Anamnesis
• Mencari faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala.
Pemeriksaan Laboratorium
• Untuk menyingkirkan kemungkinan rhinitis alergi
• Kadang ditemukan eosinophil pada sekret hidung, namun
dalam jumlah sedikit.
Test Alergi
• Skin Test biasanya negatif.
• Ig E total, normal.
Diagnosis
Radiologi
•Mukosa edema.
•Tampak gambaran cairan didalam
sinus apabila sinus telah terlibat.
Tatalaksana
2. Pengobatan simptomatis
• Terapi medikamentosa dekongestan oral.
• Cuci hidung dengan larutan garam fisiologis.
• Kauterisasi konka hipertrofi dengan larutan AgNO3 25%.
• Kortikosteroid topikal 100-200 mcg. Dosis maksimal 400 mcg/hari.
• Antikolinergik topikal (ipratropium bromide), pada kasus rinore berat.
Tatalaksana
Terapi operatif
• Bedah beku konka inferior (cryosurgery)
• Reseksi konka parsial atau total.
• Neurektomi nervus vidianus (vidian
neurectomy). Sebaiknya dilakukan pada
penderita dengan rinore yang berat.
Komplikasi
• Sinusitis
• Eritema pada hidung sebelah luar
• Pembengkakan wajah
Prognosis
• Bervariasi. Prognosis pengobatan golongan
obstruksi lebih baik daripada golongan rinore.
• Rinitis vasomotor kadang dapat membaik dengan
tiba-tiba, tetapi juga dapat resisten dengan
pengobatan yang diberikan.