Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK ELEKTRONIKA DAYA

POWER ELECTRONIC INVERTER – DC TO AC III (Renewable Energy)

Oleh :

Habib Faisal (5202230002)

Dosen Pengampu:

Marwan Affandi S.T, M.T

Olnes Yosefa Hutajulu, S.Pd., M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

2022
A. Teori Dasar
1. MOSFET
MOSFET adalah kependekan dari Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor yang
merupakan jenis transistor yang menjadi komponen inti dari sebuah IC (Integrated Circuit).
MOSFET atau Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor juga merupakan sebuah
perangkat semikonduktor yang secara luas di gunakan sebagai switch dan sebagai penguat
sinyal pada perangkat elektronik. Hal tersebut karena MOSFET didesain dan difabrikasi
memiliki single chip untuk IC (Integrated Circuit) yang lebih kecil sehingga banyak
digunakan pada perangkat-perangkat modern.
MOSFET memiliki empat gerbang terminal atau elektroda antara lain yaitu terminal Source
(S), Gate (G), Drain (D) dan Body (B). Terminal atau Elektroda Gerbang MOSFET adalah
sepotong logam yang permukaannya dioksidasi. Lapisan oksidasi ini berfungsi untuk
menghambat aliran listrik antara Terminal Gerbang (Gate) dengan Salurannya (Source -
Drain). Oleh karena itu, MOSFET sering juga disebut dengan nama Insulated-Gate FET
(IGFET).
MOSFET bekerja secara elektronik dengan memvariasikan sepanjang jalur pembawa muatan
listrik yaitu berupa elektron dan hole. Pada MOSFET aliran listrik atau muatan listrik akan
masuk melalui terminal pada saluran Source (S) dan keluar dari saluran Drain (D). Lebar
saluran tersebut dikendalikan oleh tegangan yang terdapat pada terminal Gerbang Gate (G)
yang letaknya berada diantara terminal Source (S) dan Drain (D).

Cara Kerja MOSFET


Tujuan dari MOSFET adalah mengontrol Tegangan dan Arus melalui antara Source dan
Drain. Komponen ini hampir seluruh nya sebagai switch. Kerja MOSFET bergantung pada
kapasitas MOS. Kapasitas MOS adalah bagian utama dari MOSFET. Permukaan
semikonduktor pada lapisan oksida di bawah yang terletak di antara terminal sumber dan
saluran pembuangan. Hal ini dapat dibalik dari tipe-p ke n-type dengan menerapkan tegangan
gerbang positif atau negatif masing-masing. Ketika kita menerapkan tegangan gerbang
positif, lubang yang ada di bawah lapisan oksida dengan gaya dan beban yang menjijikkan
didorong ke bawah dengan substrat.
Daerah penipisan dihuni oleh muatan negatif terikat yang terkait dengan atom akseptor.
Elektron mencapai saluran terbentuk. Tegangan positif juga menarik elektron dari sumber n
dan mengalirkan daerah ke saluran. Sekarang, jika voltase diterapkan antara saluran
pembuangan dan sumber, arus mengalir bebas antara sumber dan saluran pembuangan dan
tegangan gerbang mengendalikan elektron di saluran. Alih-alih tegangan positif jika kita
menerapkan tegangan negatif, saluran lubang akan terbentuk di bawah lapisan oksida.

Struktur N-Channel Mosfet atau disebut dengan NMOS terdiri dari subtract tipe P dengan
daerah Source dan Drain deberi Difusi N+. Diantara daerah Source dan Drain terdapat sebuah
celah sempit dari subtract P yang di sebut dengan channel yang di tutupi oleh isolator yang
terbuat dari SiO2. P-Channel MOSFET memiliki wilayah P-Channel diantara Source dan
Drain. Dia memiliki empat terminal seperti Gate, Drain, Source dan Body. Struktur
Transistor PMOS terdiri atas tipe-n dengan daerah Source dan Drain diberi difusi P+.
2. Inverter
Inverter adalah salah satu komponen terpenting dan paling kompleks dari sistem independen.
Sistem tenaga listrik independen adalah sistem yang terlepas dari jaringan utilitas listrik.
Sistem seperti itu bervariasi ukurannya dari lampu halaman kecil hingga rumah-rumah di
lokasi terpencil, desa, taman nasional, fasilitas medis, dan militer. Mereka juga mencakup
sistem cadangan seluler, portabel, dan darurat.
Komponen umum dari sistem tersebut adalah baterai penyimpanan, yang menyerap dan
melepaskan daya dalam bentuk arus searah (DC). Sebaliknya, jaringan utilitas menyuplai
konsumen dengan daya arus bolak-balik (AC). AC adalah bentuk standar kelistrikan untuk
segala sesuatu yang "dihubungkan" ke sumber listrik (lebih praktis untuk transmisi jarak
jauh).
Inverter mengubah DC ke AC, dan juga mengubah tegangan. Dengan kata lain, ini adalah
adaptor daya. Ini dapat memungkinkan sistem daya independen berbasis baterai untuk
menjalankan peralatan konvensional melalui kabel rumah konvensional.
Fungsi utama inverter adalah untuk mengubah daya Arus Searah (DC) menjadi arus bolak-
balik standar (AC) seperti yang dilansir dari SF Gate. Ini dikarenakan AC adalah daya yang
dipasok ke industri dan rumah oleh jaringan listrik utama atau utilitas publik, baterai sistem
tenaga bolak-balik hanya menyimpan daya DC. 
Selain itu, hampir semua peralatan rumah tangga dan perlengkapan serta peralatan listrik
lainnya hanya bergantung pada daya AC untuk bekerja. Ukuran inverter berkisar dari
serendah 100w, hingga lebih dari 5000w. 

Peringkat ini merupakan indikasi kapasitas inverter dapat secara bersamaan dan terus
menerus memberi daya pada peralatan atau perkakas dengan watt tinggi atau kombinasi dari
beberapa unit item semacam itu.

3. Solar Cell
Solar Cell adalah suatu komponen yang dapat digunakan untuk mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut efek photovoltaic.
Efek photovoltaic itu sendiri adalah suatu fenomena di mana muncul tegangan listrik karena
adanya suatu hubungan atau kontak dari dua elektroda, dimana keduanya dihubungkan
dengan sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya.
 Prinsip Kerja Solar Cell

Sinar matahari tersusun dari partikel kecil yang disebut dengan foton. Ketika terkena
sinar matahari, foton yang merupakan partikel dari sinar matahari tersebut menabrak
atom semikonduktor silikon solar cell, sehingga menimbulkan energi yang cukup
besar untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya.
Elektron yang terpisah dan bermuatan negatif tersebut akan bergerak pada daerah
konduksi dari material semikonduktor. Pada atom yang kehilangan elektron, maka
akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan tersebut dinamakan dengan
hole. Hole ini memiliki muatan positif.
Jika terdapat elektron bebas yang bersifat negatif, maka akan berperan sebagai
pendonor elektron, hal ini disebut juga dengan semikonduktor tipe-n. Sedangkan
daerah semikonduktor dengan hole yang bermuatan positif dan juga bertindak sebagai
penerima elektron disebut dengan semikonduktor tipe-p.
Di antara daerah positif dan negatif, atau yang bisa dikenal dengan PN Junction, akan
muncul energi yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang
berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah negatif, karena elektron ini
bermuatan negatif. Sedangkan hole akan bergerak menjauhi daerah positif.
Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di
antara PN Junction ini, maka akan menimbulkan arus listrik yang nantinya bisa
dimanfaatkan.
B. SIMULASI
Untuk rangkaian Buck Converter dan Inverter dilakukan dengan simulasi menggunakan aplikasi
PSIM.

1. Simulasi Inverter

Switching Point
 R = 10 Ohm G1 = 0 180.
G2 =180 360.
 fG = 50Hz G3 =180 360.
G4 =0 180.

Rangkaian :

Hasil pengamatan pada rangkaian II

Gambar Rangkaian POWER ELECTRONIC INVERTER – DC TO AC III (Renewable


Energy)
Gambar grafik V1, V2,V3 dan V4 pada rangkaian

Gambar grafik perbandingan VP1 dan I1


Gambar grafik perbandingan VP1 dan VP2

Gambar grafik VP2 dan I2


C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Persis dengan penyearah setengah gelombang sebelumnya.Ketiga gelombang diatas (v1, v2, v3 dan
v4) memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama, tetapi gelombang yang satu mendahului
gelombang yang lainnya, secara teknis disebut beda fasa. Karena gelombang gelombang ini memiliki
frekuensi yang sama, mereka akan saling mendahului dalam derajat sudut yang sama pada semua
titik-titik pada ketiga gelombang itu dalam fungsi waktu.

D. KESIMPULAN
Inverter adalah salah satu alat untuk mengubah arus DC ke AC untuk menyuplay listrik ke
dinamo motor dengan arus DC, jadi alat ini aslinya mempunyai multi fungsi, merubah DC
ke DC kemudian mengeluarkannya dengan arus AC kembali. semua ini dilakukan
denganmengubah potensiner yang terdapat pada inverter tersebut. selain itu kita dapat
dengan gampangmengubah daya sesuai dengan keinginan kita.!ada rangakain kami, yang
berfungsi untuk mengubah arus DC ke AC adalah komponen yang disebut transistor.
Untuk menaikkan tegangan hasil keluaran inverter ini disambungkan ketrafo sehingga
menghasilkan keluaran sebesar 220 V

Anda mungkin juga menyukai