Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TRAPESIUM DAN SEGITIGA

Dosen pembimbing : Dewi Ambarsari, S.Pd., M. Pd.

Disusun oleh :

Laili Mahbubati Khusniyah (23070210061)

Rika Umi Ulin Nadhiroh (23070210076)

Yuna Salma Sabilla (23070210067)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Trapesium dan
Segitiga” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Tanpa ridha dan petunjuk dari-
Nya mustahil makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrassi pendidikan dan profesi keguruan, khususnya
pendidikan matematika.

Kemudian tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Dewi
Ambarsari, S. Pd., M. Pd. yang memberikan tugas mata kuliah Geometri Dasar sehingga
menambah wawasan saya mengenai Geometri Dasar.

Dalam penulisan makalah ini penullis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dalam
penulisan penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Salatiga, 11 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Trapesium 2
2.2 Segitiga 4
2.3 Contoh Soal 10

LATIHAN SOAL 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 14

DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan kita tidak terlepas dari ilmu matematika, dalam matemtika tidak
hanya mempelajari tentang berhitung saja. Tetapi juga mempelajari tentang bangun datar.
Bangun datar sangat lah banyak jenis nya. Salah satunya trapesium dan segitiga.
Hampir setiap konstruksi bangunan yang dibuat manusia memuat bentuk bangun
geometri segitiga dan segi empat. Segitiga adalah bangun datar tiga dimensi yang dibuat
dari tiga buah sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang
hidup sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga
adalah 180 derajat. Hal ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila
dua sudut lainnya sudah diketahui.
Trapesium (trapezoid) adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar. Sisi-
sisi yang sejajar tersebut disebut alas (base) dan pasangan sisi yang tidak sejajar disebut
kaki-kaki trapesium tersebut. Segitiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga sisi
yang berupa garis lurus dan tiga sudut.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana definisi dari bidang trapesium?
1.2.2 Bagaimana sifat-sifat dan macam-macam bidang trapesium?
1.2.3 Bagaimana penerapan bidang geometri pada kehidupan sehari-hari?
1.2.4 Bagaimana definisi dari bidang segitiga?
1.2.5 Bagaimana sifat-sifat dan macam-macam bidang segitiga?
1.2.6 Bagaimana cara mengetahui perhitungan segitiga dengan phytagoras?
1.2.7 Bagaimana penerapan bidang segitiga pada kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari bidang trapesium.
1.3.2 Untuk mengetahui sifat-sifat dan macam-macam bidang trapesium.
1.3.3 Untuk mengetahui penerapan bidang geometri pada kehidupan sehari-hari.
1.3.4 Untuk mengetahui definisi dari bidang segitiga.
1.3.5 Untuk mengetahui sifat-sifat dan macam-macam bidang segitiga.
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung segitiga dengan phytagoras.
1.3.7 Untuk mengetahui penerapan bidang segitiga pada kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Trapesium
2.1.1 Pengertian trapesium
Trapesium (trapezoid) adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi
sejajar. Sisi-sisi yang sejajar tersebut disebut alas (base) dan pasangan sisi yang
tidak sejajar disebut kaki-kaki trapesium tersebut.
Dalam mendefinisikan trapesium berdasarkan kesejajaran, terdapat dua
pendapat. Pendapat yang pertama, trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat
sepasang sisi yang sejajar. Bila pasangan sisi yang tidak sejajar pada suatu
trapesium tersebut berukuran sama, maka trapesium tersebut dinamakan trapesium
sama kaki. Trapesium yang memiliki tepat dua sudut siku-siku disebut trapesium
siku-siku.
Definisi trapesium yang lain adalah bangun datar segiempat yang paling sedikit
memiliki sepasang sisi yang sejajar. Akibat definisi ini, jajar genjang, belah ketupat,
persegi panjang dan persegi termasuk trapesium sama kaki sedangkan persegi
panjang dan persegi termasuk trapesium siku-siku. Dengan demikian, himpunan
trapesium sama kaki dan himpunan trapesium siku-siku memiliki irisan.
2.1.2 Sifat-sifat trapesium
A D

B C
Dari gambar diatas dapat kita simpulkan beberapa sifat trapesium, diantaranya :
a. Memiliki empat sisi yaitu sisi AB, sisi BC, sisi CD, dan sisi DA.
b. Memiliki empat sudut yaitu sudut A, sudut B, sudut C, dan sudut D.
c. Memiliki sepasasng sisi sejajar tetapi tidak sama panjang yaitu sisi AD dan BC.
d. Sudut-sudut diantara sisi sejajar besarnya 180°.
2.1.3 Macam-macam trapesium
Secara umum trapesium dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Trapesium siku-siku

2
Trapesium ini memiliki 2 sudut siku-siku, maka dari itu disebut
trapesium siku-siku. Adapun sifat-sifat trapesium siku-siku adalah :
• Memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar yang panjangnya
berbeda.
• Terdapat dua buah pasang sudut siku-siku yang saling
berdekatan.
• Kedua garis diagonalnya panjangnya berbeda.
• Tidak memiliki panjang kaki yang sama panjang.
b. Trapesium sama kaki

Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang memiliki sepasang sisi


kongruen. Dapat pula didefinisikan, trapesium sama kaki adalah trapesium yang
kaki kakinya kongruen dapat dilihat pada gambar. Dapat ditunjukkan bahwa
kedua diagonal trapesium sama kaki saling kongruen. Adapun sifat-sifat
trapesium sama kaki adalah :
• Memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar yang panjangnya
berbeda dan kedua sisi lainnya sama panjang (simetris).
• Besar dua pasang sudut yang saling bersebelahan sama besar.
• Panjang kedua garis diagonalnya sama panjang.
• Dapat menempati bingkainya dengan dua cara.
• Sudut-sudut alasnya sama besar.
c. Trapesium sembarang

Trapesium sembarang yaitu trapesium yang ukuran-ukuran sisinya


berbeda tidak sejajar dan tidak sama panjang. Adapun sifat-sifat trapesium
sembarang adalah :
• Memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar yang panjangnya
berbeda.
• Besar keempat sudutnya berbeda-beda.
• Kedua garsi diagonalnya panjangnya berbeda.
• Tidak memiliki panjang kaki yang sama panjang.

3
• Tidak memiliki sudut siku-siku.
2.1.4 Menghitung luas dan keliling trapesium
Sebelum kita mengetahui bagaimana cara mencari keliling dan luas sebuah
trapesium, kita harus mengetahui bagian-bagian trapesium terlebih dahulu, yaitu

Dari gambar diatas kita dapat mengetahui bagaimana keliling dan luas sebuah
trapesium, sehingga :
a. Keliling trapesium
Keliling sebuah bangun datas secara umum rumusnya sama, yaitu jumlah
seluruh panjang sisi bangun datar, maka :
K trapesium = panjang AB + panjang BC + panjang CD + panjang DA
K trapesium = sisi + sisi + sisi + sisi
b. Luas trapesium
Untuk mencari luas sebuah trapesium cukuplah mudah, yaitu

L trapesium = × (sisi atas + sisi alas/jumlah sisi sejajar) × tinggi

trapesium
2.1.5 Manfaaat dan penerapan trapesium di kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita menemukan banyak benda dengan
bentuk trapesium. Seperti gelas, pot bunga, tempat popcorn, ember, bak mandi,
sekop, perahu, dan masih banyak lagi. Selain itu dengan mempelajari trapesium
seperti keliling dan luas trapesium akan mempermudah kita dalam menghitung luas
atau ukuran sebuah bangun trapesium. Contohnya, ketika seseorang memiliki tanah
dengan bentuk trapesium dan ingin dijual, maka akan mempermudah seseorang
menghitung luasnya. Selain itu, ketika seseorang akan membuat kapal, maka harus
memperhatikan baik luas dan keliling sebuah kapal yang berbentuk trapesium agar
kapal dapat digunakan dengan baik.

2.2 Segitiga
2.2.1 Pengertian segitiga
Jika ada tiga buah titik yang tidak segaris, dua-dua dihubungkan oleh sebuah ruas garis,
maka terdapat tiga buah ruas garis. Gabungan tiga buah ruas garis ini disebut segitiga.
Ketiga buah ruas garis itu disebut sisi. Ketiga buah titik itu disebut titik sudut. Jumlah
panjang ketiga sisi itu disebut keliling segitiga. Garis-garis istimewa dalam segitiga yaitu:
3 buah garis tinggi, 3 buah garis berat, 3 buah garis bagi.

4
2.2.2 Unsur-unsur dan sifat-sifat segitiga
Bentuk dan ukuran sebuah segitiga ditentukan oleh ketiga sisinya dan ketiga
sudutnya.

A, B, dan C disebut titik-titik sudut dari segitiga ABC, tetapi titik-titik sudut itu
bukan unsur dari sebuah segitiga, mengapa?
Sebuah segitiga tertentu bentuk dan ukurannya jika telah diketahui tiga
unsurnya yang bebas satu sama lain, dan memenuhi sifat-sifat segitiga, yaitu :
a. Selisih ukuran sebarang dua sisi segitiga lebih kecil dari ukuran sisi ketiga.
b. Jumlah ukuran sebarang dua sisi dari suatu segitiga lebih besar dari ukuran sisi
ketiga.
c. Jumlah ukuran sudut-sudut dari sebuah segitiga adalah 180°. Untuk sebarang
segitiga, ukuran sudut luar adalah jumlah ukuran sudut-sudut yang tidak
bersisian dengan sudut luar tersebut
d. Ukuran sudut luar segitiga lebih besar daripada ukuran sudut yang tidak
bersisian dengannya.
e. Jika suatu segitiga mempunyai satu sudut siku-siku maka dua sudut yang lain
merupakan sudut lancip.
f. Sudut-sudut lancip dari sebuah segitiga siku-siku saling berpenyiku
g. Sudut-sudut di hadapan sisi-sisi yang kongruen pada segitiga samakaki saling
kongruen.
h. Sudut yang dibentuk oleh garis-bagi sudut puncak dan sisi alas pada segitiga
samakaki adalah sudut siku-siku.
i. Jika dua sisi dari suatu segitiga tidak kongruen maka sudut-sudut di hadapan
sisi-sisi tersebut juga tidak kongruen dan sudut yang lebih besar berhadapan
dengan sisi yang lebih panjang.
2.2.3 Macam-macam segitiga
Secara umum segitiga dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Menurut sudutnya
• Segitiga lancip

5
Segitiga lancip ini setiap sudutnya memiliki besar sudut kurang
dari 90°, maka dari itu segitiga ini disebut segitiga lancip karena sudut-
sudutnya lancip.
• Segitiga siku-siku

Segitiga ini disebut segitiga siku-siku dikarenakan salah satu


sudutnya memiliki besar 90° yang membuat segitiga ini memiliki sudut
menyiku. Maka dari itu segitiga ini disebut segitiga siku siku.
• Segitiga tumpul

Dari namanya sudah pasti segitiga ini memiliki sudut tumpul


diantara tiga sudut yang ada. Sudut tumpul ini besarnya lebih dari 90°.
b. Menurut sisinya
• Segitiga sama sisi

Segitiga sama sisi adalah segitiga dengan semua sisi yang


kongruen satu sama lain. Sehingga besar ketiga sudutnya pun sama yaitu
60°. Pada segitiga ABC, ruas garis AB ≅ ruas garis BC ≅ ruas garis AC,
dapat dilihat pada gambar diatas. Dan setiap sudutnya ∠A = ∠B = ∠C
= 60°.
• Segitiga sama kaki

6
Segitiga sama kaki adalah segitiga dengan dua sisi yang kongruen satu
sama lain. Segitiga ini juga memiliki dua sudut yang sama besar yaitu
sudut antara kaki dan alas segitiga. Pada segitiga ABC, dua sisi AC dan
BC kongruen satu sama lain, dapat dilihat pada gambar diatas.
• Segitiga sembarang

Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya dan ketiga


sudutnya, masing-masing berbeda panjang dan besarnya. Pada segitiga
ABC, garis AC ≠ CB ≠ BA, begitupun dengan sudutnya ∠A ≠ ∠B ≠
∠C.
2.2.4 Menghitung luas dan keliling segitiga
Sebelum mempelajari bagaimana cara mencari keliling dan luas sebuah
segitiga, kita harus mengetahui bagian-bagian sebuah segitiga.

Kita mengambil contoh segitiga siku-siku. Dari gambar diatas kita mengetahui
bagian-bagian segitiga. maka dari itu dapar kita ketahui bahwa :
a. Keliling segitiga
Untuk mencari sebuah keliling segitiga cukup menambahkan jumlah panjang
sisinya yang ada. Sehingga :
Keliling segitiga = sisi + sisi + sisi
b. Luas segitiga

7
Segitiga berasal dari sebuah persegi panjang yang dipotong secara
diagonal. Rumus luas persegi panjang adalah L = p × l, untuk lebih jelasnya
yaitu
L persegi panjang =p×l

L segitiga =
×
L segitiga =
×
L segitiga =

Namun untuk segitiga sembarang rumus mencari luasnya cukup berbeda, yaitu
Luas segitiga sembarang jika diketahui panjang ketiga sisinya yaitu a, b, dan c.
L = s(s − a)(s − b)(s − c)
Dengan s = ½ keliling segitiga = ½ (a + b + c)
c. Mencari panjang sisi segitiga dengan phytagoras
Teorema phytagoras ini hanya dapat digunakan pada segitiga siku-siku
saja. Jika panjang kedua sisi siku-siku pada ∆ABC masing-masing b dan c, dan
panjang sisi miringnya a, maka teorema di atas dapat dirumuskan dengan:
+ =
dengan kalimat:
Dalam sebuah segitiga siku-siku, jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-
sikunya sama dengan kuadrat panjang sisi miringnya. Rumusan ini yang
selanjutnya digunakan dalam penyelesaian soal-soal.
Kebalikan Teorema Pythagoras
Jika dalam suatu segitiga, kuadrat panjang salah satu sisinya sama
dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisinya yang lain, maka segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku.
Tripel Pythagoras
Perangkat (a, b, c) dari tiga bilangan asli disebut Tripel Pythagoras, jika
kuadrat dari bilangan terbesar sama dengan jumlah kudrat dua bilangan yang
lain. Jika pada tripel Pythagoras (a, b, c), ketiga elemennya berupa bilangan asli
yang faktor persekutuan terbesarnya adalah 1, maka (a, b, c) disebut Tripel
Pythagoras Primitif. (3, 4, 5), (5, 12, 13) adalah contoh dua tripel Pythagoras
primitif, sedang (15, 20, 25), (10, 24, 26) masing-masing bukan tripel
Pythagoras primitif.
d. Mencari sisi segitiga atau besar sudut dengan aturan sinus
Salah satu cara untuk mencari panjang sisi atau besar sudut pada segitiga
adalah dengan menggunakan hukum sinus. Untuk memahami tentang hukum
sinus perhatikan segitiga siku-siku berikut. Sinus suatu sudut adalah sisi

8
panjang sisi tegak di hadapan sudut dibagi dengan panjang sisi miring yang
membentuk sudut tersebut.

Perhatikan segitiga sembarang di atas. A, B, dan C adalah sudut-sudut segitiga.


Sedangkan a, b, dan c adalah sisi-sisi segitiga. Jika kita tarik garis tinggi x dari
titik sudut C maka panjang garis tinggi tersebut dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan berdasarkan hukum sinus sebagai berikut.

x = b × sin(A) b × sin(A) = a × sin(B)


( ) (!)
x x = a × sin(B) =
"

Berdasarkan persamaan di atas maka kita dapat menghitung panjang


suatu sisi segitiga jika diketahui dua sudut dan satu sisi dengan persamaan
berikut. Misalkan kita ingin menentukan panjang sisi a.
( )
a= (!)
×b

Kita juga dapat menghitung besar suatu sudut segitiga jika diketahui dua sisi
dan satu sudut dengan persamaan berikut. Misalkan kita ingin menentukan
besar sudut A.
sin(A) = "
× sin(B)
2.2.5 Manfaat dan penerapan segitiga dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita menemukan banyak benda dengan
bentuk segitiga. Seperti gantungan baju (hanger), triangle billiard ball rack, atap
rumah, sandwich, kue lapis, cetakan kue segitiga, dan masih banyak lagi. Selain itu
dengan mempelajari segitiga seperti keliling dan luas segitiga akan mempermudah
kita dalam menghitung luas atau ukuran sebuah bangun segitiga. Contohnya, ketika
seseorang memiliki tanah dengan bentuk segitiga dan ingin dijual, maka akan
mempermudah seseorang menghitung luasnya.

9
2.3 Contoh Soal
1. Sebuah syal berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama 12 cm dan
panjang sisi lainnya 30 cm. Jika tinggi syal tersebut 9 cm, tentukan
a. keliling syal;
b. luas syal.

Penyelesaian :

Dari keterangan diatas, dapat digambarkan sebagai berikut

a. Keliling syal = 12 cm + 12 cm + 30 cm = 54 cm
b. Luas syal = ½ x alas x tinggi
Luas syal = ½ x 30 cm x 9 cm
Luas syal = 135 cm
2. Perhatikan gambar berikut!

Panjang sisi miring segitiga disamping adalah …

Penyelesaian :
Menggunakan rumus phytagoras diatas
# = % +&
# = 8 + 15
# = 64 + 225
# = 289
# = √289
# = 17
3. Diketahui: ΔABC, ∠A = 2x°, ∠B = 3x° dan ∠C = 40°.
Tentukan:
a. nilai x
b. besar ∠A dan ∠B
c. jenis ΔABC

Penyelesaian :

10
a. Untuk mencari nilai x dengan persamaan berikut ini
∠A + ∠B + ∠C = 180°
2x° + 3x° + 40° = 180°
5x° = 140°
x = 28
Jadi nilai x adalah 28
b. Setelah mendapatkan nilai x maka besar ∠A dan ∠B dapat dicari
∠A = 2x°
∠A = 2. 28°
∠A = 56°

∠B = 3x°
∠B = 3. 28°
∠B = 84°
Jadi besar ∠A dan ∠B adalah 56° dan 84°
c. Jenis ΔABC adalah segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya merupakan
sudut lancip, karena sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya
antara 0° dan kurang 90°.
4. Tentukan panjang AC pada segitiga berikut!

Penyelesaian :
Kita gunakan sudut A dan B untuk aturan sinusnya
. !.
!
=
. 1
/0°
= 12°
. 1
3 =3
4
√5 4

. 1
=
√5 √
1√5
AC =

1√5 √
= ×
√ √

1√/
=

= 2√6
Jadi panjang AC yaitu 2√6
5. Perhatikan gambar berikut !

11
Dari gambar disamping, tentukan :
a. Keliling trapesium
b. Luas trapesium

Penyelesaian :
a. Diketahui AD = 10cm, DC = CB = 8cm, dan AB = AE + 8
Maka sebelum mencari keliling kita mencari panjang AE terlebih dahulu
menggunakan phytagoras.
# = % +&
10 = 8 + &
& = 10 - 8
& = 100 – 64
& = 36
& = √36 = 6
Maka panjang AB = 6 + 8 = 14, sehingga
Keliling trapesium = sisi + sisi + sisi + sisi
= 10cm + 8cm + 8cm + 14cm
= 40cm
b. kita gunakan rumus luas trapesium yaitu:
Luas = ½ x (CD + AB) x t
Luas = ½ x (CD + AB) x BC
Luas = ½ x (8 cm + 14 cm) x 8 cm
Luas = 88 &9

12
LATIHAN SOAL

1. Sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama 5 m,
panjang sisi lainnya 12 m, dan tinggi 7 m. Jika taman tersebut akan ditanami rumput
dengan biaya Rp60.000/m2, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan!
2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Panjang sisi AC segitiga disamping adalah …

3. Diketahui besar sudut ΔABC, ∠A = (3x + 7)°, ∠B = (2x + 5)°, dan ∠C = x°


Tentukan:
a. nilai x
b. besar masing-masing sudut
c. bentuk ΔABC.
4. Perhatikan gambar dibawah ini!

Panjang BD bangun disamping adalah …

5. Perbandingan panjang sisi sejajar pada sebuah trapesium sama kaki adalah 1 : 4.
Diketahui besar sudut pada salah kaki trapesium adalah 60°, panjang kaki trapesium =
10 cm, tinggi = 8 cm, dan luasnya 80 cm2. Tentukan
a. besar sudut yang belum diketahui;
b. panjang sisi-sisi yang sejajar;
c. keliling trapesium.

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

A. Trapesium (trapezoid) adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar. Sisi-
sisi yang sejajar tersebut disebut alas (base) dan pasangan sisi yang tidak sejajar disebut
kaki-kaki trapesium tersebut. Trapesium dibagi menjadi tiga yaitu trapesium sama kaki,
tapesium sembarang, dan trapesium siku-siku.
B. Jika ada tiga buah titik yang tidak segaris, dua-dua dihubungkan oleh sebuah ruas garis, maka
terdapat tiga buah ruas garis. Gabungan tiga buah ruas garis ini disebut segitiga. Ketiga buah
ruas garis itu disebut sisi. Ketiga buah titik itu disebut titik sudut. Jumlah panjang ketiga sisi
itu disebut keliling segitiga.
C. Dengan mempelajari trapesium dan segitiga seperti keliling dan luas trapesium serta
segitiga akan mempermudah kita dalam menghitung luas atau ukuran sebuah bangun
trapesium.

14
DAFTAR PUSTAKA

Thoharianwardahphd. 2021. 14 Contoh Trapesium dalam Kehidupan Nyata,


https://sainsmania.com/14-contoh-trapesium-dalam-kehidupan-nyata/, diakses pada 11
Oktober 2021 pukul 08.50

Suhito. 2010. Geometri Dasar bahan ajar mahasiswa Universitas Negeri Semarang

UKSW. Konsepsi Siswa Kelas V SD Tentang Jenis-Jenis Segitiga dan Unsur Unsur

Fiatna, Pitra. 2015. Jenis-jenis Segitiga yang Terbentuk Akibat Terbentuknya Sebuah
Segiempat pada Sebuah Bola

Matematika. Januari. Asal-usul Rumus Luas Segitiga,


https://nurasyia.blogspot.com/2014/01/asal-usul-rumus-luas-segitiga.html, diakses pada 10
Oktober 14.30

Djoko Iswadji. 1999. Geometri II. Yogyakarta: PPPG Matematika.

15

Anda mungkin juga menyukai