Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 1

Aturan Sinus

Dosen Pengampu : Trysa Gustya Manda, S.Pd, M.Pd

Oleh :
Kelompok 1
1. Rizka Nurjannah Siregar NIM 22029041
2. Siti Nurdea Nita NIM 22029107
3. Suci Amanda Rizka NIM 22029108
4. Tri Agnes Irlano Putri NIM 22029111

KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aturan Sinus” ini tepat
waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibuk Trysa Gustya Manda, S.Pd, M.Pd
sebagaidosen pengampu mata kuliah Trigonometri yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Padang, 11 Mei 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

2.1 Garis Tinggi ........................................................................................................ 2


2.2 Luas Segitiga ...................................................................................................... 2
2.3 Hubungan Antara Fungsi Sinus Dan Jari – Jari Lingkaran Luar........................
2.4 Hubungan Antara Fungsi Trigonometri Dengan Jari-Jari Lingkaran Dalam
2.5 Segitiga............................................................................................................... 2
2.6 Contoh Soal ........................................................................................................ 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 7


3.2 Saran ................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aturan sinus adalah salah satu alat yang sangat penting dalam memahami hubungan antara
sudut dan panjang sisi dalam segitiga. Dalam matematika dan ilmu terkait, segitiga adalah salah
satu bentuk geometri dasar yang sangat umum. Ketika kita bekerja dengan segitiga, seringkali
kita ingin menghitung panjang sisi yang tidak diketahui atau mengukur sudut yang tidak dapat
diukur langsung. Inilah tempat aturan sinus berperan.
Aturan sinus membantu kita dalam menyelesaikan masalah-masalah trigonometri dengan
memberikan hubungan antara sudut segitiga dan panjang sisi yang berlawanan. Dengan
menggunakan aturan sinus, kita dapat menghitung panjang sisi yang tidak diketahui atau
mengukur sudut yang tidak dapat diukur langsung dengan menggunakan perbandingan sinus dari
sudut-sudut dalam segitiga.
Selain itu, aturan sinus juga digunakan dalam berbagai bidang ilmu dan aplikasi praktis.
Misalnya, dalam navigasi, aturan sinus digunakan untuk menghitung jarak antara dua titik
berdasarkan sudut pengamatan. Dalam bidang astronomi, aturan sinus digunakan untuk
mengukur jarak bintang dan planet. Di bidang rekayasa, aturan sinus digunakan dalam
perancangan struktur, pemetaan medan, dan banyak aplikasi lainnya.
Makalah tentang aturan sinus akan membahas rumus dan konsep dasar aturan sinus,
menunjukkan contoh penggunaannya dalam pemecahan masalah, serta memberikan pemahaman
tentang penerapan praktisnya dalam berbagai bidang. Hal ini akan memberikan pembaca
pemahaman yang mendalam tentang konsep ini dan mengilustrasikan relevansinya dalam
matematika dan aplikasi sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang perlu
dirumuskan adalah :
1. Apa itu Garis Tinggi pada aturan sinus?
2. Apa itu Luas Segitiga aturan sinus?
3. Apa itu Hubungan Antara Fungsi Sinus Dan Jari – Jari Lingkaran Luar?
4. Apa itu Hubungan Antara Fungsi Trigonometri Dengan Jari-Jari Lingkaran Dalam
Segitiga?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Mengetahui Garis Tinggi pada aturan sinus.


2. Mengetahui Luas Segitiga aturan sinus.
3. Mengetahui Hubungan Antara Fungsi Sinus Dan Jari – Jari Lingkaran Luar.
4. Mengetahui Hubungan Antara Fungsi Trigonometri Dengan Jari-Jari Lingkaran Dalam
Segitiga.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Dari fungsi trigonometri jumlah atau selisih dua sudut dapat diturunkan formula jumlah
dan selisih dua fungsi trigonometri, yaitu :

2.1 Garis Tinggi

Titik A(0,0), B(c,0).


Panjang AC = b, BC = a, ∠𝐴 = 𝛼, ∠𝐵 = 𝛽, 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐶 = 𝛾 , dilukis garis tinggi CD.
Pada Δ ADC; CD = yc = b sin 𝛼.........(1)
Pada Δ BDC; CD = yc = a sin 𝛽.........(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
𝑎 𝑏
b sin 𝛼 = a sin 𝛽 atau sin 𝛼 = sin 𝛽 ..........(3)

Bila dibuat garis tinggi BE (E pada AC), maka:


Pada Δ ABE ; BE = c sin 𝛼................(4)
Pada Δ BEC ; BE = a sin 𝛾................(5)
Dari (4) dan (5) diperoleh:
𝑎 𝑐
c sin 𝛼 = a sin 𝛾 atau sin 𝑎 = sin 𝛾.............(6)

kesimpulan dari (3) dan (6):


𝑎 𝑏 𝑐
= sin 𝛽 = sin 𝛾 ATURAN SINUS
sin 𝑎

3
2.2 Luas Segitiga
𝐴𝐵.𝐷𝐶
Luas Segitiga ABC = L = , AB = c, dan DC = b sin 𝛼, maka:
2

𝑐 . 𝑏. 𝑠𝑖𝑛𝛽
L= .............(1)
2

Menggunakan Aturan Sinus:


b sin 𝛼 = a sin 𝛽; dan
b sin 𝛾 = c sin 𝛽, sehingga diperoleh:
𝑎 . 𝑐. 𝑠𝑖𝑛𝛽
L= .................(2)
2
𝑎 . 𝑏. sin 𝛾
L= ................(3)
2

(1), (2), dan (3) menyatakan formula luas segitiga ABC

2.3 Hubungan Antara Fungsi Trigonometri Dengan Jari-Jari Lingkaran Dalam


Segitiga

Titik A, B, dan C pada busur lingkaran dengan pusat P dan jari-jari = R. Hubungan
antara ∠ BAC = 𝛼 dengan jari-jari lingkaran luar Δ ABC (R) dapat kita tentukan sebagai
berikut:
1
Pada Δ BDC = ∩ BC
2

= ∠ CAB = 𝛼
4
1
Pada Δ BDC, ∠ DBC = 2 ∩ CD = 90°

(Karena CD garis tenga lingkaran).

Menggunakan rotasi nama pada segitiga ABC, diperoleh pula :


b = 2R sin 𝛽
c = 2R sin 𝛾

2.4 Hubungan Antara Fungsi Trigonometri Dengan Jari-Jari Lingkaran Dalam


Segitiga.

Perhatikan Δ ABC pada gambar samping, ∠𝐴 = 𝑎 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐵 = 𝛽. Lingkaran dalam


segitiga ABC diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1. Dilukis garis bagi , ∠𝐴 dan , ∠𝐵, masing-masing AD dan BE (D pada BC dan E
pada AC)
2. Perpotongan AD dan BE diberinama P, maka P merupakan pusat lingkaran dalam
segitiga ABC dengan jari-jari PM=r (PM tegak lurus dengan AB dan M pada AB).
Coba buktikan mengapa jarak P terhadap AC dan BC = r. Panjang PM = r dapat
dinyatakan dengan unsur-unsur segitiga ABC, dengan cara sebagai berikut:

5
6
2.5 Contoh Soal
Sebuah segitiga ABC memiliki panjang AC = 4 cm. Jika besar ∠ABC = 60° dan ∠BAC =
30°, maka panjang BC = … cm.

7
Jawaban :
(AC )/(sin ∠ABC)= BC/(sin ∠ABC)
4cm/sin⁡〖60°〗 = (BC )/sin⁡〖30°〗
(4cm )/(1/2√3 )= BC/(1/2)
BC = 1/2 × 4cm/(1/2√3 )
BC = (4cm )/(√3 )
BC = 4cm/(3√3 )
Jadi, panjang BC adalah BC=4cm/(3√3 ) cm

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aturan sinus digunakan untuk menghitung panjang sisi atau ukuran sudut dalam segitiga
yang tidak sama sisi, dengan menggunakan perbandingan antara panjang sisi dan sinus sudut
segitiga tersebut. Aturan sinus menyatakan bahwa rasio antara panjang sisi segitiga dan sinus
sudut yang berlawanan adalah konstan. Dalam notasi matematis, jika ABC adalah segitiga
dengan sudut A, sudut B, dan sudut C, serta sisi yang berlawanan diberi label a, b, dan c, maka
aturan sinus dapat ditulis sebagai:

a/sin(A) = b/sin(B) = c/sin(C)

Aturan sinus dapat digunakan untuk mencari panjang sisi segitiga jika sudutnya diketahui,
atau sebaliknya, untuk mencari ukuran sudut segitiga jika panjang sisinya diketahui. Aturan
sinus sangat berguna dalam pemecahan masalah trigonometri, terutama ketika informasi yang
diberikan tidak lengkap atau tidak mencakup panjang sisi yang dicari.

Penting untuk menggunakan unit sudut yang konsisten dalam aturan sinus. Umumnya,
aturan sinus bekerja dengan sudut dalam radian, tetapi jika sudut diberikan dalam derajat, maka
harus dikonversi ke radian terlebih dahulu sebelum menggunakan aturan sinus.

Dalam rangka menerapkan aturan sinus dengan benar, penting untuk memahami konsep
trigonometri dasar, seperti definisi sinus dan hubungan antara sudut dan sisi dalam segitiga.
Dengan menggunakan aturan sinus, kita dapat memperoleh informasi yang berguna tentang
segitiga yang tidak sama sisi berdasarkan data yang tersedia.

3.2 Saran

Semoga makalah kami ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama untuk kami
pembuatnya. Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan maupun pembahasan yang kami
sajikan terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mohon pemberian saran
untuk makalah kami ini, agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi dalam pembuatan makalah.

Anda mungkin juga menyukai