Anda di halaman 1dari 27

Walk through

survey di
perusahaan
PT. MARTINA
BERTO TBK

Kelompok III
Latar Belakang

– Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko


kecelakaan dan kerusakan di tempat kerja yang mencakup tentang kondisi
bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja

– Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan standar kerja yang harus
dipenuhi oleh suatu perusahaan guna menciptakan tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Landasan hukum
– UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

– UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

– UU Uap tahun 1930.

– Peraturan Uap tahun 1930.

– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
pada konstruksi bangunan.

– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat
pemadam api ringan.

– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 01/MEN/1982 tentang bejana tekanan.

– Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga dan produksi.

– Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut.

– Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 02/MEN/1989 tentang pengawasan instalasi penyalur petir.

– Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 186/MEN/1999 tentang penanggulangan kebakaran di tempat kerja.

– Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.

– Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 75/MEN/2002 tentang pemberlakuan SNI No SNI 04-0225-2000 mengenai persyaratan
umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di tempat kerja.

– Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan nomor 113 ahun 2006 tentang pedoman dna pembinaan
teknis petugas K3 ruang terbatas

– Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan nomor 45/DJPPK/IX/2008 tentang pedoman
keselamatan dan kesehatan kerja bekerja pada ketinggian dengan menggunakan akses tali (rope access).
SEJARAH
• Mendirikan pabrik dengan
1981 partnership Grup Kalbe

• Mendirikan pabrik kedua


1983 yaitu PT. Sari Ayu

1988- • Konsolidasi dengan bisnis


oleh Matha Tilaar Group
1995 menjadi PT. Martina Bertho

• PT. Martina Berto resmi


1999 menjadi perusahaan
keluarga Martha Tilaar

2006- • Jaringan ekspor meluas


hingga Asia dan Eropa
2008

• Meluncurkan toko ritel


2010 baru Martha Tilaar Shop
di luar Indonesia
VISI

• Untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka dunia dalam


perawatan kecantikan dan industri spa dengan nuansa alam dan
nilai timur

MISI

• Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-


produk perawatan kecantikan dan spa dengan nuansa alam & timur
dan standar kualitas internasional.
• Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk
semua pelanggan.
• Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat.
• Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang
kompeten dan produktif.
• Untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten.
• Untuk memberikan return atas investasi yang adil untuk dia
pemegang saham;
• Untuk memperluas pasar internasional pada kosmetik dan produk
herbal.
Jumlah
±
Pekerja
1,600
Dibagi
orang menjadi
2 shift utama
JAM KERJA

Factory Office

Shift I : Shift II :
08.00 – 16.30
07.30 – 14.30 15.30 – 22.00
Asuransi
Karyawan Asuransi Astra
Tetap AVIVA Life

Karyawan BPJS
Ketenagakerjaan
Kontrak dan Kesehatan

RS Kerjasama RS ANTAM,
untuk Kasus RS Jayakarta,
RS Persahabatan
emergensi
Kelembagaan P2K3
TOTAL P2K3 : 56 ORANG
• Petugas K3 : 20 orang
• Pelatihan :
- Tanggap darurat (DAMKAR)
- Emergency Respond Kecelakaan Kerja
• Sertifikasi : PMI dan Disnakertrans
• PJK3 : Sesuai kualifikasi
- AK3 Umum
- AK3 Kimia
- DAMKAR
Landasan Teori

Dalam melaksanakan K3, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Identifikasi potensi bahaya
2. Penilaian resiko
3. Pengendalian resiko
– Eliminasi
– Substitusi
– Rekayasa Teknik
– Pengendalian Administratif
– APD
Bab II : Pelaksanaan

2.1 Tanggal dan waktu


Hari, tanggal : Kamis, 10 Oktober 2019
Waktu : 13.00-17.00 WIB
2.2 Lokasi pengamatan
PT Martina Berto Tbk
Kw. Industri Pulogadung, Jl. Pulo Kambing II No.1,
RW.11, Jatinegara, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13930
HASIL
PENGAMATAN
MESIN, PESAWAT, DAN ALAT
KERJA YANG DIGUNAKAN

– Mesin mesin : Conveyor, videojet, Driling,


– Kontruksi : Bangunan sesuai kontruksi Factory
– Perseonnel : K 3 Kontruksi
– Maintenance : Sesuai prosedur pemeliharaan dan Perwatan

Lift
Chain Hoist forklift Ketel uap
barang/traksi
BAHAN DAN PROSES KERJA
TERKAIT K3
– Bahan – bahan yang digunakan dalam perusahan PT. Martina Berto Tbk ini
menggunakan bahan-bahan baku yang telah tersertifikasi oleh dinas kesehatan
– Bahan baku tersebut memiliki keterkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
– Bahan baku yang digunakan ini terdapat sekitar 1000 jenis bahan baku atau
mentah
– Rincian bahan baku tersebut tidak diuraikan oleh pihak perusahaan.
LANDASAN KERJA, SOP KERJA
Perusahaan menerapkan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berbasis SMK3 sesuai
dengan Kepmenaker 05 tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 serta OHSAS 18001 secara
konsisten dan berkesinambungan
Komitmen Perusahaan

Menjamin keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Landasan kerja, SOP kerja
di tempat kerja.

Menjamin pengendalian dampak lingkungan


operasional.

Memenuhi semua perundangan dan peraturan


yang berlaku yang berkaitan dengan K3.

Melakukan perbaikan berkelanjutan guna


meningkatkan K3 Perusahaan.
Struktur Organisasi PT
Martina Berto TBK
Dewan
komisaris

Komite audit

Dewan direksi

Sekertaris
Audit internal
perusahaan

sales & Research & Finance & Corporate social


Manufacturing
marketing Development administration responsibility
INSTALASI LISTRIK

Data Teknis :
– Jenis/Type : Electrostatic
– Luas bangunan : -M2
– Tinggi bangunan : 16 m
– Luas Penampang Hantaran : Coaxcial Cable 50 mm2
– Tinggi Penerima : kurang lebih 7 m
– Jumlah penerima : 1 buah
– Jumlah Hantaran Penyalur : 1 buah
– Sambungan Ukur/Joint Test : 1 buah
– Jumlah Elektroda Tanah : 1 buah
– Tahanan sebaran tanah : < 5 ohm
Dari peninjauan kami ke PT. Martina Berto, kami dapat menyimpulkan bahwa tidak terdapat
permasalahan mengenai Instalasi listrik, instalasi penyalur petir dan lift barang pada perusahaan tersebut.

– Saat kunjungan terlihat semua mesin dapat menyala dan mempunyai


penerangan yang baik. Tidak terdapat permasalahan dalam hal listrik
– PT. Martina Berto tetap menyediakan Generator Set (Genset)/motor diesel
yang berjumlah satu buah berkapasitas 5000 kva.
– Prasarana lift pengangkut barang berjumlah 7 buah yang mampu mengangkut
lebih dari 8000 kg barang. Selama ini, lift tersebut tidak ada masalah dan
dirawat secara berkala.
– Dilengkapi dengan penangkal petir.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
No Unit Kerja Permasalahan Dasar Hukum Saran
1. Konstruksi tempat Tidak semua bagian dari Undang-undang Ditambahkan
kerja bangunan memiliki dasar no 1 tahun pengamanan
jaringan pengaman, yang 1970, undang- yang berguna
berguna untuk melindungi undang no 18 untuk melindungi
para pekerja yang berada di tahun 1999 pekerja yang
ketinggian ataupun tentang jasa berada pada
melindungi dari benda yang konstruksi ketinggian atapun
jatuh dalam ruangan yang jatuh dalam
ruangan

2 Sarana Tidak semua pekerja dari PT Permenakertrans Dilakukannya


Penanggulangan Martina Berto tbk No 4/MEN/tahun sosialisasi dari
Kebakaran mengetahui cara 1980 perusahaan
penggunaan alat-alat terhadap para
penanggulangan kebakaran pekerja tentang
dan mash terdapatnya APAR penanggulangan
yang kebakaran dan
tidak ada barangnya cara penggunaan
meskipun sudah ada APAR dan Hydrant.
tulisan alat pemadam api Lebih baik apabila
APAR yang telah
kadaluarsa diganti
dengan yang baru.
APAR yang tidak ada,
bisa di kembalikan
atau ditambahkan
pada tempat yang
sudah disediakan.

3 Alat Pelindung Diri Pada proses pembuatan, Peraturan Perusahaan bersedia


beberapa pekerja tidak menteri tenaga menyediakan APD
menggunakan APD yang dan sesuai standar hazard
sesuai dengan faktor transmigrasi RI dan nyaman. Lebih
resiko ditempat tersebut nomor baik sebelum memulai
PER.08/MEN/VI pekerjaan diberikan
I/2010 tentang briefing singkan
Alat Pelindung pentingnya APD dan
Diri cara penggunaan APD
yang baik dan benar
4 Tanggap darurat Secara umum untuk jalur Undang-undang no Berikan jalur
dan jalur evakuasi dan rambu evakuasi di 18 tahun 1999 evakuasi secara
PT. Martina Berto tidak tentang jasa lengkap
lengkap dan akan lebih konstruksi Posisi rambu-
baik, jika rambu yang Undang-undang rambu diletakan
tersedia tidak hanya dasar no 1 tahun secara teratur agar
diletakkan diatas pintu 1970, Undang- teteap terlihat
atau tempat yang tinggi undang No 28 pada saat terjadi
karena kemungkinan tahun 2002 tentang kebakaran.
akan tertutup asap jika bangunan gedung
terjadi kebakaran

5 Personil Personil keselamatan Peraturan Diharapkan bagian


keselamatan kerja kerja pada perusahaan perundang- personil lebih
ini sudah tergolong baik, undangan UU No. 1 sering mengadakan
namun belum ada data tahun 1970 (pasal evaluasi terkait
mengenai latihan yang 10 ayat 1,2) yang masalah
diadakan oleh personil mewajibkan keselamatan keja
keselamatan kerja. perusahaan untuk atau upaya
membentuk P2K3 promosi pada
tenaga kerja.
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENGAMATAN STANDART
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat pemadam api Memiliki tim penanggulangan kebakaran yang terlatih
ringan (APAR) dan Hydrant oleh karena telah diletakkan pada posisi yang
mudah dilihat dan dicapai juga berwarna merah

(APAR) alat pemadam api ringan telah ditempatkan pada posisi yang mudah Memiliki sistem proteksi kebakaran. Dan terdapat beberapa APAR yang
dilihat dijangkau menggantung pada tembok, hampir terdapat pada seluruh pemasanganya tidak sesuai dengan permenakertrans no. Per-
koridor. semua tabung alat berwarna merah, bentuk dari tabung tersebut 04/MEN/1980
tidak berlubang ataupun cacat. Namun adapun yang belum sesuai dengan
peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi tersebut, salah satunya
adalah tidak terdapat adanya lemari atau peti untuk penyimpan tabung
tersebut dan masih ditemukan beberapa alat yang tidak sesuai dengan
tempat yang seharusnya.

Dilaksanakan pemeriksaan berkala beberapa kali dalam setahun namun Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian komponen yang berkaitan
narasumber tidak menjelaskan secara detail dengan penaggulangan kebakaran
APD TEMPAT PENJELASAN PENGAMATAN STANDART
Topi/ Penutup Kepala Laboratorium, Quality Berbahan kain, berfungsi untuk Tidak semua tenaga kerja menggunakan Semua pekerja mengunakan tutup kepala
Control, ruang produksi melindungi rambut dan penutup penutup kepala tersebut.
kepala dari bahaya panas, api dan
mesin juga bahan kimia, agar tidak
terjadi kontaminasi

Helm Tempat penyimpanan Berwarna kuning berbahan keras, Pekerja yang di tempat penyimpanan Pekerja yang di tempat penyimpanan
bahan kimia yang sudah berguna sebagai pelindung kepala bahan kimia menggunakan helm bahan kimia menggunakan helm
jadi dari benturan, terantuk atau
kejatuhan benda.

Jas Laboratorium Quality Control, Berwarna putih berbahan kain, Sebagian besar pekerja sudah Pekerja menggunakan jas Lab dan
Prosessing Area terdapat kancing di bagian depan, menggunakan Jas Lab, namun ada mengancingkan jas nya, agar seluruh
beberapa yang tidak menggunakan jas, dan badannya tertutup jas dan juga agar tidak
Berguna melindungi badan dari
tidak di kancing. memungkinkan untuk terjadinya jas yang
bahaya panas, percikan bahan kimia
terjerat ke mesin.
& cairan, agar tidak tergores.
Masker Quality Control, Berwarna Putih berbahan kain, Pekerja sebagian besar menggunakan Pekerja seharusnya menggunakan
laboratorium, Prosessing dengan tali sebagai pengait, masker namun ada juga yang tidak masker dengan benar yaitu menutupi
Area berfungsi untuk menyaring menggunakan. Dalam hal penggunaannya, mulut dan hidung.
cemaran bahan kimia dan cegah belum semua pekerja menggunakan
terhirupnya partikel-partikel kecil. dengan benar karena ada yang hanya
menutupi mulut.

Sarung Tangan Quality Control, Berbahan kain, karet, sebatas Pekerja sebagian besar menggunakan Seharusnya pekerja yang memiliki kontak
laboratorium, Prosessing pergelangan tangan, berfungsi untuk sarung tangan namun ada juga yang tidak, dengan bahan kimia, ataupun panas
Area) melindungi tangan dari pajanan api, sarung tangan juga hanya sebatas ataupun mesin harus menggunakan
dan percikan bahan kimia, benturan, pergelangan tangan, padahal ada proses sarung tangan sesuai standar, termasuk
luka. yang memasukan bahan lebih dari sebatas jika ada pekerjaan yang membutuhkan
pergelangan tangan. sarung tangan panjang.

Sepatu Quality Control, Berwarna merah, berbahan kanvas Semua pekerja sudah menggunakan Semua pekerja sudah menggunakan
laboratorium, Prosessing dengan alas karet. Berguna untuk sepatunya. sepatunya.
Area melindungi kaki dari bahan kimia,
bahaya panas, dan benturan juga
luka.
KESIMPULAN DAN SARAN

• Pentingnya briefing rutin sebelum melakukan kerja yang mengingatkan


tentang pentingnya perhatian dan kehati-hatian serta penggunaan APD pada
setiap pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja (safety induction)

• Dari segi keselamatan konstruksi semuanya sudah baik, namun alangkah


lebih baiknya apabila ditambahkan adanya informasi keselamatan
peralatan, bahan, dan benda-benda dalama ruangan.

• Tidak semua pekerja dari PT. Martina Berto tbk. tersebut mengetahui cara
penggunaan alat-alat penanggualangan kebakaran. Dilakukan sosialisasi
penggunaan alat

• Alat-alat pemadam api ringan (APAR) ada sebagian yang tidak terdapat pada
tempat yang seharusnya, dan melakukan pelatihan apar.

Anda mungkin juga menyukai