Anestesya Monica
102012410
Kelompok : A11
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Email : anestesyamonica@yahoo.com
Pendahuluan
Latar Belakang
Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan
terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana
proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak.
Dalam gangguan fungsi otak, yang harus diketahui adalalah mekanisme penyimpanan
memori, jenis memori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan harus
diketahui struktur-struktur yang berperan. Penurunan daya ingat, atau lupa
disebabkan oleh banyak factor, antara lain adalah adanya gangguan di otak, tekanan
psikologis, gangguan oksigen dan beberapa gangguan yang lain. Lupa juga memang
karena faktor usia. Dimulai dengan lupa jangka pendek, jangka menenga dan jangka
panjang. Tetapi kondisi tersebut juga diserta oleh gangguan berpikir lainnya, misalnya
kemampuan berbahasa, bertindak secara berencana atau pengenalan benda. Kerja otak
kita sangatlah berat, merupakan pusat susunan syaraf tubuh, semuanya bermuara di
otak.1
Daya ingat secara umum akan melemah seiring pertambahan usia. Risiko
kepikunan biasanya menyerang seseorang di atas umur 60 tahun. Hal ini disebabkan
perubahan di dalam otak sehingga menimbulkan hilangnya ingatan, terutama jangka
pendek. Demensia merupakan kumpulan gejala klinik lantaran berbagai latar
belakang penyakit. Tanda-tanda demensia diantaranya emosi labil, hilangnya memori
jangka pendek, gangguan global fungsi mental, dan menurunnya kemampuan berpikir
abstrak. Beberapa hal tersebut menyebabkan gangguan dalam pekerjaan, aktivitas
harian, dan sosial. Demensia terjadi karena otak mengalami gangguan
serebrovaskuler, infeksi susunan saraf pusat, defisiensi vitamin, gangguan metabolic,
maupun proses penuaan yang abnormal. Sebagian besar penyebab ini ditemukan pada
usia lanjut.
1
Pembahasan
Hipokampus
Hipokampus merupakan bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan
merupakan bagian dari sistem limbik, berperan vital dalm ingatan jangka pendek yang
melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi
memori tersebut menjadi memori jangka panjang. Hipokampus dipercayai
menyimpan memori jangka panjang baru sesaat, kemudian dipindahkan ke bagian
korteks lain untuk penyimpanan yang lebih permanen Hipokampus dan daerah
sekitarnya berperan sangat penting dalam memori deklaratif. Dengan sistem limbik /
temporalis, terkait penting dalam mempertahankan memori tentang kejadian-kejadian
sehari-hari dalam waktu yang memadai.
Serebelum berperan penting dalam memori prosedural / refleksif
bagaimana yang melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh dari latihan
berulang (contoh : gerakan tari). Daerah-daerah korteks yang penting untuk memori
refleksif adalah sistem-sistem motorik dan sensorik spesifik yang melakukan tindakan
/ gerakan yang dimaksud.
Korteks asosiasi prafrontal berkaitan dengan memori jangka pendek yang
sementara / temporer dan melaksanakan proses berpikir kompleks yang berkerjasama
dengan regio sensorik otak melalui koneksi saraf.3
Amigdala
Bertanggung jawab atas pengevaluasian informasi-informasi sensorik,
menentukan secara tepat arti pentingnya sesuatu secara emosional, dan berkontribusi
dalam pengambilan keputusan awal untuk mendekati atau menjauhi sesuatu. Sebagai
contoh, anda dengan segera dapat menilai ancaman atau bahaya. Amigdala juga
memainkan peranan penting dalam menengahi kecemasan dan depresi; pindai PET
menentukan adanya peningkatan aktivitas saraf di struktur ini pada penderita depresi
dan kecemasan. Struktur ini juga memainkan peranan dalam ingatan yang bersifat
emosional.4
2
Hipothalamus
Gambar 2. Hipotalamus.5
Hipotalamus adalah kumpulan nukleus spesifik dan serat-serat terkait yang
terletak di bawah thalamus. Daerah ini merupakan pusat integrasi untuk banyak
fungsi homeostatik penting dan berfungsi sebagai penghubung penting antara sistem
saraf otonom dan sistem endokrin. Secara spesifik, hipotalamus (1) mengontrol suhu
tubuh; (2) mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin; (3) mengontrol asupan
makanan; (4) mengontrol sekresi hormon-hormon hipofisis anterior; (5) menghasilkan
hormon-hormon posterior; (6) mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran susu; (7)
berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yang kemudian
mempengaruhi semua otot polos, otot jantung, dan kelenjar eksokrin; dan (8) berperan
dalam pola perilaku dan emosi.
Hipotalamus adalah daerah otak yang paling jelas terlibat dalam pengaturan
langsung lingkungan internal. Sebagai contoh, apabila tubuh dingin, hipotalamus
mencetuskan respons-respons internal untuk meningkatkan pembentukan panas
(misalnya menggigil) dan untuk menurunkan pengeluaran panas (misalnya konstriksi
pembuluh darah kulit untuk mengurangi aliran darah hangat ke permukaan tubuh,
karena panas dapat hilang ke lingkungan eksternal). Daerah-daerah lain di otak,
misalnya korteks serebrum, bekerja secara lebih tidak langsung untuk mengatur
lingkungan internal. Sebagai contoh, seseorang yang merasa dingin akan termotivasi
untuk secara sadar memakai baju yang lebih hangat, menutup jendela, menyalakan
pemanas, dan seterusnya. Bahkan aktivitas perilaku volunteer ini sangat dipengaruhi
oleh hipotalamus, yang sebagai bagian dari sistem limbik, berfungsi bersama korteks
mengontrol emosi dan perilaku yang dimotivasi. Konsep emosi mencakup perasaan
emosional subjektif dan suasana hati (misalnya rasa marah, rasa takut, dan
kebahagiaan) ditambah respons fisik yang nyata yang berkaitan dengan perasaan
tersebut. Respons-respons tersebut mencakup pola-pola perilaku spesifik (misalnya,
persiapan menyerang atau bertahan jika dibuat marah oleh musuh) dan ekspresi
emosional yang dapat diamati (misalnya tertawa, menangis, atau tersipu). Bukti
menunjukkan bahwa sistem limbic berperan sentral dalam semua aspek emosi.
Stimulasi daerah-daerah tertentu di dalam sistem limbic manusia selama pembedahan
otak menimbulkan berbagai sensasi subjektif yang tidak jelas, yang diutarakan oleh
pasien sebagai rasa senang, kepuasan, atau kenikmatan di suatu daerah serta
keputusasaan, keketakutan, atau kecemasan di bagian lain.
Hubungan antara hipotalamus, sistem limbik, dan daerah-daerah kortikal yang
lebih tinggi berkenaan dengan emosi dan perilaku masih belum dipahami dengan
3
jelas. Tampaknya keterlibatan hipotalamus yang luas pada sistem limbik bertanggung
jawab terhadap respons-respons internal involunter berbagai sistem tubuh dalam
mempersiapkan berbagai tindakan yang sesuai untuk menyertai keadaan emosional
tertentu. Sebagai contoh, peningkatan kecepatan denyut jantung dan frekuensi
pernapasan, peningkatan tekanan darah, dan pengaliran banyak darah ke otot-otot
rangka yang terjadi sebagai antisipasi serangan sewaktu dibuat marah dikontrol oleh
hipotalamus. Perubahan keadaan internal sebagai persiapan tersebut tidak
memerlukan kontrol kesadaran.1
Sistem Limbik
4
rangka yang terjadi sebagai antisipasi serangan sewaktu dibuat marah dikontrol oleh
hipotalamus. Perubahan keadaan internal sebagai persiapan tersebut tidak
memerlukan kontrol kesadaran.3
Perilaku emosional dipengaruhi oleh stimulasi hipotalamus atas oleh lesi di
hipotalamus. Efek stimulasi mencakup (1) bertambahnya tingkat aktivitas secara
umum yang menimbulkan matah dan agresi; (2) perasaan damai, kenikmatan, dan
hadiah; (3) takut dan perasaan dihukum, menghindar; (4) gairah seksual. Efek yang
ditimbulkan oleh lesi di hipotalamus mencakup (1) pasivitas yang ekstrim dan
hilangnya keinginan serta (2) makan dan minum berlebihan, marah, dan perilaku yang
berkaitan dengan kekerasan.6
Dendrit
Dendrit (Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti
cabang-cabang pada pohon. Secara struktural, dendrit ini mirip dengan perikarion,
hanya tidak memiliki aparatus golgi dan badan sel. Tetapi pada dendrit-dendrit yang
tipis sudah tidak lagi ditemukan badan nissl dan mitokondria.7
Akson
Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson, tetapi ada sedikit
sekali yang bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosesus
yang silindris yang memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari
tepi neuronnya. Meskipun ada yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum
akson adalah panjang atau bahkan sangat panjang (ada yang mampu mencapai 100
cm/ 40 inci).3 Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan piramid
yang pendek, yang disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul dari
perikarion. Membran sel/plasma pada akson disebut aksolemma, dan isinya (content)
disebut aksoplasma.7
5
Gambar 4. Tipe-Tipe Neuron.8
Cerebri
Cortex cerebri secara mudah dapat dianggap terdiri atas dua tipe: allocortex
dan isocortex. Allocortex ditemukan predominan pada rhinencephalon atau pada
bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi pembau. Isocortex (neocortex)
merupakan tipe yang lebih sering dijumpai pada sebagian besar hemispherium
cerebri. Tipe ini tersusun dari enam lapisan sel yang mempunyai asal embriologi
sendiri-sendiri di dalam massa substansia grisea yang mengelilingi ventriculus:
(1)Lamina molecularis adalah lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang
datang dari dalam cortex. (2)Lamina granularis externa adalah lapisan yang agak
padat dan tersusun dari sel-sel kecil. (3)Lamina pyramidalis externa berisi sel-sel
piramid yang kerapkali tersusun berbaris. (4)Lamina granularis interna biasanya
merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa dengan sel di dalam lamina
granularis externa. (5)Lamina ganglionaris adalah sebagian besar daerah,
6
mengandung sel-sel piramid yang lebih besar (meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari
pada sel-sel piramid di dalam lamina pyramidalis externa. (6)Lamina fusiformis
tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya memasuki substansia
alba didekatnya.10
7
mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang
membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel) berjalan lurus serta
memanjang, membuat hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinje.10
Neurotransmiter
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan
disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari
akson terminal mealui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang.
Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Setiap neuron
melepaskan satu transmitter. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas
sel neuron, sehingga dengan bantuan zat-zat kimia ini maka neuron dapat lebih mudah
dalam menyalurkan impuls, bergantung pada jenis neuron dan transmitter tersebut.
Contoh neurotransmitter adalah:
Jenis-jenis Memori
8
pendengaran dan indra yang lain ke dalam memori manusia berlangsung melalui tiga
tahap, yaitu memori sensorik (sensory memory) atau ingatan dalam jangka waktu
yang sangat pendek, memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka
panjang (long term memory).13
Memori sensorik menyimpan informasi untuk kurun waktu yang sangat
singkat; biasanya ini terjadi pada informasi yang dianggap tidak penting. Bayangkan
saja ketika kita mendengar suaea orang berbicara mengenai sesuatu yang tidak
penting atau ketika kita melihat sebuah gambar yang kita anggap tidak penting.
Dengan cepat suara orang yang berbicara itu akan kita lupakan.13
Berikut tabel perbedaan anatara ingatan jangka pendek dengan ingatan jangka
panjang:
Memori jangka pendek yaitu memori yang menyimpan informasi untuk waktu
yang terbatas, sampai ada informasi baru yang masuk dan mendesak informasi yang
telah tersimpan ini. Pada contoh seseorang dapat mengingat Ruang Kuliah 6221
setidak-tidaknya untuk satu semester. Setelah semester ini berlalu, seseorang tersebut
kemungkinan besar akan melupakan ruangan tersebut karena pada semester-semester
berikutnya banyak ruangan lain yang harus diingat.13
9
Memori jangka panjang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang
sangat lama, bahkan seumur hidup. Pada contoh seseorang akan mengingat
kampusnya sebagai tempat kuliahnya seumur hidupnya selama tidak ada gangguan
dalam memorinya. Di dalam otak manusia, memori jangka panjang mencakup
memori semantisa dan memori episodis. Memori semantic berkaitan dengan unsur-
nsur makna bahasa dan tidak berkaitan dengan lingkup ruang atau waktu, sedangkan
memori episodis mengandung informasi yang berkaitan dengan pengalaman
seseorang dalam lingkup ruang dan waktu.13
Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan
terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana
proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak.
Di dalam otak terdapat neuron yang bertanggung jawab atas pemrosesan informasi
yang dikonversi melalui sinyal-sinyal kimiawi menjadi sinyal elektrik dan kemudian
kembali lagi. Penelitian baru mengemukakan bahwa dapat ditumbuhkan sel-sel otak
baru, setidaknya pada satu bagian otak yang disebut hipokampus. Pertumbuhan
neuronal di dalam hipokampus mungkin saja merupakan akibat dari adanya latihan,
baik aktivitas fisik maupun ketika berpartisipasi dalam aktivitas berpikir yang
kompleks, dan atau mendapat stimulasi mental yang intens. Mekanisme penyimpanan
memori di bedakan menjadi dua yakni memori deklaratif dan memori refleksif.3
Klasifikasi Memori
Pada dasarnya proses memori seseorang harus melewati 3 tahap utama yaitu
Encoding (proses pengkodean), Storage (proses penyimpanan), dan Retrieval (proses
pemanggilan ulang informasi).
Encoding yaitu proses pengtransformasian peristiwa-peristiwa ke dalam
bentuk yang bisa disimpan dan digunakan selama masa tertentu (biasa disebut dengan
learning pembelajaran). Encoding itu sendiri dapat berupa kata-kata, gambar, grafik,
fenomena, dll. Lebih lanjut encoding merupakan proses mengalihkan informasi dari
bentuk fisik, energi dan lain-lain ke dalam bentuk yang dapat disimpan di dalam
memori. Di dalam proses encoding informasi ini dapat terjadi dengan dua cara,
yaitu: (1) Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indranya
dimasukkan dengan tidak sengaja kedalam ingatannya. Contohnya konkritnya dapat
10
kita lihat pada anakanak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak di
sengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan bila ia menangis
keras-keras sambil berguling-guling dan (2) Sengaja, yaitu bila individu dengan
sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya.
Contohnya orang yang bersekolah dimana ia memasukkan segala hal yang
dipelajarinya di bangku sekolah dengan sengaja. Storage disebut juga dengan retensi
yaitu proses mengendapkan informasi yang diterima dalam suatu tempat tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu. Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi
informasi sehingga tempat informasi tersimpan sesuai dengan kategorinya. Dalam
proses ini, penyimpanan dilakukan untuk peristiwa-peristiwa yang sudah di-encode-
kan. Retrieval yaitu sebuah proses pengaksesan, penemubalikan atau pemanggilan
kembali informasi yang disimpan di dalam memori untuk digunakan. Proses
penemubalikan informasi yang disimpan dalam memori dari sensory memory bersifat
langsung dan otomatis.14
11
Faktor-faktor yang mempengaruhi memori
12
a. Lesi bagian medial lobus temporal : regio kritis konsolidasi memori
menyebabkan amnesia retrogad.
b. Pada manusia :
- Kerusakan hipokampus : amnesia global.
- Degenerasi bagian medial dekat garis tengah otak : sindroma
Korsakof.
c. Kerusakan diensefalon : stroke, jejas, infeksi, tumor, amnesia
- Pola gangguan memori pada pengangkatan hipokampus dan amigdala.
Faktor penyakit :
- Alzheimer banyak serat kolinergik mengalami deplesi, gejala utama :
kehilangan memori.3,15
Kesimpulan
Ingatan (memory) adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat
diingat kembali kemudian (retain and recall information). Ingatan tentu sangat
berkaitan dengan aktivitas otak dan saraf-saraf pada otak, tentu dalam hal ini adalah
sistem saraf pusat (SSP). Bagian-bagian penting pada otak yang berfungsi dalam
memori adalah cerebellum, korteks prefrontal, hipokampus, amigdala, dan
sebagainya, terutama yang menyangkut pada sistem limbik. Ingatan juga dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu ingatan jangka pendek, ingatan jangka
panjang, ingatan deklaratif, dan ingatan prosedural. Ingatan jangka panjang dengan
jangka pendek tentu memiliki aktivitas sinaps yang berbeda, dan tentu pada ingatan
jangka panjang sifatnya lebih permanen dibandingkan dengan ingatan jangka pendek.
Daftar pustaka
1. Bernard SM. Anatomi umum. Jakarta: Bagian Anatomi FK-UKI; 2011.
2. Anatomi dan Fungsi Otak Manusia [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://www.aktivasiotak.com 24 Agustus 2009.
3. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2012.h.
113-5;146-81.
4. Wade C, Tavris C. Psikologi. Jakarta: Erlangga; 2008.h.130-3.
5. Struktur dan fungsi otak manusia [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://psychictionary.tumblr.com 10 Januari 2012.
6. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.154-7;166-8.
7. Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The McGraw-Hill
Companies; 2003.p.163-73.
8. Sistem saraf [artikel online] April 2013. Diunduh dari: http://wordbiology.com 1
November 2009.
9. Cells neuroglia [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://www.medicalgeek.com 15 April 2008.
10. Geneser F. Atlas berwarna histologi.Jakarta; Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.
13
11. Basic Cerebral Cortex [artikel online] April 2013. Diunduh dari:
http://www.benbest.com 01 Agustus 2012.
12. Schumm DE. Essentials of biochemistry. Jakarta; Binarupa Aksara; 2003.h. 353-8.
13. Kushartanti, Yuwono U, Multamia. Pesona bahasa: langkah awal memahami
linguistik. Jakarta; Gramedia; 2005.h.17-23.)
14. Memori [artikel online] April 2013. Diunduh dari: http://itsarbolo.wordpress.com 19
Juni 2012.
15. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta; EGC; 2008.h.750-
63.
14