Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kalkulus
ini yang berjudul “CRITICAL BOOK REPORT”. Penulis berterima kasih kepada semua
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................... 3
B. Tujuan............................................................................................................................ 3
C. Manfaat.......................................................................................................................... 3
BAB II ISI
A. Ringkasan BAB........................................................................................................ 4
B. Ringkasan BUKU..................................................................................................... 4
A. Keunggulan.............................................................................................................. 17
B. Kelemahan.............................................................................................................. 17
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................... 18
B. SARAN........................................................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata kuliah kalkulus diperguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelengaraan program studi,guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kpribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu
realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memilki
visi inteletual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanh air dan bangsanya.
Kalkulus adalah mata kuliah ysng berguna untuk membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar matematika
untuk menerapkan,mengembangkan bakat dan keahlian (skill),karena ilmu ini bisa membawa
kita menuju masa depan yang cerah dan mempunyai rasa tanggung jawab dan bermoral.
B. TUJUAN
Mengkritisi suatu buku dalam satu topik materi kuliah kalkulus untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan suatu buku.
C. MANFAAT
agar kita dapat memahami dan mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang kita
kritik.
3
D. Identitas Buku
Buku pertama(buku utama)
Judul : kalkulus 1
Penulis : Dr. Warsoma Djohan M.Si dan Dr. Wono Setya Budhi
Lembaga : Depertemen Matematika Fakultas MIPA
Penerbit : ITB
Tahun terbit : Agustus 2007
4
BAB II
ISI BUKU
A. RINGKASAN BAB
Keterangan Buku I Buku II
Judul buku Matematika Teknik kalkulus 1
B. RINGKASAN BUKU
1. TRIGONOMETRI
SUDUT ROTASI
Menurut konvensi suatu garis lurus yang berotasi satu sudut penuh dan kembali
keposisi awalnya dikatakan telah di rotasi melalui 360 derajat - 360°- dimana di setiap derajat
nya dibagi menjadi 60 menit – 60’ – dan setiap menitnya di bagi lagi menjadi 60 detik –
60’’.Sudut lurus adalah separuhnya, yakni180 ° dan sudut siku separuh nya lagi,yakni 90 °di
sebut sudut lancip dan yang lebih besar dari pada90 ° disebut sudut tumpul. Suatu sudut yang
diukur dalam derajat, menit dan detik dapat di konversi kederajat decimal sebagai berikut :
Adalah satuan untuk ukuran sudut. Jika garis lurus yang panjangnya r berotasi pada salah
satu ujungnya sehingga ujung lain membentuk busur yang panjangnya r, garis tersebut
dikatakan telah di rotasi melalui 1 radian – 1 rad.
5
Karena busur yang di bentuk ketika garis tersebut berotasi satu putaran penuh
merupakan keliling suatu lingkaran yang berukuran2 πr, besar radian untuk satu putaran
penuh ialah 2 πr radian.Karenanya,dengan menghubungkan derajat dengan radian kita lihat
bahwa 360 ° = 2 π rad
= 6,2831……… rad
SEGITIGA
Bangun segitiga di tentukan oleh ketiga sudutnya dan ukuran oleh panjang ketiga
sisinya. Dua segitiga dapat memiliki bangun yang sama memilik isudut yang sama tetapi
dengan ukuran yang berbeda, Kita kata kan bahwa segitiga itu sebangun. Sifat penting pada
gambar-gambar yang sebangun ialah panjang sisi yang bersesuaian semuanya dalam rasio
yang sama,sehingga,misalnya,dalam segitiga sebangun ABC dan A’B’C’ ialah :
AB AC BC
= ' '=
A B A C B'C'
' '
Jadi kita dapat membuat kesimpulan tentang sebarang segitiga yang sebangun.
AC BC A' C'
= maka dengan mengalikan kedua sisi persamaan ini dengan
' '
AC B' C BC
Akan menghasilkan :
RasioTrigonometrik
berhadapan AB
Sinus sudutθ sebagai = −rasio ini dinyatakan dengan sin θ
hipotenusa BC
bersebelahan AC
Cosinus ssudutθ sebagai = rasio ini dinyatakan dengan cosθ
hipotenusa BC
berhadapan AB
Tangen sudutθ sebagai = rasio ini dinyatakan dengan tan θ
bersebelahan AC
TEOREMA PYTHAGORAS
Kuadran hipotensa suatu segitiga siku –siku sama dengan penjumlahan dari kuadrat
kedua sisi lainnya.
c² + a² =
b² 6
SEGITIGA – SEGITA KHUSUS
segitiga siku-siku sama kaki (suatu segitiga sama kaki merupakan segitiga dengan dua
sisinya sama panjang ) yang sudut – sudutnya ialah 90 °, 45°,dan 45° yang oleh sebab
itu,panjang sisi-sisi memiliki rasio 1: 1 : √ 2 (berdasarkan Pythagoras)
1
Disini kita lihat bahwa : Sin 45 ° = cos 45 ° = dan tan 45 ° =1
√2
Atau,dengan mengukur sudut – sudutnya dalam radian :
1
Sin π /4 = cos π /4 = dan tan π /4=1
√2
IDENTITAS TRIGONOMETRIK
Identitasdasar
Diketahui segitiga siku-siku pada gambar diatas dengan sudut A,B dan C ,sisi-sisi
yang berhadapan dengan sudut-sudut tersebut ialah a,b,dan hipotenusa c serta sudut di A
maka :a 2+b 2=c 2
a 2 b2
( ) + ( )= 1
c c
a b
Karena =cos θ dan =sin θ persamaan ini dapat di tulis sebagai :
c c
cos 2 θ + sin 2 θ=1 dimana notasi cos 2 ∆ ¿ dan sin2 θ ∆ ¿.karena persamaan ini berlaku
untu sembarang sudut θpersamaan tersebut sebenarnya identitas :
RUMUS TRIGONOMETRI
7
Jumlah dan Selisih sudut
cos (θ+ ∅)≡ cos θ cos ∅−sinθ sin ∅ sin(θ+ ∅) ≡sin θ cos ∅+cos θ sin ∅
cos (θ−∅) ≡cos θ cos ∅+ sinθ sin ∅ sin(θ−∅ )≡ sin θ cos ∅−cos θ sin ∅
sin(θ+ ∅)
θ+ ∅ ¿ ≡
Tan ( sin θ cos ∅+ cos θ sin ∅ sekarang pembilang dan
cos(¿θ +∅)≡ ¿
cosθ cos ∅−sin θ sin ∅
tan θ+ tan ∅
penyebutnya dengan cos θ cos ∅ ≡
1−tan θ tan ∅
tan θ−tan ∅
Tan ( θ−∅ ) ≡ 1+ tanθ tan ∅
Sudut ganda
Rumus sudut ganda berasal dari rumus-rumus untuk penjumlahan di atas dengan
θ=∅ ;
sin 2 θ≡ 2 sinθ cos θ
Cos 2 θ ≡cos 2 θ−sin2 θ ≡ 2cos 2 θ−1 ≡1−2 sin2 θ
2 tan θ
tan2 θ ≡
1−tan 2 θ
θ+ ∅ θ−∅
sin θ+sin ∅ ≡2 sin cos
2 2
θ+ ∅ θ−∅
sin θ−sin ∅ ≡ 2cos sin
2 2
θ+ ∅ θ−∅
cos θ+ cos ∅ ≡ 2 cos cos
2 2
θ+ ∅ θ−∅
cos θ−cos ∅ ≡−2 sin sin
2 2
2. FUNGSI LIMIT
8
Limit suatu fungsi merupakan salah satu konsep mendasar dalam kalkulus dan
analisis, tentang kelakuan suatu fungsi mendekati titik masukan tertentu. Suatu fungsi
memetakan keluaran f(x) untuk setiap masukan x. Fungsi tersebut memiliki limit L pada titik
masukan p bila f(x) "dekat" pada L ketika x dekat pada p. Dengan kata lain, f(x) menjadi
semakin dekat kepada L ketika x juga mendekat menuju p. Lebih jauh lagi, bila f diterapkan
pada tiap masukan yang cukup dekat pada p, hasilnya adalah keluaran yang (secara
sembarang) dekat dengan L. Bila masukan yang dekat pada p ternyata dipetakan pada
keluaran yang sangat berbeda, fungsi f dikatakan tidak memiliki limit.
didapatlah 8 sifat limit fungsi, Misalkan n bilangan bulat positif, f dan g fungsi-fungsi
yang mempunyai limit di titik a, dan c suatu konstanta, berlaku, sebagai berikut :
lim x →a c = c
lim x →a xn = an
lim x →a c f(x) = c lim x →a f(x)
lim x →a ( f(x) + g(x)) = lim x →a f(x) + lim x →a g(x)
lim x →a ( f(x) x g(x)) = lim x →a f(x) x lim x →a g(x)
lim x →a f(x)/g(x) = (lim x →a f(x))/(lim x →a g(x))
lim x →a f(x)n = (lim x →a f(x))n
lim x →a n√ f(x) = n√lim x →a f(x)
Pengertian Fungsi
Pasangan terurut
Contoh:
A = {1, 2, 3}, B = {4, 5} Himpunan semua pasangan terurut dari A dan B adalah:
Jawab : {(1, 4), (1, 5), (2, 4), (2, 5), (3, 4), (3, 5)}
Relasi
Relasi adalah himpunan dari pasangan terurut ang memenuhi aturan tertentu
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}, B = {2, 4}
Jika ada relasi R dari A ke B dengan aturan ”faktor dari”, maka himpunan pasangan terurut untuk
relasi tersebut adalah:
R = {(1, 2), (1, 4), (2, 2), (2, 4), (4, 4)}
Diagram panahnya:
9
Fungsi
Fungsi dari A ke B adalah relasi yang memasangkan setiap anggota himpunan A ke
hanya satu anggota himpunan B.
Notasi fungsi f dari A ke B ditulis f : A → B
A disebut domain (daerah asal)
B disebut kodomain (daerah kawan)
Himpunan bagian dari B yang merupakan hasil dari fungsi A ke B disebut range
(daerah hasil) Fungsi juga dapat dinyatakan dengan lambang f : x → y = f(x). Dimana y
= f(x) adalah rumus fungsi dengan x sebagai variabel bebas dan y sebagai variabel terikat
(tak bebas).
Contoh:
Untuk fungsi yang digambarkan dalam diagram panah di atas: Domain = D f = {1, 2, 3, 4} ,
Range = Rf = {2, 4}.
Agar suatu fungsi terdefinisi (mempunyai daerah hasil di himpunan bilangan real),
maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
1. Fungsi di dalam akar
10
2. Fungsi pecahan
4. Fungsi logaritma
Aljabar Fungsi
Daerah asalnya:
Df+g, Df–g, Df×g = Df ∩ Dg (irisan dari Df dan Dg)
Df/g = Df ∩ Dg dan g(x) ≠ 0
Komposisi fungsi
Ilustrasi:
11
Sifat-Sifat Komposisi Fungsi
1. Tidak bersifat komutatif (f o g)(x) ≠ (g o f)(x)
2. Asosiatif (f o (g o h))(x) = ((f o g) o h)(x)
3. Terdapat fungsi identitas I(x) = x (f o I)(x) = (I o f)(x) = f(x)
Invers Fungsi
Contoh:
Jika f(2) = 1 maka f–1(1) =2, Jika digambar dalam koordinat cartesius, grafik invers
fungsi merupakan pencerminan dari grafik fungsinya terhadap garis y = x
12
Mencari invers fungsi
Definisi:
f(t) = sin t = y dan g(t) = cost = x.
Df = Dg = ... Rf = Rg = ...
Sudut t + 2π dan t menentukan posisi titik P yang sama, sehingga,
= 2k+1
2 π, k ∈ Z}, Rf = R
• f(x) = sec t = 1
cost Df = ... Rf = ...
13
• f(x) = csc t = 1
sin t Df = ... Rf = ...
2. FUNGSI LIMIT
Limit searah
14
Limit saat: x → x0+ ≠ x → x0-. Maka, limit x → x0 tidak ada.
Masukan x dapat mendekati p dari atas (kanan di garis bilangan) atau dari bawah (kiri).
Dalam hal ini limit masing-masingnya dapat ditulis sebagai
atau
Bila kedua limit ini sama nilainya dengan L, maka L dapat diacu sebagai limit f(x)pada p .
Sebaliknya, bila keduanya tidak bernilai sama dengan L, maka limit f(x)pada p tidak ada.
Bila dua unsur, ketakhinggaan positif dan negatif {-∞, +∞}, ditambahkan pada garis bilangan
riil, kita dapat mendefinisikan limit fungsi pada ketakhinggaan. Dua unsur tambahan ini
15
bukanlah bilangan, namun berguna dalam memerikan kelakuan limit pada kalkulus dan
analisis.
jika dan hanya jika untuk semua ε > 0 terdapat S > 0 sedemikian rupa sehingga |f(x) - L|
< ε bilamana x > S.
Dengan cara yang sama, limit f saat x mendekati tak hingga adalah tak hingga, dilambangkan
oleh
jika dan hanya jika bila untuk semua R > 0 terdapat S > sedemikian sehingga f(x)
> R bilamana x > S.
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN
1. Buku utama
- Terdapat contoh soal dan soal soal yang bisa kita kerjakan
- Terdapat gambar yang bisa membantu kita untuk lebih memahami materi
2. Buku pembanding
- Dijelaskan mengenai pengertian limit
- mudah untuk dimengerti dan dipelajari
B. KEKURANGAN
1. Buku utama
- terlaku banyak menggunakan nomor disetiap materi yang ada
- materi yang ada terlalu sulit untuk dipahami
2. Buku pembanding
- Materi yang disajikan hanya sedikit
- Tidak terdapat contoh soal
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. trigonometri
Menurut konvensi suatu garis lurus yang berotasi satu sudut penuh dan kembali
keposisi awalnya dikatakan telah di rotasi melalui 360 derajat - 360°- dimana di setiap derajat
nya dibagi menjadi 60 menit – 60’ – dan setiap menitnya di bagi lagi menjadi 60 detik –
60’’.Sudut lurus adalah separuhnya, yakni180 ° dan sudut siku separuh nya lagi,yakni 90 °di
sebut sudut lancip dan yang lebih besar dari pada90 ° disebut sudut tumpul.
2. Fungsi limit
B . Saran
Saran saya yaitu penulisan tentang kalkulus pembahasanyan harus lebih luas lagi dan
agar dapat dimengerti ataupun dipahami bagi pembaca. Bagi pembaca agar dapat memahami
dan mengerti tentang seluruh pelajaran yang dipelajari di teknik khususnya pelajaran
kalkulus.
18
19