BUKU AJAR 1
UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
GEOMETRI BIDANG
UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
SAKUR
0
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi untuk dapat
Mensintesa unsur-unsur geometri batasan unsur-unsur geometri, dan kongruensi ruas garis dan
sudut, Mendeskripsikan aksioma kesejajaran, hubungan garis dan sudut serta teoremanya
1. Menjelaskan ide dasar dalam geometri bidang yang disertai contoh masing-masing
Geometri adalah ilmu cabang matematika yang sudah lama yakni sama lamanya dengan ilmu
pengetahuan. Bermula dari zaman pra sejarah; Geometri adalah subjek ilmu pengetahuan tentu
memiliki objek dan metoda. Objek geometri merupakan hal-hal yang ditelaah
dan prosedur menetapkan hukum-hukum/prinsip (dalil atau teorema) yang diberlakukan dalam
geometri. Objek dan metoda dalam geometri keduanya telah mengalami perkembangan. Untuk
memahami geometri sebagai sub disiplin ilmu matematika perlu mengikuti sejarah
1
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Ketika penduduk suatu wilayah berkembang, mereka berfikir perlu membangun tempat
perlindungan yang cukup besar yang menampung ahli keluarga. Tempat tinggal yang cukup
kuat untuk menahan Angin, hujan dan badai sangat diperlukan. Untuk membuat tempat
Di Mesir kuno orang yang memiliki ladang pertanian di sepanjang tepi sungai Nil. Banjir
sungai Niil menghanyutkan semua tanda-tanda batas pemilikan tanah. Setelah banjir surut,
orang-orang yang telah dilatih secara khusus disebut tukang perentang tali menetapkan
penunjuk batas baru. Orang Yunani menamakan pengukur tanah bangsa Mesir zaman dahulu
para geometer atau pengukur tanah (dari bahasa Yunani geo ’tanah’ dan metria ’ukuran’).
Pengukur tanah menemukan banyak fakta tentang segitiga, persegi, persegi panjang, dan
bahkan lingkaran. Fakta ini menjadi inti ilmu yang oleh orang Yunani disebut geometri atau
FASE-1
Mula-mula yang menjadi objek geometri adalah benda-benda kongret (benda alam, benda fisik)
misalnya: Sebatang tongkat, sebidang tanah, selembar kertas, tumpukan gandum, bahan
bangunan seperti potongan kayu, batu bata dan lain-lain. Metoda yang dipergunakan adalah
Hukum-hukum yang biasanya disebut proposisi atau dalil diperoleh secara induksi atau coba
jaya.
Dalam fase ini ba nyak disimpulkan rumus sebagai dalil atau teorema, bahkan tidak dibedakan
definisi dan dalil yang disebut dengan proposisi. Tiap-tiap proposisi berdiri sendiri; Misalnya
2
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Orang Babilonia purba adalah perintis dalam cabang matematika ini. Tanah antara sungai
Tigris dan Eufrat, tempat tinggal orang Babilonia, semula berupa rawa, mereka perlu meneliti
tanah. Dalam melakukan hal itu, orang Babilonia menciptakan kaidah-kaidah untuk mencari
luas tanah. Kaidah-kaidah ini tidak terperinci benar tetapi pengetahuan mereka merupakan
Di Mesir orang yang memiliki ladang pertanian di sepanjang tepi sungai Nil dikenakan pajak
sesuai dengan tanah yang mereka garap. Dalam musim hujan, sungai akan meluap
menggenangi tanah itu, dan menghanyutkan semua tanda-tanda batas pemilikan tanah. Oleh
karena itu, orang perlu mengukur lagi tanah sehingga masing-masing pemilik akan
memperoleh bagian mereka yang sah. Setelah banjir surut, orang-orang yang telah dilatih
secara khusus disebut tukang perentang tali menetapkan penunjuk batas baru. Mereka
menggunakan simpul-simpul tali yang berjarak sama, sehingga mereka dapat mengukur
panjang yang diinginkan dan membagi tanah itu ke dalam bentuk-bentuk segitiga, peregi
panjang, trapesium dan segi empat lain. Mereka menciptakan kaidah-kaidah yang praktis untuk
mengukur luas bentuk-bentuk ini. Kaidah itu beraneka ragam dan bersifat universal sering
tidak tepat, berbeda dengan pengetahuan sekarang, misalnya bahwa luas setiap segitiga adalah
setengah hasil kali alas dan sisinya. Orang Mesir memberikan ukuran luas segitiga ini sebagai
setengah hasil kali dari alasnya dengan sebuah sisi. Sebagian besar dari segitiga-segitiga yang
dipergunakan dalam kegiatan pemeriksaan mereka adalah segitiga yang panjang dan sempit
(ide awal siku-siku). Dalam segitiga seperti itu tidak terdapat banyak perbedaan antara
panjang sisi dan tingginya. Oleh karena itu, hasil dari perhitungan orang Mesir berguna sekali
Para geometer atau pengukur tanah menemukan banyak fakta tentang segitiga, persegi, persegi
panjang, dan bahkan lingkaran. Fakta ini menjadi inti ilmu yang oleh orang Yunani disebut
3
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
geometri atau ilmu tentang ukuran tanah. Geometri dewasa ini lebih luas daripada tahap
awalnya, tetapi ilmu ini masih menyangkut ukuran, bentuk, dan kedudukan benda-benda.
FASE-2
Orang Yunani membuat kemajuan penting dalam bidang geometri. Mereka tidak hanya
mengoreksi kaidah-kaidah orang Mesir yang salah, tetapi juga mempelajari berbagai bentuk
geometris agar dapat menyusun hubungan-hubungan. Thales, seorang ahli matematika Yunani
yang hidup 2500 tahun sebelum masehi, menemukan bahwa setiap garis tengah yang ditarik
dalam sebuah lingkaran akan membagi lingkaran menjadi dua buah tengahan. Dia juga
mengamati bahwa apabila dua garis lurus memotong satu sama lain maka sudut yang bertolak
belakang selalu sama, tidak menjadi soal sudut apa pun yang dibentuk oleh garis-garis itu. Hal
ini merupakan permulaan perhitungan angka-angka untuk menghitung tanah milik mereka,
bukan untuk penggunaan secara praktis. Orang Yunani mengubah geometri menjadi pengkajian
mengenal hubungan antara berbagai bagian dari bentuk-bentuk yang ada dalam ruang. Hal
Semakin banyaknya dalil-dalil yang dikenal, timbul keperluan untuk menghubungkan secara
logis dalil yang satu dengan dalil lainnya. Salah satu contoh diterangkan dengan cara
bagaimana rumus luas derah jajar-genjang dapat diperoleh dari rumus luas daerah persegi.
Dengan cara deduktif, dari dalil-dalil yang sudah dikenal dapat disimpulkan dan diperoleh
dalil yang baru. Antara lain; Hippocrates berhasil menemukan luas daerah yang berbentuk
Gambar 1.0
4
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
(https://en.wikipedia.org/wiki/Lune_of_Hippocrates).
Seiring dengan itu objek geometri mengalami pergantian. Disadari bahwa hal-hal yang
dibicarakan dalam geometri seperti titik, garis, bidang dan bangun-bangun lainnya bukanlah
benda alam, melainkan ‘benda’ yang hanya dipikirkan saja. “Benda-benda yang hanya ada
dalam pikiran” dan karena itu selanjutnya kita sebut benda pikiran. Benda pikiran berlainan
dengan benda alam, tetapi kemiripan antar kedua benda tadi ditetapkan sedemikian sehingga
tepat. Benda pikiran merupakan imajinasi dari benda alam dengan melakukan abstraksi dan
idealisasi.
Abstraksi merupakan proses imajinasi bahwa dari sifat-sifat suatu benda alam hanya sebagian
saja yang diperhatikan, dalam geometri umumnya adalah ukuran dan bentuk saja, sedangkan
sifat lain seperti suhu, warna diperhatikan apabila diperlukan. Idealisasi merupakan
penyempurnaan, misalnya kertas yang tipis disempurnakan tipisnya dalam arti tebalnya tidak
ada dinyatakan sebagai bidang. Seutas benang disempurnakan kecilnya sehingga lenyap tebal
dan lebarnya yang diperhatikan memanjangnya saja adalah ilustrasi untuk garis. Dan lain-
lainnya.
Setelah objek geometri yang semula benda kongret diganti dengan benda pikiran, maka cara
yang dipergunakan pada benda alam tidak lagi logis dipergunakan. Benda yang ada dalam
pikiran tidak dapat diangkat atau diukur. Dengan demikian pemikiran induktif yang didasarkan
atas hasil-hasil pengamatan dan percobaan juga tidak logis dipakai. Kecuali dengan alasan
bahwa induksi tidak selalu menghasilkan dalil yang benar, namun masih diperlukan. Induksi
FASE-3
Jalan pikiran yang selanjutnya diberlakukan yang deduktif saja. Tetapi dalil-dalil yang sudah
dikenal diperoleh dengan cara induksi, suatu jalan pemikiran yang berlawanan dengan metode
keilmuan yang diberlakukan. Dalam fase ini timbul gagasan untuk mengurangi dalil-dalil yang
5
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
diperoleh dengan cara induksi (dari pengamatan, pengukuran dan percobaan) sehinggga sedikit
mungkin. Pemikiran ini merupakan awal disusunya ilmu aksiomatik. Awal disusunnya ilmu
aksiomatis; disepakati dalil-dalil yang diperoleh dari pengalaman (pengamatan, pengkuran dan
percobaan) secara induktif tidak boleh disebut dalil lagi, apabila proposisi dalil itu urgen dan
mendasar dapat disebut aksioma atau postulat kemudian dengan aksioma-aksioma proposisi
pengertian atau konsep didefinisikan, tetapi tidak mungkin karena definisi tiap-tiap pengertian
menggunakan pengertian lain, dengan demikian ada beberapa pengertian yang tertentu dan
cukup jelas sehingga tidak perlu didefinisikan. Pengertian yang seperti itu dinamakan
pengertian pangkal. Semua pangertian lain (yang bukan pengertian pangkal) harus
didefinisikan terlebih dahulu. Pernyataan dianggap general apabila sudah dibuktikan dengan
penalaran logis melalui definisi atau pernyataan yang mendahului telah dibuktikan sebelumnya,
pernyataan awal yang diterima umum tanpa bukti adalah asumsi dasar yang juga disebut
Banyak ahli matematika berusaha menyusun ilmu yang aksiomatis. Mereka pada umumnya
membuat buku dengan judul ‘The Element’. Pada tahun 300 SM ‘The Element’ tulisan Euclid
Pada umumnya ahli matematika menerima buku-buku Euclids sebagai satu-satunya edisi yang
memenuhi sistem aksioma pada fase itu. “Unsur-unsur” tulisan Euclids terdiri atas 13 buku,
buku-buku ini yang keseluruhannya memuat 465 proposisi. 13 buah buku tersebut diantaranya
juga memuat aljabar bilangan. “Unsur-unsur” diajarkan disekolah dari tahun pertama sampai ke
6
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
FASE-4
Dalam fase ini geometri dikembangkan dimulai dari sekelompok istilah yang tidak
didefinisikan dan sekelompok pernyataan yang tidak dibuktikan. Istilah-istilah yang tidak
didefinisikan disebut pengertian pangkal. Pernyataan yang tidak diperlukan bukti disebut
aksioma. Istilah-istilah pada pengertian pangkal kosong dari arti fisik dengan maksud kita
bebas memberikan arti kepada istilah itu hanya dengan syarat arti itu cocok dengan aksioma-
aksioma yang ditetapkan. Aksioma tidak dipersoalkan kebenarannya (benilai benar atau salah),
tetapi kelompok aksioma tidak boleh mengandung pertentangan (harus konsisten), kelompok
aksioma tidak saling bergantung), kelompok aksioma harus lengkap (dalam arti masing-
masing pernyataan mencukupi untuk menyusun teorema sehingga lengkap menjadi satu sub
disiplin ilmu).
Dengan dasar sistem aksioma berkembang cabang-cabang matematika modern. Dalam sub
disiplin geometri dikembangkan sub-ilmu geometri modern; seperti geometri hingga, geometri
insidensi, geometri affin, geometri kongruensi terurut, geometri non Euclids, geometri fraktal,
geometri netral dan lainnya. Geometri adalah subjek ilmu pengetahuan yang dikembangkan
dengan objek benda pikiran dengan semesta HIMPUNAN TITIK. Geometri adalah salah satu
ilmu deduktif-aksiomatik yang mempelajari tentang relasi dan sifat-sifat pada himpunan titik.
Geometri Euclids mengalami perkembangan untuk memenuhi sistem aksiomatik dalam fase
ini. Sistem aksioma Euclids terdapat beberapa variasi (versi) sesuai penulisnya; antara lain:
1) Sistem Aksioma Euclids versi Hilbert disebut Sistem Aksioma Hilbert disingkat SAH,
7
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Sistem aksioma dalam sub disiplin geometri dikembangkan dengan berbagai versi yang
seyogyanya bertujuan untuk menjadikan geometri menjadi lebih eksak, dengan demikian
Aksioma 1: Dari dua buah titik yang berbeda dapat dibuat tepat sebuah garis.
Aksioma 2: Suatu ruas garis yang terbatas, jika diperpanjang akan menghasilkan sebuah garis.
Aksioma 3: Untuk mendeskripsikan suatu lingkaran diperlukan suatu pusat dan jari-jari.
Aksioma 5 : Jika suatu garis memotong dua garis lainnya sedemikian hingga sudut dalam yang
terletak pada sisi yang sama jumlahnya kurang dari dua sudut siku-siku, dua garis
tersebut jika diperpanjang akan berpotongan pada sisi dimana terletak sudut-sudut
Aksioma yang berkaitan langsung dengan garis dan sudut, pada aksioma 1, 2, dan 4.
2. Hakekat Matematika.
struktur-struktur yang dikomunikasikan dengan aturan logis. Selain itu matematika juga
merupakan wahana latihan penataan nalar, sehingga matematika mempunyai makna latihan
pembinaan berpikir.
Matematika sebagai salah satu dasar IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) bahwa aturan-
aturan dalam sain diungkapkan dengan bahasa matematika, yaitu bahasa universal yang
dalam memahami matematika, yang mana simbol-simbol itu dikomunikasikan secara logis.
Aturan logika berkenaan dengan penalaran secara sahih dan menggunakan simbol-simbol yang
bebas dari arti fisik hanya dengan syarat penggunaan simbol yang konsisten.
8
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Contoh;
ℛ menyatakan ‘relasi’.
Kesahihan penalaran tidak bergantung pada p,q,r ∈ℤ; tetapi terpengaruh pada aturan logis
dengan relasi dasar yang bersifat isomorfisme dan relasi ekuivalen yaitu: simetris, refleksif
dan transitif.
1. Jika Tono saudara kandung Tini dan Tini saudara kandung Rinto, maka Tono saudara
kandung Rinto
2. Jika Rudi teman Budi dan Budi teman Ahmad, maka Rudi teman Ahmad.
Dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam kegiatan belajar mengajar kemungkinan selalu ada
hal yang mirip seperti di atas ini. Penggunaan bahasa sehari-hari dalam matematika harus
benar-benar terseleksi dan sadar memenuhi relasi pangkal, pengertian pangkal dan prinsip
logik. Contoh di atas; Pernyataan 1 merupakan pernyataan benar, tetapi pernyataan 2 masih
diragukan.
Sasaran atau objek penelaahan matematika pada dasarnya adalah HIMPUNAN. para pakar
dan skil(prosedural).
ide/gagasan yang dibentuk dengan memandang ciri-ciri atau sifat objek tersebut. Jika objek
yang dimaksud hanya satu asfek maka ide/gagasan itu disebut fakta. Sedangkan Konsep
merupakan konsekuensi antar fakta, karena itu konsep dapat berupa definisi atau pengertian
keterkaitan antar fakta yang merupakan kesepakatan. Konsep dapat dibentuk dari pengertian-
pegertian yang sudah diterima dengan memberikan relasi tertentu. Prinsip adalah suatu
ide/gagasan yang merupakan relasi dua konsep atau lebih, prinsip selalu berupa pernyataan
9
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
atau sekumpulan pernyataan, sedangkan relasi dua fakta/konsep atau lebih yang evident (jelas
tanpa bukti) disebut prinsip dasar (disebut juga postulat/aksioma) atau juga disebut sifat dasar,
Struktur penelaahan objek matematika dapat disintesa dengan dua nama, namun keduanya
tidak dapat dipisahkan yakni: sistem simbolik dan sistem aksiomatik. Struktur penelaahan
objek matematika yang memuat beberapa konsep dan prinsip secara sistematis, hirarkhis dan
Sering nama matematika dipandang dari lingkup objeknya, seperti nama geometri yang
digolongkan pada geometri bidang dan geometri ruang atau kalkulus multi variabel dan
sebagainya. Nama matematika juga dipandang dari cara menyajikan objek, dalam geometri
antar lain seperti geometri analitik, geometri hyperbolik, geometri syntetik, dan lain-lain. Nama
matematika dipandang dari pendekatan menelaah sifat objek dalam geometri antara lain
dengan sistem aksiomatik dalam geometri dikenal geometri insidensi, geometri affin, geometri
kongruensi, geometri Desarques, geometri Euclid, geometri Labosevsqy, geometri netral dan
lainnya.
Aksioma merupakan pernyataan yang evident (jelas tanpa bukti). Teorema/dalil adalah
pernyataan tentang sifat atau hubungan tertentu dari beberapa konsep atau teorema yang dapat
dibuktikan dengan aksioma atau definisi atau teorema sebelumnya. Aksioma diterima sebagai
pernyataan awal, tidak dipersoalkan benar atau salah tetapi harus memenuhi tiga kreteria sistem
Pengertian yang lebih umum matematika diidentikkan dengan sistem aksioma, dengan
penalaran deduktif). Apa saja yang menjadi objek suatu ilmu jika disusun secara aksiomatik
10
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
maka ilmu itu menjadi cabang matematika. Sistem aksiomatik dapat dipandang atas dua
struktur; yakni struktur pengertian dan struktur prinsip yang digambarkan pada gambar 1.1
Struktur pengertian Struktur prinsip
Kelompok Relasi pangkal Kelompok
pengertian/kesepakatan pernyataan Pangkal
(Unsur pangkal) (aksioma)
Dalil/teorema
defenisi
dst.
dst.
Gambar 1.1
Titik, garis, sinar garis, ruas garis, bidang dan ruang kesemuanya merupakan objek-objek
geometri. Objek geometri ini merupakan ide dasar yang tidak didefinisikan (undefined term)
atau disebut unsur pangkal bagian dari pengertian pangkal, Termasuk unsur pangkal adalah
relasi pangkal seperti; terletak pada, berpotongan, bahagian, dan lain sebagainya dalam
kategori relasi yang tidak didefinisikan. Beberapa unsur pangkal dibahas pada materi ini
seperti; titik, garis, bidang dan ruang, Pembahasan unsur-unsur pangkal sukar dipisahkan dari
pada konsep dasar, oleh karena itu pembahasan unsur pangkal diiringi dengan definisi.
TITIK
Titik tidak berbentuk dan tidak mempunyai ukuran. Titik adalah unsur yang paling sederhana
dalam geometri. Titik merupakan suatu ide yang abstrak. Ide sebuah titik digambarkan oleh
sebuah noktah dengan menggunakan alat tulis seperti pensil atau kapur. Dalam konstruksi
. . . .
A B C D
Gambar 1.2
11
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
geometris, kita harus mempergunakan titik fisik, seperti titik pensil untuk menunjukkan letak
titik geometris karena akan tidak mungkin bagi kita untuk menuliskan titik di atas kertas tanpa
dimensi.
Ada kesepakatan umum untuk memberi nama sebuah titik dengan huruf kapital, seperti pada
Gambar 1.2. Sebuah titik dapat pula dipandang sebagai sebuah tempat tertentu dalam ruang.
Posisi atau kedudukan sesuatu secaga geometris pada bidang dan sebagainya.
GARIS
Garis tidak memiliki lebar dan tinggi. Sebuah garis lurus (selanjutnya disebut garis) yang kita
gambar di atas kertas dengan sebuah pensil memang memiliki lebar dan ketebalan, oleh karena
itu, bila kita menggambar sebuah garis yang membentuk sebuah gambar geometris, hanyalah
Sesungguhnya tidak ada model yang baik bagi sebuah garis, karena garis memanjang terus
tanpa batas di kedua arahnya. Namun dengan hati-hati tepi sebuah penggaris atau benang yang
ditegangkan dapat digunakan sebagai model sebuah garis. Sebuah garis hendaknya
digambarkan dengan diberi tanda panah untuk menunjukkan bahwa garis ini tidak ada
akhirnya.
Semua titik-titik yang membentuk satu garis atau titik-titik yang ada pada satu garis disebut
titik-titik segaris (points colinier). Jika sebuah titik terletak antara dua titik yang lain maka
ketiga titik itu terletak pada sebuah garis lurus (tiga titik kolinier). Gambar 1.3 memperlihatkan
12
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Bila ada dua buah titik maka jarak yang terdekat di antara dua titik itu adalah panjang suatu
segmen garis. Segmen garis (ruas garis) adalah bagian dari garis. Sebuah ruas garis ialah
suatu himpunan titik-titik yang tertentu atas dua titik dan semua titik di antara kedua titik itu.
Seberkas cahaya dari suatu sumber seperti lampu senter adalah ilustrasi yang bagus tentang
Sinar garis atau sinar adalah sebahagian daripada garis, sinar garis (selanjutnya sinar)
Dua buah titik hanya dapat dilalui oleh satu garis lurus.
1. dua buah garis lurus berimpit seluruhnya, kalau garis-garis itu mempunyai dua buah
titik persekutuan.
2. dua buah garis lurus tidak berimpit seluruhnya, kalau hanya satu saja titik
persekutuannya.
13
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Dua titik berimpit adalah dua titik yang sama, dan dua garis berimpit adalah dua garis yang
sama
lemma 1.1 Apabila titik A∉ BC , maka titik-titik A, B, dan C berlainan dan tidak kolinier.
Bukti induktif;
Garis BC dapat diilustrasikan dengan gambar 1.6 di atas. Bermakna titik B ≠ titik C, andaikan
titik A tidak pada garis BC, sedemikian sehinga dapat digambar garis AB dan Garis AC yang
berbeda, dengan A≠B dan A≠C. Jadi A, B, C berlainan. Karena AB berbeda dengan AC dan
B C
Gambar 1.6
14
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Dua garis dikatakan sejajar apabila kedua garis itu tidak memiliki titik sekutu.
Gambar 1.7
Garis-garis berpotongan ialah dua garis yang bersekutu pada satu titik.
Garis-garis konkuren adalah tiga atau lebih garis yang mempunyai satu titik persekutuan.
A B
Gambar 1.8
Gambar 1.9
BIDANG
Andaikan sekarang kita memilih sebuah titik P di luar garis tertentu. Garis-garis yang ditarik
melalui titik P dan bertemu dengan garis asli, menciptakan serentetan bentuk yang ada dalam
sebuah bidang datar. Sebuah bidang datar adalah suatu permukaan yang memiliki 2-dimensi,
yaitu panjang dan lebar. Permukaan sebuah daun meja adalah sebuah bidang datar. Perluasan
15
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
dari permukaan ini akan merupakan bagian dari bidang yang sama. Andaikan kita ini
merupakan titik dalam suatu dunia 2-dimensi, kita dapat bergerak dengan bebas ke arah
manapun, kecuali di luar bidang. Dunia kita memiliki titik-titik lain seperti kita sendiri dan juga
garis-garis. Akan ditemui juga berbagai macam bentuk yang terdiri atas kombinasi titik dan
Suatu bidang adalah kumpulan titik-titik yang dapat digambarkan oleh permukaan papan tulis,
permukaan meja, atau pintu. Idealisasi itu tidak menyesatkan karena sesungguhnya bidang
Andaikan A, B, C tiga titik bebeda dan tak kolinier. Satu-satunya bidang yang memuat A, B,
RUANG
Ruang adalah himpunan titik-titik. Semesta alam dapat dibayangkan penuh dengan titik-titik.
H
K
Contoh; Perhatikan gambar 1.10 disamping kanan, Titik D ∉ E
G
garis AB dapat disebut bidang ABD yang juga adalah bidang F
Andaikan bidang P dan bidang Q sejajar, bidang R memotong bidang P dan bidang Q maka
16
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
P
Q
δ
R η
Gambar 1.11
Bukti induktif; Perhatikan gambar 1.11 di atas, terlihat dengan jelas bahwa Garis δ sejajar
dengan garis η
Melalui satu titik di luar suatu garis dapat ditarik hanya satu garis yang sejajar dengan garis
tersebut.
Definisi 1.2
Garis-garis berpotongan ialah dua garis pada satu bidang yang bersekutu pada satu titik.
Definisi 1.3
Dua garis dikatakan sejajar apabila kedua garis itu pada satu bidang dan tidak memiliki titik
Definisi 1.4
Apabila garis a dan b bersifat bahwa aǁb atau a=b maka dikatakan bahwa a searah dengan b.
Kesearahan garis dapat dianggap sebagai perluasan kesejajaran. Dengan demikian kesejajaran
Sila para pelajar menelaah ! Apa urgensinya definisi 1.2 dan definisi 1.3.? Apakah tidak cukup
dengan menggunakan pengertian pangkal 1.3 dan pengertian pangkal 1.4 ? Dalam hal ini
gambar 1.9 dapat digunakan sebagai illustrasi definisi 1.2 dan definisi 1.3.
17
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
1. Pengertian Sudut C
suatu sudut, yaitu derajat dan radian. Tanda "∘" dan "rad"
V
R
2. Jenis Sudut
(iv)
gambar 1.12(ii) di samping menunjukkan bahwa
(v)
siku-siku.
S D T
b. Sudut lancip; adalah sudut yang besarnya kurang dari
(vi)
sudut siku-siku. Pada gambar 1.12(iii), terlihat bahwa
c. Sudut tumpul; adalah sudut yang besarnya lebih dari sudut siku-siku dan kurang dari 1800.
Pada gambar 1.12(iv) terlihat 900 <∠RNW < 1800 berarti ∠RNW sudut tumpul.
18
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
d. Sudut lurus; adalah sudut yang kaki-kakinya adalah sinar-sinar berlawanan arah. Sudut
lurus memperlihatkan kedua kakinya adalah satu garis lurus. Pada gambar 1.12(v)
e. Sudut nol; adalah sudut yang kedua kakinya berimpit. Pada gambar 1.12(vi)
Dua buah sudut dengan titik sudut sama membentuk sepasang sudut bertolak belakang apabila
kedua-dua kaki sudut saling berlawanan arah. Sudut bertolak belakang sama besar.
x
x S
Q
Gambar 1.13
P
Dua buah sudut membentuk sepasang sudut sehadap apabila kedua-dua kaki sudut yang satu
searah dengan kedua-dua kaki sudut yang lain. Sudut sehadap sama besar. Bahwa BA // ED
o F
E
o
C
B
Gambar 1.14
19
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
Dua buah garis l dan η dikatakan membentuk sudut, apabila titik sudut berimpit dengan titik
potong kedua garis itu dan apabila kedua-dua kaki sudut termuat dalam kedua-dua garis
l
F
A C D
η
B
Gambar 1.15
Sinar OP dinamakan garis bagi (bisektor) untuk sudut ∠AOB jika OP diantar OA dan
O
B
Gambar 1.16
Definisi 1.9
Perhatikan gambar 1.17. Garis h dan garis s di potong garis g akan terbentuk pasangan sudut
20
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
g
h
4
3
A
1 2
B4 3
s
1 2
Gambar 1.17
Teorema 1.3 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, jadi setiap pasang
sudut dalam beseberangan sama besar jika dan hanya jika kedua garis itu
sejajar.
Teorema 1.4 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, jadi setiap pasang
sudut dalam sepihak saling berpelurus jika dan hanya jika kedua garis itu
sejajar.
Teorema 1.5 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, jadi setiap pasang
sudut luar sepihak saling berpelurus jika dan hanya jika kedua garis itu
sejajar.
Teorema 1.6 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, sepihak memiliki
sepasang sudut sehadap jika dan hanya jika kedua garis itu sejajar.
21
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
1 Selidiki apakah proposisi berikut bernilai benar? setiap n ∈ bilangan asli n(n+1)+41 adalah
bilangan prima.
2 Sebutkan nama-nama sub disiplin geometri dengan klasifikasi dan berikan alasan !
3 Sebutkan masing-masing lima contoh objek matematika pada sub geometri (dalam
memberikan penalaran logis sistematis sesuai sistem matematika yaitu bukti formal atau
7 Dua garis berbeda bersekutu atau berpotongan paling banyak di satu titik.
8 Sebuah garis dan sebuah titik yang tidak pada garis itu termuat dalam tepat satu bidang.
10 Jika dua garis berbeda berpotongan maka kedua garis itu termuat dalam tepat satu bidang.
11 Apabila dua bidang yang berlainan berpotongan maka himpunan titik potongnya adalah
sebuah garis.
12 Apabila garis-garis l // m dan titik A tidak terletak pada bidang yang memuat l dan m
13 Dua garis yang berpotongan membentuk tepat empat buah sudut, atau dua pasang sudut
14 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, jadi setiap pasang sudut dalam
beseberangan sama besar jika dan hanya jika kedua garis itu sejajar.
22
BA 1 UNSUR PANGKAL GEOMETRI, SUDUT DAN GARIS
15 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, jadi setiap pasang sudut dalam
sepihak saling berpelurus jika dan hanya jika kedua garis itu sejajar.
16 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, jadi setiap pasang sudut luar
sepihak saling berpelurus jika dan hanya jika kedua garis itu sejajar.
17 Andaikan dua garis berbeda dipotong oleh satu garis lain, sepihak memiliki sepasang sudut
E. PENUTUP
Hippocrates
Thales
23