Anda di halaman 1dari 12

Tugas Rekayasa Ide

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM


KEHIDUPAN MASYARAKAT
Dosen Pengampu:
Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak , M.SI

Disusun Oleh:
Nama : HABIB FAISAL
NIM : 5202230002
Kelas : TEKNIK ELEKTRO-A 2020
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
Rekayasa Ide  ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan bapak dosen pengampu dalam menyusun Rekayasa Ide
ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ”Pendidikan
Pancasila.”

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca, Jika ada isi yang kurang relevan maka untuk ke depannya saya akan
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dari 
sebelumnya. 

Karena keterbatasan pengetahuan maupun kurangnya pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,   Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................................

C. Tujuan........................................................................................................

BAB II KERANGKA PIKIR..........................................................................

A. ARTI DAN MAKNA SILA PERSATUAN..............................................

B. PENERAPAN SILA PERSATUAN.........................................................

C. LINGKUNGAN SOSIAL.........................................................................

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................

A. Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari................................


B. Faktor-Faktor Pendorong Dan Penghambat Masyarakat Dalam Menerapkan Nila-
Nila Pancasila.................................................................................................
C. Langkah-Langkah Yang Digunakan Untuk Menghindari Penyimpangan
Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila.........................................................................................

BAB IV PENUTUP...............................................................................................

A. KESIMPULAN.........................................................................................

B. SARAN......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Dimana di era
globalisasi ini menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia karenat sumber daya
manusia yang dimiliki masih menjadi kendala utama dalam menanggapi tantangan
sekaligus peluang yang ada, kendala ini datang dari latar belakang pendidikan
masyarakat yang semakin menurun. Latar belakang pendidikan masyarakat Indonesia
yang saat ini masih dalam ketegori rendah setidaknya menjadikan masalah bagi
masyarakat itu sendiri, karena faktor pendidikan yang rendah akan menjadi penyebab
sulitnya masyarakat beradaptasi dengan era globalisasi.

Niali-nilai sosial dan budaya di tengah-tengah masyarakat masih berjalan, tetapi


siring berkembangnya zaman menimbulkan dampak dari arus globalisasi juga
disebabkan karena latar belakang pendidikan masyarakat yang semakin menurun.
Khususnya nilai-nilai yang ada didalam pancasila, masyarakat tidak menganggap bahwa
nilai-nilai tersebut merupakan fondasi dalam menjalankan kehidupan mermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Ada baiknya nilai-nilai yang ada dalam pancasila seharusnya di tanamkan dan
diterapkan nilai-nilai pancasilasejak dini, agar terbentuknya individu yang menjiwai nilai
-nilai pancasila. Dengan demikian penerapan nilai- nilai pancassila ini dapat
mengakibatkan kesadaran akan dirinya atas tanggung jawab pribadi dan bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, makadapat
dirumuskan masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila dalam masyarakat ?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat masyarakat dalam menerapkan


nilai-nilai pancasila?
3. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menghindari dari
penyimpangan penerapan nilai-nilai pancasila?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan nilai-nilai pancasila dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat masyarakat
dalam menerapkan nilai-nilai pancasila.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah ini.
BAB II
KERANGKA PIKIR

A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang kita rasakan saat ini, terjadi dalam proses dan berlangsung lama,
karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tUmbuh dari unsur-
unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri.
B. Penerapan Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme
Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hati sekelompok manusia
berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatan organisasi kenegaraan Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah proses untuk menuju terwujudnya nasionalisme Indonesia.
2. Cinta bangsa dan tanah air
Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan yang besar dan
kecintaan ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga sebuah negara
maka akan melahirkan sebuah “isme” yang bersifat nasional dan dikenal sebagai
“nasionalisme” Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa cintatanah
air yang membangkitkan kemauan untuk membela dan mempertahankan NKRI dengan
dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
C. Lingkungan Sosial
Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang
lain. Dan lingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitulingkungan yang terdiri dari
mahluk sosial ( manusia ). Lingkungan sosial inilahyang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan sosial seseorang pertama di bentuk dalam lingkungan keluarga,
Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap
perilaku anak. Lingkungan keluarga merupakan bekal untuk kita dalam
melakukansosialisasi dalam lingkungan sosial yang mencangkup luas dan tidak hanya
dalamsuasana rumah , tetapi juga bisa kita menggunakan bekal itu dalam
lingukangansosial dalam masyarakat dan lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita harus
berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah ideologi dasar negara kita. Pancasila
sebagai pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia seharusnya lebih dari cukup untuk
menjadi arah hidup kita dalam berbangsa dan bernegara. Namun sebelum menerapkan nya
kedalam bermasyarakat maka kita harus tau makna yang terkandung dalam simbo-simbol sila
pancasila.

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Pada sila pertama pancasila bangsa
Indonesia harus memiliki agama ataupun kepercayaan dalam memeluk dan beribadah sesuai
dengan iman agama masing-masing. Seharusnya dalam sila pertama ini, warga Negara
Indonesia sudah jelas dan mengerti tentang Tuhan Yang Maha Esa. Meyakini bahwa perbuatan
dan sikap kita pasti akan diperhatikan oleh Tuhan kita masing-masing. Bangsa harus berusaha
memberantas aliran aliran keagamaan yang menyimpang terhadap nilai-nilai maupun moral
pancasila.1 Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang yang melakukan penyimpangan dari
nilai-nilai pancasila tanpa pengawasan dari Tuhan Yang Maha Mengetahui. Kenyataannya
masih banyak kebohongan, kecurangan, konspirasi, dan masih banyak hal lainnya yang
diperbuat oleh manusia. Sebagai contoh kecil yaitu masih banyak pelajar yang berbuat
kecurangan dalam pembelajaran seperti mencontek, membuat cara apapun untuk mendapatkan
jawaban saat ujian, dan masih banyak lagi. Juga seperti koruptor, yang berbuat seenaknya
merampas uang yang bukan haknya. Hal-hal tersebut menandakan bahwa orang tersebut merasa
tidak diawasi oleh Tuhan mereka. Kemudian mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Akur dalam bermasyarakat sebagai umat
beragama saling menghormati kehendak beribadah satu sama lain sesuai agama yang sah di
Indonesia. Tidak menghalang-halangi umat beragama lain untuk beribadah dan berdakwah
masing-masing asalkan masih dalam norma-norma yang berlaku.
Sila kedua yaitu Kemanusian yang adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya. Tidak merendahkan orang lain dengan mudah tetapi bersikaplah
rendah diri agar tidak menimbulkan perpecahan satu sama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling tenggang
rasa dan tepa selira, dan sikap tidak semena- mena terhadap orang lain. Mulailah menghargai
satu sama lain memberikan perhatian kepada mereka yang mengalami kesusahan.
Makna dari sila ini diharapkan dapat mendorong seseorang untuk senantiasa menghormati
orang lain sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Dengan sikap ini diharapkan dapat
menyadarkan bahwa dirinya merupakan makhluk sosial yang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama, atas dasar sikap prikemanusian ini.2

Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, maksud dari sila ketiga ini mengutamakan persatuan
atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, Bahasa
dan budaya.3 kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa sudah tidak sedikit lagi orang-
orang yang sudah hilang rasa persatuan dan nasionalisme, mulai acuh tak acuh apa yang terjadi
pada negara kita. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa dan mengembangkan
rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Mulailah dengan cara mencintai
produk Indonesia, Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika dan memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik
antara negara lain, tidak saling menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.
Sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Sila keempat ini mempunyai makna bahwa kekuasaan ada
ditangan rakyat, dan dalam melaksanakan kekuasaannya, rakuat menjalankan sistem perwakilan
dan keputusan-keputusan yang diambil dilakukan dengan jalan musyawarahyang dikendlikan
dengan pikiran yang sehat, jernih, logis serta penuh tanggung jawab baik.4

Menerapkan sila keempat ini kita sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dan tidak boleh
memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama , mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah
dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan, Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan
kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Tetapi saat ini banyaknya krisis kepercayaan, banyak orang yang dipercaya tetapi ingkar.
Oleh sebab itu saat ini sudah kurangnya kepercayaan satu sama lain.
Sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan berarti adanya
persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang itu bertindak adil apabila
orang memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.
Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Dinamis
dalam arti diupayakan lebih tinggi dan lebih baik. Hal ini berarti peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran yang lebih baik. Seluruh kekayaan alam tidak dikuasai oleh sekelompok orang,
tetapi harus untuk kesejahteraan semua orang, kepentingan bersama menurut potensi masing-
masing. Jadi sesuatu yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan kemampuan, sesuai
dengan potensinya utulh yang disebut adil.5
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki makna yang sangat luas seperti
kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama
kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu sama lain, tidak saling melempar kesalah
satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara hakdan kewajiban, menghormati hak orang lain,
dan suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris
bawahi adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, maupun
bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. Banyaknya penggunaan hak milik
yang telah dijelaskan membuat banyak timbulnya penipuan dan berperilaku buruk yang
merusak bangsa kita. Mulailah dengan hal yang positif seperti bekerja keras, menghargai hasil
karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan melakukan
kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Bukan
melakukan tindakan yang merusak dan merugikan orang lain.

B. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat masyarakat dalam


menerapkan nilai-nilai pancasila.
1. Faktor-faktor pendorong masyakat dalam menerapkan nilai-nilai
pancasila.
a. Pendidikan atau pengetahuan sangat besar pengaruhnya terhadap
pemahaman kita untuk memahami arti dan fungsi pancasila.
b. Lingkungan hidup sama halnya dengan pendidikan, lingkungan juga
berpengaruh kepada pemebntukan jiwa panvasila yang kita pahami
dan pelajari.
c. Memahami arti dan fungsi pancasila dengan baik dan jadikan
sebagai pandangan hidup kita sehari-hari.
d. Menjadikan pancasila sebagai aturan-aturan berperilaku.Memiliki rasa
persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, agar tidak
mengenal batas-batas perbedaan agama, kesukuan, golongan dan lain
sebagainya.
e. Mampu menciptakan rasa kebersamaan dengan cara tolong
menolong untuk mencapai hubungan yang lebih harmonis.
2. Faktor penghambat dalam menerapkan nilai-nilai pancasila. Berkurangnya
nilai-nilai kekeluargaan, semangat gotongroyong,
tenggang rasa, norma susila, kesopanan dan adat istiadat bangsa karena lebih
mementingkan keegoisannya sendiri dibandingkan orang lain.
C. langkah-langkah yang digunakan untuk menghindari dari penyimpangan
penerapan nilai-nilai pancasila.
1 Menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup kita sehari-hari agar
terhindarnya dari penyimpangan nilai-nilai pancasila.
2 Mengikuti aturan-aturan pancasila, untuk membentuk berperilaku yang baik..
3. Memiliki rasa persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, agar
tidak mengenal batas-batas perbedaan agama, kesukuan, golongan dan lain
sebagainya.
BABIV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan Indonesia
merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai
macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat
generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya.
Dimana masyarakat makhluk sosial yang ada dalam kehidupan kampus dimana dalam
kehidupan kampus yang juga merupakan lingkungan sosial, mahasiswa akan dibentuk sistem
pergaulannya untuk membentuk kepribadiannya.
Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka
Tunggal Ika, masyarakat dapat menerapakan sila persatuan Indonesia dalam kehidupan
kampus, misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi mahasiswa dapat bekerja
sama sehingga timbul kebersamaan.
Apabila semua masyarakat memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa memandang
adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru
baik dalam lingkungan kampus maupun secara global.
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya
penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila “Persatuan Indonesia”.
Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan.
Perbedaan tidak mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu menghalangi dan membatasi
diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.html
http//etikaberwarganegara.blogspot.com/2013/12/implementasi-sila-
keempat.kerakyatan.html http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-
tentang-sila-ke-3. http://dinasaput.blogspot.com.
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 DI
SD/MI,Yogyakart: Samudra Biru, 2018.

http://myarticleoftheworld.blogspot.com/2017/05/implementasi-sila-ke-2-pancasila- dalam.html.
Rukiyati, dkk. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:UNY Press, 2013.

Anda mungkin juga menyukai