Anda di halaman 1dari 23

PERANAN OBAT DALAM

PENATALAKSANAAN AUTISME
Gangguan Autisme

Triad gejala:
Gangguan interaksi
sosial (defisit sosial)
Gangguan komunikasi
verbal dan nonverbal
Gerakan terbatas dan
berulang
Gangguan interaksi sosial
 menghambat relasi
normal dengan orangtua,
saudara, guru dan teman
Perlu mengenal anak autisme
Terjadi sejak awal masa
anak dan berlangsung
seumur hidup
Unik, menarik, kadang-
kadang misterius
Perlu mengenal lebih
dini agar dapat mengejar
keterlambatan
perkembangan 
psikososial
Autisme = gangguan neurodevelopmental
Berkaitan dengan:
mekanisme genetik
zat kimia otak
 faktor pertumbuhan
neuron (neurotropik)
Perlu intervensi sedini
mungkin 
perkembangan otak
maksimal
Penatalaksanaan
komprehensif
Perkembamgan sosial dan emosi
Anak bergantung pada
pengasuh  stimulus
utama untuk
perkembangan sosial dan
emosi
Perilaku bayi dipengaruhi :
Respons sosial pengasuh
Kemampuan kognitif
Perkembangan emosi
sejalan dengan
perkembangan kognitif
Respons sosial bayi
Meniru gerakan wajah
pengasuh  usia 3 mgg
semakin sering usia 3-4
bln
Respons senyum sosial:
Senyum endogen
 2 bulan pertama
Senyum eksogen
 16 mgg
Respons sosial toddler
Membedakan perasaan
senang dan tidak senang
Dipengaruhi oleh orang di
dekatnya sebagai rujukan
sosial
Mendemonstrasikan
perasaan sayang dan
protes
perasaan nyaman,
gembira, kuatir, dan cemas
Respons sosial masa anak sekolah
Mengekspresikan emosi
secara verbal dan
nonverbal
Perasaan cinta, tidak
senang, cemburu, dan iri
hati
Gangguan Perkembangan Sosial dan Emosi
pada Anak Autisme
Disfungsi/defisit sosial
merupakan gejala spesifik
Berperan penting dalam
perkembangan kognitif,
bahasa dan perilaku
repetitif
Disfungsi sosial terjadi
sejak usia 6-12 bulan
 Lebih dulu tampak dari
gangguan bahasa dan
gerakan repetitif
Disfungsi Sosial Anak Autisme
Tidak menatap mata
Tidak mengenal
nama/panggilan
Tidak mampu “joint
attention”
Tidak meniru gerakan
motorik dan permainan sosial
(ciluk ba)

Penting diperbaiki sedini


mungkin
Pentingnya mengenal wajah

 Bagian integral dari


interaksi interpersonal
Kunci keberhasilan
dalam relasi sosial
Mampu membedakan
teman, sahabat, orang
asing dan musuh
Regio otak yang berperan dalam fungsi
sosial dan emosi
Sistem limbik 
amigdala
Bagian sejajar amigdala
dan lobus temporal 
regulasi proses persepsi
sosial
Korteks depan 
regulasi proses kognisi
sosial
Defisit sosial pada anak autisme
Tidak mampu mempersepsi
wajah
Amigdala : proses persepsi
dan kognisi sosial, tahap
awal ekspresi wajah dan
ekspresi emosi
 neuron kecil, padat dan
hipoaktif
Girus fusiform : persepsi
identitas wajah
Sistem visual kortikal imatur
Fungsi Zat Kimia Otak
Diproyeksikan luas di
otak
Mengatur aktivitas
setiap bagian otak
Beberapa zat kimia otak:
Dopamine
Norepinefrine dan
epinefrine
Serotonin
Reseptor dopamine
Zat kimia otak memiliki
reseptor tertentu
Tempat bekerja obat
Reseptor dopamin D1
berkaitan dengan
disfungsi sosial pada
anak autisme
Penatalaksanaan Autisme
Perlu intervensi jangka
panjang
Intervensi nonmedik dan
medik
Tujuan intervensi medik:
meminimalkan gejala-
gejala utama
 memaksimalkan fungsi
kemandirian
me kualitas hidup
 me distres keluarga
Intervensi Nonmedik
Terapi perilaku
Edukasi
Sensory integration
Fisioterapi
Okupasi terapi
Terapi wicara
Terapi diet
Sosial skills training
Intervensi Medikasi (obat)
Memperbaiki perilaku
maladaptif
Agresivitas
Self-injury
Perilaku berulang
Mood labil
Inatensi
Gangguan tidur
Meminimalkan
gangguan penyerta
Obat masa depan
Obat yang bekerja di
reseptor dopamin, 
reseptor D1 
memperbaiki gangguan
interaksi sosial 
memperbaiki gangguan
komunikasi dan perilaku
repetitif
Apa yang mereka perlukan?
Dukungan dari keluarga
dan masyarakat 
mampu berfungsi dalam
hidup
Bimbingan untuk
menemukan bakat dan
memaksimalkan potensi
Dengan intervensi dini :
15% hidup mandiri
20% hidup berfungsi
dengan bantuan
Simpulan
Penatalaksanaan autisme
komprehensif dan
multidisiplin
Kemajuan terapi  kerjasama
orangtua, guru, terapis dan
para ahli
Perlu terapi obat yang bekerja
di reseptor zat kimia otak dan
mengatur aktivitas bagian
otak untuk perkembangan
sosial  meningkatkan
kecerdasan psikososial
Referensi:
1. Myers SM, Johnson CP, Council on Children with Disabilities. Management of
children with autism spectrum disorders.Pediatrics.2007;120:1162-82.

2. Sadock BJ, Sadock VA. Synopsis of psychiatry, behavioral sciences & clinical
psychiatry. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins; 10 th edition. 2007.

3. Shultz RT. Developmental deficits in social perception in autism: the role of


amygdala and fusiform face area. Int J Dev Neurosci. 2005; 23:125-41.

4. Cheng K, Myers KM. Child and Adolescent Psychiatry. The Essentials.


Lippincot Williams and Wilkins; 2 nd edition, 2011.

 
Terimakasih
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai