Anda di halaman 1dari 6

Esti Yuningtias

06131281924016 (nim)

SISTEM NUMERASI BILANGAN CINA


 Sejarah

Matematika Cina permulaan adalah berlainan bila dibandingkan dengan yang


berasal dari belahan dunia lain, sehingga cukup masuk akal bila dianggap sebagai
hasil pengembangan yang mandiri. Tulisan matematika yang dianggap tertua dari
Cina adalah Chou Pei Suan Ching, berangka tahun antara 1200 SM sampai 100 SM,
meskipun angka tahun 300 SM juga cukup masuk akal. Hal yang menjadi catatan
khusus dari penggunaan matematika Cina adalah sistem notasi posisional bilangan
desimal, yang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-sandi yang berbeda
digunakan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi lainnya sebagai
perpangkatan dari sepuluh. Dengan demikian, bilangan 123 ditulis menggunakan
lambang untuk "1", diikuti oleh lambang untuk "100", kemudian lambang untuk "2"
diikuti lambang untuk "10", diikuti oleh lambang untuk "3". Cara seperti inilah yang
menjadi sistem bilangan yang paling canggih di dunia pada saat itu, mungkin
digunakan beberapa abad sebelum periode masehi dan tentunya sebelum
dikembangkannya sistem bilangan India. Bilangan batang memungkinkan penyajian
bilangan sebesar yang diinginkan dan memungkinkan perhitungan yang dilakukan
pada suan pan, atau (sempoa Cina). Tanggal penemuan suan pan tidaklah pasti, tetapi
tulisan terdini berasal dari tahun 190 M, di dalam Catatan Tambahan tentang Seni
Gambar karyaXu Yue.

 Sistem Penomoran Cina

Orang China menggunakan 3 sistem penomoran yaitu : satu menggunakan


penomoran Hindu-Arabic, dan dua lainnya menggunakan penomoran bilangan asli
=> satu untuk penulisan sehari-hari(penomoran sederhana), dan satu lagi digunakan
untuk komersil dan dalam konteks financial(penomoran kompleks). Yang terakhir ini
digunakan pada cek dan bentuk transaksi lainnya karena lebih sulit untuk diubah.
Sebetulnya ini sama saja dengan menuliskan ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’, dst dibandingkan
dengan menuliskan ‘1’, ‘2’, ‘3’, dst….

Sistem angka Cina-Jepang ( 200 SM)

Sistem numerasi ini telah ada sejak tahun 200 S.M. Bangsa Cina menuliskan
angka-angkanya menggunakan alat tulis yang dinamakan pit dimana bentuknya
menyerupai kuas. Tulisannya berbentuk gambar atau piktografi yang mempunyai
nilai seni tinggi. Sistem angka Cina disebut dengan sistem “batang”, mempunyai nilai
tempat, berkembang sekitar 213 SM. Bangsa Cina menggunakan tiga sistem
penomoran, yaitu: sistem Hindu-Arab, dan dua lainnya menggunakan penomoran
bilangan setempat (disebut Daxie) yang dibedakan untuk keperluan komersil dan
financial demi menghindari pemalsuan.

Adapun Jepang, juga menggunakan sistem angka Cina, meskipun berbeda


dalam pelafalannya. Setelah kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi Eropa, sistem
angka Arab mulai digunakan. Pada sistem bilangan bahasa Jepang, angka dibagi
menjadi kelompok 4 digit. Jadi bilangan seperti 10.000.000 (sepuluh juta) sebetulnya
dibaca sebagai 1000.0000 (seribu puluh-ribu). Hanya saja, karena pengaruh dunia
barat angka selalu ditulis dengan pengelompokan 3 digit gaya barat.

Sistem angka Cina-Jepang bersifat multipikatif, yaitu suatu sistem dengan


basis b (b=10) dan memilih lambang 1, 2, 3, ……., b-1 serta lambang lain untuk b,
b2, b3, …., serta tidak mempunyai lambang untuk nol, mempunyai nilai tempat serta
dituliskan secara tegak.

Karena itu, penulisan ini dimaknai sebagai berikut:

5625 = 5 1000 + 6 100 + 2 10 +5

Angka-angkanya posisional. Notasi numerik penuh dituliskan di dalam dua baris


untuk menunjukkan nilai-nilai numerik, orde besaran, dan satuan pengukuran.

Bila ditulis mendatar (kiri ke kanan, atas ke bawah):

〤 〇 〢 二

拾 元

Bila ditulis tegak (atas ke bawah, kanan ke kiri):

拾 〤

元 〇

Baris pertama berisi nilai-nilai numerik, di dalam contoh ini, " 〤 〇 〢 二 "
mewakili "4.022". Bari kedua berisi karakter Cina yang mewakili orde besaran dan
satuan pengukuran angka pertama di dalam penyajian numerik. Di dalam kasus ini
" 拾 元 " yang mewakili "sepuluh yuan". Ketika diletakkan bersama-sama, maka
dibacanya "40,22 yuan".

Karakter yang mungkin untuk menunjukkan orde besaran di antaranya:

• qiān (千) untuk ribuan

• bái (百) untuk ratusan

• shí (拾) untuk puluhan

• kosong untuk satuan

Karakter yang mungkin lainnya untuk menunjukkan satuan pengukuran di antaranya:

• yuán (元) untuk dollar

• máo (毫) atau (毛) untuk 10 sen

• xiān (仙) untuk 1 sen

• lǐ (里) untuk mil Cina

• lainnya Satuan pengukuran Cina

Ketahuilah bahwa koma desimal adalah tersirat (implisit) ketika angka pertama
adalah himpunan pada posisi sepuluh. Nol disajikan oleh karakter untuk nol (〇). Di
sistem ini, nol di muka tidak diperlukan. Ini sangat mirip dengan bilangan bernotasi
ilmiah modern untuk titik ambang di mana angka yang signifikan disajikan di dalam
mantissa dan orde besaran dinyatakan dengan eksponen. Juga, satuan pengukuran,
dengan indikator angka pertama, biasanya bersekutu dengan pertengahan baris
"bilangan".

 Simbol atau Lambang Bilangan Cina


Orang China juga memiliki beberapa cara lain untuk merepresentasikan bilangan.
Bentuk geometrik di bawah ini melambangkan angka dari 1 hingga 10. Cara
penomoran ini dinamakan Fang Da Zhuan, dan masih digunakan pada stempel resmi.
Orang Cina Kuno menulis bilangan dengan membuat garis-garis seperti batang

 Contoh penulisan angka cina menggunakan lambang cina :

Belasan

Angka belasan adalah 10 (十 shí ) + satuan


Contoh :

Puluhan

Angka puluhan adalah satuan + 10 (十 shí ) + satuan


Contoh:

Ratusan

Angka ratusan adalah 100 (百 bǎi ) ratusan + puluhan + satuan


Contoh:

Catatan :
Angka 200 dapat menggunakan 二百 atau 两百
Ribuan

Angka ribuan adalah 1000 (千 qiān) ribuan + ratusan + puluhan + satuan

Contoh:

Catatan :

Apabila angka setelah puluhan adalah 0 (零 líng), maka 10 (十 shí) tidak perlu
disebutkan. Pada angka ribuan 1200 dapat langsung menyebutkan 1200 (一 千二 yī
qiān èr)

 Contoh penulisan angka cina menggunakan cara penomoran Fang Da


Zhuan :

http://arieffadlansyah.blogspot.com/2013/06/sistem-numerasi-cina-200-sm-
sejarah.html
http://laili-kusniati.blogspot.com/2014/10/teori-bilangan-cina.html
http://aboutmathika.blogspot.com/2014/06/sejarah-perkembangan-angka-
modern.html
http://dedeknita.blogspot.com/2016/05/sejarah-bilangan.html

Anda mungkin juga menyukai