Anda di halaman 1dari 19

RHINITIS

VASOMOTOR

Angela Sondang
11.2014.215

DEFINISI
Rhinitis vasomotor adalah terdapatnya gangguan
fisiologik
lapisan
mukosa
hidung
yang
disebabkan
oleh
bertambahnya
aktifitas
parasimpatik.

SINONIM
Vasomotor

catarrh, vasomotor rinorrhea,


nasal vasomotor instability, non spesific
allergic rhinitis, non - Ig E mediated
rhinitis atau intrinsic rhinitis.

EPIDEMIOLOGI
30-60%

dari kasus rinitis


> wanita dewasa
Dekade ke 3-4.

ETIOLOGI
Etilogi

pasti rinitis vasomotor belum


diketahui dan diduga akibat gangguan
keseimbangan sistem saraf otonom yang
dipicu oleh zat-zat tertentu. 6,7,8

FAKTOR RESIKO
Beberapa

faktor yang mempengaruhi


keseimbangan vasomotor : 8
Obat-obatan,
Faktor

fisik,
Faktor endokrin,
Faktor psikis.

PATOFISIOLOGI
1.
2.
3.
4.

Neurogenik (disfungsi sistem otonom)


Neuropeptida
Nitrit Oksida
Trauma

Sistem Saraf
otonom

Simpatis

Mengontrol
suplai darah ke
dalam mukosa
nasal & sekresi
mukus
Parasimpatis

hipoaktivasi

Mengontrol
sekresi
glandula &
menggurangi
tingkat
kekentalannya
hiperaktivasi

vasodilatasi

Hipersekresi

Mengatur
diameter
pembuluh
darah hidung

Edema
intestinal &
kongesti
Hidung
tersumbat

Rhinorea

GEJALA KLINIS
Keluhan

bersin-bersin tidak begitu


Tidak terdapat rasa gatal di hidung dan
mata.
Gejala dapat memburuk pada pagi hari
waktu bangun tidur oleh karena adanya
perubahan suhu yang ekstrim, udara
lembab, dan juga oleh karena asap rokok dan
sebagainya.1
Dapat dijumpai keluhan adanya ingus yang
jatuh ketenggorok (post nasal drip).

Berdasarkan

gejala yang menonjol,


kelainan ini dibedakan dalam 3
golongan, yaitu :
Golongan

bersin (sneezers),
Golongan rhinorea (runners),
Golongan tersumbat (blockers).

PEMERIKSAAN RHINOSKOPI
Rinoskopi

anterior tampak gambaran


klasik berupa edema mukosa hidung,
konka hipertrofi dan berwarna merah
gelap / merah tua dapat pucat.
Permukaan konka dapat licin / berbenjol
(tidak rata).
Pada rongga hidung terdapat sekret
mukoid, biasanya sedikit.
Pada rinoskopi posterior dapat dijumpai
post nasal drip.

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Test

kulit (skin test) biasanya negatif,


serta kadar Ig E total dalam batas
normal.
Pemeriksaan
radiologik
sinus
memperlihatkan mukosa yang edema dan
mungkin tampak gambaran cairan dalam
sinus apabila sinus telah terlibat.1

DIAGNOSIS BANDING
Pembanding

Rhinitis Alergi

Rhinitis Vasomotor

Mulai serangan

Belasan tahun

Dekade ke 3 4

Riwayat terpapar allergen Riwayat terpapar allergen (-)


Etiologi

(+)
Reaksi

Ag-Ab

rangsangan spesifik

terhadap Reaksi

neurovaskuler

terhadap
rangsangan

beberapa
mekanis

atau

kimia, juga faktor psikologis


Gatal & bersin

Menonjol

Tidak menonjol

Pembanding

Rhinitis Alergi

Rhinitis Vasomotor

Gatal dimata

Sering dijumpai

Tidak dijumpai

Test kulit

Positif

Negatif

Sekret hidung

Peningkatan eosinofil Eosinofil

tidak

meningkat
Eosinofil darah

Meningkat

Normal

Ig E darah

Meningkat

Tidak meningkat

Neurektomi
vidianus

n. Tidak membantu

Membantu

PENATALAKSANAAN
TERAPI KONSERVATIF

Berdasarkan gejala yang menonjol:


Golongan

bersin (sneezers) antihistamin dan


glukokortikosteroid topical.

Golongan

rhinorea (runners), anti kolinergik

topikal.
Golongan

tersumbat (blockers),
glukokortikosteroid topikal dan vasokonstriktor
oral.

Suntikan

intranasal dengan toksin Botulinum-A13

PENATALAKSANAAN
TERAPI OPERATIF
Simptom

Jenis terapi

Obstruksi hidung Reduksi konka

Prosedur
- Kauterisasi konka (chemical atau
electrical)
- Diatermi sub mukosa
- Bedah beku (cryosurgery)

Reseksi konka

- Turbinektomi parsial atau total


- Turbinektomi dengan laser (laser
turbinectomy)

Rinore

Vidian neurectomy Eksisi nervus vidianus


Diatermi nervus vidianus

KOMPLIKASI
Sinusitis
Eritema

pada hidung sebelah luar


Pembengkakan wajah

PROGNOSIS
Bervariasi

(membaik

tiba-tiba

atau

resisten)
Golongan obstruksi lebih baik dari pada
rhinore.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai