segi3,
dalam bahasa sansekerta populer disebut jiva kemudian dalam peradaban islam
berkembang jadi Jiba. Karena perkembangan ucapan dalam arab menjadi Jaib yang
secara harfiah artinya buah dada. Nah, buah dada dalam istilah latinnya adalah sinus dan
berkembang jadi sine di Inggris. Jadi jangan heran kalau dalam kamus bahasa latin sinus =
buah dada

Baru berkembang cosinus; complementary sinus. Sedang tangen berkembang beberapa


dekade kemudian, berasal dari kata latin tangere artinya menyentuh. Yang berangkat dari
konsep segmen garis AB yang menyentuh lingkaran di A. Tangen adlh perb AB dan AO dlm
sudut BOA
Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk
menyelesaikan segi tiga. Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100
mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.

Pada tahun 499, Aryabhata, seorang ahli matematik India mencipta jadual-jadual separuh
perentas yang kini dikenali sebagai jadual sinus, bersama-sama dengan jadual kosinus. Beliau
menggunakan zya untuk sinus, kotizya untuk kosinus, dan otkram zya untuk sinus songsang,
dan juga memperkenalkan versinus.

Pada tahun 628, lagi seorang ahli matematik India, Brahmagupta, menggunakan formula
interpolasi untuk menghitung nilai sinus sehingga peringkat kedua untuk formula interpolasi
Newton-Stirling.
Ahli matematik Parsi, Omar Khayyam (1048-1131), menggabungkan trigonometri dan teori
penghampiran untuk memberkan kaedah-kaedah untuk menyelesaikan persamaan algebra
melalui min geometri. Khayyam menyelesaikan persamaan kuasa tiga, x3 + 200x = 202 +
2000, dan mendapat punca positif untuk kuasa tiga ini melalui persilangan hiperbola segi
empat tepat dan bulatan. Penyelesaian angka hampiran kemudian didapat melalui interpolasi
dalam jadual-jadual trigonometri.

Kaedah-kaedah perinci untuk membina jadual sinus untuk mana-mana satu sudut diberikan
oleh ahli matematik India, Bhaskara pada tahun 1150, bersama-sama dengan sesetengah
formula sinus dan kosinus. Bhaskara juga memperkembangkan trigonometri sfera.
Nasir al-Din Tusi, ahli matematik Parsi, bersama-sama dengan Bhaskara, mungkin
merupakan orang-orang pertama untuk mengolahkan trigonometri sebagai satu disiplin
matematik yang berlainan. Dalam karyanya, Karangan mengenai sisi empat merupakan orang
pertama untuk menyenaraikan enam kes yang berbeza untuk segi tiga bersudut tegak dalam
trigonometri sfera.

Pada abad ke-14, al-Kashi, seorang ahli matematik Parsi, dan Ulugh Beg (cucu lelaki Timur),
seorang ahli matematik Timurid, menghasilkan jadual-jadual fungsi trigonometri sebagai
sebahagian kajian astronomi mereka.

Bartholemaeus Pitiscus, ahli matematik Silesia menerbitkan karya trigonometri yang


terpengaruh pada tahun 1595 dan memperkenalkan perkataan trigonometri kepada bahasa
Inggeris dan bahasa Perancis.

Pada pertemuan kali ini, trigonometri yang akan dibahas adalah trogonometri yang
berhubungan dengan rumus-rumus jumlah/selisih dan hasil kali baik untuk sinus, cosinus,
maupun tangen.
Sejarah Penemu Teori Himpunan

Nama lengkap Georg Ferdinand Ludwig philipp Cantor (1845-1918) adalah seorang
matematikawan asal Jerman, penemu teori himpunan, penemu konsep bilangan lewat
terhingga (transfinit), Beliau juga seorang doctor, guru besar dan pengarang. Beliau lahir di
St. Petersburg , Rusia pada 3 Maret 1845 sebagai anak pertama dari pasangan Georg
Woldermar Cantor dan Maria Bohm. Pada tahun 1873 Beliau mengajarkan teori himpunan,
dan Beliau meninggal di Hella, Jerman pada tanggal 6 januari 1918 pada umur 73 tahun.
Beliau meninggal karena sakit jiwa sebab teori yang Beliau kenalkan pada waktu itu
ditentang oleh para ahli matematika. Beliau ini dianggap sebagai Bapak teori himpunan,
karena Beliaulah yang pertama kali memperkenalkan teori himpunan ini. Walaupun pada
waktu itu teori beliau sangat kontroversial tetapi saat ini teori Georg Cantor sangat luas
kegunaannya.
Temen-temen kita ingat kembali bahwa himpunan adalah kumpulan dari obyek-obyek
yang mempunyai sifat tertentu dan didefinisikan secara jelas. Sedangkan obyek-obyek dalam
kumpulan itu dapat berupa benda konkrit atau benda abstrak, seperti: bilangan, abjad, orang,
sungai, negara. Obyek-obyek ini juga disebut anggota, unsur atau elemen dari himpunan
tersebut, sehingga kita bisa membedakan obyek yang merupakan anggota himpunan dan
bukan merupakan anggota himpunan. Obyek yang merupakan anggota himpunan, misalnya
himpunan negara-negara asia tenggara, himpunan manusia yang ada di bumi, himpunan
bilangan asli genap dan himpunan yang lainnya. Sedangkan yang bukan merupakan anggota
himpunan misalnya himpunan makanan lezat, himpunan lukisan indah dan himpunan batu-
batu besar karena himpunan ini anggota-anggotanya tidak didefinisikan dengan jelas.

Salah satu penerapan himpunan dalam kehidupan yaitu, dahulu alam ini kosong dan
manusia bukan merupakan elemen dari alam terdahulu tetapi sekarang manusia merupakan
bagian dari bumi. Sedangkan dunia serta alam raya merupakan himpunan yang tidak
terpisahkan. Hikmah yang bisa kita petik dari Georg Cantor dalam himpunan ini adalah kita
dapat mempertanyakan segala sesuatu yang bisa kita lihat. Misalnya mengapa ada kelompok
hewan? Mengapa ada kelompok tumbuhan? Mengapa ada kelompok mahluk hidup? Dan
lain-lain.

SEJARAH DAN PENEMUAN TEORI INTEGRASI

Henri Lebesgue Lon ForMemRS adalah seorang matematikawan Perancis yang


terkenal karena teori integrasi, yang merupakan generalisasi dari konsep abad ke-17 dari
integration- menjumlahkan daerah antara sumbu dan kurva dari fungsi yang ditetapkan untuk
sumbu itu. Teori ini awalnya diterbitkan dalam disertasinya Intgrale, longueur, aire
("Integral, panjang, area") di Universitas Nancy pada 1902.

Kehidupan pribadi

Henri Lebesgue Lahir pada 28 Jun 1875 di Beauvais, Oise. ayah Lebesgue's adalah
typesetter(penata letak) dan ibunya adalah seorang guru sekolah. Orangtuanya berkumpul di
rumah sebuah perpustakaan yang dapat digunakan oleh Henri muda. Sayangnya ayahnya
meninggal akibat tuberkulosis ketika Lebesgue masih sangat muda dan ibunya bekerja keras
untuk menghidupi keluarga. Ketika ia menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika di
sekolah dasar, salah satu instrukturnya menganjurkan untuk meneruskan pendidikannya di
Collge de Beauvais dan kemudian di Lyce Saint-Louis dan Lyce Louis-le-Grand di Paris.

Karir
Pada 1902, tokoh Prancis ini menyelesaikan tesis doktornya yang berjudul Integral, Panjang,
dan Luas. Ia membuka pintu ke teori modern tentang pengintegralan dalam dimensi-satu dan
dimensi-n, sebuah teori yang dijumpai semua matematikawan profesional dalam latihan
kesarjanaannya. Integral Lebesgue memberikan perluasan dari integral Riemann, sesuai
dengan yang belakangan saat integral Riemann ada, namun membuat lebih banyak fungsi
yang bisa diintegralkan.

Di sini integral Lebesgue tidak diberikan, tetapi akan diterangkan sumbangannya pada
integral Riemann. Disebutkan suatu himpunan pada garis riil mempunyai ukuran nol jika ia
dapat dikurung dalam suatu gabungan terhingga atau terhitung dari selang yang total
panjangnya kurang dari sebarang e > 0 yang diberikan. Setiap himpunan terhingga
mempunyai ukuran 0, tetapi secara mengejutkan, demikian juga himpunan bilangan rasional
dan banyak himpunan tak terhingga lain. Lebesgue memperlihatkan bahwa suatu fungsi
terbatas akan terintegralkan secara Riemann jika dan hanya jika himpunan kekontinuannya
berukuran nol.

Karyanya juga memajukan teori integral lipat. Dalam tesisnya pada tahun 1902, ia mampu
memberikan persyaratan sederhana yang membolehkan integral lipat dituliskan sebagai
integral berulang (iterasi), hasil-hasil yang belakangan disempurnakan kawannya Guido
Fubini.

Sebagai bagian dari pengembangan integrasi Lebesgue, Lebesgue menemukan konsep


ukuran, ide panjang yang memanjang dari interv

Teori Integrasi Lebesgue-Stieltjes

Dalam analisis teori ukur dan cabang-cabang matematika yang berkaitan, integrasi Lebesgue-
Stieltjes menggeneralisasi integral Riemann-Stieltjes dan integrasi Lebesgue, preserving
banyak keuntungan dari yang terakhir dalam rangka teori ukur yang lebih umum.
Integral
Lebesgue-Stieltjes dinamai menurut Henri Leon Lebesgue dan Thomas Joannes Stieltjes,
juga dikenal sebagai integral Lebesgue-Radon atau integral Radon, menurut Johann Radon,
yang menemukan banyak teori dalam topik ini. Mereka menemukan penerapan umum dalam
teori probabilitas dan proses stokastik, dan dalam beberapa cabang analisis matematika
termasuk teori potensial.

Kutipan tentang Lebesgue

Integral Lebesgue yang baru ini membuktikan dirinya sendiri suatu alat yang baik. Saya bisa
membandingkannya dengan sebuah senjata modern Krupp, sedemikian mudahnya ia
menembus rintangan yang tak terkalahkan. (EB. van Vleck)

SEJARAH PENEMU ILMU MATRIKS


Arthur Cayley merupakan seorang ahli matematika
berkebangsaan Inggris. Dia merupakan orang pertama yang
menemukan rumus matriks. Arthur Cayley lahir di
Richmond, London, Inggris, pada tanggal 16 Agustus 1821.
Ayahnya, Henry Cayley, adalah sepupu jauh dari Sir
George Cayley sang inovator aeronautics engineer, dan
diturunkan dari keluarga Yorkshire kuno. Ia menetap di
Saint Petersburg, Rusia, sebagai seorang pedagang. Ibunya
Maria Antonia Doughty, putri William Doughty. Arthur
menghabiskan delapan tahun pertamanya di Saint
Petersburg.
Dia terus berada di Cambridge selama empat tahun, selama
waktu itu dia mengambil beberapa murid, tapi pekerjaan
utamanya adalah persiapan 28 memoir untuk Journal Matematika. Dia membantu mendirikan
sekolah di Inggris modern matematika murni. Dia bekerja sebagai pengacara selama 14
tahun. Ia membuktikan teorema Cayley-Hamilton-bahwa setiap matriks persegi akar
polinomial karakteristik sendiri. Dia adalah yang pertama untuk mendefinisikan konsep grup
dengan cara modern-sebagai satu set dengan operasi biner memuaskan hukum tertentu.
Dahulu, ketika matematikawan berbicara tentang kelompok, mereka berarti kelompok
permutasi. Pada tahun 1889 Cambridge University Press meminta dia untuk menyiapkan
makalah matematika untuk publikasi dalam permintaan-dikumpulkan membentuk yang ia
dihargai sangat banyak. Mereka dicetak dalam volume kuarto megah, yang tujuh muncul
dengan keredaksian sendiri. Saat mengedit buku ini, ia menderita penyakit internal
menyakitkan, yang ia menyerah pada tanggal 26 Januari 1895, pada tahun ke-74 dari usianya.
Ketika pemakaman berlangsung, suatu kumpulan besar bertemu di Trinity Chapel, terdiri dari
anggota Universitas, perwakilan resmi dari Rusia dan Amerika, dan banyak filsuf yang paling
terkenal dari Inggris. Sisa kertas itu telah diedit oleh Prof Forsyth, penggantinya di Kursi
Sadleirian. The Dikumpulkan Matematika nomor tiga belas volume kertas kuarto, dan
mengandung 967 kertas. Cayley ditahan ke menyukai terakhir untuk novel-membaca dan
untuk bepergian. Dia juga merasakan kesenangan khusus dalam lukisan dan arsitektur, dan ia
berlatih melukis air-warna, yang bermanfaat kadang-kadang dalam membuat diagram
matematika. Dia wafat pada tahun 1895. 599

SEJARAH INDUKSI MATEMATIKA


Sebuah bukti implisit dengan induksi matematika untuk urutan aritmatika diperkenalkan dalam
al-Fakhri yang ditulis oleh Al-Karaji sekitar 1000 Masehi, yang menggunakannya untuk
membuktikan teorema binomial dan sifat segitiga pascal. Selain Al-Farkhi terdapat juga
ilmuwan Yunani Kuno yang membuktikan induksi matematika untuk menyatakan bahwa sifat
bilangan prima yang tidak terbatas. Tidak satupun ahli matematika kuno yang dapat
membuktikan induksi matematika secara eksplisit. Barulah pada tahun 1665 ilmuan Prancis
yang bernama Blaise Pascal dapat membuktikannya secara eksplisit. Bukti induksi secara
eksplisit dia tuliskan dalam bukunya yang berjudul arithmtique segitiga du Traite. Pada akhir
abad ke-19 ilmu induksi matematika diperbarui kembali oleh dua orang matematikawan yang
bernama Richard Dedekind dan Guiseppe Peano. Dedekind mengembangkan sekumpulan
aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut dan
memberikan interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan Postulat Peano.
Postulat ini ditemukan sekitar tahun 1890 sebagai rumusan formula konsep bilangan asli.

(Julius Wilhelm Richard Dedekind dan Giuseppe Peano)

Anda mungkin juga menyukai