Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Otitis media adalah peradangan yang terjadi pada sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media
terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif (otitis media serosa).
Salah satu bentuk otitis media supuratif adalah otitis media supuratif kronik. Otitis
media supuratif kronik (OMSK) atau dalam sebutan sehari-hari disebut congek adalah
inflamasi kronis di telinga tengah dan kavitas mastoid, yang menimbulkan gejala
keluarnya sekret yang encer atau kental, bening atau berupa nanah dari telinga secara
terus menerus maupun hilang timbul akibat adanya perforasi membran timpani
(WHO, 2004 dan Buku tht hijau).
OMSK seringkali dimulai saat masa anak-anak, yaitu saat perforasi spontan
membran timpani saat terjadi infeksi akut di telinga tengah (Otitis Media Akut)
Infeksi ini sering terjadi selama 6 tahun awal kehidupan dengan puncaknya pada usia
2 tahun. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK yaitu
keterlambatan pemberian terapi, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi,
daya tahan tubuh pasien yang rendah atau higiene yang buruk.
Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT
terutama pemeriksaan otoskopi (THT UI). Umumnya, setiap penderita dengan
perforasi membran timpani yang mengeluh keluar cairan kental (mukoid) dari telinga
dalam periode waktu 6 minggu hingga 3 bulan terakhir dikategorikan sebagai OMSK
(WHO, 2004). Namun menurut Djaafar (2012), proses peradangan tersebut disebut
OMSK jika prosesnya sudah berlangsung lebih dari 2 bulan.
OMSK dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu OMSK tipe aman dan
OMSK tipe bahaya. OMSK tipe bahaya seringkali menimbulkan komplikasi yang
bahaya atau fatal. Gejala yang dikeluhkan oleh penderita OMSK biasanya berupa
keluar cairan dari telinga yang bersifat pirulen atau mukoid, gangguan pendengaran,
nyeri telinga, hingga vertigo. Sedangkan tanda klinis OMSK tipe maligna dapat
berupa abses atau fistel retroaurikular, adanya jaringan granulasi atau polip liang
telinga, pus aktif, tampak gambaran kolesteatom pada foto rontgen mastoid.
Komplikasi OMSK yang sering timbul terbagi menjadi dua macam yaitu
komplikasi intratemporal dan komplikasi intrakranial. Komplikasi intrakranial dapat
berupa abses otak, tromboflebitis, hidrosefalus otikus, empiema subdural dan abses
subdural, sedangkan komplikasi intratemporal dapat erupa paresis nervus fasialis,
petrositis, dan labrinitis.
Maka dari itu, pengetahuan mengenai komplikasi OMSK sangat penting, karena
dapat menurunkan angka mortalitas penderita OMSK, sehingga penting bagi dokter
umum untuk dapat segera mendiagnosis OMSK dan menjelaskan mengenai
komplikasi yang akan terjadi bila tidak dilakukan tatalaksana yang adekuat.

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah stadium kronis dari infeksi telinga
tengah dan mastoid yang muncul sebagai konsekuensi otitis media akut yang terjadi
secara berulang atau karena penyakit lain maupun karena trauma. OMSK sering
diikuti dengan perforasi membran timpani dan keluarnya sekret purulen dari telinga
tengah secara terus menerus atau hilang timbul. (Jackler, 2006)

Jackler, R.K.; Kaplan, M.J. 2006. Ear, Nose, & Throat. Dalam L.M.
Tierney, Jr., S.J. McPhee, dan M.A. Papadakis; Current Medical Diagnosis &
Treatment 2006. San Fransisco: Lange Medical Books / McGraw-Hill.
Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah,
tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis
media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk
akut dan kronis. Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi kronis di
telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga
tengah terus menerus atau hilang timbul.1 Pada perjalanan penyakitnya, otitis media
akut (OMA) dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media supuratif kronis
apabila prosesnya sudah lebih dari dua bulan.2 Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan OMA menjadi OMSK yaitu terapi yang terapi yang terlambat
diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien
rendah (gizi kurang) atau higiene buruk.1
Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe atau jenis OMSK.
Perforasi membran timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik.
OMSK dibagi menjadi OMSK tipe aman (tipe mukosa = tipe benigna) dan OMSK
tipe bahaya (tipe tulang = tipe maligna), berdasarkan aktivitas sekret OMSK dibagi
menjadi tipe aktif dan tipe tenang.1Otitis media supuratif kronis lebih sering
merupakan penyakit kambuhan daripada menetap.3
Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT terutama
pemeriksaan otoskopi.1Gejala klinis OMSK dapat berupa telinga berair (otorrhoe)
yang berifat purulen atau mukoid, gangguan pendengaran, nyeri telinga (otalgia),
bahkan sampai vertigo.1 Tanda klinis OMSK tipe maligna dapat berupa abses atau
fistel retroaurikular, adanya jaringan granulasi atau polip liang telinga, pus aktif,
tampak gambaran kolesteatom pada foto rontgen mastoid.3 Pemeriksaan audiometri,
radiologi dan bakteriologi perlu dilakukan untuk kelengkapan pemeriksaan.3
Prinsip pengobatan tergantung jenis penyakit dan luas infeksi, pengobatan dibagi
menjadi konservatif dan operatif.3 Otitis media supuratif kronik berpotensi menjadi
serius karena dapat menyebabkan kematian. Antibiotik dapat menurunkan insiden
komplikasi, namun angka resistensi yang tinggi dan kurang efektifnya pengobatan
akan meningkatkan risiko komplikasi.2
Komplikasi OMSK terbagi menjadi dua macam yaitu komplikasi intratemporal dan
intrakranial. Komplikasi intratemporal dapat berupa mastoiditis, petrositis, labirinitis,
dan paralise fasial. Komplikasi intrakranial dapat berupa granulasi atau abses
esktradural, tromboflebitis sinus sigmoid, abses otak, otitis hidrosefalus, meningitis,
dan abses subdural.4
Perjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intrakranial harus melewati 3 macam
lintasan yaitu dari rongga telinga tengah ke selaput otak, menembus selaput otak,
kemudian masuk kejaringan otak.3 Pengetahuan mengenai komplikasi OMSK sangat
penting, karena dapat menurunkan angka mortalitas penderita OMSK, sehingga
penting bagi dokter umum untuk dapat mendiagnosis dini otitis media supuratif pada
pasien dan menjelaskan mengenai komplikasi yang akan terjadi bila tidak dilakukan
tatalaksana adekuat.

Anda mungkin juga menyukai