Anda di halaman 1dari 21

O C C U PAT I O N A L

HAZARD IN POLICE
KELOMPOK 3:
OFFICERS PEMBIMBING:
W A R A A N U N G A N I N D I TA 03014199 dr. Lie T. Merijanti S., MKK.
R AY H A N N A N U R A S I Y A H 03014163
P R E T I K A P R A M E S WA R I 03014156
N I N D A PA N G E S T I K A S . 03014141
D W I A D L I N A I TA M I 03014055
B U D I S A N TO S O 03013043
PENDAHULUAN
• Kepolisian Republik Indonesia merupakan institusi penegak
hukum yang bertugas mewujudkan pelayanan keamanan
yang prima
• Setiap anggota polisi dituntut dapat menyikapi konflik
dengan pekerjaannya yang menjadi tanggung jawabnya tanpa
meninggalkan pekerjaannya sebagai anggota polisi.
• Polisi bekerja dari pagi sampai sore hari dan dituntut
bekerja dibawah terik matahari, terpapar polusi udara, yang
mengakibatkan berbagai keluhan.
• Berdasarkan data dari Indonesia Police Watch (IPW), tahun 2011 -
2016 terdapat puluhan anggota polisi telah melakukan aksi bunuh diri.
Hasil riset Mabes POLRI yang menyebutkan 80% anggota polisi
mengalami stres akibat beban atau tekanan kerja yang cukup tinggi.
• Minimnya perhatian dalam implementasi keselamatan dan kesehatan
terhadap risiko penyakit dan kecelakaan kerja pada petugas kepolisian.
Oleh karena itu perlu diadakannya evaluasi secara terperinci hinggu
mendapatkan kesimpulan dalam menurunkan angka kecelakan kerja
pada petugas polisi.
DATA STATISTIK HAZARD PADA
POLISI

• International Labour
Organization (ILO)
mengungkapkan bahwa setiap
15.153 karyawan mengalami
kecelakaan yang terkait
dengan pekerjaan
• Angka kematian mencapai
6.300 kematian terjadi karena
kecelakaan kerja dan 2,3 juta
kematian terjadi karena Rate (per 1,000) of officer assaulted in the line of
penyakit kerja. duty, 1996-2008. Source: Law Enforcement Officers
Killed and Assaulted, 1996,1997, 1998, 2007=6,
2007, 2008. Note : Raw Frequencies presented in
parentheses.
Occupational hazard

Traffic cedera
Attack Exposed
accident
• Laserasi
• Tb
• Knife attack • Patah tulang
• Stone attack
• tertabrak • Hepatitis
• Smoke
• Dog bitiing • Hiv
/inhalation
• Human bite
• Burn
DIVISI KEPOLISIAN

• Divisi Darurat
Petugas polisi di divisi Darurat (atau bagian Penyelamatan) atau polisi lalu lintas
adalah bekerja pertama untuk panggilan darurat (seperti Kecelakaan mobil,
pencurian, perkelahian).
• Divisi Komunitas
Divisi ini didedikasikan untuk mengatasi kenakalan kecil dan keamanan publik.
Petugas polisi bekerja erat dengan anggota masyarakat dan fokus pada
pencegahan dan kerja sama dengan masyarakat.
• Divisi Kriminal
Divisi kriminal terdiri dari detektif dan ilmuwan forensik yang melakukan
penyelidikan kejahatan serius.
JENIS HA Z ARD
PADA PETUGAS
POLISI
HAZARD FISIK
• Polisi lalu lintas banyak terpapar suhu extreme ( panas )
• Suhu panas ini dapat menyebabkan berkeringat berat (94%), haus intens
(94%), mulut kering (81%), kehilangan kapasitas kerja (69%), dan kehilangan
suhu koordinasi (56%) dilaporkan paling sering pada awal

• Kebisingan yang tinggi akibat lalulintas bersifat kronik


• Sementara kebisingan akibat menembak bersifat akut hebat dan tiba-tiba.
Bising • Keduanya dapat menyebabkan SNHL ( Sensory Neural Hearing loss).

• Paparan radiasi cahaya matahari ini dapat terjadi saat bertugas dan
pelathan dilapangan.
• Cahaya matahari sebenarnya merupakan katalisator yang mengubah
provitamin D menjadi vitamin D yang baik untuk tulang.
radiasi • Paparan cahaya matahari berebih meningkatkan resiko kanker kulit.
• Hal ini belum terbukti langsung pada petugas polisi ASIA dan Afrika
dengan pigmen melanin lebih banyak.
HAZARD KIMIA

CN CO2 dan CO

• penggunaan 2-Chloracetophenone • Paparan ini terutama terjadi pada polisi


(CN) pada gas air mata, untuk lalulintas saat bertugas. Paparan
pertahanan diri dapat menyebabkan karbon monoksida ketika
masalah pernapasan, mata dan kulit. mengarahkan lalu lintas dapat
Dari tiga petugas polisi yang mempengaruhi kesehatan petugas
mengalami yang terpapar CN, kepolisian. Temuan dari tiga studi
semuanya disertai dengan dermatitis menunjukkan efek kesehatan yang
local di situs kontak dengan CN serius terkait terhadap bahaya kimia.
Sebuah studi dari AS di antara sebuah
perusahaan hort dari 2.234 petugas
polisi di Buffalo, 18,2% kanker terkait
dengan emisi kendaraa
HAZARD ERGONOMI

STATIC SHIFT
POSTURE KERJA
HAZARD PSIKOLOGIS

• PTSD merupakan penyakit psikologis


tersering ditemukan akibat peristiwa matic,
PTSD insiden mengerikan dan stressor psikologis.
• Kepolisian sering terpapar oleh faktor resiko
penyebab PTSD

• Sindrom psikologis kelelahan emosional,


depersonalisasi, dan berkurangnya
BURNOUT kepribadian restasi yang dapat terjadi
akibat beban kerja terus menerus
PENCEGAHAN
HAZARD FISIK

Solusi untuk semua masalah berbahaya yang disebabkan oleh


kebisingan lalu lintas dan polusi udara yaitu pembatasan kendaraan
pribadi, peningkatan kendaraan umum yang mencakup jarak regular,
penyediaan pakaian kerja dengan bahan yang lebih dapat menyerap
keringat dan menjalani pemeriksaan berkala secara rutin
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN DAMPAK
KEBISINGAN DALAM MENEMBAK

• Penggunaan peredam suara pada senapan (supressor).


• Diberikan jeda waktu lebih lama untuk setiap selesai 1 magazen peluru 
telinga dapat memulihkan ke batas dengar sebelum terpapar suara bising.
• Giliran menembak tiap regu bergantian setiap jatah peluru tiap personel hanya 1
magazen, yang kemudian diganti.
• Dengan regu penembak berikutnya yang juga hanya dijatah 1 magazen. Sehingga
regu pertama bisa memulihkan pendengarannya sebelum giliran menembak
berikutnya.
• Disediakan ruangan kedap suara di lapangan tembak, sehingga para personel dapat
memulihkan diri dari paparan suara tembakan atau ledakan.
• Untuk bising impulsif direkomendasikan untuk menggunakan alat pelindung
telinga berjenis earmuff yang mampu mereduksi bising 25 – 40 dB

14
HAZARD KIMIA

• Paparan zat kima yang berbahaya  berkontribusi dalam


terjadinya kanker  dilakukan skrining kanker setiap tahun

• Paparan karbon monoksida ketika mengarahkan lalu lintas


 mempengaruhi kesehatan terutama saluran napas 
pemakaian APD dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara

berkala
HAZARD BIOLOGI

 Cedera akibat faktor biologi kontak dekat dengan orang yang


terinfeksi atau gigitan manusia pada saat petugas  risiko tertular

penyakit menular seperti HIV, hepatitis dan rabies 


diminimalisir melalui penggunaan APD lengkap dengan baik dan

benar. Dan dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala


HAZARD ERGONOMI

• Mengemudi berkepanjangan atau mengangkat barang-barang


berat di kepolisian  dampak bahaya pada sistem muskuloskeletal
 penambahan pekerja dan membuat tim kerja, diharapkan petugas
dapat bergiliran mengemudi, untuk mengurangi efek kelelahan.
Pelatihan mengenai teknik pengangkatan yang benar harus
disediakan, untuk memastikan kepatuhan.
HAZARD PSIKOLOGI

• PTSD, stress dan Gaya manajemen otokratis (kepemimpinan


otokratis), ketidakstabilan komandan dan kurangnya pengakuan dari
manajemen dan organisasi kepolisian  kesehatan mental dan fisik
petugas kepolisian terganggu  mengadakan konseling ke psikolog
secara berkala, konseling pasca-trauma, manajemen stres
yang efektif, memberikan waktu istirahat yang memadai dan
bounding antar anggota kepolisian beserta keluarga serta menjaga
hubungan interpersonal dengan kolega
KESIMPULAN
Faktor lingkungan tempat kerja
yang bersuhu terlalu panas atau
dingin dan penuh dengan polusi
Banyak penyakit yang timbul udara sangat tidak kondusif bagi
berhubungan dengan kesehatan polisi.
pekerjaan pada pekerjaan
polisi, baik karena kondisi
lingkungan tempat kerja
maupun jenis aktifitas dalam
pekerjaan
Jam kerja yang cukup padat
dan rutin menjadi perlu
dibatasi dan diatur durasi
Perlu menangani hazard, dan beban pekerjaan supaya
risiko penyakit akibat dapat merata dan tidak
pekerjaan dan risiko cedera merugikan
yang dapat muncul
REFERENSI
• Maidisanti RR. Hubungan Antara Self-efficacy Dan Burnout Pada Anggota Polisi
Satnarkoba Polresta Jambi. Jurnal Psikologi Jambi Vol 03 (01); 2018: 14-23
• Napitulu AN. Subchan P. Widodo AYL. Prevalensi Dan Faktor Risiko Terjadinya Tinea
Pedis Pada Polisi Lalu Lintas Kota Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol.
5(4);2016 : 495 – 503
• Pranomo NM. Jayanti S. Widjasena B. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Stres
Kerja Pada Anggota Polisi Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota. J K M Vol
6(1);2018: 636-45
• Nurafian MP, Siswi J, Baju W. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada
Anggota Polisi Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota. Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Semarang: FK Universitas Diponegoro Jurnal Kesehatan Masyarakat
volume 6 nomer 1, Januari 2018
• Murat gozubenli.,Fatih MH. An investigation of occupational accidents and safety risks in
policing: views of employees. International journal of human sciences.2016;13(1).810-
828
REFERENSI
• Carol A Archbold. Managing the bottom line: risk management in policing. Policing an
international journal of police strategies and management. 2012;28(1)
• Steven G., Meghan S. the physical hazards of police work revisited; 2012 15(3).263-271
• Mona GG. Chimbari MJ. Hongoro C. A systematic review on occupational hazards,
injuries and diseases among police officers worldwide: Policy implications for the South
African Police Service. Journal of Occupational Medicine and Toxicology vol14(2);2019:
12-15
• Kumar S. Occupational Hazard of Traffic Police– An Overview. ADR Journals. England:
Student in Enviromental Engineering Departement. 2016; 3(4): 20-24
• Adegoke. Effects of Occupational Stress on Psychological Well-being of Police Employees in
Ibadan Metropolis, Nigeria. An International Multidisiplinary Journal. Ethiopia. 2014; 8(1):
302-320
• Deschenes A., Desjardins C., Dussault M. Psychosocial Factors Linked to The Occupational
Psychological Health of Police Officers. Cogent Psychology. Canada. 2018; 5(14): 1-10

Anda mungkin juga menyukai