Anda di halaman 1dari 5

Sistem bilangan China

Konsep bilangan Cina kuno mulai  diperkenalkan  pada 213 SM dimana pada masa itu sistem
notasi posisional bilangan desimal telah ditemukan oleh masyarakat cina kuno. Sistem
tersebut dalam bahasa Cina dikenal dengan Suzhou atau bilangan batang yang didalam bahasa
inggris disebut rod numeral. Sistem numerasi ini diperkirakan sudah berumur rtusan tahun
lalu bahkan sebelum bangsa India mengadopsi notasi proposional . Bilangan ini dikenal
dengan sebutan bilangan batang karena perhitungan dilakukan menggunakan batang bambu
kecil, batang gading atau bisa juga besi yang kemudian disusun. Benda tersebut mewakili
penggunaan angka satu hingga sembilan. Bilangan ini belum mengenal angka nol, sehingga
hal tersebut menjadi salah satu kelemahan bilangan ini. Namun nilai tempat angka pada
bilangan suzhou sudah ada. Sebenarnya mereka telah mengenal angka nol itu dalam artian
sebuah ruang kosong hanya saja untuk simbol nol bangsa Cina belum mengenalnya

Bangsa Cina juga memiliki lambang tersendiri untuk sistem bilangan mereka. Akan tetapi
ketika peristiwa pembakaran buku buku non resmi menurut pemerintah kekaisaran Shi Huang
pada 213 SM cukup sulit untuk menemukan sisa buku yang masih memuat lambang angka
China tersebut. Sampai pada bad ke 2M ditemukanlah tulisan matematika Cina tertua yang
berjudul Chou Pei Suan Chin atau JiuzhangSuanshu, yang saat ini telah diterjemahkan dengan
judul Nine Chapter on The Mathematical Art yang terdiri atas 9 bab dan 246 permasalahan
matematika.
Sistem Penomoran bangsa China

Sistem penomoran yang digunakan orang bangsa China yaitu 2 jenis bilangan Daxie,
penomoran kompleks yang digunakan secara komersil dan penomoran sehari-hari berbentuk
bilangan asli lalu selanjutnya mereka juga memakai sistem numerasi Hindu-Arab

Sistem Angka Cina-Jepang


Penulisan angka Cina menggunakan sebuah benda menyerupai kuas bernama Pit. Selain itu
ada yang kita kenal dengan istilah angka tradisional Cina-Jepang yang telah ada sejak tahun
200 SM. Angak ini dikelompokkan dan berbasis 10 serta bersistem multiplikatif atau
perkalian yang dikelompokkan, belum mengenal simbol nol , memiliki nilai tempat angka dan
penulisan bilangannya secara tegak

Maksud dari penggunaan nilai tempat angka posisional ialah

Misalnya 4567

Yaitu 4×1000 + 5×100 + 6×10 +7

Notasi numerik angka cina-jepang ditulis dengan baris pertama menunjukkan nilai numerik,
lalu baris selanjutnya orde besaran dan satuan pengukuran

Dalam menuliskan orde besaran beberapa karakter yang digunakan adalah

qiān (千) yang mewakili ribuan

bái (百) yang mewakili ratusan

shí (拾) yang mewakili puluhan

kosong untuk mewakili satuan

Untuk menuliskan satuan pengukuran kita dapat mewakilinya dengan

yuán (元) yang mewakili dollar

máo (毫) atau (毛) yang mewakili 10 sen


xiān (仙) karakter yang mewakili 1 sen

lǐ (里) untuk mewakili penggunaan mil dalam Cina

Contoh yang ditulis dengan mendatar

Contoh penulisan secara tegak

Sistem perkalian Cina

Sistem ini berbasis 10 dengan menggunakan huruf sebagai pengganti bilangan basis 10
tersebut

Contohnya

7216

Dengan basis perwakilan bilangan a,b,c. Maka bilangan 10, 100 dan 1000 diwakili oleh huruf
a,b,c

Sehingga
7226 = 7 × 1000 + 2×100 + 2×10 + 6 = 7c2b2a6

Sumber

Kusniati,Laili. (2014). Teori Bilangan China. Diakses pada 22 Oktober 2021, dari http://laili-
kusniati.blogspot.com/2014/10/teori-bilangan-cina.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai