NEGARA”
Disusun oleh kelompok 5 :
• Dewi Nur Agustin (23070210071)
• Dwi Santoso (23070210079)
• Rika Umi Ulin Nadhiroh (23070210076)
• Virgita Putri Kinanthi (23070210065)
• Yuna Salma Sabilla (23070210067)
Menurut Aristoteles (384 – 322 SM) dalam bukunya politica merumuskan negara sebagai negara polis. Dalam
pengertian itu negara disebut sebagai negara hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut
dalam permusyawaratan (ecclesia).
Menurut Agustinus konsep negara terbagi menjadi dua, yakni negara duniawi (city of man) dan negara surgawi
(the city of God).Negara surgawi menurut Agustinus merupakan negara yang didasari oleh rasa cinta kasih dari
Tuhan dan bersifat immortal (abadi). Negara duniawi menurut Agustinus didasarkan atas kecintaan diri manusia
(self love).
Menurut tokoh pemikir negara, Nicollo Machiavelli (1469-1527), yang merumuskan Negara sebagai negara
kekuasaan, dalam bukunya ‘II Prin ciple’ yang dahulu merupakan buku referensi pada raja.
Pengertian negara modern Roger H. Soultou, mengemukakan bahwa negara adalah alat-alat agency atau wewenang
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
Pengertian Konstitusi
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.
Konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu
negara.
Beberapa definisi konstitusi dari Herman Heller : 1. Konstitusi dalam pengertian politik
sosiologi. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan. 2. Konstitusi dilihat dalam arti yudiris sebagai suatu kesatuan kaidah hukum
yang hidup dalam masyarakat. 3. Konstitusi yang tertulis dalam satu naskah UUD sebagai
hukum yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
Konstitusi atau undang – undang sebagai perwujudan dari hukum tertinggi yang harus
ditaati oleh negara dan pejabat – pejabat negara. Hal ini sesuai dengan dalil “Goverment by
law, not by men” (pemerintahan berdasarkan hukum, bukan berdasarkan manusia).
UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Khasus untuk periode keempat berlaku UUD 1945 dengan pembagian berikut:
1. UUD 1945 yang belum diamandemenkan
2. UUD 1945 yang sudah diamandemenkan (tahun 1999, tahun 2000, tahun 2001, dan tahun
2002)
Sidang PPKI pertama berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 yang
menghasilkan 3 keputusan penting yaitu :