Anda di halaman 1dari 15

KULIAH PAKAR

RHINITIS VASOMOTOR (4A)

DR. T. HUSNI, TR, M. KES, SP.T.H.T.K.L (K), FICS


PENDAHULUAN

 Gangguan vasomotor hidung adalah terdapatnya


gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang
disebabkan oleh bertambahnya aktifitas parasimpatis.
 Rhinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip
dengan rhinitis alergi sehingga sulit untuk dibedakan.
 Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga
sebagai akibat gangguan keseimbangan fungsi
vasomotor.
DEFINISI
 Rhinitis Vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung
yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan
hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar
oleh iritan spesifik.

 Kelainan ini merupakan keadaan yang non-infektif dan


non-alergi.
ETIOLOGI
• Etiologi rhinitis di klasifikasikan dalam 3 (tiga)
kategori utama :
1. Rhinitis alergi
2. Rhinitis infeksi
3. Rhinitis non-alergi, non-infeksi (rhinitis
vasomotor)

• Faktor yang mempengaruhi keseimbangan


vasomotor :
1. Obat yang menekan dan menghambat kerja
saraf simpatis
2. Faktor fisik
3. Faktor endokrin
4. Faktor psikis
EPIDEMIOLOGI
• Mygind (1988), seperti yang dikutip oleh Sunaryo (1998),
memperkirakan sebanyak 30-60% dari kasus rhinitis
sepanjang tahun merupakan kasus rhinitis vasomotor dan
lebih banyak dijumpai pada usia dewasa terutama pada
wanita.

• Walaupun demikian insiden pastinya tidak diketahui.


Biasanya timbul pada dekade ke 3-4. Secara umum
prevalensi rhinitis vasomotor bervariasi antara 7-21%.

• Sunaryo, dkk (1998) pada penelitiannya terhadap 2383


kasus rhinitis selama 1 tahun di RS Sardjito Yogyakarta
menjumpai kasus rhinitis vasomotor sebanyak 33 kasus
(1,38%) sedangkan pasien dengan diagnosis banding rhinitis
vasomotor sebanyak 240 kasus (10,07%).
PATOFISOLOGI
• Sistem saraf otonom mengontrol aliran darah ke mukosa hidung
dan sekresi dari kelenjar. Diameter resistensi pembuluh darah di
hidung diatur oleh sistem saraf simpatis sedangkan parasimpatis
mengontrol sekresi kelenjar.
• Pada rhinitis vasomotor terjadi disfungsi sistem saraf otonom yang
menimbulkan peningkatan kerja parasimpatis yang disertai
penurunan kerja saraf simpatis
• Teori lain mengatakan bahwa terjadi peningkatan peptide
vasoaktif dari sel-sel seperti sel mast. Termasuk diantara peptida ini
adalah histamin, leukotrin, prostaglandin, polipeptida intestinal
vasoaktif dan kinin.
• Elemen-elemen ini tidak hanya mengontrol diameter pembuluh
darah yang menyebabkan kongesti, tetapi juga meningkatkan
efek asetilkolin dari sistem saraf parasimpatis terhadap sekresi
hidung, yang menyebabkan rinore.
• Adanya reseptor zat iritan yang berlebihan juga berperan
pada rhinitis vasomotor. Banyak kasus yang dihubungkan
dengan zat-zat atau kondisi yang spesifik.
• Dengan demikian, patofisiologi dapat memandu
penatalaksanaan rhinitis vasomotor, yaitu :
1. Meningkatkan perangsangan terhadap sistem saraf
simpatis
2. Mengurangi perangsangan terhadap sistem saraf
parasimpatis
3. Mengurangi peptida vasoaktif
4. Mencari dan menghindari zat-zat iritan
PATOGENESIS
Serangan dapat muncul akibat pengaruh beberapa faktor pemicu, seperti:
• Adanya paparan terhadap suatu iritan memicu ketidakseimbangan
sistem saraf otonom dalam mengontrol pembuluh darah dan kelenjar
pada mukosa hidung.
• Adanya pemicu (Triggers)
 Alkohol
 Perubahan temperatur / kelembaban
 Parfum, hair spray ataupun pewangi ruangan
 Bahan pembersih rumah tangga ataupun bau tinta pada koran,
buku ataupun majalah
 Bau yang menyengat seperti aroma masakan atau makanan
(strong odor)
 Asap rokok atau polusi lainnya asap diesel
 Faktor psikis seperti stress dan ansietas
 Penyakit-penyakit endokrin
 Obat-obatan seperti anti hipertensi dan kontrasepsi oral
GEJALA KLINIS
• Berdasarkan gejala yang menonjol, rhinitis vasomotor dibedakan
dalam dua golongan, yaitu golongan obstruksi (blockers) dan
golongan rinore (runners/sneezers).
• Oleh karena golongan rinore sangat mirip dengan rhinitis alergi,
perlu anamnesis dan pemeriksaan yang teliti untuk memastikan
diagnosisnya.
• Rinore yang hebat dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai.
Gejala hidung tersumbat sangat bervariasi yang dapat bergantian
dari satu sisi ke sisi yang lain, terutama sewaktu perubahan posisi.
• Keluhan bersin-bersin tidak begitu nyata bila dibandingkan dengan
rhinitis alergi dan tidak terdapat rasa gatal di hidung dan mata.
DIAGNOSIS
• Dalam anamnesis dicari faktor yang mempengaruhi keseimbangan
vasomotor dan disingkirkan kemungkinan rhinitis alergi.
• Beberapa pasien hanya mengeluhkan gejala sebagai respon terhadap
paparan zat iritan tertentu tetapi tidak mempunyai keluhan apabila tidak
terpapar.
• Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior tampak gambaran klasik berupa
edema mukosa hidung, konkha hipertropi dan berwarna merah gelap
atau merah tua (karakteristik), tetapi dapat juga dijumpai berwarna
pucat.
• Pada rhinoskopi posterior dapat dijumpai post nasal drip.
LABORATORIUM
• Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
rhinitis alergi.
• Test kulit (skintest) biasanya negatif, demikian pula test RAST
(radioallergosobent test), serta kadar Ig E total dalam batas normal.
• Kadang-kadang ditemukan juga eosinofil pada sekret hidung, akan tetapi
dalam jumlah yang sedikit.
• Infeksi sering menyertai yang ditandai dengan adanya sel neutrofil dalam
sekret.

RADIOLOGI
Pemeriksaan radiologik sinus memperlihatkan mukosa yang edema dan
mungkin tampak gambaran cairan dalam sinus apabila sinus telah terlibat.
DIAGNOSIS BANDING
1. Rhinitis Alergi
2. Rhinitis Hipertrofik Kronik
3. Rhinitis Medikamentosa
4. Rhinitis Hiperplastik Kronik
PENATALAKSANAAN
Secara garis besar, pengobatan dibagi dalam :
1. Menghindari penyebab / pencetus (Avoidance therapy)
2. Pengobatan konservatif (Farmakoterapi)
3. Terapi operatif (bila pengobatan konservatif gagal)

KOMPLIKASI
• Infeksi sinus rekuren
• Infeksi telinga rekuren
PROGNOSIS
• Prognosis dari rhinitis vasomotor bervariasi, penyakit kadang-
kadang dapat membaik dengan tiba-tiba, tetapi bisa juga
resisten terhadap pengobatan yang diberikan.

• Prognosis pengobatan golongan obstruksi lebih baik daripada


golongan rinore.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai