Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PENGAMATAN LINGKUNGAN

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Ilmu Lingkungan dan Mitigasi Bencana (C)

Dosen Pengampu : Dra. Mitri Irianti, M.Si

Disusun Oleh :

Lisa Riani

( 2002112098 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU
2021
1. Hasil pengamatan lingkungan
Permasalahan lingkungan seperti gambar diatas, yaitu terlihat banyaknya tumpukan
sampah yang berada dipinggir jalan. Tumpukan sampah tersebut tepatnya berada di
Perumahan Graha kualu payung sekaki, kec tambang, kabupaten kampar, Riau. Sampah-
sampah tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga, ranting pohon dan dedaunan kering.
Tumpukan sampah ini menimbulkan bau yang tidak sedap ketika dilewati. Selain itu juga
sampah-sampah ini jika dibiarkan akan menjadi sumber penyakit dan tentu sangat
mengganggu warga di sekitar perumahan karena lokasi tumpukan sampah ini dekat dengan
pemukiman warga dan dilalui oleh warga setiap harinya.

Tumpukan sampah tersebut terus bertambah setiap harinya. Padahal setiap 2 kali
dalam seminggu sudah ada mobil pengangkut sampah yang masuk untuk mengambil sampah
di tiap rumah warga. Tapi ternyata masih banyak warga sekitar yang membuang sampah di
pinggir jalan tersebut. Di sekitar tumbukan sampah tersebut juga terlihat adanya sisa-sisa
pembakaran yang tentu gunanya Untuk mengurangi sampah. Namun, tentu hal ini juga tidak
sepenuhnya efektif karena pembakaran sampah dalam jumlah banyak dapat menimbulkan
asap atau polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, disekitar tumpukan sampah
terdapat parit penuh dengan air dan sampah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Dan jika terus dibiarkan penuh tentu akan menyebabkan banjir.

2. Penyebab masalah lingkungan

Sampah yang menumpuk menimbulkan berbagai permasalahan bagi lingkungan sekitar.


Adapun penyebab masalah lingkungan tersebut yaitu :

- Kurangnya kesadaran dan kepedulian dari masyarakat sekitar


Salah satu penyebab utama dari penumpukan sampah dilokasi tersebut adalah kurangnya
kesadaran masyarakat disekitar lokasi yang masih membuang sampah, dedaunan, atau
limbah rumah tangganya di sembarangan tempat atau bukan dilokasi yang seharusnya.hal
ini ditambah lagi karena kondisi jalan yang cukup sepi membuat masyarakat bebas
membuang sampahnya.

- Kurangnya pengetahuan masyarakat


Kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak yang timbul dari membuang sampah di
sembarang tempat menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat lebih memilih
membuang sampah sembarangan.
- Masih ada warga yang tidak ikut serta pembayaran pemungutan sampah perbulan
Faktor lain penyebab tumpukan sampah disekitar perumahan ini yaitu masih adanya
warga yang enggan untuk membayar iuran sampah perbulannya sebesar RP.15.000,00.
Bagi warga yang tidak membayar maka mereka akan membuang sampahnya sendiri.
Maka dari itu mereka terpaksa membuang sampahnya disekitar perumahan tanpa
memperhatikan dampak yang timbul atau membakarnya. Masyarakat sering membuang
sampah di sembarangan tempat sebagai jalan pintas. Hal itu membuat sampah semakin
menumpuk dan lingkungan disekitarnya tampak kotor.

- Kurangnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah


Pengelolaan sampah sepertinya masih sangat kurang dilihat dari banyaknya tumpukan-
tumpukan sampah di beberapa tempat dan juga disekitar jalan. Oleh karena itu sebaiknya
pemerintah menyediakan sarana maupun sarana yang baik dan efektif dalam pengelolaan
sampah yang baik dan benar.

- Perilaku yang Masih Tergantung pada Pemerintah


Perilaku masyarakat yang seperti ini biasanya terjadi karena ketergantungannya terhadap
pemerintah. Masyarakat seringkali berpikir bahwa sampah yang mereka buang
sembarangan akan bersih sendiri karena tugas dari dinas terkait. Padahal perilaku seperti
ini tidak patut dilakukan terus menerus. Memang pemerintah mempunyai kewajiban
untuk melakukan pembersihan terhadap sampah yang ada. Namun, sebagai masyarakat
harusnya kita juga perlu menerapkan sikap yang peduli terhadap lingkungan agar masing-
masing pihak dapat merasakan manfaatnya.

- Lingkungan Sekitar yang Kotor


Lingkungan sekitar yang kotor juga menjadi penyebab mengapa orang cenderung suka
membuang sampah mereka sembarangan atau ketumpukan yang sudah ada. Mereka
berpikir bahwa membuang sampah di tempat ataupun lingkungan kotor tidak akan
mengotori apapun karena lingkungan yang mereka tinggali sudah kotor terlebih dahulu.
Jadi bukannya mengurangi tumpukan mereka malah menambahnya. Pola pikir yang
seperti ini tidak seharusnya dicontoh.
3. Dampak permasalahan lingkungan

Adapun dampak dari masalah penumpukan sampah yaitu :


- Bau tidak sedap dan lingkungan kotor
Penumpukan sampah tentu akan menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga
sekitar dan pengendara yang melewati jalan tersebut, diperparah lagi karena lokasi
penumpukan sampah dekat dengan pemukiman warga. Bau busuk akan membuat bnayak
lalat disekitar penumpukan dan menjadi sarang penyakit. Penumpukan sampah juga
dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat dan
pemandangan lingkungan yang buruk/kotor karena sampah bertebaran dimana-mana dan
banyak tumpukannya.

- Menyebabkan Banjir
Sampah-sampah yang dibiarkan menumpuk akan terbawa air ke selokan atau parit-parit
ketika hujan sehingga menyebabkan banjir. Aliran air akan tersumbat oleh sampah-
sampah Selanjutnya sampah yang masuk ke selokan akan menumpuk mengakibatkan
volume tampung dari selokan berkurang. Ketika musim hujan terjadi maka akan
menyebabkan banjir sehingga hal itu tentunya mengganggu aktivitas warga dan
pengendara yang melintasi jalan tersebut. Banjir yang disebabkan oleh sampah-sampah
termasuk ke pencemaran air karena air banjir yang sangat kotor dan bau.

- Dampak terhadap kesehatan


pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok
bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai hewan seperti lalat yang dapat
menimbulkan penyakit. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air
minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar misalnya jamur kulit.

- Dampak asap dari pembakaran sampah disekitar lokasi


Tujuan masyarakat membakar sampah yaitu untuk mengurangi tumpukan sampah.
Padahal cara ini kurang efektif karena asap dari hasil pembakaran sampah mengandung
bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia khsusnya sistem
pernafasan manusia. Asap dari hasil pembakaran sampah tentu juga menjadi salah satu
penyebab pencemaran udara yang dapat memperparah pemanasan global.
4. Solusi permasalahan lingkungan

- Meningkatkan kesadaran masyarakat


Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pembuangan sampah merupakan cara efektif
mengatasi permasalahan lingkungan ini. Maka dari maisng-masing warga harus ada
kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan jika tidak ingin terbebani maka
bisa dengan ikut iuran sampah.

- Melakukan sosialisasi mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah


Kegiatan ini bisa menjadi jalan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman warga
setempat mengenai dampak atau bahaya apa yang ditimbulkan dari pembuangan sampah
sembarangan dan tumpukan sampah.

- Menyediakan sarana tempat pembuangan sampah


Sebaiknya disediakan bak penampungan sampah yang besar di sekitar lokasi atau
ditempat yang cukup jauh dari warga. Nantinya akan ada pengambilan sampah rutin oleh
petugas kebersihan setempat. Dengan dilakukannya hal ini diharapkan tidak terjadi lagi
penumpukan sampah di lokasi tersebut, dan lingkungan akan terlihat lebih bersih.

- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola limbah rumah tangganya.


Limbah rumah tangga bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna. Limbah sampah rumah
tangga organik bisa dijadikan pupuk kompos yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman
dan juga bisa untuk pakan ternak. Sampah non-organik bisa didaur ulang menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat. pengolahan ini dapat mengurangi volume sampah yang ada.

- Mengurangi penggunaan sampah rumah tangga


Salah satu solusi dalam penanganan tumpukan sampah yaitu dengan mengurangi
pemakaian sampah plastik. Misalnya dengan Membawa tas belanja sendiri, mengurangi
penggunaan tissu, Membawa botol minum sendiri, Tidak lagi menggunakan sedotan
plastik untuk minuman. Cara-cara ini bisa dilakukan untuk mengurangi volume sampah.

- Melakukan pengelolaan sampah plastik untuk mitigasi bencana lingkungan seperti banjir.
Dari sisi pengelolaan untuk meminimalisasi sampah plastik, yaitu dengan mendaur ulang
sampah. Untuk mengatasi limbah plastik hal yang utama adalah pergeseran perilaku
manusia dan teknologi yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai