Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER (PSIKOLOGI PENDIDIKAN)

Nama : Supriyati (2186206027)

Kelas : A1 pgsd

Mata Kuiah : Psikologi Pendidikan

Dosen : Mukhammad Azdi, M.Pd

Latihan!

1. Jelaskan dengan bahasa anda sendiri, bagaimana cara membangun dan mempertahankan
motivasi belajar siswa Sekolah Dasar ditengah model pembelajaran daring/online selama
masa pandemi covid-19!
Jawab :
menurut saya siswa harus diberi dukungan penuh dari orangtua dan guru karena agar siswa
termotovasi dan menjadi semangat saat menghadapi pelajaran daring sekarang ini, dan
dengan semangat ini siswa akan menjadi lebih percaya diri dan berani untuk menghadapi
pelajaran.
Pembelajaran harus dibuat menarik bagi siswa, agar siswa dapat tertarik dan termotovasi
untuk belajar
Guru juga dapat memberikan waktu luang untuk metode hiburan yang digunakan siswa,
seperti waktu luang yang dapat menyegarkan kembali pikiran dan melatih orak kanan dan
kiri.
Guru juga bisa menggunakan media pembelajaran lain selain buku pegangan dari sekolah,
adapun media belajar yang bisa menjadi alternatif untuk menunjang kegiatan belajar siswa
bisa berupa video belajar beranimasi.

2. Melihat realitas pendidikan dan karakter siswa, manakah diantara teori belajar kognitif,
behavioristik, dan humanistic yang paling relevan untuk diaplikasikan di Indonesia?
Jelaskan!
Jawab :
Menurut saya : Teori Kognitivisme karena teori ini mengakui pentingnya faktor individu
dalm belajar tanpa meremehkan faktor eksternaal atau lingkungan sehingga pengetahuan itu
bersifaat non-objektif, temporer, serta selalu berubah. Pada teori kognitivisme seorang
peserta didik dilatih untuk berpikir secara cerdik untuk menyelesaikan masalahnya. Peserta
didik harus dapat menggali pengetahuannya sendiri. Menurut tokoh prikologi pendidikan
Jean Piaget menyatakan bahwa, teori belajar kognitivisme adalah suatu proses belajar
melalui interaksi anata individu dengan lingkungannya dengan melibatkan proses
berpikir/bernalar. Jadi dalam teori inilebih menakankan pada pemaknaan dalam belajar,
sehingga belajar tidak hanya menghafal tetapi yang lebih penting adalah seorang peserta
didik harus menangkap makna dari proses belajar yang dia lakukan.

3. Pelaksanaan Ujian Nasional selalu menjadi topik hangat dalam ranah pendidikan di
Indonesia, terakhir adalah adanya upaya mengganti Ujian Nasional dengan Asesmen
Nasional ditahun 2021. Dalam perspektif evalusi, jelaskan apakah pelaksanaan Ujian
Naional masih relevan untuk dilaksanakan dan apabila Asesmen Nasional yang dicanangkan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menjadi solusi atas permasalahan evaluasi
pendidikan di Indonesia!
Jawab :
Asesmen Nasional tidak hanya sebagai pengganti ujian nasional dengan ujian sekolah
berstandar nasional, tetapi juga sebagai penendaan perubahan paradigma tentang evaluasi
pendidikan. Peningkatan sistem pendidikan adalah bagian dari kebijakan merdeka belajar
yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo. Tujuan utamanya adalah mendorong
perbaikan mutu pembelajaram dan hasil belajar peserta didik. Menteri Pendidikan dan
Kebuayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan perubahan mendasar pada
Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu,
akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
4. Dengan menggunakan perspektif Psikologi Pendidikan jelaskan bagaimana kalian sebagai
calon guru berupaya membutuhkan kreativitas, keingintahuan, dan rasa cinta untuk belajar
kepada siswa Sekolah Dasar?
Jawab :
Guru aktif dan kreatif pasti diinginkan oleh setiap siswa, siswa meraasa senang dan nyaman
belajar disekolah tanpa ada yang membebani. Seorang guru yang kreatif, ingin tahu, dan
mempunyai rasa cinta kepada peserta didiknya dengan cara mengembangkan kreatifitas
dalam pembelajaran yaitu membuat pembelajaran yang menyenangkan, belajar sambil
bermain, interaksi dalam proses pengembangan kreativitas anak usia dini, memadukan
pembelajaran dengan perkembangan berbicara, belajar dengan konteks nyata.

Anda mungkin juga menyukai