Anda di halaman 1dari 9

RHINITIS VASOMOTOR

Disusun oleh :

SABRINA ALYA ADZANI (15310214)

RINDY ANTIKA (15310204)

ZIA GITA PRATIWI (15310262)

ZULFIKAR HANIF (12310214)

Pembimbing dr. Dewi Puspita,sp.THT

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN SUMATERA UTARA

TAHUN 2020/2021
Rhinitis Vasomotor

Rhinitis berasal dari dua kata bahasa Greek “rhin rhino” yang berarti hidung dan “itis”

yang berarti radang. Demikian rhinitis berarti radang hidung atau tepatnya radang selaput

lendir (mukosa hidung) hidung (Von Pirquet, 1986).

Rhinitis terdiri dari beragam jenis, yaitu; rhinitis alergika, rhinitis vasomotor. Salah

satu yang cukup sering terjadi adalah rhinitis alergika. Penyakit ini masih sering terjadi di

dalam masyarakat, bukan penyakit yang fatal namun gejala yang ditimbulkan sangat

mengganggu yang berakibat penurunan kualitas hidup seseorang.

Rhinitis vasomotor disebut juga dengan istilah rhinitis non-alergi. Pada kondisi ini,

terjadi peradangan pada bagian dalam hidung yang tidak disebabkan oleh adanya pemicu

alergi. Pilek, bersin, dan hidung tersumbat tanpa sebab yang pasti bisa menjadi tanda dari

rhinitis vasomotor.

Penyebab rhinitis vasomotor

Rhinitis Vasomotor terjadi akibat terjadinya pelebaran pembuluh darah yang

berada di dalam hidung. Pelebaran pembuluh darah ini dapat menyebabkan

terjadinya pembengkakan dan dapat menyebabkan hidung tersumbat,

walaupun lendir akan tetap mengalir dari hidung.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab melebarnya pembuluh darah ini, namun

diduga pemicunya adalah :


 Iritasi pada lingkungan, seperti parfum, bau asap, atau rokok

 Perubahan cuaca yang mengering

 Virus, seperti yang berhubungan dengan flu dan pilek

 Makanan yang panas atau pedas

 Obat-obatan seperti Aspirin ,Bayer, Ibuprofen, obat penenang tertentu, anti

depresan, obat untuk disfungsi ereksi, dan sebagainya

 Terlalu sering menggunakan semprotan dekongestan pada hidung

 Perubahan hormon yang berkaitan dengan kehamilan atau menstruasi

 Hipotiroidisme

Gejala rhinitis vasomotor

Gejala Rhinitis vasomotor bisa saja datang dan pergi. Gejala umum yang biasanya terjadi

adalah :

 Hidung tersumbat

 Hidung beringus

 Adanya lendir pada tenggorokan

 Bengkak pada mukosa hidung

 Hidung yang gatal

 Mata yang gatal dan berair

 Tenggorokan gatal
Klasifikasi rhinitis vasomotor akibat kerja :

a. Reactive Upper Airways Dysfunction Syndrome (RUDS)

RUDS biasanya timbul akibat paparan akut bahan kimia

b. Rinitis iritan

Paparan berbagai macam bahan-bahan iritan secara berulang akan menimbulkan rinitis

iritan. Pada rinitis iritan terjadi mekanisme inflamasi neurogenik. Biasanya ditemukan

neutrofil predominan

c. Rinitis korosif

Rinitis korosif merupakan keadaan paling parah akibat paparan bahan-bahan iritan

konsentrasi tinggi seperti amonia dan klorin. Pada rinitis korosif dapat ditemukan

inflamasi permanen pada mukosa hidung (beberapa dijumpai ulserasi dan perforasi dari

septum nasi).

PENATALAKSANAAN

Pengobatan rinitis vasomotor bervariasi, tergantung kepada faktor penyebab dan gejala yang

menonjol.

Secara garis besar, pengobatan dibagi dalam :

1. Menghindari penyebab/pencetus (Avoidance therapy)

2. Pengobatan konservatif (Farmakoterapi) :

-  Dekongestan atau obat simpatomimetik digunakan untuk mengurangi keluhan hidung

tersumbat.
Contohnya : Pseudoephedrine dan Phenylpropanolamine ( oral ) serta Phenylephrine

dan Oxymetazoline ( semprot hidung ).

-  Anti histamin : paling baik untuk golongan rinore.

-  Kortikosteroid topikal mengurangi keluhan hidung tersumbat, rinore dan bersin-

bersin dengan menekan respon inflamasi lokal yang disebabkan oleh mediator vasoaktif.

Biasanya digunakan paling sedikit selama 1 atau 2 minggu sebelum dicapai hasil yang

memuaskan. Contoh steroid topikal : Budesonide, Fluticasone, Flunisolide atau

Beclomethasone

-  Anti kolinergik juga efektif pada pasien dengan rinore sebagai keluhan utamanya.

Contoh : Ipratropium bromide ( nasal spray )

3. Terapi operatif (dilakukan bilapengobatan konservatif gagal):

-  Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan larutan AgNO3 25% atau

triklorasetat pekat ( chemical cautery ) maupun secara elektrik( electrical cautery ).

-  Diatermi submukosa konka inferior ( submucosal diathermy of the inferior

turbinate)

-  Bedah beku konka inferior ( cryosurgery )

-  Reseksi konka parsial atau total (partial or total turbinate resection)

-  Turbinektomi dengan laser ( laser turbinectomy )

-  Neurektomi n. vidianus ( vidian neurectomy ), yaitu dengan melakukan

pemotongan pada n. vidianus, bila dengan cara diatas tidak memberikan hasil. Operasi

sebaiknya dilakukan pada pasien dengan keluhan rinore yang hebat. Terapi ini sulit
dilakukan, dengan angka kekambuhan yang cukup tinggi dan dapat menimbulkan

berbagai komplikasi

KOMPLIKASI

1. Sinusitis

2. Eritema pada hidung sebelah luar

3. Pembengkakan wajah

PROGNOSIS

Prognosis dari rinitis vasomotor bervariasi. Penyakit kadang-kadang dapat membaik

dengan tiba –tiba, tetapi bisa juga resisten terhadap pengobatan yang diberikan.

Kasus
Seorang wanita, Nona W 15 tahun datang dengan keluhan hidung tersumbat dialami 1

bulan, keluhan memberat terutama pada malam hari hidung sumbat pada kedua hidung atau

kadang berganti-ganti disertai bersin-bersin.

1. Deskripsikan hasil pemeriksaan rinoskopi anterior /terlampir

2. Jelaskan pemeriksaan penunjang yg diperlukan dan alasannya

3. Sebutkan diagnosa dan diagnosa banding pada kasus dibatas

Pembahasan
1. Terdapat odem mukosa, konka hipertrofi tampak eritem, permukaan konka licin

2. Rhinitis Vasomotor umumnya dapat di diagnosis secara klinis. Pemeriksaan

penunjang di lakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab rhinitis

lainnya. Pemeriksaan penunjang yang di perlukan adalah Skin Prick Test, karena

pemeriksaan tersebut yang paling sensitif dan spesifik. Selain itu juga bisa di

lakukan Endoskopi Nasal, yang bertujuan untuk melihat kondisi mukosa serta

menilai karakteristik seperti ada tidaknya polip, edema, dan sekret.

3. Diagnosa : Rhinitis Vasomotor

Diagnosa banding : Rhinitis Alergi, Rhinitis Medikamentosa, Polip.

KESIMPULAN
1.Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa

hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang –

kadang dijumpai adanya bersin – bersin.

2.Penyebab pastinya tidak diketahui. Diduga akibat gangguan keseimbangan sistem

saraf otonom yang dipicu oleh faktor-faktor tertentu.

3.Biasanya dijumpai setelah dewasa ( dekade ke – 3 dan 4 ).

4.Rinitis vasomotor sering tidak terdiagnosis karena gejala klinisnya yang mirip

dengan rinitis alergi, oleh sebab itu sangat diperlukan pemeriksaan -

pemeriksaan yang teliti untuk menyingkirkan kemungkinan rinitis lainnya

terutama rinitis alergi dan mencari faktor pencetus yang memicu terjadinya

gangguan vasomotor.

5.Penatalaksanaan dapat dilakukan secara konservatif dan apabila gagal dapat

dilakukan tindakan operatif.

Anda mungkin juga menyukai