Pembimbing :
dr. Lusiana Herawati Yamin, Sp.THT-KL
ABSTRAK
Prevalensi penyakit hidung dan rinitis vasomotor p↑
signifikan dalam beberapa tahun terakhir
Wawancara terperinci
Tingkat insidensi RV m↑ selama 10 tahun terakhir dengan rata-rata 11%
Hiperaktifitas hidung,
Demikian juga dalam patogenesis rinitis vasomotor
Studi anatomi dan fungsional o tingkat mikrosirkulasi yang intensif dan beban
klinis MMNC dalam bentuk hemodinamik sistem vascular yang tinggi,
normal dan patologi o adanya apparatus regulator dengan gambaran
mediator yang luas,
o kompleksitas dan variabilitas aparatus
mukosiliar struktur endonasal
Kesulitan diagnosis gejala serupa juga diamati pada penyakit hidung dan
sinus paranasal lainnya
Mengidentifikasi reaksi hipergik terhadap rangsangan nonspesifik
Tes provokatif dengan histamin, metakolin dan udara dingin,
namun penerapan terbatas karena kompleksitas pelaksanaannya
dan kurangnya standarisasi
Kryukov dkk
Menetapkan keuntungan metode terintegrasi (rehabilitasi yang
bertujuan menormalkan fungsi sistem saraf otonom pasien dan efek
lokal pada NETS dengan arus yang berfluktuasi)
Metode terapi konservatif rinitis vasomotor yang dikembangkan
pada anak-anak tidak memiliki kontraindikasi dalam
penggunaannya.
Metode bedah :
- Elektrokauter - Disintegrasi ultrasonik
- Elektroplating - Vasotomi submukosa
- Cryosurgical - Vasotomi vakum submukosa
Efektivitas terbukti
Kryukov dkk membandingkan metode bedah listrik resonansi
molekuler dan rentang gelombang radio saat melakukan
vasotomi pada pasien rinitis vasomotor.