Anda di halaman 1dari 19

Teorema Proyeksi dan Teorema Stewart

Dosen Pengampu: Dewi Ambarsari, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah: Geometri Dasar

Disusun Oleh:

1. Agil Yunika Sari (23070210002)


2. Alvina Qhurotul A’in (23070210015)
3. Sa’idatul Daroini (23070210012)

Program Studi Tadris Matematika


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teorema
Proyeksi dan Teorema Stewart” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Geometri Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Teorema Proyeksi dan Teorema Stewart bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Ambarsari, SPd., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Geometri Dasar yang telah memberikan tugas ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan disusun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Salatiga, 31 Oktober 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2

BAB I ..................................................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 5

A. Latar Belakang............................................................................................................................. 5

B. Rumusan Masalah........................................................................................................................ 6

C. Tujuan ......................................................................................................................................... 6

BAB II .................................................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 7

A. PROYEKSI ................................................................................................................................. 7

1. Definisi Proyeksi ...................................................................................................................... 7

B. TEOREMA.................................................................................................................................. 8

1. Teorema Proyeksi pada Segitiga Siku-Siku............................................................................... 8

2. Teorema Proyeksi pada Segitiga Lancip ................................................................................. 10

3. Teorema Proyeksi pada Segitiga Tumpul……………………………………………………………………………… 12

4. Teorema Stewart .................................................................................................................... 15

Latihan Soal .......................................................................................................................................... 17

BAB III ................................................................................................................................................. 18


3
PENUTUP ............................................................................................................................................ 18

A. Kesimpulan................................................................................................................................ 18

B. Saran ......................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 19

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geometri Merupakan cabang matematika yang mengkaji ukuran, bentuk permukaan


(shape), bentuk bangun, dan posisinya dalam ruang observasi. Ini sesuai dengan
penggunaan awal geometri, yaitu penyelidikan bumi dan ukurannya. Bidang ini merupakan
sains tertua, pada awalnya mengkaji ukuran panjang, luas, dan volume dari bangun-bangun
tertentu termasuk di dalamnya bidang astronomi yang mengkaji letak dan peredaran planet-
planet dalam jagad raya. Oleh karena itu, memahami teorema dalam geometri menjadi
keharusan, khususnya bagi mahasiswa Program Studi pendidikan matematika. Hal ini
dikarenakan mereka nantinya menjadi guru matematika yang akan membelajarkan siswa
menggunakan konsep Geometri untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan.

Dalam geometri terdapat banyak teorema yang dapat dipelajari, salah satunnya teorema
proyeksi dan teorema stewart. Teorema proyeksi adalah pemetaan suatu ddaerah secara
tegak lurus terhadap daerah lainnya. Teorema Stewart digunakan untuk menentukan ukuran
panjang suatu garis yang ditarik dari salah satu titik sudut segitiga ke sisi di hadapan sudut
tersebut. Selain itu, teorema Stewart ini juga yang menjadi dasar dalam menentukan
panjang suatu garis berat dari segitiga. Pada sebarang segitiga, panjang garis yang dibuat
dari salah satu titik sudut suatu segitiga ke sisi dihadapannya dapat dihitung. Namun, untuk
menghitung garis tersebut, panjang setiap sisi segitiga dan bagian-bagian sisi yang
terpotong oleh garis tersebut harus diketahui. Untuk lebih memperjelas, di bawah ini
digambarkan sebarang segitiga ABC.

5
B. Rumusan Masalah
1. Apa proyeksi itu?
2. Apakah teorema proyeksi segitiga siku-siku?
3. Apakah teorema proyeksi segitiga lancip?
4. Apakah teorema proyeksi segitiga tumpul?
5. Apa pengertian teorema stewart?
6. Bagaimana cara menghitung pada teorema stewart?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proyeksi
2. Untuk mengetahui teorema proyeksi segitiga siku-siku, segita lancip, dan segitiga
tumpul.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung teorema proyeksi segitiga lancip, segitiga
tumpul, dan segitiga siku-siku
4. Untuk mengetahui teorema stewart
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung teorema stewart

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROYEKSI

1. Definisi Proyeksi
Proyeksi adalah pemetaan suatu daerah secara tegak lurus terhadap daerah lainnya atau
dalam arti sederhana adalah menarik garis yang tegak lurus terhadap bidang.
Jika pada garis AB, titik A dihubungkan dengan garis l dan berpotongan di A ’ dan titik B
juga dihubungkan dengan garis yang tegak lurus dengan garis l dan berpotongan di B’ ,
maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

Garis yang berwarna merah yakni garis A ’ B’ adalah proyeksi garis AB


terhadap garis l. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini

Jika pada tiap ujung garis l kita tarik garis yang tegak lurus dengan ruas garis
AB maka akan tampak seperti gambar di bawah ini

7
Pada gambar di atas, ruas garis yang berwarna merah adalah proyeksi ruas garis
l terhadap AB.

B. TEOREMA

1. Teorema Proyeksi pada Segitiga Siku-Siku


Perhatikan ∆ ABC berikut

BD merupakan proyeksi BC pada AB dan AD merupakan proyeksi AC pada


AB.

Contoh Soal
1. Diketahui △ABC dengan sisi AB = 12 cm, AC = 16 cm. Tentukan panjang:
a) BC
b) BD
c) AD

8
Jawab:
a) Untuk menemukan panjang sisi BC menggunakan rumus:
BC² = AC² + AB²
BC² = 16² + 12²
BC² = 256 + 144
BC² = 400
BC = √400
BC = 20 cm

b) Untuk menemukan panjang sisi BD menggunakan rumus:


AB² = BC × BD
12² = 20 × BD
144 = 20 × BD
BD = 7,2 cm

c) Untuk menentukan panjang sisi AD terlebih dulu mencari panjang


CD
CD = BC – BD
CD = 20 – 7,2
Sehingga:
AD² = BD × CD
AD² = 7,2 × 12,8
AD² = 92,16
AD = 9,6 cm

9
2. Teorema Proyeksi pada Segitiga Lancip

Perhatikan segitiga ABC berikut!

Jika garis BC di proyeksikan terhadap garis AB maka garis BD merupakan


hasil proyeksinya, sedangkan AD merupakan sisa dari panjang sisi yang
terkena proyeksi, seperti gambar di bawah ini:

Perhatikan △ACD yang siku – sikunya di D. dengan menggunakan


teorema Pythagoras maka CD dapat ditentukan dengan rumus:

CD² = AC² - AD²

t² = b² - x² …. (persamaan 1)

Perhatikan △ABCD yang siku-sikunya ada di D juga. Dengan menggunakan


teorema phytagoras maka CD dapat ditentukan dengan rumus:

CD² = BC² - BD²


CD² = BC² - (AB – AD)²

10
t² = a² - (c – x)²
t² = a² - (c² - 2cx + x²)
t² = a² - c² + 2cx - x² ….. (persamaan 2)
Dari persamaan 1 dan 2 akan di peroleh persamaan yang baru yakni:
a² - c² + 2cx - x² = b² - x²
a² = b² + c² - 2cx

Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar dibawah ini:

△ABC merupakan segitiga lancip, diketahui panjang AB = 20 cm, BC =


10√3 cm, dan AC = 10 cm. Tentukan panjang BD!

Jawab:
Proyeksikan ruas garis BC ke ruas garis AB
Berdasarkan teorema proyeksi pada segitiga lancip, maka:
BC² = AC² + AB² - 2 · AB · AD
(10√3)² = 10² + 20² - 2 . 20 . AD
300 = 100 + 400 – 40 AD
40 AD = 200
AD = 5 cm

Panjang sisi BD:


BD = AB – AD
BD = 20 – 5
BD = 15 cm

11
Jadi panjang sisi BD adalah 15 cm

3. Teorema Proyeksi pada Segitiga Tumpul


Perhatikan pada gambar segitiga tumpul ABC berikut!

Jika garis BC di proyeksikan terhadap garis AC maka garis CD


merupakan hasil proyeksinya, seperti pada gambar di bawah ini!

Perhatikan △ABD pada gambar diatas yang siku-sikunyadi D. dengan


menggunakan teorema phytagoras maka BD dapat ditentukan
dengan rumus:
BD² = AB² - AD²
y² = c² - x² …… (persamaan 1)

Sekarang perhatikan △BCD yang siku-sikunya ada di D juga. Dengan


menggunakan teorema Pythagoras maka BD dapat ditentukan
dengan rumus:
BD² =BC² - CD²
BD² = BC² - (AC + AD)²

y² = a² - (b + x)²
12
y² = a² - (b² + 2bx + x²)
y² = a² - b² - 2bx - x² ….. (persamaan 2)
Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh persamaan baru yakni:
a² - b² - 2bx - x² = c² - x²
a² = b² + c² + 2bx

Perhatikan lagi segitiga tumpul ABC berikut!

Jika garis BC di proyeksikan terhadap garis AB maka garis BD


merupakan hasil proyeksinnya, seperti padagambar di bawah ini!

Panjang BC dapat dicari dengan mengkombinasikan teorema


phytagoras dengan menambah dua kalli pertambahan panjang
proyeksi dengan panjang sisi yang dikenai proyeksi, maka:

BC² = AC² + AB² - 2AD . AC


Atau
a² = b² + c² + 2cx

13
Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar dibawah ini:

Panjang sisi CD = 9 cm, BD = 6 cm, dan BC = 12 cm. Tentukan


panjang sisi AD!

Jawab:
△BDC merupakan segitiga tumpul, sehingga untuk mencari
panjang AD digunakan teorema proyeksi pada segitiga tumpul.

BC² = CD² + BD² + 2.BD . AD


12² = 9² + 6² + 2.6 . AD
144 = 81+ 36 + 12 AD
144 = 117 + 12 AD
27 = 12 AD
AD = 2,25 cm

Jadi, panjang AD adalah 2,25 cm.

14
4. Teorema Stewart

Teorema stewart, dapat digunakan untuk menentukan panjang suatu garis


yang ditarik dari salah satu titik sudut segititiga ke sisi dihaapan sudut tersebut.
Selain itu, teorema Stewart ini juga yang menjadi dasar dalam menentukan
panjang suatu garis berat dari segitiga. Pada sebarang segitiga, panjang garis yang
dibuat dari salah satu titik sudut suatu segitiga ke sisi dihadapannya dapat
dihitung. Namun, untuk menghitung garis tersebut, panjang setiap sisi segitiga
dan bagian-bagian sisi yang terpotong oleh garis tersebut harus diketahui.
Misalnya diberikan segitiga sembarang ABC. Titik D terletak di sisi BC jadi BD =
m dan DC = n, seperti pada gambar dibawah ini:

Teorema Stewart menyatakan bahwa panjang cevian AD = d, dapat ditentukan


dengan menggunakan persamaan berikut.
AD² . BC = AC² . BD + AB².DC – BD . DC . BC

Atau
d² . a = b² . m + c² . n – mna

Contoh Soal:
1. Segitiga ABC siku-siku di A dengan panjang AB = 5 cm dan AC = 12 cm.
jika titik D terletak pada BC sehingga AD merupakan garis berat, maka
panjang AD adalah…
15
Jawab:
Perhatikan gambar dibawah ini:

Teorema Pythagoras berlakku untuk segitiga siku-siku ABC.


BC = √AB² + AC²
= √5² + 12²
= √169
= 13 cm
Karena AD merupakan garis berat, maka D tepat di tengah BC jadi BD = DC =
6,5 cm. dengan menggunakan Teorema Stewart pada △ABC dan cevian AD, di
peroleh

BD . DC . BC + AD² . BC = AB² . DC + AC² . BD


6,5 . 6,5 . 13 + AD² . 13 = 5² . 6,5 + 12² . 6,5
549, 25 + 13 AD² = 162,5 + 936
13 AD² = 549,25
AD² = 42,25
AD = √42,25
AD = 6,5 cm
Jadi, panjang AD adalah 6,5 cm

16
Latihan Soal
1. Diketauhi segitiga ABC dengan panjang sisi AB = 15 cm, BC = 13 cm, dan AC = 8
cm. Tentukan luas segitiga ABC!
2. Diketahui segitiga ABC siku-siku di C. AC = 12cm dan BC = 16 cm. Titik E berada
di ruas garis AB dimana AD = DE = EB. Hitunglah panjang CD!
3. Perhatikan gambar dibawah ini.

Panjang sisi CD = 7 cm, BD = 4 cm, dan BC = 10. Tentukan panjang sisi AD!
4. Pada sebuah segitiga ABC, diketahui panjang AB = 8 cm, BC = 7 cm, dan AC = 6
cm. Titik D terletak pada perpanjangan AB sehingga BD =½ AD. Panjang CD
adalah?
5. Diketahui △ABC dengan panjang sisi AB = 4 cm, BC = 8 cm, dan AC = 6 cm. titik
D terletak pada sisi BC dengan BD = 2 cm dan titik E terletak pada sisi AC
dengan panjang AE = 4 cm. panjang DE adalah?

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Proyeksi adalah pemetaan suatu daerah secara tegak lurus terhadap daerah
lainnya.
2. Pada suatu segitiga lancip, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut
lancip sama dengan jumlah kuadrat panjang dari kedua sisi yang lain dikurangi
dua kali panjang sisi yang satu dan proyeksi sisi yang kedua ke sisi yang
pertama.
3. Pada segitiga tumpul, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut
tumpul sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain ditambah dua
kali panjang sisi yang satu dan proyeksi sisi yang kedua ke sisi yang pertama.
4. Teorema stewart dapat digunakan untuk menentukan panjang suatu garis yang
ditarik dari salah satu titik sudut segititiga ke sisi dihaapan sudut tersebut.

B. Saran
Untuk memahami materi mengenai “Teorema Proyeksi dan Teorema Stewart”
perlu mengetahui definisi, rumus-rumusnya, jenis-jenis Teorema Proyeksi, serta
memperbanyak latihan soal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Materi, Soal, dan Pembahasan – Teorema Stewart – Mathcyber1997


https://mathcyber1997.com/materi-soal-dan-pembahasan-teorema-stewart/
analisis tahap pembuktian teorema stewart pada mahasiswa program studi pendidikan
matematika universitas katolik widya mandala madiun.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.journal.unrika.ac.id/in
dex.php/jurnalphythagoras/article/download/1316/1056&ved=2ahUKEwirlPu25vbzAhXLdn0
KHUodBFkQFnoECCMQAQ&usg=AOvVaw09Pu9SX564kevkTPYgA4lk
Teorema Proyeksi FIX PDF – Scribd
https://id.scribd.com/doc/305190135/Teorema-Proyeksi-FIX

19

Anda mungkin juga menyukai