Anda di halaman 1dari 24

Gangguan

Penyimpangan
Seksual Pedofilia
Anestesya Monica
11 2015 411
Definisi pedofilia
Kata pedofilia berasal dari bahasa
Yunani: paidophilia-pais "anak-anak"
dan philia, "cinta yang bersahabat"
atau "persahabatan
Pedofilia melibatkan dorongan seksual yang
intens dan berulang atau terangsang oleh
anak berusia 13 tahun atau kurang 6
bulan
Orang dengan pedofilia 16 tahun dan
sedikitnya lebih tua dari korban.
Epidemiologi
Pedofilia > laki-laki

44% pedofilia dalam sampel dewasa tua (usia 40-70


tahun)

Persentase pedofil homoseksual 9% sampai 40%, 4


sampai 20 kali lebih tinggi daripada tingkat pria
dewasa tertarik lainnya dewasa laki-laki (menggunakan
tingkat prevalensi homoseksualitas dewasa 2%-4%)

Individu tertarik pada perempuan antara usia 8 dan


10 tahun
Individu tertarik pada laki-laki laki-laki antara usia 10
dan 13 tahun
Etiologi
a. Trauma
Pengalaman selama anak-anak sebagai korban
pedofilia ditengarai sebagai penyebab utama
seseorang menjadi pedofil

b. Kurangnya kemampuan Sosialisasi


Kurangnya keterampilan untuk membina hubungan
keakraban dengan orang lain juga menjadi salah satu
penyebab pedofilia. Mereka tidak dapat menjalin
hubungan intim dengan orang dewasa yang sebaya.
Dalam kondisi ini, tidak ada yang lebih nyaman selain
berinteraksi dengan anak-anak, yang mudah didekati
tanpa melakukan perlawanan sebagaimana dahulu
yang terjadi pada mereka.
Etiologi
c. Merasa Harga Diri Rendah
Menguasai anak, mengancam dan memanipulasinya,
merupakan suntikan bagi harga diri para pedofil. Orang
yang merasa rendah diri juga mudah mengalami
depresi dan kecemasan. Dalam kondisi ini, melakukan
pelecehan seksual terhadap anak dijadikan cara
melepaskan ketegangan.

d. Faktor ekonomi
Tidak ada pekerjaan + pendidikan yang kurang
mereka sulit menemukan cara penyelesaian masalah
yang efektif. Akibatnya mereka mudah terkena stres
dan menggunakan anak untuk mengatasi rasa tertekan
atau ketegangannya akibat stres
Gejala klinis
Diskriminasi sosial;
Sulit bagi mereka untuk terlibat dalam komunitas dan
berhubungan dengan orang lain ini membuat pasien
tertarik pada anak-anak karena mereka tergolong masih
polosdan tidak menghakimi seperti orang dewasa

Terisolasi, dan depresi


mereka takut orientasi seksual mereka diketahui, jadi
mereka mengisolasi diri dari orang lain

Para pasien menganggap gairahnya salah dan illegal


selalu mengontrol diri mereka sendiri dan mencari cara
aman untuk memuaskan diri sendiri.
Hubungan antara gangguan
jiwa dengan pedofilia
Post Traumatic Stress Disorder
Hiperseksual
Diagnosis
Kriteria diagnostic Pedofilia menurut PPDGJ-III:
Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya
prapubertas atau awal masa pubetas, baik laki-laki
maupun perempuan.
Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan.
Preferensi tersebut harus berulang dan menetap.
Termasuk laki-laki dewasa yang mempunyai preferensi
partner seksual dewasa, tetapi karena mengalami
frustasi yang khronis untuk mencapai hubungan seksual
yang diharapkan, maka kebiasaan beralih kepada anak
sebagai pengganti.
Diagnosis
Kriteria diagnosis DSM-IV-TR Pedofilia
Untuk periode waktu sedikitnya 6 bulan, terdapat
khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
atau perilaku seksual yang intens dan berulang yang
melibatkan aktivitas seksual dengan anak prapuber atau
anak-anak (umumnya berusia 13 tahun atau kurang).
Orang tersebut telah melakukan dorongan seksual ini,
atau dorongan atau khayalan seksual menimbulkan
penderitaan yang nyata atau kesulitan interpersonal.
Orang berusia sedikitnya 16 tahun dan sedikitnya 5
tahun lebih tua dari anak atau anak-anak pada kriteria A.
Diagnosis
Pedofil Eksklusif kadang-kadang disebut sebagai
"pedofil sejati. Mereka tertarik pada anak-anak saja.
Mereka menunjukkan sedikit minat erotis pada orang
dewasa yang sesuai dengan usia mereka sendiri dan
dalam beberapa kasus, hanya bisa menjadi
terangsang ketika berfantasi atau berada di hadapan
anak-anak praremaja.

Pedofil non eksklusif tertarik pada anak-anak dan


orang dewasa, dan dapat terangsang oleh keduanya,
meskipun preferensi seksual bagi salah satu dari yang
Klasifikasi
a. Pedofilia yang menetap
menganggap dirinya terjebak pada lingkungan
anak. Mereka jarang bergaul dengan sesame
usianya, dan memiliki hubungan yang lebih baik
terhadap anak tertarik pada anak laki-laki

b. Pedofil yang regresi


bersifat heteroseks dan lebih suka pada anak
perempuan berumur 8 atau 9 tahun, mereka
mengeluhkan adanya kecemasan maupun
ketegangan dalam perkawinan. Anak bisa sebagai
Klasifikasi
c. Pedofilia seks lawan jenis
melibatkan anak perempuan, secara tipik
didiagnosa sebagai pedofilia regresi, sifatnya tidak
memaksa. Seringkali mereka mencumbu anak atau
meminta anak mencumbunya, dan mungkin
melakukan stimulasi oral, jarang bersetubuh.

d. Pedofilia sesama jenis


berhubungan seks dengan anak laki-laki ataupun
perempuan dibangdingkan dengan orang dewasa
berhubungan lewat anus.
Klasifikasi
e. Pedofilia wanita
adanya perasaan keibuan pada wanita, anak laki-
laki tidak menganggap hal ini sebagai suatu yang
sifatnya negative, karena insidennya kurang
dilaporkan, biasanya melibatkan anak berusia 12
tahun atau lebih muda.
karakteristik
1. Pola prilaku jangka panjang
. Memiliki latar belakang pelecehan seksual

. Memiliki kontak sosial terbatas pada saat remaja

. Sering berpindah tempat tinggal

. Korban banyak

. Percobaan berulang dan beresiko tinggi


Karakteristik
2. Menjadikan anak sebagai prefensi seksual
Usia >25 tahun, single, tidak pernah menikah

Tinggal sendiri atau bersama orang tua

Bila tidak menikah, jarang berkencan

Bila menikah, mempunyai hubungan khusus dengan


pasangan
Minat yang berlebih pada anak

Memiliki teman yang berusia muda

Memiliki hubungan yang terbatas dengan teman sebaya

Menganggap anak bersih, murni, tidak berdosa dan sebagai


objek
Karakteristik
3. Memiliki teknik yang berkembang dengan baik dalam
mendapatkan korban
Terampil dalam mengidentifikasikan korban yang rapuh

Berhubungan baik dengan anak, tahu cara mendengarkan anak

Mempunyai akses ke anak-anak


Lebih sering beraktifitas dengan anak-anak, seringkali tidak
melibatkan orang dewasa
Terampil dalam memanipulasi anak

Merayu dengan perhatian, kasih sayang dan hadiah

Memiliki hobi dan ketertarikan yang disukai anak

Memperhatikan materi-materi seksual secara eksplisit kepada


anak-anak
Karakteristik
4. Fantasi seksual yang difokuskan pada anak-anak
Dekorasi rumah yang berorientasi remaja

Memfoto anak-anak

Mengkoleksi pornografi anak atau erotika anak


Diagnosis Banding
a. Ekshibisionisme
b. Fethisime
Bahaya pedofilia
Gangguan fisik
Gangguan mental
Terapi
Psikoterapi

Psikoterapi berorientasi tilikan adalah pendekatan


yang paling sering digunakan untukmengobati
pedofilia. Pasien memiliki kesempatan untuk
mengerti dinamikanya sendiri dan peristiwa
peristiwa yang menyebabkan perkembangan
penyakitnya. Psikoterapi juga memungkinkan
pasien meraih kembali harga dirinya dan
memperbaiki kemampuan interpersonal dan
menemukan metode yang dapat diterima untuk
Terapi
Terapi obat

Termasuk medikasi antipsikotik dan antidepresan,


adalah diindikasikan sebagai pengobatan
skizofrenia atau gangguan depresif, bila pedofilia
disertai dengan gangguan-gangguan tersebut.
Fluoxetin caps. 20 mg dosis anjuran 20-40
mg/hari
Sertraline tab. 50 mg dosis anjuran 50-100
mg/hari
Haloperidol tab. 0,5;1,5;5 mg dosis anjuran 5-
15 mg hari
Risperidone tab. 1;2;3 mg dosis anjuran 2-6
mg/hari
Hukum Indonesia

Hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual pada


anak-anak yang diatur dalam UU No. 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak yaitu minimal
tiga tahun, dan maksimal 15 tahun penjara.
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Kesimpulan
Didapatkan bahwa pedofilia merupakan suatu kelainan
dimana untuk mencapai rangsangan dan pemuasan seksual,
penderita tersebut memakai objek terutama pada seorang
anak dari seks yang lama atau berlainan. Banyak faltor yang
mempengaruhi terjadinya pedofilia. Pedofilia yang terjadi
bisa diklasifikasikan dalam 5 tipe yatu pedofilia menetap,
pedoflia regresi, pedofilia lawan jenis, pedofilia sesame jenis,
dan pedofilia wanita. Juga bahaya yang terjadi pada anak
yang menjadi korban pedofil. Terapi yang efektif
digunakannya adalah terapi obat dengan terapi kognitif yang
dapat mengubah pola piker seseorang pedofilia.

Anda mungkin juga menyukai