Anda di halaman 1dari 14

SERUMEN

IMPAKSI
Nyiayu Alisa Mahira Luthfie
030.14.153
Periode 5 November – 8 Desember 2018
DEFINISI

• Serumen merupakan produk campuran dari sekresi kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat apokrin, sel-sel epitel, yang merupakan hal yang normal ada di liang telinga.
• Serumen berimigrasi ke lateral dengan kecepatan 2mm per bulan.
• Serumen impaksi adalah serumen yang terkumpul di dalam liang telinga sehingga
menimbulkan gejala yang dikeluhkan, menghalangi pemeriksaan liang telinga, membran tellinga,
atau sistem audiovestibular. Terkumpulnya serumen ini dapat menyumbat sebagian atau total
liang telinga.
ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA

Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga
luar, tengah dan dalam.
• Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh
telinga tengah.
• Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian
dihantarkan ke otak.
• Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.

Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus). Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh
kulit.
Teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil
berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan
telinga dalam.
• Maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga)
• Inkus (menghubungkan maleus dan stapes)
• Stapes (melekat pada jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam)
Getaran gendang telinga diperkuat oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke
jendela oval. Telinga tengah juga memiliki 2 otot kecil, yaitu Otot tensor timpani
(melekat pada maleus dan menjaga gendang telinga tetap menempel), Otot stapedius
(melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius dengan jendela oval).
Jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius berkontraksi sehingga
rangkaian tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan (refleks
akustik)

Tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung
bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah. Tuba
eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara
yang sama pada kedua sisi gendang telinga.
Telinga dalam (labirin) terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Koklea (organ
pendengaran), Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan). Koklea merupakan
saluran berongga seperti rumah siput, terdiri dari cairan kental dan organ
Corti, yang mengandung ribuan sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut
yang mengarah ke dalam cairan tersebut.

Getaran suara yang dihantarkan dari tulang telinga tengah ke jendela oval di
telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut
yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan
merubahnya menjadi gelombang saraf → ke otak
ANAMNESIS

• Asimptomatik
• Sensasi telinga penuh
• Tinitus
• Nyeri telinga
• Gatal telinga
• Penurunan pendengaran
• Vertigo
PEMERIKSAAN FISIK

• Didalam liang telinga tampak kumpulan serumen bercampur epitel skuamosa.


• Liang telinga normal atau disertai otitis eksterna
• Penurunan pendengaran dapat berkisar 5-40 dB, tergantung derajat sumbatan serumen
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Mikroskop atau endoskopi telinga bila perlu


• Audiometri atas indikasi
DIAGNOSIS BANDING

• Kolesteatom eksterna
• Keratosis obturans
TATALAKSANA

• Bahan pelunak serumen :


– H2O2 3%, Asam asetat 2%, Natrium bikarbonat 10%, air, dan NaCl 0,9%
– Gliserol/karbogliserin 10%
– Minyak kelapa, minyak zaitun, minyak almond

• Irigasi
• Penghisapan (suctioning)
• Ekstraksi manual
EDUKASI

• Menjelaskan diagnosis penyakit


• Menjelaskan pilihan rencana tatalaksana dan alasan pemilihan tatalaksana
• Tidak boleh melakukan pemersihan telinga sendiri dengan cotton bud, karena pada umumnya
serumen akan keluar sendiri
• Pada individu dengan serumen padat disarankan kontrol teratur 2-4kali setahun untuk
pembersihan telinga
PROGNOSIS

• Ad vitam : bonam
• Ad functionam : bonam
• Ad sanactionam : bonam

Anda mungkin juga menyukai