Anda di halaman 1dari 14

Gangguan Memori pada Usia Lanjut

Anestesya Monica
102012410
Kelompok : A11
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Email : anestesyamonica@yahoo.com

Pendahuluan
Latar Belakang
Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan
terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana
proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak.
Dalam gangguan fungsi otak, yang harus diketahui adalalah mekanisme penyimpanan
memori, jenis memori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan harus
diketahui struktur-struktur yang berperan. Penurunan daya ingat, atau lupa
disebabkan oleh banyak factor, antara lain adalah adanya gangguan di otak, tekanan
psikologis, gangguan oksigen dan beberapa gangguan yang lain. Lupa juga memang
karena faktor usia. Dimulai dengan lupa jangka pendek, jangka menenga dan jangka
panjang. Tetapi kondisi tersebut juga diserta oleh gangguan berpikir lainnya, misalnya
kemampuan berbahasa, bertindak secara berencana atau pengenalan benda. Kerja otak
kita sangatlah berat, merupakan pusat susunan syaraf tubuh, semuanya bermuara di
otak.1
Daya ingat secara umum akan melemah seiring pertambahan usia. Risiko
kepikunan biasanya menyerang seseorang di atas umur 60 tahun. Hal ini disebabkan
perubahan di dalam otak sehingga menimbulkan hilangnya ingatan, terutama jangka
pendek. Demensia merupakan kumpulan gejala klinik lantaran berbagai latar
belakang penyakit. Tanda-tanda demensia diantaranya emosi labil, hilangnya memori
jangka pendek, gangguan global fungsi mental, dan menurunnya kemampuan berpikir
abstrak. Beberapa hal tersebut menyebabkan gangguan dalam pekerjaan, aktivitas
harian, dan sosial. Demensia terjadi karena otak mengalami gangguan
serebrovaskuler, infeksi susunan saraf pusat, defisiensi vitamin, gangguan metabolic,
maupun proses penuaan yang abnormal. Sebagian besar penyebab ini ditemukan pada
usia lanjut.

1
Pembahasan

Struktur otak yang berperan secara makroskopik


Bagian-bagian otak yang diperkirakan berperan dalam ingatan hipokampus,
sistem limbik, serebellum, korteks prafrontalis, dan bagian-bagian lain korteks
serebri. Bagian-bagian ini dapat di lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Struktur Otak.2

Hipokampus
Hipokampus merupakan bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan
merupakan bagian dari sistem limbik, berperan vital dalm ingatan jangka pendek yang
melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi
memori tersebut menjadi memori jangka panjang. Hipokampus dipercayai
menyimpan memori jangka panjang baru sesaat, kemudian dipindahkan ke bagian
korteks lain untuk penyimpanan yang lebih permanen Hipokampus dan daerah
sekitarnya berperan sangat penting dalam memori deklaratif. Dengan sistem limbik /
temporalis, terkait penting dalam mempertahankan memori tentang kejadian-kejadian
sehari-hari dalam waktu yang memadai.
Serebelum berperan penting dalam memori prosedural / refleksif
bagaimana yang melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh dari latihan
berulang (contoh : gerakan tari). Daerah-daerah korteks yang penting untuk memori
refleksif adalah sistem-sistem motorik dan sensorik spesifik yang melakukan tindakan
/ gerakan yang dimaksud.
Korteks asosiasi prafrontal berkaitan dengan memori jangka pendek yang
sementara / temporer dan melaksanakan proses berpikir kompleks yang berkerjasama
dengan regio sensorik otak melalui koneksi saraf.3

Amigdala
Bertanggung jawab atas pengevaluasian informasi-informasi sensorik,
menentukan secara tepat arti pentingnya sesuatu secara emosional, dan berkontribusi
dalam pengambilan keputusan awal untuk mendekati atau menjauhi sesuatu. Sebagai
contoh, anda dengan segera dapat menilai ancaman atau bahaya. Amigdala juga
memainkan peranan penting dalam menengahi kecemasan dan depresi; pindai PET
menentukan adanya peningkatan aktivitas saraf di struktur ini pada penderita depresi
dan kecemasan. Struktur ini juga memainkan peranan dalam ingatan yang bersifat
emosional.4

2
Hipothalamus

Gambar 2. Hipotalamus.5
Hipotalamus adalah kumpulan nukleus spesifik dan serat-serat terkait yang
terletak di bawah thalamus. Daerah ini merupakan pusat integrasi untuk banyak
fungsi homeostatik penting dan berfungsi sebagai penghubung penting antara sistem
saraf otonom dan sistem endokrin. Secara spesifik, hipotalamus (1) mengontrol suhu
tubuh; (2) mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin; (3) mengontrol asupan
makanan; (4) mengontrol sekresi hormon-hormon hipofisis anterior; (5) menghasilkan
hormon-hormon posterior; (6) mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran susu; (7)
berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yang kemudian
mempengaruhi semua otot polos, otot jantung, dan kelenjar eksokrin; dan (8) berperan
dalam pola perilaku dan emosi.

Hipotalamus adalah daerah otak yang paling jelas terlibat dalam pengaturan
langsung lingkungan internal. Sebagai contoh, apabila tubuh dingin, hipotalamus
mencetuskan respons-respons internal untuk meningkatkan pembentukan panas
(misalnya menggigil) dan untuk menurunkan pengeluaran panas (misalnya konstriksi
pembuluh darah kulit untuk mengurangi aliran darah hangat ke permukaan tubuh,
karena panas dapat hilang ke lingkungan eksternal). Daerah-daerah lain di otak,
misalnya korteks serebrum, bekerja secara lebih tidak langsung untuk mengatur
lingkungan internal. Sebagai contoh, seseorang yang merasa dingin akan termotivasi
untuk secara sadar memakai baju yang lebih hangat, menutup jendela, menyalakan
pemanas, dan seterusnya. Bahkan aktivitas perilaku volunteer ini sangat dipengaruhi
oleh hipotalamus, yang sebagai bagian dari sistem limbik, berfungsi bersama korteks
mengontrol emosi dan perilaku yang dimotivasi. Konsep emosi mencakup perasaan
emosional subjektif dan suasana hati (misalnya rasa marah, rasa takut, dan
kebahagiaan) ditambah respons fisik yang nyata yang berkaitan dengan perasaan
tersebut. Respons-respons tersebut mencakup pola-pola perilaku spesifik (misalnya,
persiapan menyerang atau bertahan jika dibuat marah oleh musuh) dan ekspresi
emosional yang dapat diamati (misalnya tertawa, menangis, atau tersipu). Bukti
menunjukkan bahwa sistem limbic berperan sentral dalam semua aspek emosi.
Stimulasi daerah-daerah tertentu di dalam sistem limbic manusia selama pembedahan
otak menimbulkan berbagai sensasi subjektif yang tidak jelas, yang diutarakan oleh
pasien sebagai rasa senang, kepuasan, atau kenikmatan di suatu daerah serta
keputusasaan, keketakutan, atau kecemasan di bagian lain.
Hubungan antara hipotalamus, sistem limbik, dan daerah-daerah kortikal yang
lebih tinggi berkenaan dengan emosi dan perilaku masih belum dipahami dengan

3
jelas. Tampaknya keterlibatan hipotalamus yang luas pada sistem limbik bertanggung
jawab terhadap respons-respons internal involunter berbagai sistem tubuh dalam
mempersiapkan berbagai tindakan yang sesuai untuk menyertai keadaan emosional
tertentu. Sebagai contoh, peningkatan kecepatan denyut jantung dan frekuensi
pernapasan, peningkatan tekanan darah, dan pengaliran banyak darah ke otot-otot
rangka yang terjadi sebagai antisipasi serangan sewaktu dibuat marah dikontrol oleh
hipotalamus. Perubahan keadaan internal sebagai persiapan tersebut tidak
memerlukan kontrol kesadaran.1

Sistem Limbik

Gambar 3. System limbic.2


Sistem limbik adalah kombinasi sitkuit-sirkuit neuron yang mengontrol
perilaku emosional dan dorongan motivasional. Kompleks besar struktur ini terdiri
dari komponen subkorteks dan korteks. Kelompok subkorteks mencakup hipotalamus,
septum, daerah paraolfaktorius, epitalamus, nukleus thalamus anterior, hipokampus,
amigdala, dan bagian-bagian ganglia basalis. Di sekitar struktur-struktur subkorteks
terdapat korteks limbik, yang terdiri dari korteks orbitofrontalis, girus subkalosus,
girus singulata, dan girus parahipokampus. Di antara berbagai struktur subkorteks,
hipotalamus adalah sumber output terpenting; struktur ini berkomunikasi dengan
nukleus-nukleus batang otak melalui berkas otak-depan sebelah medial, yang
menyalurkan sinyal dari dua arah: ke batang otak dan kembali ke otak depan.6
Konsep emosi mencakup perasaan emosional subjektif dan suasana hati
(misalnya rasa marah, rasa takut, dan kebahagiaan) ditambah respons fisik yang nyata
yang berkaitan dengan perasaan tersebut. Respons-respons tersebut mencakup pola-
pola perilaku spesifik (misalnya, persiapan menyerang atau bertahan jika dibuat
marah oleh musuh) dan ekspresi emosional yang dapat diamati (misalnya tertawa,
menangis, atau tersipu). Bukti menunjukkan bahwa sistem limbik berperan sentral
dalam semua aspek emosi. Stimulasi daerah-daerah tertentu di dalam sistem limbik
manusia selama pembedahan otak menimbulkan berbagai sensasi subjektif yang tidak
jelas, yang diutarakan oleh pasien sebagai rasa senang, kepuasan, atau kenikmatan di
suatu daerah serta keputusasaan, keketakutan, atau kecemasan di bagian lain.6
Hubungan antara hipotalamus, sistem limbik, dan daerah-daerah kortikal yang
lebih tinggi berkenaan dengan emosi dan perilaku masih belum dipahami dengan
jelas. Tampaknya keterlibatan hipotalamus yang luas pada sistem limbik bertanggung
jawab terhadap respons-respons internal involunter berbagai sistem tubuh dalam
mempersiapkan berbagai tindakan yang sesuai untuk menyertai keadaan emosional
tertentu. Sebagai contoh, peningkatan kecepatan denyut jantung dan frekuensi
pernapasan, peningkatan tekanan darah, dan pengaliran banyak darah ke otot-otot

4
rangka yang terjadi sebagai antisipasi serangan sewaktu dibuat marah dikontrol oleh
hipotalamus. Perubahan keadaan internal sebagai persiapan tersebut tidak
memerlukan kontrol kesadaran.3
Perilaku emosional dipengaruhi oleh stimulasi hipotalamus atas oleh lesi di
hipotalamus. Efek stimulasi mencakup (1) bertambahnya tingkat aktivitas secara
umum yang menimbulkan matah dan agresi; (2) perasaan damai, kenikmatan, dan
hadiah; (3) takut dan perasaan dihukum, menghindar; (4) gairah seksual. Efek yang
ditimbulkan oleh lesi di hipotalamus mencakup (1) pasivitas yang ekstrim dan
hilangnya keinginan serta (2) makan dan minum berlebihan, marah, dan perilaku yang
berkaitan dengan kekerasan.6

Struktur Otak yang Berperan Secara Mikroskopik


Badan sel atau yang disebut perikarion, merupakan bagian yang memiliki inti
dan sitoplasma melengkapinya. Hampir semua sel saraf memiliki inti yang besar,
eukromatik (pucat dalam pewarnaan), serta nukleolus/anak inti yang menonjol. Selain
inti sel dan anak intinya, pada badan sel saraf dapat dijumpai beberapa organel
lainnya seperti:7

1. Retikulum Endoplasma (RE) kasar/bergranular (badan nissl).


2. Aparatus Golgi.
3. Mitokondria.
4. Neurofilamen/filamen intermediet dan Mikrotubulus.

Dendrit
Dendrit (Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti
cabang-cabang pada pohon. Secara struktural, dendrit ini mirip dengan perikarion,
hanya tidak memiliki aparatus golgi dan badan sel. Tetapi pada dendrit-dendrit yang
tipis sudah tidak lagi ditemukan badan nissl dan mitokondria.7

Akson
Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson, tetapi ada sedikit
sekali yang bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosesus
yang silindris yang memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari
tepi neuronnya. Meskipun ada yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum
akson adalah panjang atau bahkan sangat panjang (ada yang mampu mencapai 100
cm/ 40 inci).3 Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan piramid
yang pendek, yang disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul dari
perikarion. Membran sel/plasma pada akson disebut aksolemma, dan isinya (content)
disebut aksoplasma.7

5
Gambar 4. Tipe-Tipe Neuron.8

Gambar 5. Macam Sel-Sel Neuroglia.9

Cerebri
Cortex cerebri secara mudah dapat dianggap terdiri atas dua tipe: allocortex
dan isocortex. Allocortex ditemukan predominan pada rhinencephalon atau pada
bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi pembau. Isocortex (neocortex)
merupakan tipe yang lebih sering dijumpai pada sebagian besar hemispherium
cerebri. Tipe ini tersusun dari enam lapisan sel yang mempunyai asal embriologi
sendiri-sendiri di dalam massa substansia grisea yang mengelilingi ventriculus:
(1)Lamina molecularis adalah lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang
datang dari dalam cortex. (2)Lamina granularis externa adalah lapisan yang agak
padat dan tersusun dari sel-sel kecil. (3)Lamina pyramidalis externa berisi sel-sel
piramid yang kerapkali tersusun berbaris. (4)Lamina granularis interna biasanya
merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa dengan sel di dalam lamina
granularis externa. (5)Lamina ganglionaris adalah sebagian besar daerah,

6
mengandung sel-sel piramid yang lebih besar (meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari
pada sel-sel piramid di dalam lamina pyramidalis externa. (6)Lamina fusiformis
tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya memasuki substansia
alba didekatnya.10

Gambar 6. Layer of cerebral cortex.11


Cerebellum

Gambar 7. Layer of cortex cerebellum.11


Cortex cerebellum memiliki gambaran yang agak khas. Pemeriksaan
mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling luar dan lapisan
granular yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel saraf dan
pada sayatan melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan
tersusun dalam bagian luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada
bagian dalam berjalan melewati lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus
terhadap sumbu panjang folium dan mengeluarkan banyak collateral dengan
arborizasi di sekitar sel-sel purkinje. Sel-sel stellata serupa dengan sel-sel keranjang,
tetapi letaknya superficial. Sel-sel purkinje membentuk sehelai lapisan sel-sel besar
pada hubungan antara lapisan molecular dan granular. Serabut-serabut pemanjat
(climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent dari nuclei olivarius inferior yang
berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje. Lapisan granular
mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap sel granula

7
mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang
membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel) berjalan lurus serta
memanjang, membuat hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinje.10

Neurotransmiter
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan
disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari
akson terminal mealui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang.
Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Setiap neuron
melepaskan satu transmitter. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas
sel neuron, sehingga dengan bantuan zat-zat kimia ini maka neuron dapat lebih mudah
dalam menyalurkan impuls, bergantung pada jenis neuron dan transmitter tersebut.
Contoh neurotransmitter adalah:

Table 1. Jenis Neurotransmitter.12


Neurotransmiter Golongan Fungsional Tempat Sekresi
Asetilkolin Eksitatoris & Inhibitoris SSP, SST, Neuromuscular
Junction
Norepinefrin Eksitatoris & Inhibitoris SSP, SST
Dopamin Umumnya Eksitatoris SSP, SST
Serotonin Umumnya Inhibitoris SSP
GABA Inhibitoris SSP, Neuromuscular
Junction
Glysin Inhibitoris SSP
Glutamat Eksitatoris SSP, Neuromuscular
Junction
Aspartat Eksitatoris SSP
Substansi P Eksitatoris SSP, SST
Met-enkephalin Umumnya Inhibitoris SSP
Sejumlah neuropeptida, berkisar dari dua sampai 40 asam amino dalam setiap rantai
panjang telah diidentifikasi dalam organ tubuh. Senyawa seperti substansi P,
enkefalin, bradikinin dan kolesistokinin berperan sebagai neurotransmiter asli atau
sebagai neuromodulator untuk mempengaruhi pelepasan atau respon terhadap,
transmiter aktual. Semuanya memiliki efek nonsaraf dan saraf.12

Jenis-jenis Memori

Penelitian telah menunjukkan bahwa memori terbagi dalam beberapa jenis.


Masing-masing memori otak manusia memiliki mekanisme unik dalam menyimpan
informasi. Hal yang patut dicatat adalah walaupun terbagi-bagi dalam beberapa jenis,
setiap jenis memori terhubung satu sama lain. Pengaktifan salah satu jenis memori
akan mengaktifkan memori jenis lainnya. Hal ini memungkinkan sebuah informasi
dapat disimpan di beberapa tempat penyimpanan memori yang berbeda. Berarti,
apabila kita mampu menyimpan informasi tersebut dalam berbagai jenis memori, akan
memudahkan untuk mengakses kembali informasi tersebut, kapan pun dibutuhkan.

Kemampuan kognitif seseorang manusia ditentukan oleh memori yang


tersimpan dalam otak. Istilah memori sering disamakan dengan istilah ingatan.
Memori merupakan informasi tentang pengalaman masa lampau yang disimpan dalam
otak manusia. Pemprosesan informasi yang diterima melalui indra penglihatan,

8
pendengaran dan indra yang lain ke dalam memori manusia berlangsung melalui tiga
tahap, yaitu memori sensorik (sensory memory) atau ingatan dalam jangka waktu
yang sangat pendek, memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka
panjang (long term memory).13
Memori sensorik menyimpan informasi untuk kurun waktu yang sangat
singkat; biasanya ini terjadi pada informasi yang dianggap tidak penting. Bayangkan
saja ketika kita mendengar suaea orang berbicara mengenai sesuatu yang tidak
penting atau ketika kita melihat sebuah gambar yang kita anggap tidak penting.
Dengan cepat suara orang yang berbicara itu akan kita lupakan.13
Berikut tabel perbedaan anatara ingatan jangka pendek dengan ingatan jangka
panjang:

Tabel 2. Perbedaan memori jangka pendek dengan jangka panjang.13


KARAKTERISTIK INGATAN JANGKA INGATAN JANGKA
PENDEK PANJANG
Waktu penyimpanan Segera Kemudian; harus
setelah memperoleh dipindahkan dari ingatan
informasi baru jangka pendek ke jangka
panjang melalui
konsolidasi; ditingkatkan
oleh latihan atau daur
ulang informasi malalui
cara jangka pendek
Kapasitas penyimpanan Terbatas Sangat besar
waktu penggalian Cepat Lebih lambat, kecuali
kembali (mengingat) untuk ingatan yang sudah
mendarah daging, yang
cepat di gali kembali
Ketidak mampuan Dilakukan secara Ketidakmampuan
menggali kembali (lupa) permanen; ingat cepat mengakses biasanya hanya
menghilang kecuali sesaat; jejak ingtan yang
apabila dikonsolidasikan relatif stabik ke dalam
ingatan jangka panjang
Mekanisme Melibatkan modifikasi Melibatkan perubahan
penyimpanan sementara fungsi sinaps- fungsional atau
sinaps yang sudah ada, strukturalyang relatif lebih
misalnya mengubah permanen anatara neuron-
jumlah neuron transmiter neuron yang sudah ad,
yang dikeluarkan. mislanya pembentukan
sinapsbaru, sintesis protein
baru memiliki peran
penting.

Memori jangka pendek yaitu memori yang menyimpan informasi untuk waktu
yang terbatas, sampai ada informasi baru yang masuk dan mendesak informasi yang
telah tersimpan ini. Pada contoh seseorang dapat mengingat Ruang Kuliah 6221
setidak-tidaknya untuk satu semester. Setelah semester ini berlalu, seseorang tersebut
kemungkinan besar akan melupakan ruangan tersebut karena pada semester-semester
berikutnya banyak ruangan lain yang harus diingat.13

9
Memori jangka panjang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang
sangat lama, bahkan seumur hidup. Pada contoh seseorang akan mengingat
kampusnya sebagai tempat kuliahnya seumur hidupnya selama tidak ada gangguan
dalam memorinya. Di dalam otak manusia, memori jangka panjang mencakup
memori semantisa dan memori episodis. Memori semantic berkaitan dengan unsur-
nsur makna bahasa dan tidak berkaitan dengan lingkup ruang atau waktu, sedangkan
memori episodis mengandung informasi yang berkaitan dengan pengalaman
seseorang dalam lingkup ruang dan waktu.13

Proses Pembentukan Memori

Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan
terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana
proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak.
Di dalam otak terdapat neuron yang bertanggung jawab atas pemrosesan informasi
yang dikonversi melalui sinyal-sinyal kimiawi menjadi sinyal elektrik dan kemudian
kembali lagi. Penelitian baru mengemukakan bahwa dapat ditumbuhkan sel-sel otak
baru, setidaknya pada satu bagian otak yang disebut hipokampus. Pertumbuhan
neuronal di dalam hipokampus mungkin saja merupakan akibat dari adanya latihan,
baik aktivitas fisik maupun ketika berpartisipasi dalam aktivitas berpikir yang
kompleks, dan atau mendapat stimulasi mental yang intens. Mekanisme penyimpanan
memori di bedakan menjadi dua yakni memori deklaratif dan memori refleksif.3

Memori deklaratif, disebut juga memori eksplisit. Berupa pengetahuan yang


dapat dinyatakan dan dibawa ke dalam fikiran selama penglihatan sadar, seperti fakta-
fakta, kata, nama dan wajah seseorang, yang dapat dipanggil kembali dari memori,
ditempatkan dalam fikiran, dan dilaporkan. Jenis memori ini sangat erat kaitannya
dengan fungsi hipokampus dan struktur lobus temporal mesial lainnya. Terbagi
menjadi memori episodik dan memori semantik. Memori episodik menunjuk kepada
kejadian khusus atau pengalaman seseorang, misalnya menghadiri acara pernikahan
teman dekat. Memori semantik menunjuk kepada proses belajar dan recall fakta-fakta
dan pengetahuan umum. Memori refleksif merupakan memori tak sadar yang
mendasari proses belajar nonasosiatif dan beberapa bentuk proses belajar asosiatif
seperti classical conditioning. Memori ini tidak bergantung kepada proses kognitif
dan menunjukan kinerja yang semakin baik dengan pengulangan.

Klasifikasi Memori

Pada dasarnya proses memori seseorang harus melewati 3 tahap utama yaitu
Encoding (proses pengkodean), Storage (proses penyimpanan), dan Retrieval (proses
pemanggilan ulang informasi).
Encoding yaitu proses pengtransformasian peristiwa-peristiwa ke dalam
bentuk yang bisa disimpan dan digunakan selama masa tertentu (biasa disebut dengan
learning pembelajaran). Encoding itu sendiri dapat berupa kata-kata, gambar, grafik,
fenomena, dll. Lebih lanjut encoding merupakan proses mengalihkan informasi dari
bentuk fisik, energi dan lain-lain ke dalam bentuk yang dapat disimpan di dalam
memori. Di dalam proses encoding informasi ini dapat terjadi dengan dua cara,
yaitu: (1) Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indranya
dimasukkan dengan tidak sengaja kedalam ingatannya. Contohnya konkritnya dapat

10
kita lihat pada anakanak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak di
sengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan bila ia menangis
keras-keras sambil berguling-guling dan (2) Sengaja, yaitu bila individu dengan
sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya.
Contohnya orang yang bersekolah dimana ia memasukkan segala hal yang
dipelajarinya di bangku sekolah dengan sengaja. Storage disebut juga dengan retensi
yaitu proses mengendapkan informasi yang diterima dalam suatu tempat tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu. Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi
informasi sehingga tempat informasi tersimpan sesuai dengan kategorinya. Dalam
proses ini, penyimpanan dilakukan untuk peristiwa-peristiwa yang sudah di-encode-
kan. Retrieval yaitu sebuah proses pengaksesan, penemubalikan atau pemanggilan
kembali informasi yang disimpan di dalam memori untuk digunakan. Proses
penemubalikan informasi yang disimpan dalam memori dari sensory memory bersifat
langsung dan otomatis.14

Mekanisme Penyimpanan Memori


Informasi yang baru diperoleh pada awalnya diendapkan pada memori jangka
pendek, yang kapasitas penyimpanannya terbatas. Informasi dalam ingatan jangka
pendek mengalami salh satu dari dua nasib. Informasi ini akan segera dilupakan atau
dipindahkan kedalam mode memori jangka panjang yang lebih permanen melalui
latihan aktif atau pengulangan.

Gambar 8. Mekanisme Penyimpanan Memori.3


Daur ulang informasi yang baru diperoleh melalui ingatan jangka pendek
memperbesar kemungkinan bahwa informasi baru ini akan terkonsolidasi menjadi
memori jangka panjang. Hubungan ini dapat diibaratkan pembuatan film foto.
Bayangan / gambar yang orisinal (memori jangka pendek) akan segera lenyap kecuali
gambaran tersebut difiksasi secara kimiawi (konsolidasi) untuk menghasilkan gambar
yang bertahan lebih lama (memori jangka panjang). Kadang-kadang hanya sebagian
dari memori yang terfiksasi, sementara yang lainnya lenyap. Informasi yang menarik
atau penting bagi individu lebih besar kemungkinannya didaur ulang dan difiksasi
dalam memori jangka panjang, sementara informasi yang kurang penting cepat
terhapus.3,15

11
Faktor-faktor yang mempengaruhi memori

Senyawa-senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmiter / kegiatan


neuron.
a. Nikotinin : mengaktivasi reseptor asetilkolin.
b. Physostigmin : meningkatkan kerja asetilkolin.
c. Antidepresan : meningkatkan kerja serotonin.
d. Skopolamin : menghambat kerja asetilkolin sehingga mengganggu
memori.
e. Striknin : pemberian segera setelah latihan meningkatkan memori,
beberapa jam setelah latihan tidak ada peningkatan memori.
f. Kokain : fasilitasi kerja dopamin.
g. Amfetamin : fasilitasi memori.
h. Antisikotik : mencegah ikatan dopamin dengan reseptornya.
i. Pada monyet tua, defisit dopamin dan NE pada korteks prefrontral
mengakibatkan memori kerja menurun.
j. Obat-obat penghambat aktivitas neuronal / sintesis protein : dapat
menimbulkan amnesia retrogad.
Faktor usia.
a. Bayi : memori deklaratif belum terbentuk.
b. Anak sampai usia 2 tahun :
- Memori deklaratif belum berkembang.
- Proses memori masih refleksif (periode sensorimotor).
- Setelah dewasa hampir tidak ingat peristiwa yang terjadi pada masa
ini.
c. Usia lanjut :
- Fungsi lobus frontalis tidak efisien lagi.
- Gangguan pemanggilan memori kata.
- Hipokampus rentan terhadap proses penuaan.
- Gangguan memori spasial.
d. Hasil penelitian Petersen dkk :
- Usia 62-100th : gangguan konsolidasi ke memori jangka panjang.
Faktor lingkungan.
a. Binatang dibesarkan pada lingkungan majemuk :
- Lapisan kortikal otak lebih tebal.
- Struktur neuronal lebih rumit.
b. Situasi lingkungan distraksi mengganggu memori jangka pendek.
Trauma
a. Gegar otak, stroke : amnesia retrogad.
b. Kehilangan kesadaran setelah terpukul : isi memori jangka pendek
terhapus, hilang memori yang terjadi kurang lebih setengah jam
sebelumnya.
c. Trauma hebat mengganggu akses ke memori jangka panjang.
d. Terapi kejutan listrik : kehilangan memori jangka pendek (amnesia)
namun tidak mengganggu memori jangka panjang.
Lesi dalam struktur otak.

12
a. Lesi bagian medial lobus temporal : regio kritis konsolidasi memori
menyebabkan amnesia retrogad.
b. Pada manusia :
- Kerusakan hipokampus : amnesia global.
- Degenerasi bagian medial dekat garis tengah otak : sindroma
Korsakof.
c. Kerusakan diensefalon : stroke, jejas, infeksi, tumor, amnesia
- Pola gangguan memori pada pengangkatan hipokampus dan amigdala.
Faktor penyakit :
- Alzheimer banyak serat kolinergik mengalami deplesi, gejala utama :
kehilangan memori.3,15

Kesimpulan
Ingatan (memory) adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat
diingat kembali kemudian (retain and recall information). Ingatan tentu sangat
berkaitan dengan aktivitas otak dan saraf-saraf pada otak, tentu dalam hal ini adalah
sistem saraf pusat (SSP). Bagian-bagian penting pada otak yang berfungsi dalam
memori adalah cerebellum, korteks prefrontal, hipokampus, amigdala, dan
sebagainya, terutama yang menyangkut pada sistem limbik. Ingatan juga dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu ingatan jangka pendek, ingatan jangka
panjang, ingatan deklaratif, dan ingatan prosedural. Ingatan jangka panjang dengan
jangka pendek tentu memiliki aktivitas sinaps yang berbeda, dan tentu pada ingatan
jangka panjang sifatnya lebih permanen dibandingkan dengan ingatan jangka pendek.

Daftar pustaka
1. Bernard SM. Anatomi umum. Jakarta: Bagian Anatomi FK-UKI; 2011.
2. Anatomi dan Fungsi Otak Manusia [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://www.aktivasiotak.com 24 Agustus 2009.
3. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2012.h.
113-5;146-81.
4. Wade C, Tavris C. Psikologi. Jakarta: Erlangga; 2008.h.130-3.
5. Struktur dan fungsi otak manusia [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://psychictionary.tumblr.com 10 Januari 2012.
6. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.154-7;166-8.
7. Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The McGraw-Hill
Companies; 2003.p.163-73.
8. Sistem saraf [artikel online] April 2013. Diunduh dari: http://wordbiology.com 1
November 2009.
9. Cells neuroglia [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://www.medicalgeek.com 15 April 2008.
10. Geneser F. Atlas berwarna histologi.Jakarta; Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.

13
11. Basic Cerebral Cortex [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://www.benbest.com 01 Agustus 2012.
12. Schumm DE. Essentials of biochemistry. Jakarta; Binarupa Aksara; 2003.h. 353-8.
13. Kushartanti, Yuwono U, Multamia. Pesona bahasa: langkah awal memahami
linguistik. Jakarta; Gramedia; 2005.h.17-23.)
14. Memori [artikel online] April 2013. Diunduh dari: http://itsarbolo.wordpress.com 19
Juni 2012.
15. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta; EGC; 2008.h.750-
63.

14

Anda mungkin juga menyukai