Anda di halaman 1dari 30

Pedofilia

Presentan
Ria Anindita Novarani Pembimbing
Sarah Ummah Muslimah Dr. Bintang Arroyanti P, Sp.KJ
OUTLINE
01 Pendahuluan

02 Tinjauan Pustaka

03 Kesimpulan
PENDAHULUAN
Pedofilia
Pedofilia adalah kelainan seksual
berupa hasrat ataupun fantasi
impuls seksual yang melibatkan
Anak yang dilecehkan anak di bawah umur
memiliki dampak seperti
trauma, depresi, dan neurosis,
penyakit afektif, gangguan
kecemasan, penyalahgunaan
zat, gangguan kepribadian,
PTSD, upaya bunuh diri.

KPAI: 4.260 kasus (2016),


3.849 kasus (2017)
TINJAUAN PUSTAKA
Pedofilia
DEFINISI

Pedofilia adalah kelainan seksual berupa


hasrat ataupun fantasi impuls seksual yang
melibatkan anak di bawah umur.
Orang dengan pedofilia umurnya harus
di atas 16 tahun, sedangkan anak-anak yang
menjadi korban berumur 13 tahun atau lebih
muda (pre-pubertas).
Pedofilia -> kecenderungan impuls seks
terhadap anak dan fantasi maupun kelainan
seks tersebut mengganggu si anak.
EPIDEMIOLOGI
3.849 kasus

1.992 kasus, 4.620 kasus


Tujuh tahun terakhir,
61,8% kasus
sodomi anak
2017 terdapat 28 ribu total
2016 jumlah korban dan pelaku
2007
1.234 anak
laki-laki
1.064 anak
perempuan
ETIOLOGI

• Belum diketahui
• Faktor biologis
• Faktor psikologis
• Faktor sosial
• Kecenderungan pedofilik
KLASIFIKASI
• Pedofilia yang menetap
• Pedofilia yang sifatnya
regresi
• Pedofilia seks lawan jenis
• Pedofilia sesama jenis
• Pedofilia wanita
KLASIFIKASI
Berdasarkan perilaku:
• Immature Pedophiles
• Regressed Pedophiles
• Aggressive Pedophiles
GANGGUAN JIWA PADA PEDOFIL
• Studi menunjukkan bahwa pedofil memiliki
disfungsi perilaku, kelainan frontal dan defek
fungsi kognitif. Gairah perilaku seksual
manusia adalah fenomena psikologis dan
fisiologis.
• Studi patofisiologi dan mekanisme pasien yang
memiliki perilaku pedofilik dengan gangguan
otak dapat menunjukkan sifat pedofilia dan
akan mengembangkan intrusi aktif dan
bertarget untuk perilaku mengerikan.
GANGGUAN JIWA PADA PEDOFIL
• Bahkan, perilaku pedofilia dapat terjadi karena
penyakit otak yang mengakibatkan peningkatan
tindakan hiperseksual dan tanpa hambatan
pada orang yang memiliki kecenderungan
keinginan seksual terhadap anak-anak.
• Perilaku seksual yang tidak tepat yang
dihasilkan dari gangguan neurologis
menyebabkan mempengaruhi lobus frontal,
amigdala, ganglia basal non-motorik, lobus
temporal anterior dan hipotalamus, atau
nukleus septum.
PERUBAHAN PERILAKU DAN
GERAKAN MATA PEDOFIL
• Perilaku pedofil dapat dikaitkan dengan
berkurangnya kecemasan atau ketakutan akan
sifat perilaku mereka, preokupasi seksual,
perilaku tanpa hambatan, dan kontrol impuls
yang buruk dengan hiperseksualitas sejati.
• Timbulnya perilaku paedophilic mungkin karena
gangguan anterior temporal-amigdala kanan
dan korteks orbitofrontal kanan tetapi
hiperseksualitas dari disfungsi subkortikal juga
dapat melepaskan minat seksual pedofilik pada
mereka yang cenderung pada orientasi
paraphilic ini.
PERUBAHAN PERILAKU DAN
GERAKAN MATA PEDOFIL

• Pada pedofil, kehilangan kesehatan mental


menyebabkan lebih banyak fiksasi daripada
saccades karena hal ini pedofil secara visual
menarik anak-anak dan rangsangan seksual
lebih banyak di dalamnya. Pengaruh hormon
terutama kadar testosteron pada pria memiliki
efek yang jelas pada interaksi mata yang lebih
lama.
TINGKAT TESTOSTERON PEDOFIL

• Sebagian besar, Pedofil ditandai oleh


peningkatan kadar testosteron yang
menyebabkan fantasi seksual dan lebih banyak
ketertarikan pada anak-anak.
• Terdapat hormon LH dan FSH yang dilepaskan
akibat stimulus dari GnRH, yang bekerja pada
testis pria -> spermatogenesis dan fantasi
seksual
• Pedofil -> Abnormalitas hormon LH dan FSH
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis menurut APA
1. Fantasi gairah seksual, dorongan seksual, atau
perilaku yang melibatkan aktifitas seksual
terhadap anak praremaja atau anak-anak
(umumnya berusia 13 tahun atau kurang) secara
intens dan berulang selama periode setidaknnya
6 bulan
2. Individu tersebut telah bertindak atas dorongan
seksual tesebut atau dorongan seksual dari
fantasi telah menyebabkan tekanan yang
bermakna atau kesulitan inter personal.
3. Individu tersebut setidaknya berusia 16 tahun dan
5 tahun lebih tua daripada anak pada kriteria A.
DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis Pedofilia menurut PPDGJ-III


1. Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya
prapubertas atau awal masa pubertas, baik laki-
laki maupun perempuan.
2. Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan.
3. Preferensi tersebut harus berulang dan menetap.
4. Termasuk: laki-laki dewasa yang mempunyai
preferensi partner seksual dewasa, tetapi karena
mengalami frustasi yang khronis untuk mencapai
hubungan seksual yang diharapkan, maka
kebiasaan beralih kepada anak sebagai
pengganti.
EFEK PEDOFILIA TERHADAP ANAK

• Secara umum, anak-anak yang dilecehkan


mengalami kerusakan psikologis terbesar ketika
pelecehan terjadi dari figur ayah (tetangga dekat,
pendeta atau menteri, pelatih) atau melibatkan
kekerasan dan/atau kontak genital.
• Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak
yang dilecehkan oleh pedofil memiliki ukuran
trauma, depresi, dan neurosis yang lebih tinggi
pada tes psikometri standar.
EFEK PEDOFILIA TERHADAP ANAK

• Orang yang mengalami pelecehan jangka panjang


secara signifikan lebih mungkin memiliki gangguan
kejiwaan
• Memiliki masalah dengan keintiman jangka
panjang dan perasaan bersalah dan malu atas
peran mereka dalam insiden tersebut
• Memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dan
frekuensi yang lebih tinggi dari pengangguran.
TATALAKSANA
Pelaku Pedofil
Terapi pembedahan
- Kebiri
Terapi farmakologis
- Antagonis GnRH
- Antiandrogen
- SSRI
TATALAKSANA
Terapi psikologi
- Terapi kelompok
- Imagery Technique
- Graphic Portrayals
- Cognitive Behaviour Therapy (CBT)
TATALAKSANA
Korban pelecehan seksual
Tatalaksana berdasarkan jenis pelecehan
yang dialami, durasi pelecehan, tingkat
dukungan interpersonal, kepribadian invidu,
dan kondisi kejiwaan yang muncul
Terapi individu
- Psikoterapi suportif
- Perilaku kognitif
- Berorientasi pada wawasan
Terapi Farmakologi
- SSRI
KESIMPULAN
Pedofilia
Secara etimologi, istilah pedofilia berasal dari
Bahasa Yunani, yakni paedo (anak) dan philia
(cinta). Sarjana Inggris menulis paedophilia,
sedangkan sarjana Amerika menulis dengan
pedophilia dan psikiater Indonesia menulis
dengan pedofilia. Pedofilia adalah kelainan
seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls
seksual yang melibatkan anak di bawah umur.
Orang dengan pedofilia umurnya harus di atas 16
tahun, sedangkan anak-anak yang menjadi
korban berumur 13 tahun atau lebih muda (anak
pre-pubertas).
• Pada tahun 2017, KPAI menerima pengaduan
3.849 kasus selama 2017 atau menurun dari
4.620 kasus pada 2016. Jumlah pengaduan ke
KPAI menurun, tapi bukan berarti jumlah
kasusnya juga menurun. Bahkan kasus
kekerasan pada anak kian kompleks, terutama
pada kasus pornografi.
• Penyebab yang mendasari pedofilia sebagian
besar masih belum diketahui, namun beberapa
faktor yang berbeda telah diidentifikasi sebagai
kontributor potensial dan / atau indikator
kecenderungan pedofilik. Faktor biologis,
psikologis, dan sosial telah diindikasikan dalam
fondasi dan perkembangan pedofilia.
• Pedofilia dapat diklasifikasikan ke dalam 5 tipe, yaitu
pedofilia yang menetap, pedofilia regresi, pedofilia
seks lawan jenis, pedofilia sesama jenis, dan pedofilia
wanita.
• Kriteria diagnosis menggunakan DSM V atau PPDGJ
III, yaitu; fantasi gairah seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang melibatkan aktifitas seksual
terhadap anak praremaja atau anak-anak (umumnya
berusia 13 tahun atau kurang) secara intens dan
berulang selama periode setidaknnya 6 bulan, individu
tersebut telah bertindak atas dorongan seksual tesebut
atau dorongan seksual dari fantasi telah menyebabkan
tekanan yang bermakna atau kesulitan inter personal,
dan individu tersebut setidaknya berusia 16 tahun dan
5 tahun lebih tua daripada anak.
• Tatalaksana berupa terapi pembedahan (kebiri), terapi
farmakologis dan psikoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
Pedofilia
• Section F65.4: Paedophilia (online access via ICD-10 site
map table of contents)."Pedophilia"ICD10.
http://www.who.int/classifications/icd/en/GRNBOOK.pdf.
Diakses pada 12 September 2019
• “KPAI : Jumlah aduan ke KPAI menurun, tapi kasus kian
kompleks”;
https://www.kpai.go.id/berita/jumlah-aduan-ke-kpai-menurun-
tapi-kasus-kian-kompleks
• Rysn C.W. Hall, MD, dan Richard C.W. Hall, MD, PA . 2007. A
Profile of Pedophilia: Definition, Characteristics of Offenders,
Recidivism, Treatment Outcomes, and Forensic Issues. Mayo
Foundation For Medical Education and Research. April
2007;82(4):457-471.
• Ariana Olshan. 2014. Examining Pedophilia: Causes,
Treatments, and the Effects of Stigmatization. International
Centre for Missing and Exploited Children. Universitas
Washington George.
• FBI's January 2007 "intelligence bulletin" on "symbols and
logos used by pedophiles to identify sexual preferences." The
document (see Pages 2-4), was prepared and distributed to
FBI divisions and field offices in 2007 by the Cyber Division's
Innocent Images National Initiative. Goldstein, Bonnie (2007-
12-03). "The-Pedophile's-Secret-Code".Slate.
http://www.slate.com/id/2179052/entry/2179054/.
• Khalid N dam Yousaf Q. 2018. Clinical Attributes of
Pedophilia-A Mental Illness and Psychopharmacological
Approaches to Hit Pedophiles. Pakistan: Universitas Gujrat.
• American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (5th Edition).
Washington DC: American Psychiatric Publishing.
• Departemen Kesehatan RI, 1998. Pedoman Penggolongan
dan Diagnosis Gangguan. Jiwa di Indonesia (PPDGJ). Edisi
III. Dirjen Pelayanan Medis RI. Jakarta.
Thank You
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai