3
b) Q2 =
Q2 =
Q2 = 20,5 (artinya ada pada letak X20 dan X21)
5
Misalkan dari data tunggal yang ada, ingin
menentukan nilai D2
2. Kemudian setelah letak desilnya sudah
1. Yang pertama adalah mencari letak
diketahui, maka selanjutnya mencari nilai
desilnya
desilnya
Letak D2 =
Nilai Desil: Dk = Xk + d (Xk+1 – Xk)
D2 = X7 + 0,2 (X9 – X8)
= = = = 8,2
D2 = 135 + 0,2 (136 – 135)
(maka letaknya berada di X8 dan X9)
D2 = 135 + 0,2 (1)
2. Kemudian setelah letak desilnya sudah
D2 = 135 + 0,2
diketahui, maka selanjutnya mencari nilai
D2 = 135,2 (maka nilai dari D2 adalah 135,2)
desilnya
Nilai Desil: Dk = Xk + d (Xk+1 – Xk)
D2 = X7 + 0,2 (X9 – X8)
D2 = 135 + 0,2 (136 – 135)
D2 = 135 + 0,2 (1)
D2 = 135 + 0,2
D2 = 135,2 (maka nilai dari D2 adalah
135,2)
6
c) Persentil
Persentil (Pi) merupakan nilai yang membagi keseluruhan data terurut menjadi serratus bagian
yang sama banyak. Berikut adalah rumus yang ada pada persentil terbagi menjadi dua:
Rumus untuk mencari letak persentil adalah Pi =
Keterangan: i = 1, 2, 3, ...., 99
Rumus untuk mencari nilai persentil adalah Pk = Xk + d (Xk+1 – Xk)
Keterangan:
- k = merupakan hasil nilai dari perhitungan pada rumus letak persentil. Yang di mana misalkan
hasilnya adalah 8,2 maka, 8 tersebut adalah k nya.
- k + 1 = merupakan nilai k ditambah 1
- d = merupakan bilangan desimal dari hasil nilai perhitungan pada rumus letak desil. Yang di
mana misalkan hasilnya adalah 8,2 maka, 0,2 nya itu adalah bentuk dari d.
• Misalkan dari data tunggal yang ada, ingin menentukan nilai P25
1. Yang pertama adalah mencari letak persentilnya
Pi =
P25 =
P25 = = 10,25 (maka letaknya berada di dan )
7
2. Kemudian setelah letak persentilnya sudah
diketahui, maka selanjutnya mencari nilai persentilnya
Pk = Xk + d (Xk+1 – Xk)
P25 = X10 + d (X11 – X10)
P25 = 138 + 0,25 (138 – 138)
P25 = 138,25 (maka nilai dari P25 adalah 138,25)
Varians (ragam data)
d)
varians merupakan pengukuran sebaran antar angka Catatan:
dalam suatu kumpulan data. Karena data tunggal yang dimiliki memiliki jumlah
S2 = ̅ data yang sangat banyak yakni sejumlah 40 data,
Keterangan: maka dalam penghitungan varians dan simpangan
- ̅ = Rata-rata data baku pada data tunggal hanya mengambil 3 data
- n = banyaknya data pertama
1. Setelah diketahui rumus dari varians, maka
selanjutnya menghitung nilai varians dari data tunggal
yang telah ada
S2 = xi - ̅
̅ = = 146,7 Simpangan baku (standar deviasi)
e)
S2 = i -146,7 Simpangan baku merupakan akar kuadrat dari varian
atau juga merupakan suatu metode yang dipakai
dalam menjelaskan homogenitas di dalam suatu
S2 = [(119-146,7+(125-146,7+(126-146,7] kelompok.
S2 = [(-27,7+(-21,7 +(-20,7 ] S=
S2 = [767,29+470,89 +428,49] S=
S2 = [1.666,67] S = 6,45
S2 = = 41,67 (maka nilai dari simpangan baku pada data tunggal
adalah 6,45)
9
Data Kelompok
Pengukuran Frekuensi
119127 3
128136 6
137145 10
146154 11
155163 5
164172 3
173181 2
Jumlah
Jumlah 40
40
10
a) Kuartil
1. Langkah awal sebelum menentukan nilai kuartil pada data kelompok, adalah dengan
menambahkan tabel frekuensi kumulatif pada tabel data kelompok yang telah disajikan
Pengukuran Frekuensi fk 2. Sebelum mencari nilai Q1, terlebih dahulu
119−127 3 3 mencari letak Q1 nya dengan menggunakan
128−136 6 9 rumus:
137−145 10 19 • Letak Q1 = ∙ n
146−154 11 30 Keterangan:
155−163 5 35 - i: 1, 2, 3, ... (nilai dari Q yang diketahui. Misal
164−172 3 38
ingin mencari Q1 maka nilai i nya adalah 1,
begitu juga misalnya ingin mencari Q2 maka
173−181 2 40
nilai i nya adalah 2, dan seterusnya)
Jumlah 40
- n: banyaknya data
Letak Q1 = ∙ n
Letak Q1 = ∙ 40 = 10 (maka letak Q1 berada
pada letak frekuensi kumulatif yang memuat
angka 10)
11
3. Kemudian setelah diketahui letak kelas dari
Pengukuran Frekuensi fk Q1 maka selanjutnya adalah memasukkannya
119−127 3 3
ke dalam rumus Q1
• Q1 = Q1 + ( )∙ p
128−136 6 9 Keterangan:
137−145 10 19 - tb Q1: tepi bawah kelas dikurangi 0,5
146−154 11 30 - Q1: nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas
kuartil 1 atau Q1
155−163 5 35 - Q1: frekuensi dari kelas kuartil 1 atau Q1
164−172 3 38 - p: panjang kelas
173−181 2 40 Q1 = Q1 + ()∙ p
Q1 = 136,5 + () ∙ 9
Jumlah 40 Q1 = 136,5 + () ∙ 9
Q1 = 136,5 + () ∙ 9
Q1 = 136,5 + 0,1 ∙ 9
Q1 = 136,5 + 0,9
Q1 = 137,4
12
Lanjut mencari untuk nilai Q2 2. Selanjutnya masuk ke rumus
1. Terlebih dahulu mencari letak Q2 Q2 = Q2 + () ∙ p
Letak Q2 = ∙ n Keterangan:
Q1 = ∙ 40 = 20 (maka letak Q2 berada - Q2: tepi bawah kelas dikurangi 0,5
pada letak frekuensi kumulatif yang - Q2: nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas
memuat angka 20) kuartil 2 atau Q2
- Q2: frekuensi dari kelas kuartil 2 atau Q2
- p: panjang kelas
Pengukuran Frekuensi fk
Q2 = Q2 + (∙ p
119−127 3 3
128−136 6 9 Q2 = 145,5 + () ∙ 9
137−145 10 19
146−154 11 30 Q2 = 145,5 + ( )∙ 9
155−163 5 35
Q2 = 145,5 + 0,09 ∙ 9
164−172 3 38 Q2 = 145,5 + 0,82
173−181 2 40 Q2 = 146,32
Jumlah 40
13
Lanjut mencari untuk nilai Q3 2. Selanjutnya masuk ke rumus
1. Terlebih dahulu mencari letak Q3 Q3 = Q3 + () ∙ p
Letak Q3 = ∙ n Keterangan:
Q3 = ∙ 40 = 30 (maka letak Q3 berada - Q3: tepi bawah kelas dikurangi 0,5
pada letak frekuensi kumulatif yang - Q3: nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas kuar
memuat angka 30) 3 atau Q3
- Q3: frekuensi dari kelas kuartil 3 atau Q3
Pengukuran Frekuensi fk
- p: panjang kelas
Q3 = Q3 + () ∙ p
119−127 3 3
128−136 6 9
Q3 = 145,5 + ( )∙ 9
137−145 10 19
146−154 11 30 Q3 = 145,5 + () ∙ 9
155−163 5 35
164−172 3 38 Q3 = 145,5 + 9
173−181 2 40 Q3 = 154,5
Jumlah 40
14
b) Desil 2.Sebelum mencari nilai desil, terlebih
1. Langkah awal sebelum menentukan dahulu harus mencari letak desil nya
nilai desil pada data kelompok, adalah Letak Di = ∙ n
dengan menambahkan tabel frekuensi Letak D8 = ∙ 40
kumulatif pada tabel data kelompok D8 = ∙ 40
yang telah disajikan D8 = ∙ 40
Pengukuran Frekuensi fk D8 =
119−127 3 3 D8 = 32 (maka letak D8 berada pada letak
128−136 6 9 frekuensi kumulatif yang memuat angka
137−145 10 19 32)
146−154 11 30
155−163 5 35
164−172 3 38
173−181 2 40
Jumlah 40
16
c) Persentil
Misalkan yang ingin diketahui adalah nilai persentil 80 atau P80
1. Sebelum mencari nilai desil, terlebih dahulu harus mencari letak persentil nya
Letak Pi = ∙ n
P80 = ∙ 40
P80 =
P80 = 32 (maka letak P80 berada pada letak frekuensi kumulatif yang memuat angka 32)
Pengukuran Frekuensi fk
119−127 3 3
128−136 6 9
137−145 10 19
146−154 11 30
155−163 5 35
164−172 3 38
173−181 2 40
Jumlah 40
17
P80 = tb P80 + () ∙ p
3.Kemudian setelah letak P80 nya sudah
diketahui, maka masukkan ke dalam rumus P80 = 145,5 + ( ) ∙ 9
nilai desilnya
P80 = tb P80 + () ∙ p P80 = 145,5 + () ∙ 9
Keterangan:
- tb D8: tepi bawah kelas dikurangi 0,5 P80 = 145,5 + () ∙ 9
- fkD8: nilai frekuensi kumulatif sebelum
kelas kuartil 8 atau D8 P80 = 145,5 + ()
- fD8: frekuensi dari kelas kuartil 8 atau D8
- p: panjang kelas P80 = 145,5 + 10,64
P80 = 156,14
18
d) Varians
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menambahkan kolom pada tabel data
kelompok, yang berisikan
19
• =
• = nilai frekuensi pada data dikali nilai
• ̅ = nilai dikurangi dengan hasil
yang pertama mencari dulu rataan atau
= = = 146,85 (dengan demikian mean yang diperoleh dari data kelompok tersebut
adalah 146,85)
• = tinggal hasil perhitungan dari dikuadratkan
• = di kolom ini, cukup mengalikan nilai pada fi (frekuensi) dengan hasil nilai dari
2. Setelah tabelnya lengkap, maka selanjutnya adalah masuk ke rumus varians nya
S2 = ∑
S2 = ∙ 7.379,1
S2 = 7.379,= 184,4775
e) Simpangan Baku (standar deviasi)
S=
S = = 13,5822
20
Terima Kasih
21