Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu dan Dua Variabel


Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SMP yang diampu
oleh:

Tika Karlina Rachmawati, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Farda Ma'shumi 1202050043


2. Frida Sela Salsabila 1202050050
3. Graphia Fadhilah Nurrohmah 1202050053
4. Hadifah Ikramina Jasmi 1202050055

PENDIDIKAN MATEMATIKA 3B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear Satu dan Dua Variabel” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Tika Karlina Rachmawati,
M.Pd. pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu Tika Karlina Rachmawati, M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah
Kapita Selekta Matematika SMP yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 8 September 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………...3
2.1 Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)………………………………………………3
2.1.1 Pengertian PLSV………………………………………………………………...3
2.1.2 Sifat-Sifat PLSV…………………………………………………………………4
2.1.3 Penyelesaian dan Bukan Penyelesaian…………………………………………..4
2.1.4 Contoh Soal dan Pembahasan…………………………………………………...5
2.2 Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)………………………………………..5
2.2.1 Pengertian PtLSV……………………………………………………………….5
2.2.2 Sifat-Sifat PtLSV……………………………………………………………….6
2.2.3 Contoh Soal PtLSV dan Pembahasan…………………………………………..7
2.3 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel………………………………………………8
2.3.1 Pengertian SPLDV……………………………………………………………..8
2.3.2 Ciri-Ciri SPLDV……………………………………………………………….9
2.3.3 Hal-Hal yang Berhubungan dengan SPLDV…………………………………..9
2.3 4 Syarat SPLDV Memiliki Satu Penyelesaian…………………………………..10
2.3.5 Cara Penyelesaian PSLDV…………………………………………………….10
2.3.6 Contoh Soal dan Pembahasan………………………………………………… 12
2.4 LATIHAN SOAL……………………………………………………………………..14
2.5 ESSAY………………………………………………………………………………..15
2.6 PEMBAHASAN……………………………………………………………………...16
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………21
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...21
3.2 Saran………………………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan disiplin ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern


yang mempunyai peranan penting dalam memajukan daya pikir manusia. Pesatnya
perkembangan teknologi modern saat ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang
teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan
mencipta teknologi di masa yang akan 1ariab, diperlukan penguasaan matematika yang kuat
sejak dini (BSNP, 2006, hlm. 345). Bagian penting dalam mempelajari matematika adalah
proses pembelajaran matematika itu sendiri. Jaworksy (Sulistiawati, 2012, hlm. 3)
menyatakan bahwa penyelenggaraan pembelajaran matematika tidaklah mudah karena fakta
menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Kesulitan dalam
mempelajari matematika inilah yang menyebabkan siswa mempunyai kemampuan rendah
dalam bidang studi matematika. Rendahnya kemampuan siswa dalam materi aljabar,
khususnya persamaan dan pertidaksamaan linear satu 1ariable dapat diketahui juga dari hasil
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2015 yang
menyatakan bahwa kemampuan matematika siswa SMP Indonesia berada pada peringkat ke-
46 dari 51 negara. Oleh karena itu, materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu 1ariable
penting untuk dikuasai siswa dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa pentingnya guru merancang pembelajaran dengan desain
didaktis yang dapat mengantisipasi semua kemungkinan respons siswa pada situasi didaktis.

1.2 . Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan PLSV, PtLSV, dan SPLDV ?

2. Bagaimana cara menentukan PLSV, PtLSV, dan SPLDV ?

3. Bagaimana penerapan PLSV, PtLSV, dan SPLDV dalam kehidupan sehari – hari ?

1
1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian PLSV, PtLSV, dan SPLDV.


2. Untuk mengetahui cara menentukan PLSV, PtLSV, dan SPLDV.
3. Untuk mengetahui penerapan PLSV, PtLSV, dan SPLDV dalam kehidupan sehari-
hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)


2.1.1. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda
sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.

Bentuk Umum Persamaan Linear Satu Variabel adalah:

ax + b = 0

dengan a ≠ 0, x disebut variabel/peubah dan b merupakan konstanta. Semua suku di sebelah


kiri tanda ‘=’ disebut ruas kiri. Semua suku di sebelah kanan tanda ‘=’ disebut ruas kanan

Contoh:
1. x - 4 = 0
2. 5x + 6 = 0

Catatan :

Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan belum
diketahui nilai kebenarannya.

Contoh:

• x + 2 =5

• p+1=7

x dan p disebut variabel

3
Jika x dan p diganti dengan suatu bilangan/angka maka kalimat matematika terbuka tersebut
merupakan suatu pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah. Jika x dalam kalimat
terbuka di atas diganti dengan nilai x = 3 maka x + 2 menjadi 3 + 2 = 5 merupakan
pernyataan benar. Sedangkan jika diganti dengan nilai x = 1 maka x + 2 = 5 menjadi 1 + 2 =
5 merupakan pernyataan salah.

2.1.2 Sifat-Sifat PLSV

Misalkan A = B adalah persamaan linear dengan variabel x dan c adalah konstanta bukan nol.
Persamaan A = B ekuivalen dengan persamaan-persamaan berikut:
1. A + C = B + C
2. A – C = B – C
3. A x C = B x C
4. A : C = B : C, C ≠ 0

2.1.3 Penyelesaian dan Bukan Penyelesaian

Misalkan suatu persamaan x + 3 = 7 dengan variabel x adalah 2, 3, dan 4. Untuk


menyelesaikan persamaan ini, kita pilih pengganti x, yaitu:

x = 3, maka 2 + 3 = 7 pernyataan salah

x = 3, maka 3 + 3 = 7 pernyataan salah

x = 4, maka 4 + 3 = 7 pernyataan benar

Untuk x = 4, kalimat di atas menjadi benar, maka bilangan 4 disebut penyelesaiannya


(jawaban atau akar) dari persamaan tersebut. Jadi, ditulis akarnya = 4. Bilangan pengganti x
yang membuat pernyataan salah, bukan merupakan penyelesaiannya seperti untuk x = 2 dan 3
bukan merupakan akar persamaan tersebut. Cara menentukan penyelesaian di atas disebut
cara substitusi. Untuk menentukan penyelesaian suatu persamaan, selain dengan cara
substitusi dapat juga dengan cara menjumlah, mengurangi, mengali, atau membagi kedua
ruas persamaan dengan bilangan yang sama.

4
2.1.4 Contoh Soal dan Pembahasan

Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP) dari persamaan berikut!

1. 3x + 4 = 10

Jawab: 3x + 4 = 10

3x = 10 – 4

3x = 6

𝟔
x=
𝟑

x=2

HP = {2}

2. 5x + 3 = 3x + 5

Jawab: 5x + 3 = 3x + 5

5x – 3x = 5 – 3 2

x=2

𝟐
x=
𝟐

x =1

HP = {1}

2.2 Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)


2.2.1 Pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)

Pertidaksamaan linear satu variabel yaitu kalimat terbuka yang hanya memiliki satu variabel
dan berderajat satu dan memuat hubungan (<,> > atau < ). Lihatlah kalimat-kalimat berikut ini:

1. X > 6

2. 3x – 3 < 8

5
3. 3b > b + 6

4. 5n – 3 < 3n + 2

Kalimat-kalimat terbuka di atas memakai tanda hubung <, >, > atau <. Kalimat tersebut
dinamakan dengan pertidaksamaan. “Masing-masing pertidaksamaan itu hanya mempunyai
satu variabel, yaitu x,a dan n. Pertidaksamaan tersebut dinamakan pertidaksamaan satu
variabel. Peubah (variabel) pertidaksamaan di atas berpangkat satu atau juga disebut
berderajat satu jadi dinamakan pertidaksamaan linear.”

Bentuk umum PtLSV dalam variabel bisa dinyatakan sebagai berikut ini:

ax + b < 0, ax + b > 0, atau ax + b > 0, atau ax + b < 0,dengan a < 0,

a dan b bilangan nyata (real)

Dibawah ini ada beberapa contoh PtLSV dengan variabel x.

1. 3x – 2 < 0

2. 3x – 2 < 0

3. 5x – 1 > 8

4. 3x + 1 > 2x – 4

5. 10 < 2(x + 1)

2.2.2 Sifat-sifat Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Seperti hal yang terdapat pada persamaan linear satu variabel, dalam menentukan
penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dapat dilakukan dengan cara subtitusi.

Tetapi, juga bisa dilakukan dengan mengurangkan, menjumlahkan, mengkali, maupun


membagi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan yang sama. Seperti A < B
pertidaksamaan linear satu variabel x dan C adalah konstanta tidak nol.

Sifat- sifat pertidaksamaan adalah :

1. Jika pada suatu pertidaksamaan kedua ruasnya ditambah atau dikurang dengan
bilangan yang sama, maka akan diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen
dengan pertidaksamaan semula

6
2. Jika pada suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif , maka akan
diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula
3. Jika pada suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif , maka akan
diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula bila
arah dari tanda ketidaksamaan dibalik
4. Jika pertidaksamaannya mengandung pecahan, cara menyelesaikannya adalah
mengalikan kedua ruasnya dengan KPK penyebut-penyebutnya sehingga penyebutnya
hilang .

Pertidaksamaan A < B ekuivalen dengan:

1. A + C < B + C
2. A – C < B – C
3. A x C < B x C, bila C > 0 untuk semua x
4. A x C > B x C, bila C < 0 untuk semua x
5. A/C < B/C, bila C > 0 untuk semua x
6. A/C > B/C, bila C < 0 untuk semua x

Sifat – sifat di atas juga berlaku untuk lambang “>” atau “<” .

2.2.3 Contoh Soal PtLSV Dan Cara Penyelesaiannya

Carilah himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini.

(a) 2 – 3x ≥ 2x + 12

(b) 4x + 1 < x – 8

Jawab:

(a) 2 – 3x ≥ 2x + 12

⇒ −2x – 3x ≥ −2 + 12

⇒ −5x ≥ 10

⇒ x ≤ −2

Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan itu adalah {x | x ≤ −2, x ∈ R}.

7
(b) 4x + 1 < x – 8

⇒ 4x – x < −8 – 1

⇒ 3x < −9

⇒ x < −3

Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan itu adalah {x | x < −3, x ∈ R}.

2.3 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ( SPLDV )


2.3.1. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ( SPLDV )

Sistem persamaan linear dua variabel (peubah) atau disingkat SPLDV adalah suatu
persamaan matematika yang terdiri atas dua persamaan linear yang masing-masing
bervariabel dua (misal x dan y). Dengan demikian, bentuk umum dari Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel dalam x dan y dapat kita tuliskan sebagai berikut.

ax + by = c a1x + b1y = c1
atau
px + qy = r a2x + b2y = c2
Dengan a, b, c, p, q dan r atau a1, b1, c1, a2, b2 dan c2 merupakan bilangan-bilangan real. Dari
bentuk umum di atas, apabila c1 = c2 = 0 maka sistem persamaan linier dua variabel itu
dikatakan homogen. Sedangkan apabila c1 ≠ 0 atau c2 ≠ 0 maka sistem persamaan linier dua
variabel itu dikatakan tak homogen. Agar kalian lebih paham mengenai perbedaan SPLDV
homogen dan tak homogen ini, perhatikan contoh berikut ini.

■ Contoh SPLDV homogen :

x + 2y = 0

2x – y = 0

■ Contoh SPLDV tak homogen :

2x + 3y = 1

x–y=0

8
2.3.2. Ciri–Ciri SPLDV

Suatu persamaan dikatakan sistem persamaan linear dua variabel apabila memiliki
karakteristik sebagai berikut.

■ Menggunakan relasi tanda sama dengan (=)

■ Memiliki dua variabel

■ Kedua variabel tersebut memiliki derajat satu (berpangkat satu)

2.3.3. Hal–Hal yang Berhubungan dengan SPLDV

Terdapat tiga komponen atau unsur yang selalu berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel, yakni: suku, variabel, koefisien dan konstanta. Berikut ini adalah penjelasan
masing-masing komponen SPLDV tersebut.

1. Suku

Suku adalah bagian dari suatu bentuk aljabar yang terdiri dari variabel, koefisien dan
konstanta. Setiap suku dipisahkan dengan tanda baca penjumlahan ataupun pengurangan.

Contoh :

6x – y + 4 = 0, maka suku–suku dari persamaan tersebut adalah 6x , -y dan 4.

2. Variabel

Variabel adalah peubah atau pengganti suatu bilangan yang biasanya dilambangkan dengan
huruf seperti x dan y.

Contoh :

Yulisa memiliki 2 buah apel dan 5 buah mangga. Jika dituliskan dalam bentuk persamaan
maka:

Misal: apel = x dan mangga = y, sehingga persamannya adalah 2x + 5y

9
3. Koefisien

Koefisien adalah suatu bilangan yang menyatakan banyaknya suatu jumlah variabel yang
sejenis. Koefisien disebut juga dengan bilangan yang ada di depan variabel, karena penulisan
sebuah persamaan koefifien berada di depan variabel.

Contoh :

Yulisa memiliki 2 buah apel dan 5 buah mangga. Jika di tulis dalam bentuk persamaan maka:

Misal: apel = x dan mangga = y, sehingga persamannya adalah 2x + 5y. Dari persamaan
tersebut, kita ketahui bahwa 2 dan 5 adalah koefisien di mana 2 adalah koefisien x dan 5
adalah koefisien y.

4. Konstanta

Konstanta adalah bilangan yang tidak diikuti dengan variabel, sehingga nilainya tetap atau
konstan untuk berapapun nilai variabel atau peubahnya.

Contoh :

2x + 5y + 7 = 0, dari persamaan tersebut konstanta adalah 7, karena 7 nilainya tetap dan


tidak terpengaruh dengan berapapun variabelnya.

3.3.4. Syarat SPLDV Memiliki Satu Penyelesaian

Suatu sistem persamaan linier 2 variabel akan tepat memiliki sebuah penyelesaian atau satu
himpunan penyelesaian jika memenuhi syarat atau ketentuan berikut ini.

■ Ada lebih dari satu atau ada dua persamaan linier dua variabel sejenis.

■ Persamaan Linier Dua Variabel yang membentuk Sistem Persamaan Linier Dua Variabel,
bukan Persamaan Linier Dua Variabel yang sama .

3.3.5. Cara Penyelesaian SPLDV

Jika nilai x = x0 dan y = y0, dalam bentuk pasangan terurut ditulis sebagai (x0, y0) dan
memenuhi sistem persamaan linear dua variabel berikut ini :

10
a1x + b1y = c1

a2x + b2y = c2
maka haruslah berlaku hubungan :

a1x0 + b1y0 = c1

a2x0 + b2y0 = c2

Dengan demikian, maka (x0, y0) disebut penyelesaian SPLDV itu dan himpunan
penyelesaiannya ditulis {(x0, y0)}.

Sebagai contoh, terdapat SPLDV berikut ini :

−x + y = 1

x+y=5

SPLDV tersebut mempunyai penyelesaian (2, 3) dengan himpunan penyelesaiannya adalah


{(2, 3)}. Untuk membuktikan kebenaran bahwa (2, 3) merupakan penyelesaian dari SPLDV
tersebut, maka subtitusikanlah nilai x = 2 dan nilai y = 3 ke dalam persamaan −x + y = 1 dan
x + y = 5, sehingga kita peroleh:

−(2) + (3) = 1, benar

(2) + (3) = 5, benar

Himpunan penyelesaian di atas, memiliki tafsiran geometri sebagai koordinat titik potong
antara garis g1 : −x + y = 1 dan garis g2 : x + y = 5 seperti yang diperlihatkan pada gambar
berikut ini.

11
Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV) dapat ditentukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah dengan menggunakan:

■ Metode grafik

■ Metode subtitusi

■ Metode eliminasi

■ Metode gabungan

■ Metode determinan

■ Metode invers matriks

3.3.6. Contoh soal dan pembahasan

Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV: x + y = 5 dan x − y = 1 untuk x, y ∈ R


menggunakan metode grafik !

Penyelesaian :

Pertama, kita tentukan titik potong masing-masing persamaan pada sumbu-X dan sumbu-Y

■x+y=5

Titik potong dengan sumbu-X, syaratnya adalah y = 0

⇔x+0=5

⇔x=5

Titik potong (5, 0)

Titik potong dengan sumbu-Y, syaratnya adalah x = 0

⇔0+y=5

⇔y=5

Titik potong (0, 5)

■x−y=1

Titik potong dengan sumbu-X, syaratnya adalah y = 0

12
⇔x−0=1

⇔x=1

Titik potong (1, 0)

Titik potong dengan sumbu-Y, syaratnya adalah x = 0

⇔0−y=1

⇔ y = −1

Titik potong (0, -1)

Kedua, kita gambarkan grafik dari masing-masing persamaan pada sebuah bidang Cartesius

seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

13
LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada option a,b,c atau d !

1. Manakah yang termasuk notasi Persamaan Linier Satu Variabel dibawah ini......
a. 2 + x = 3 b. 2y − x = 3
c. 2 + x ≤ 3 d. 2 − x > 3
2. Sebuah notasi persamaan 5 − x = 1 bernilai benar,maka nilai x harus sama dengan....
a. 1 b. 4
c. 3 d. 0
3. Beberapa kalimat terbuka dibawah ini yang termasuk kedalam kalimat salah
adalah....
a. 1 kg kapas lebih ringan daripada 1 kg kayu
b. 2 + 2 sama saja dengan 3 + 1
c. Hasil kali 6 dan 4 lebih besar dari hasil kali 7 dan 3
d. 1 tahun = 12 bulan
4. Penyelesaian persamaan dari 15 + 3x = 10 − 2x adalah.....
a. x = 2 b. x = −1
c. x = 1 d. x = −2
3y+12 3
5. Penyelesaian persamaan dari 3 = 4 (−4y + 8) adalah .....
1
a. y = 2 b. y = 2
1
c. y = −2 d. y = − 2
6. Bentuk pertidaksamaan linier berdasarkan grafik pada garis bilangan dibawah ini
adalah....

a. x ≤ −1 b. x > −1
c. x ≥ −1 d. x < −1
7. Himpunan penyelesaian dari a + 3 ≥ 5, dengan a ∈ bilangan bulat kurang dari 6
a. {2,3,4,5} b. {1,2,3, ,5}
c. {1,2,3,4, } d. {2,3,5,6}
1 a−4 7
8. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3 < 9 < 9 adalah ….
a. {9,10,11} b. {8,9,11}
c. {3,7,9} d. {8,9,10}
9. Penyelesaian dari sistem persamaan 4x + 5y = 1 dan 3x + 2y = 6 adalah …
a. x = −4 dan y = 2 b. x = 4 dan y = −3
c. x = 4 dan y = 3 d. x = 2 dan y = −3
3 1 47 2 3 66
10. Jika a dan b adalah akar dari sistem persamaan 5 a + 3 b = 15 dan 3 a + 5 b = 15,
maka nilai dari 5a2 − 3b = ⋯
a. 33 b. 34
c. 32 d. 35

14
B. Essay !
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan dan pertidaksamaan berikut!!
a. 4(5x − 1) − 8x = 7(x + 3)
b. (2a + 3)(3a + 4) = 5a(a + 2) + 20
c. 2(3y + 4) > 4(2y + 1) − 3y, y ∈ bilangan bulat negatif
d. 3 ≤ 4x + 2 < 8
2. Umur abdul sekarang setengah dari umur hafidz. 10 tahun yang akan datang selisih
umur abdul dan hafidz adalah 8 tahun., Maka berapakah umur abdul 3 tahun yang
lalu!!( umur hafidz di andaikan p tahun)
3. Saat bulan ramadhan keuntungan pedagang mukena kurang dari Rp 20.000 dari 3
kali keuntungan pedagang sarung. Jika jumlah keuntungan yang diperoleh kedua
pedagang itu tidak lebih dari Rp 500.000. maka keuntungan terbesar dari pedagang
mukena adalah...
4. Selesaikan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan grafiknya
a. x + y = 8 dan x + 4y = 12
b. 2x + 3y = 12 dan x + 3y = 9
5. Ketika menjelang hari idul fitri aminah membeli 3 toples nastar dan 5 toples kue
coklat dengan harga Rp 380.000, Sedangkan aisyah membeli 3 toples nastar dan
3toples kue coklat dengan harga Rp 294.000. Jika fatimah membeli 6 toples nastar
dan 2 toples kue coklat maka harga yang harus dibayar fatimah adalah...

15
PEMBAHASAN
A. Pilihan Ganda !
1. Ciri notasi dari persamaan linier satu variabel adalah
• notasi persamaan ditandai dengan tanda (=)
• hanya memiliki 1 va
• riabel
Berdasarkan ciri ciri maka option pilihan yang sesuai adalah 𝟐 + 𝐱 = 𝟑 (A)
2. 5 − x = 1 bernilai benar maka nilai x
5−x = 1
−x = 1 − 5
−x = −4
x = 4
Maka nilai 𝐱 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝟒 (𝐁)
3. 1 kg kapas lebih ringan daripada 1 kg kayu (Kalimat salah )
2 + 2 sama saja dengan 3 + 1 (Kalimat Benar)
Hasil kali 6 dan 4 lebih besar dari hasil kali 7 dan 3 (Kalimat Benar)
1 tahun = 12 bulan (Kalimat Benar)
Maka kalimat terbuka yang bernilai salah adalah yang (A)
4. 15 + 3x = 10 − 2x
3x + 2x = 10 − 15
5x = −5
−5
x = 5
x = −1
Maka nilai x adalah −𝟏 (B)
5. 3y + 12 3
= 4 (−4y + 8)
3
y + 4 = 3(−y + 2) 𝟏
Maka nilai y adalah 𝟐 (B)
y + 4 = −3y + 6
y + 3y = 6 − 4
4y = 2
2 1
y = 4/ 2
6.
Pada grafik tersebut mengarah ke arah kiri yang menyatakan lebih besar dan titik
bulat penuh di angka -1 yang menyatakan sama dengan
Maka notasi pertidaksamaan dari grafik diatas adalah 𝐱 ≥ −𝟏 (𝐂)
7. a+3 ≥ 5
a ≥ 5−3
a ≥ 2

Himpunan Penyelesaian a ≥ 2 dan a < 6 atau 2 ≤ a < 6 adalah {𝟐, 𝟑, 𝟒, 𝟓} (𝐀)


8. 1 a−4 7
3
< 9
< 9
1 7
∗9 < a−4 < ∗9
3 9
3 < a−4 < 7
3+4 < a < 7+4

16
7 < a < 11
1 a−4 7
Himpunan Penyelesaian 3 < 9 < 9 adalah {𝟖, 𝟗, 𝟏𝟎} (𝐃)
9. Diketahui : 4x + 5y = 1 Persamaan 1
3x + 2y = 6 Persamaan 2
Ditanya : Nilai x dan y?
Sistem persamaan linier dua variabel dapat dicari dengan metode eliminasi dan
subtitusi
• mengeliminasikan sumbu x dari persamaan 1 dan 2
4x + 5y = 1 *3 12x + 15y = 3
3x + 2y = 6 *4 12x + 8y = 24
7y = −21
−21
y = 7
y = −3
• Mensubtitusikan sumbu y dengan persamaan 1
4x + 5y = 1
4x + 5(−3) = 1
4x − 15 = 1
4x = 1 + 15
16
x = 4
x = 4
Maka sistem persamaan linier memiliki penyelesaian 𝐱 = 𝟒 𝐝𝐚𝐧 𝐲 = −𝟑 (𝐁)
10. Diketahui : 3 1 47
a+ b = Persamaan 1
5 3 15
2 3 66
a+ b = Persamaan 2
3 5 15
Ditanya : Nilai 5a2 − 3b?
Sistem persamaan linier dua variabel dapat dicari dengan metode eliminasi dan
subtitusi

• mengeliminasikan sumbu x dari persamaan 1 dan 2


3 1 47 10 470
a+ b = *10 6a + y = 15
5 3 15 3
2 3 66 27
a+ b = *9 6a + y = 594
5 15
3 5 15
−31
b = − 124
15 15
−124 15
b = 15
∗ −31
b = 4
• Mensubtitusikan sumbu y dengan persamaan 1
3 1 47
a + 3 b = 15
5
3 1 47
a+ ∗4 =
5 3 15
3 4 47
a+3 =
5 15
3 47 4
5
a = 15
−3
3 27
a =
5 15

17
27 5
a = 15* 3
a = 3
Maka nilai dari 5a2 + 3b = 5(32 ) − 3 ∗ 4
= 5 ∗ 9 − 12
= 45 − 12
= 33

Jadi nilai dari 5a2 + 3b = 𝟑𝟑(𝐀)

B. Essay !
1. a. Penyelesaian dari persamaan 4(5x − 1) − 8x = 7(x + 3)
4(5x − 1) − 8x = 7(x + 3)
20x − 4 − 8x = 7x + 21
12x − 4 = 7x + 21
12x − 7x = 21 + 4
5x = 25
x = 25
5
x = 5
Jadi, Penyelesaian persamaan linier satu variabel dari 4(5x − 1) − 8x = 7(x + 3)
Adalah 𝐱 = 𝟓
b. Penyelesaian dari persamaan (2a + 3)(3a + 4) = 5a(a + 2) + 20
(2a + 3)(3a + 4) = 5a(a + 2) + 20
6a2 + 17a + 12 = 5a2 + 10 + 20
6a + 17a + 12 − 5a2 − 10 − 20 = 0
2

a2 + 7a − 8 = 0
2
Akar persamaan dari a + 7a − 8 adalah (a − 1)(a + 8)
(a + 8) (a − 1)
a = −8 a=1
Jadi,Himpunan penyelesaian persamaan linier satu variabel dari (2a + 3)(3a + 4) =
5a(a + 2) + 20 Adalah 𝐚 = {−𝟖, 𝟏}
c. Penyelesaian dari pertidaksamaan 2(3y + 4) > 4(2y + 1) − 3y, y ∈
bilangan bulat negatif
2(3y + 4) > 4(2y + 1) − 3y
6y + 8 > 8y + 1 − 3y
6y + 8 > 5y + 1
6y − 5y > 1−8
y > −7
Jadi, Himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier satu variabel dari 2(3y + 4) >
4(2y + 1) − 3y, y ∈ bilangan bulat negatif adalah 𝐇𝐩 = {−𝟔, −𝟓, −𝟒, −𝟑, −𝟐, −𝟏}
d. Penyelesaian dari pertidaksamaan 3 ≤ 4x + 2 < 8
3 ≤ 4x + 2 < 8
3 −2 ≤ 4x < 8−2
1 6
4
≤ x < 4
Jadi, Himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier satu variabel dari 3 ≤ 4x + 2 < 8
𝟏 𝟐 𝟑 𝟒 𝟓
adalah 𝐇𝐩 = { , , , , }
𝟒 𝟒 𝟒 𝟒 𝟒

2. Diketahui : Umur hafidz sekarang = p tahun

18
1
Umur abdul sekarang = 2 p tahun
Selisih umur abdul dan hafidz 10 tahun yang akan datang adalah 8 tahun
Ditanya : Umur Abdul 3tahun yang lalu?
Selisih umur abdul dan hafidz 10 tahun lagi adalah
1
(p + 10) − (2 p + 10) = 8
1
p + 10 − 2 p − 10) = 8
1
p = 8
2
p = 8∗2
p = 16
1
Maka umur abdul 3tahun yang lalu adalah = p−3
2
1
= ∗ 16 − 3
2
= 8−3
= 5
Jadi, Umur Abdul 3 tahun yang lalu adalah 5 tahun
3. Diketahui : Keuntungan pedagang sarung dimisalkan =k
Keuntungan pedagang mukena dimisalkan = 3k − 20.000
Jumlah keuntungan keduanya ≤ 500.000
Ditanya : Besar keuntungan terbesar pedagang mukena?
Jumlah keuntungan keduanya ≤ 500.000
k + 3k − 20.000 ≤ 500.000
4k ≤ 500.000 + 20.000
4k ≤ 520.000
≤ 520.000
k
4
k ≤ 130.000
Maka keuntungan mukena adalah ≤ 3k − 20.000
≤ 3 ∗ 130.000 − 20.000
≤ 390.000 − 20.000
≤ 370.000
Jadi, keuntungan terbesar yang diperoleh pedagang mukena adalah Rp 370.000
4. a. x + y = 8 dan x + 4y = 12
Untuk persamaan x + y = 8
x 𝟎 8
y 8 𝟎
x, y (0,8) (8,0)
Untuk persamaan x + 4y = 12
x 𝟎 12
y 3 𝟎
x, y (0,3) (12,0)

b. 2x + 3y = 12 dan x + 3y = 9
Untuk persamaan 2x + 3y = 12
x 𝟎 6
y 4 𝟎
x, y (0,4) (6,0)
Untuk persamaan x + 3y = 9

19
x 𝟎 9
y 3 𝟎
x, y (0,3) (9,0)

5. Diketahui : Misalkan nastar = n dankue coklat = c


aminah membeli 3 toples nastar dan 5 toples kue coklat dengan harga Rp
480.000, 3n + 5c = 380.000 (persamaan 1)
aisyah membeli 3 toples nastar dan 3toples kue coklat dengan harga Rp
294.000, 3n + 3c = 294.000 (persamaan 2)
Harga yang dibayar fatimah saat dia membeli 6 toples nastar dan 2 toples
Ditanya :
kue coklat ? 6n + 2c =
• Mencari nilai n dan c dengan metode eliminasi subtitusi, Eliminasi nilai n dari
persamaan 1&2
3n + 5c = 380.000
3n + 3c = 294.000
2c = 86.000
86.000
c = 2
c = 43.000
• Mensubtitusikan nilai c kedalam persamaan 2
3n + 3c = 294.000
3n + 3(43.000) = 294.000
3n + 129.000 = 294.000
3n = 294.000 − 129.000
165.000
n = 3
n = 55.000
• Maka,nilai dari 6n + 2c = 6n + 2c
= 6(55.000) + 2(43.000)
= 330.000 + 86.000
= 416.000
Jadi, Harga yang harus dibayar oleh fatmah adalah Rp 416.000

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Persamaan linear satu variable (PLSV) adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan
tanda sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum
PLSV adalah ax + b = 0. Dengan a ≠ 0, x disebut variabel/peubah dan b merupakan
konstanta. Semua suku di sebelah kiri tanda ‘=’ disebut ruas kiri. Semua suku di sebelah
kanan tanda ‘=’ disebut ruas kanan

Pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV) adalah kalimat terbuka yang hanya
memiliki satu variabel dan berderajat satu dan memuat hubungan (<,> > atau < ). Bentuk
umum PtLSV adalah ax + b < 0, ax + b > 0, atau ax + b > 0, atau ax + b < 0,dengan a < 0, a
dan b bilangan nyata (real).

Sistem persamaan linear dua variabel (peubah) atau disingkat SPLDV adalah suatu
persamaan matematika yang terdiri atas dua persamaan linear yang masing-masing
bervariabel dua (misal x dan y). Bentuk umum SPLDV adalah ax + by = c atau a1x + b1y = c1
atau px + qy = r atau a2x + b2y = c2 . Dengan a, b, c, p, q dan r atau a1, b1, c1, a2, b2 dan
c2 merupakan bilangan-bilangan real.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah kami. Namun, kami berharap makalah yang kami tulis bermanfaat bagi
pembaca dan penulis.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aida, N., Kusaeri, K., & Hamdani, S. (2017). Karakteristik Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Matematika Ranah Kognitif yang Dikembangkan Mengacu pada Model PISA. Suska
Journal of Mathematics Education, 3(2), 130. https://doi.org/10.24014/sjme.v3i2.3897

Isnaeni, S., Ansori, A., Akbar, P., & Bernard, M. (2018). Materi Persamaan Dan
Pertidaksamaan Linear Satu. Journal On Education, 01(02), 309–316.

Rohimah, S. M. (2017). Analisis Learning Obstacles Pada Materi Persamaan Dan


Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika,
10(1). https://doi.org/10.30870/jppm.v10i1.1293

Mubarok, A. (2014). Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di


Ma Nu Safinatul Huda Karimunjawa Kabupaten Jepara. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Sejarah Ikip Veteran, 2(1), 1–5.
http://ejournal.ivet.ac.id/index.php/dimensi/article/view/375

Irawan, A. (2015). Desain Didaktis Bahan Ajar Problem Solving pada Konsep Persamaan
Linear Satu Variabel. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika Uny
2015, 4, 651–658.

Sistem, M., Linear, P., Variabel, D., & Dasar, I. K. Bahan Ajar Mata Pelajaran Matematika
Kelas X.

22

Anda mungkin juga menyukai