PEDOPHILIA
Pembimbing :
dr. Fatmawati, Sp.KJ.,M.Kes.
Oleh :
Lutfiah Wahyu Ananda, S.Ked
Rizky Sukma Oktaviani ,S,Ked
PAIS
Pedophilia
PHILIA
• fantasi, impuls, atau perilaku seksual yang berulang melibatkan satu atau lebih anak
prapubertas (biasanya 13 tahun) yang telah hadir selama 6 bulan;
• orang tersebut didorong oleh impuls, mengalami kesulitan menolak impuls, atau diubah
oleh impuls dan fantasi;
• orang tersebut berusia 16 tahun dan setidaknya 5 tahun lebih tua daripada anak yang
ditargetkan oleh fantasi atau perilaku.
Epidemiologi
1 2 3 4
4 5
Perilaku pedofilia
dicirikan dengan dibatasi
. atau tidaknya inses.
ketertarikan seksual Inses ialah hubungan
pada pria, wanita, seksual oleh pasangan
atau keduanya. yang memiliki ikatan
keluarga (kerabat) dekat,
biasanya ayah dengan
anak perempuannya
atau ibu dengan anak
laki-lakinya.
klasifikasi
Heteroseksual
Homoseksual
Tope Pedophilia
TIPE III tidak dapat berinteraksi sosial dengan wanita dan tidak dapat
terangsang secara seksual oleh mereka. hanya terangsang secara
seksual oleh anak-anak.
DIAGNOSIS
• 3 kriteria diagnostik .
- minimal enam bulan mengalami spesifikasi lebih lanjut
dorongan seksual berulang • Hanya tertarik pada anak-anak (tipe eksklusif),
- intens fantasi yang membangkitkan • Anak-anak dan juga orang dewasa (tipe non-
gairah seksual eksklusif)
- telah melakukan perilaku yang melibatkan • Jenis tertentu
aktivitas seksual dengan anak praremaja
SSPI – Screening Scale for Paedophilic
Phallometric Testing Interests
• Phalometrik adalah metode
yang melibatkan penempatan • SSPI digunakan untuk melakukan pemeriksaan singkat
alat pada penis seseorang, di terhadap minat seksual seseorang pada masa pra-remaja
mana ia akan mengukur dan anak-anak
perubahan lingkar penis sebagai
respons terhadap seksual dan
non-seksual rangsangan.
– Screening Scale for Paedophilic Interests
Teknik Fisiologis
Psikoterapi tradisional
Psikoterapi individu dan grup yang dilengkapi dengan terapi rekreasional, terapi okupasi, pendidikan
seks, dan aktivitas lain
Pendekatan perilaku
untuk meningkatkan atau memfasilitasi interaksi sosial yang adekuat dengan wanita dewasa,
meningkatkan keinginan seksual terhadap wanita dewasa, dan menurunkan dorongan seksual
pada anak-anak, mengurangi fantasi seksual dan pikiran seksual yang melibatkan anak-anak, dan
mengurangi keinginan beraktivitas seksual dengan anak-anak.
KESIMPULAN