▬ Asam organic dgn inti siklik (cincin tiazolidin dan PENGGUNAAN KLINIK
cincin -laktam) ► Infeksi kokus gram +
▬ Rantai samping mengikat radikal bebas Pneumococcus
penisilin Meningitis
▬ Penisilin hilang aktifitasnya dlm suasana asam, Streptococcus
krn enzim pnisilanse yg akan memecah cincin Staphylococcus
-laktam ► Infeksi kokus gram –
Meningococcus
AKTIFITAS ANTIMIKROBA Gonococcus
Gram + dan Spirokaeta ► Infeksi batang gram +
Gram – Diphteri
o Streptococcus o H. o N. Clostridia
influenza gonorrhoae Antrax
o Staphylococcus o P. vulgaris o Salmonella Listeria
o Pneumococcus o E. coli o Shigella ► Infeksi batang gram –
Salmonella
MEKANISME KERJA Shigella
1. Terikat dgn enzim spesifik yg berada H. influenza
dimembran sitoplasmik bakteri
2. Menghambat rx transpeptidase
Essay 2015 no.4-A Profilaksis
3. Mempengaruhi langkah akhir sintesis dinding sel ► Profilaksis bermanfaat
bakteri sehingga membrane krg stabil dan Infeksi Strep. Pyogenes
terjadi lisis sel Kambuhnya demam rematik
4. Mengaktifkan enzim autolitik yg menyebabkan Gonorrhoe dan syphilis
dinding sel bakteri lesi Pembedaan pd pasien dgn kelainan katup
jantung
RESISTENSI ► Profilaksis diragukan
1. Pembentukan enzim betalaktamase Essay 2015 Tindakan pembedahan
2. Enzim autolysis kuman tdk bekerja Kataterisasi jantung
no.4-B
3. Kuman tdk punya dinding sel Ketuban pecah dini
4. Perubahan PBP/obat tdk mencapai PBP Penyebaran infeksi S. aureus
► Profilaksis tidak bermanfaat
FARMAKOKINETIKA Infeksi virus
Absorpsi Koma, syok, luka bakar
Penisilin G mdh rusak dlm suasana asam Perawatan luka bersih
Ampisilin, jumlah absorpsi nya tergantung Gagal jantung
pada:
→ Besarnya dosis SEFALOSFORIN
→ Ada tidaknya makanan di saluran
cerna ▬ Inti dasar: asam-7-amino-sefalosporanat
Amoksisilin lbh baik disbanding ampisilin ▬ Hidrolisis asam sefalosporin C 7 ACA
Metisilin dan nafsilin dirusak asam lambung ▬ Resisten thdp penisilinase tp dirusak oleh
Distribusi sefalosporinase
Penisilin G distribusi luas, ikatan protein 65%
Metabolisme AKTIVITAS MIKROBA
Tdk berlaku pd penderita gagal fungsi ginjal Generasi I
S. aureus, Streptococcus, Clost. perfringens
EFEK SAMPING Generasi II
1. Reaksi alergi H. influenza, P. vulgaris, E. coli, Clebsiella
Rash Generasi III
Eosinofilia Enterobacteriaceae
Demam
Syok anafilaksis FARMAKOKINETIKA
Dermatitis Absorpsi
2. Reaksi iritasi Oral: Absorpsi melalui saluran cerna
Ototoksisitas Parentral: iritasi local dan nyeri pada
Nefrotoksisitas pemberian IM
Neurotoksisitas Ekskresi
3. Perubahan biologi Dlm bentuk utuh
Dosis dikurangi pd penderita gangguan VANKOMISIN
ginjal
Efek mirip disulfiram (diberikan bersama obat ▬ Glikopeptida trisiklik
alcohol yg akan menghambat langkah ke 2 ▬ Utk obat yg multiresisten pada Staphylococcus
oksidasi alcohol)
Disulfiram menyebabkan penumpukan MEKANISME KERJA
asetaldehid yg menyebabkan flushing, Menghambat sintesis fosfolipid dinding sel bakteri
takikardia, hiperventilasi dan mual serta polimerasi peptidoglikas
INTERAKSI OBAT
Agen uricosurik (menghambat ekskresi
betalaktam sehingga meningkatkan konsentasi
dlm serum)
Contoh: probenesid, aspirin dosis tinggi
PENGGUNAAN KLINIK
1. Infeksi Clebsiella
2. DOC (meningitin oleh bakteri gram -)
3. Infeksi H. influenza
KARBAPENEM
FARMAKOKINETIK
Diberikan IV ke jaringan tubuh, cairan
serebrospinalis
Dieksresikan melalui filtrasi glomerulus
Metabolit inaktif → nefrotoksik
EFEK SAMPING
Mual
Muntah dan diare
Pada kadar yg tinggi menimbulkan kejang
SULFONAMIDA EFEK SAMPING
(mengahambat sintesis asam folat) Pasien HIV dgn pneumonia
Pneumocystis lbh sering mengalami demam krn
▬ Efektif utk infeksi bakteri pada traktus urinaria induksi obat
dan trakoma Kulit kemerahan
▬ Dikembangkan kombinasi sulfametoksazol dan Diare
TMP krn bakteri banyak yg mutan Pansitopenia
▬ Bakteriostatik
▬ Dalam kadar tinggi bakterisida INTERAKSI OBAT
▬ Spectrum luas Waktu protrombin memanjang pada pasien yg
▬ Sifat antibakteri tergantung pada substiuen menerima Walfarin
pada gugus amido dan gugus amino Waktu paruh plasma fenitoin dpt meningkat
▬ Efek antimikroba dihambal bila tdpt darah, akibat hambatan thdp metabolismenya
nanah, jaringan nekrotik Kada metrotreksat meningkat krn pemindahan
dari tmpt ikatan albumin oleh sulfametoksazol
KELOMPOK SULFONAMIDA
Absorpsi dan ekskresi cepat POSOLOGI
Sulfoniazid Kotrimoksazol
Sulfametoksazol - TMP 80 mg, Sulfametoksazol 400 mg
Absorpsi sedikit Infeksi saluran kemih dan bronchitis
Suksinilsulfatiazol - Dewasa/anak > 12 thn
Pemakaian local 2 tab/12 jam, lama terapi 5-7 hari
Sulfasetamida - Anak < 12 thn
TMP 6 mg/kg, Sulfametoksazol 30 mg/kg
PENGGUNAAN KLINIK setiap 12 jam
Disentri basiler Pneumocystis
Meningitis - TMP 20 mg/kg, Sulfametoksazol 100 mg/kg
Infeksi saluran kemih Gonorrhoe
Nokardiosis - 5 tab diikuti 5 tab setiap 8 jam selama 3 hari
Toksoplasmosis Chancroid
- 2x sehari 2 tab, selama 7 hari
EFEK NON TERAPI
Gangguan saluran kemih
kritaluria
Gangguan system hematopoetik
Anemia hemolitik akut
Agranulositosis
Trombositopenia
Eosinofilia
Reaksi alergi
KOTRIMOKSAZOL
MEKANISME KERJA
Inhibisi 2 langkah berturutan pada sintesis asam
tetrahidrofolat.
Sulfametoksazol menghambat pengabungan
PADA kedlm asam folat
TMP mencegah reduksi dehidrofolat menjadi
tetrahidrofolat Essay 2015 no.5-A
FARMAKOKINETIK
Metabolisme
Lbh larut dlm lemak
Distribusi
Didistribusikan keseluruh tubuh. TMP relative
terpusat pada prostat suasana asam dan
cairan vagina
TETRASIKLIN Kelainan darah tepi
(Menghambat sintesis protein bakteri pada Reaksi fototoksik
ribosom 30s) Hepatotoksisitas
Perubahan warna gigi
Klortetrasiklin → Strept. aureofaciens Sindrom Fanconi
Oksitetrasiklin → Strept. rimosus Gejala:
- Poliuria
MEKANISME KERJA - Polidipsia
Tetraskilin berikatan dgn ribosom 30s dan - Proteinuria
menghambat akses perubahan amino asitl tRNA - Asidosis
menjadi kompleks ribosom mRNA di akseptor - Glukosuria
- Amino-asiduria
Masuknya obat diperantarai oleh transport protein - Mual dan muntah
kedlm mebran dlm sitoplasmik bakteri. Proses Minosklik
transport Tetrasiklin ke sel mikroba: - Vertigo, ataksia, muntah
Difusi pasif melalui kanal hidrofilik Perubahan biologis
System transport aktif - Superinfeksi pada rongga mulut dan faring
- Factor predisposisi (DM, leukemia, LED,
daya tahan tubuh )
AKTIFITAS ANTIMIKROBA
Bakteriostatik
Bakteri gram + - aeron dan anaerob Usaha utk memperkecil efek non terapi
Tdk utk infeksi Streptococcus Tidak diberikan pd wanita hamil
Sebagai pengganti golongan penisilin Jgn diberikan pd anak2 tanpa indikasi kuat
Kadar tinggi utk Entamoeba histolytica Hanya Doksisiklin yg aman utk pasien gagal
ginjal
RESISTENSI Hindari pemakaian utk tujuan profilaksis
Adanya factor R (ketidakmampuan organism Sisa obat segera dibuang
utk mengakumulasi obat) Jgn diberikan pd pasien yg hipersesitif
Modifikasi tmpt pengikatan Tetrasiklin
PENGGUNAAN KLINIK
FARMAKOKINETIK Trakoma
Absorpsi Tetrasiklin + Doksisiklin
- Diserap dlm saluran cerna (lambung dan Uretritis non spesifik
usus halus) Tetrasiklin 4 x 50 mg/hari (selama 7 hari)
- Diberikan sblm makan/2 jam stlh makan Kolera
Mengurangi kebutuhan infuse 50%
Penghambatan absorpsi oleh: Akne vulgaris
- Makanan Mengahmbat produksi asam lemak dari sebum
- pH tinggi Profilaksis pada penyakit paru obstruktif
- logam polivalen → membentuk khelat menahun
EFEK SAMPING
Reaksi kepekaan
- Erupsi morbiliformis
- Urtikaria
- Dermatitis
- Oedem angioneurotik dan anafilaksis
- Demam dan eosinofili
Reaksi toksik dan iritasi
- Iritasi lambung
- Diare akibat iritasi
Tromboflebitis
KLORAMFENIKOL - Urtikaria
(Menghambat sintesis protein) - anafilaksis
Reaksi saluran cerna
▬ Diisolasi dari Streptomyces venezuelae - Mual, muntah, diare, dan enterokolitis
▬ Menyebabkan anemia aplasttik yg fatal Sindrom Gray
▬ Bakteriostatik dan bakterisid pada konsentrasi - Bayi muntah
tinggi - Tdk mau menyusu
▬ Aktif thdp gram + dan – - Pernapasan cepat dan tdk teratur
▬ Spectrum luas - Perut kembung dan sianosis
- Tinja warna hijau
MEKANISME KERJA - Bayi tampak lemas dan berwarna keabuan
Menghambat kerja enzim peptidiltransferase yg Reaksi neurologic
berfungsi sbg katalisator pembentukan ikatan - Depresi
peptide pada proses sintesis protein kuman - Bingung
- Delirium
SPEKTRUM BAKTERI - Sakit kepala
► Kokus: Streptococcus pyogenes, Strept. - Neuropati optik
Viridans, Neisseria
► Haemophillus, Bacillus, Rickettsia, Treponema PENGGUNAAN KLINIK
► Kuman anaerob Indikasi
► E. coli, K. pneumonia, Salmonella typhi - Demam tifoid
Dosis:
FARMAKOKINETIK → Dewasa: 4x sehari 500 mg dlm 2-3
Absorpsi minggu. Bila relaps diulang
- Bentuk ester pd anak2 dihidrolisis dlm usu → Anak2: 50-100 mg/kg/hari dibagi dlm
- Waktu paruh: bbrp dosis selama 10 hari
→ Dewasa 3 jam - Infeksi Haemophyllus influenza
→ Bayi premature (< 2 weeks) 24 jam - infeksi abdomen (B. fragillis)
- 50% dlm darah terikat dgn albumin → metronidasol
- C max dicapai dlm 2 jam → klindamisin
- Diabsorpsi cepat → sefoksitin
→ kloramfenikol
Distribusi - Infeksi abdomen dgn campuran kuman
- Jarngan otak anaerob dan aerob
- Cairan serebrospinalis → Kombinasi aminoglikosida
- Mata
Kontraindikasi
Metabolisme - Neonates
- Konyugasi dgn asam glukoronat oleh - Pasien dgn gangguan hati
glukoroniltransferase - Pasien hipersensitif
Ekskresi TIAMFENIKOL
- Diekskresi melalui urin
▬ Aktif utk gram + dan –
INTERAKSI OBAT ▬ Lbh aktif thdp Strept. Pyogenes, Pneumococcus
Menghambat biotransformasi Tolbutamid, ▬ Diekskresi utuh mallui urin
Fenitoin, Dikumarol yg dimetabolisme oleh ▬ Dosis utk demam tifoid: 50mg/kb/hati pada
enzim mikrosom hati minggu pertama, lalu diteruskan 1-2 minggu
Dgn Phenobarbital + Rifampisin, waktu lagi dgn dosis separuhnya
paruhnya pendek
EFEK SAMPING
EFEK SAMPING Depresi sumsum tulang
Reaksi hematolitik Leukopenia
Reaksi toksik Trombositopenia
- Depresi sumsum tulang Peningkatan serum iron
Kelainan darah
- Anemia
- Retikulositopenia
- Peningkatan serum iron
- Anemia aplastik dgn pansitopenia
Alergik
- Kemerahan kulit
AMINOGLIKOSIDA FARMAKOKINETIK
Menghambat sintesis protein bakteri Cara pemberian
Struktur polikation yg sgt polar → mencegah
▬ Krn efek toksik yg serius, digantikan oleh: absorpsi peroral
- Sefalosforin generasi ke II (Ceftriaxon, Diberikan paerentral kecuali neomisin
Cefotaxim) Distribusi
▬ Senyawa polikation dgn 2/lbh gugus gula amin - Kadar yg dicapai dlm jaringan rendah
yg terikat lewat ikatan glikosida pd inti heksosa - Dpt diberikan intratekal
▬ AMINOGLIKOSIDA: - Konsentrasi tinggi berakumulasi di kortex
- Gentramisin - Tobramisin adrenal dan dalam endolimfe dan perilimfe
- Amikasin - Streptomisin telinga dalam menyebabkan nefrotoksik
dan ototoksik
MEKANISME KERJA - Dpt melintasi sawar plasenta dan
o Antibiotic terikat dgn subunit ribosom 30s yg berakumulasi dlm cairan plasma dan amion
terpisah, bercampur dgn apparatus ribosomal fetus
fungsional/menyebabkan subunit 30s ribosom
yg lengkap salah membaca kode genetic NASIB
o Polisom menjadi krn aminoglikosida Metabolisme tdk terjadi dlm tubuh pejamu
mengganggu penggabungan dan Diekresikan kedlm urin (filtrasi glomerulus)
pemecahan protein Akumulasi terjadi pada pasien gagal ginjal dan
o Aminoglikosida bekerja sinergis dgn antibiotic - memerlukan modifikasi dosis
laktam, dgn meningkatkan difusi
aminoglikosida kedlm bakteri EFEK SAMPING
Reaksi alergi
Berdifusi lewat kanal air, porin protein pada - Rash - Angioudem
membrane dari bakteri gram – msk ke ruang - Eosinofilia - Dermaititis
periplasmik. - Demam - Syok anafilaktik
Reaksi iritasi dan toksik
Transport membrane sitoplasma perlu energy, dpt - Ototoksisitas
diblok oleh Ca2+ dan Mg2+ menurunkan pH dan - Ampularis vestibularis (gangguan
anaerobiosis pendengaran >400Hz)
Nefrotoksisitas
Terikatnya pada ribosom: Perubahan biologi
Mempercepat transport aminoglikosida kedlm - Gangguan flora normal
sel - Gangguan absorpsi diusus
Kerusakan membrane sitoplasma Paralisis
Kematian sel
UPAYA PENCEGAHAN TOKSISITAS
SPEKTRUM ANTIMIKROBA Faktor resiko intoksisitas
Bakteriostatik - Factor penderita (usia lanjut, obesitas,
Basil gram -, aerob gangguan fungsi ginjal, demam tinggi)
Brucella, Actinobacillus, Shigella - Factor obat (dosis tinggi, frekuensi
M. tuberculosis, S. aureus, Gonoccocus, pemberian, interaksi ikatan pd jaringan)
Meningococcus, S. thypi Volume distribusi (0,18-0,25 L/kg)
Eliminasi
AKTIVITAS ANTIMIKROBA - Di filtrasi glomerulus disesuaikan dosis
Perubahan pH, keadaan aerob-anaerob
Aktivitas tinggi dlm suasana basa INTERAKSI OBAT
Streptomisin digunakan utk TBC Penisilin antipseudomonas
Dikombinasi dgn penisilin utk endokarditis - Karbenisilin - Mezlosin
- Tikarsilin - Azisolin dan pipersilin
RESISTENSI Pelumpuh otot
Menurunnya asupan obat bila system transport - Suksinat
tergantung oksigen - Tubokurarin
Perubahan resepton ditmpt ikatan subunit Metoksifluran
ribosom 30s - Sefalodrin
Sintesis enzim berkaitan dgn asetiltransferase, - Amfoterisin B meningkatkan
nukleotidiltransferase dan fosfotransferase yg neurotoksisitas
memodifikasi dan menginaktifkan antibiotic Hati2 penggunaan bersama dgn diuretic
(furosemid, asam etakrinat)
GOLONGAN KUINOLON 3. Demam tifoid
4. Osteomyelitis
PENGGOLONGAN
I. GOL. I POSOLOGI
o Asam naliksidat ISK tanpa komplikasi
Spectrum terbatas dan timbul resisten - Norfloksasin 2x sehari 400 mg selama 3 hari
- Ciprofloksasin 1x sehari 100 mg selama 3
II. GOL. II hari
o Sinoksasin ISK dgn komplikasi
o Asam oksolinat - Ciprofloksasin 2x sehari 250 mg selama 3
Lbh aktif dan efek samping dan resisten jarang hari
terjadi Osteomyelitis
- Ciprofloksasin 2x sehari 750 mg
III. GOL. III - Pefloksasin 2x sehari 400 mg
o Ciprofloxasin
o Ofloksasin INTERAKSI OBAT
o Pelfloksasin Al, Mg, Ca dan makanan menurunkan absorpsi
o Strafloksasin kuinolon dan menurunkan up take kuinolon
o Levfloksasin oleh sel bakteri
Spectrum luas, indikasi luas, efek samping dan
resistensi jarang terjadi KONTRAINDIKASI
Penderita hipersensitif
FLUOROKUINOLON Wanita hamil dan menyusui
Anak anak dan remaja yg sdg tumbuh (<16th)
MEKANISME KERJA
Merusak sel dgn cara difusi pasif melalui kanal REAKSI YG TDK DIINGINKAN
protein terisi air pada membrane luar bakteri System saraf pusat
Menghambat replikasi DNA bakteri dgn - Mual, sakit kepala
mengganggu kerja DNA girase - Penderita epilepsy hrs berhati2
Nefrotoksisitas
FARMAKOKINETIK - Kristauria pd penderita dgn dosis tinggi
Absorpsi Fototoksisitas
- 35-70% Norfloksasin oral yg diabsorpsi, - Menghindari sinar matahari
sisanya 70-90%
ANTISEPTIK SALURAN KEMIH
Distribusi
- C max 1-1,5 jam dlm darah, 2-3 jam dlm ▬ Diobati dgn: Methenamin dan Nitrofurantoin
jaringan ▬ Obat ini tdk mencapai kadar antibakteri dlm
- Kadar dlm prostat, ginjal dan empedu lbh sirkulasi tp pekat dlm urin maka efektif pada
tinggi drpd dlm darah saluran kemih
Efek PAE (post antibiotic effect)
- Ofloksasin 1-2x sehari PAE 4-8 jam dlm urin METHENAMIN
▬ Pada pH ≤ 5 terurai formaldehid yg toksik utk
EFEK SAMPING bakteri
Saluran cerna ▬ Tdk diberikan pd pasien yg menggunakan
- Diare kateter
- anoreksia ▬ Peroral
Susunan saraf pusat ▬ Efek samping: gangguan pd saluran cerna
- Sakit kepala
- Vertigo NITROFURANTOIN
- Pusing ▬ Toksis
Dosis tinggi ▬ Spectrum antimikrobanya sempit
- Lesi pada perendian ▬ Bakteri mereduksi obat ini menjadi dlm bentuk
Kulit aktif menghambat berbagai enzim dan
- Pruritus, Rash merusak DNA
- Reaksi anafilaktik ▬ Bakteriostatik
Lain lain ▬ Pemberian oral
- Hati, system kardiovaskuler, darah renal ▬ Efek samping:
- Gangguan saluran cerna
PENGGUNAAN KLINIK - Pneumonitis akut
1. Infeksi saluran kemih (ISK) - Neurologi
2. Uretritis post gonokokal - Anemia hemolitik
GOLONGAN MAKROLIDA Adanya hubungan eritromisin esterase dgn
plasmid
▬ Sekelompok antibiotic yg berinti cincin Hidrolisis obat oleh esteraceae yg dihasilkan
makrosiklik lakton kuman tertentu
▬ Tdk tahan asam lambung Klaritromisin dan azithromisin resistensi silang
▬ Bioaviabilitas rendah dgn eritromisin
▬ Waktu paruh singkat
▬ Spectrum sempit INTERAKSI OBAT
▬ Insiden gangguan saluran cerna tinggi Menghambat enzim sitokrom p-450
▬ Bakteriostatik dan bakterisid dlm dosis tinggi - Karbamazepin
- Siklosporin
PENGGOLONGAN - Fenitoin
Berdasarkan jumlah atom dlm cincin lakton Pemberian Wafarin kadar meningkat
makrosiklik - Terfenadin
► Cincin 14 atom - Teofilin
- Eritromisin
- Roksitromisin PENGGUNAAN KLINIK
- Klaritromisin Strept. Pyogenes
► Cincin 15 atom Strept. Alpha hemolicus
- Azitromisin Staph. Aureus
► Cincin 16 atom Diploc. Pneumonia
- Spiramisin Nesseria gonnorhoae
- Josamisin Entamoeba hystolitica
Haemophyllus influenza
MEKANISME KERJA
Mengikat scr reversible pada subunit 50s ribosom FARMAKOKINETIK
bakteri sehingga menghambat langkah translokasi Pemberian
sintesis protein - Dihancurkan oleh asam lambung
- Diabsorpsi scr adekuat dgn peroral
SPEKTRUM ANTIBIOTIKA - Klaritromisin dan azitromisin stabil thdp asam
Kokus gram positif lambung
- Strept. Pyogenes - Makanan mempengaruhi absorpsi
- Strept. Pneumonia eritromisin dan azitromisin, tp meningkatkan
- Strept. Viridians insidens tromboflebitis
Batang gram positif Distribusi
- Clostridium perfringens - Keseluruh tubuh, kecuali ke cairan
- Clostridium difteriae serebrospinalis
- Berdifusi kedlm cairan prostat dan punya
ERITROMISIN sifat akumulasi di makrofag
▬ Efektif thdp organism yg sama spt penisilin - Obat berkumpul dihati
▬ Pengganti penisilin Metabolisme
▬ Aktif thdp klamidia - Dimetabolisme scr ekstensif dan diketahui
menghambat oksidasi melalui interaksi
KLARITROMISIN sitokrom p450
▬ Efektif thdp Haemophillus influenza - Klaritromisin dioksidasi menjadi derivat 14-
▬ Aktif thdp bakteri pathogen intraseluler hidroksi yg punya aktifitas antibakteri
(Klamidia, Legionella) - Azitromisin tdk mengalami metabolisme
- Yg mempengaruhi metabolisme: Teofilin
AZITHROMISIN dan Karbamazepin
▬ Aktif thdp gram – (H. influenza, Moraxella, Ekskresi
Catarrhalis) - Eritromisin dan azitromisin diekskresikan dlm
▬ Disukai utk uretritis bentuk aktif dlm empedu
▬ Berkurangnya gangguan saluran cerna - Klaritromisin dan metabolitnya dieliminasi
oleh ginjal dan hati
RESISTENSI
Menurunnya permeabilitas dinding sel kuman EFEK SAMPING
Berubahnya reseptor obat pada ribosom Reaksi alergi
kuman - Demam
Menurunnya afinitas antibiotic thdp subunit 50s - Eosinofilia, eksantem
riboson yg disebabkan metilasi adenine dari 23s Hepatitis kolestatik
ribosom RNA bakteri Iritasi saluran cerna
GOLONGAN LINKOMISIN - Dewasa infeksi berat: 4x sehari 500 mg tiap
6 jam
KLINDAMISIN - Anak > 1bln infeksi serius: 30 mg/kg/hari dlm
▬ Klindamisin diperoleh dari turunan linkomisin yg 3-4 dosis
mengalami klorinasi - Anak > 1bln infeksi berat: 6 mg/kg/hari dlm
▬ Utk bakteri anaerob 3-4 dosis
▬ Enterococcus gram +
MEKANISME KERJA
Mengikat scr reversible pada subunit 50s ribosom
bakteri sehingga menghambat langkah translokasi
sintesis protein
SPEKTRUM ANTIMIKROBA
Kokus gram + aerob
- Streptococcus
- Staphylococcus aureus
- Staphylococcus epidermidis
Basil gram –
- Bacteroides
- Fusabacterium
Basil gram + anaerob yg tdk membentuk spora
- Propionilbacterium
- Eubacterium
- Actinomycets sp
- Clostridia
FARMAKOKINETIK
Linkomisin
- Adsorpsi cepat
- C max 2-4 jam
- Ekskresi melalui ginjal
- Waktu paruh jam
Klindamisin
- Absorpsi cepat
- C max 1 jam
- Waktu paruh 2,7 jam
- Distribusi ke semua jaringan dan tulang
kecuali CSS
- Metabolisme N-dimetil klindamisin dan
klindamisin sulfoksida diekskresi melalui urin
dan empedu
EFEK SAMPING
Diare
Colitis pseudomembranosa
- Diatasi dgn pemberian Metronidasol dan
Vankomisin
Demam, nyeri abdomen, lender pada tinja
- Diatasi dgn Vankomisin 4x sehari 125-500
mg selama 7-10 hari
Kemerahan kulit
POSOLOGI
Klindamisin
- Dewasa infeksi serius: 150-300 mg tiap 6 jam
- Dewasa infeksi berat: 300-450 mg tiap 6 jam
- Anak2: 8-16 mg/kg/hari dlm 3-4 dosis
terbagi
Linkomisin
- Dewasa infeksi serius: 3x sehari 500 mg tiap 8
jam
OBAT ANTI JAMUR DAN ANTI VIRUS 3. Berakumulasi didaerah yg terinfeksi
4. Disintesis kembali dlm jaringan yg mengandung
Mikosis sistemik dan Mikosis superfiialis keratin pertumbuhan jamur terganggu
subkutan (melibatkan kulit)
Amfoterisin Klortimoksazol SPEKTRUM
Flukonazol Nistatin Aktif utk trikoviton, utk infeksi tinea
Itakonazol Griseofulvin Fungistatika
Ketokonazol
RESISTENSI:
Krn adanya system asupan tergantung energy
INFEKSI JAMUR
▬ Jamur
FARMAKOKINETIK
- dinding sel terdiri dari khitin polisakarida
Preparat ultra kristalin
- membrane selnya terdiri dari ergosterol
Diabsorpsi di saluran cerna
▬ mikosis sistemik dipengaruhi:
Berdistribusi ke jaringan keratin yg terinfeksi dan
- DM, Imunocompromised
akan berikatan utk pengobatan dermatofitik
Infeksi jamur oportunistik Mikosis endemik
Menginduksi aktivitas sitokrom p450 hepatik dan
Kriptokokus Koksidiomikosis
menigkatkan metabolisme antikoagulan oral
Aspergillus histoplasmosis
Absorpsi meningkat bila bersama makanan
dgn lemak tinggi
AMFOTERISIN B
Ekskresi melalui ginjal
MEKANISME KERJA
EFEK SAMPING
1. Molekul polien berikatan dgn ergosterol
Sakit kepala, mual
2. Membentuk lubang/saluran yg melibatkan
Hepatotoksisitas
ikatan hidrofobik antara segmen lipofilik
Teratogenik pd hewan
antibiotic polien dan grup sterol
Meningkatkan intoksikasiefek alcohol
menimbulkan kematian sel jamur, krn
mengganggu fungsi membrane dan
KONTRAINDIKASI
menyebabkan elektrolit dan molekul2 keluar
Bagi penderita porfilia intermitan akut
dari sel
OBAT ANTI VIRUS
SPEKTRUM KERJA
Saluran pernapasan Herpes sitomegalovirus
Fungisidal
□ Amatidin □ Asiklovir
Candida albicans
□ Rimatidin
Histoplasma
Cryptococcus neoformans
AMATIDIN (utk influenza)
Blastomyces dermatitis
CARA KERJA
RESISTENSI
1. Penghambatan thdp protein membrane matrix
Bila berikatan dgn menurunnya ergosterol pd
dari virus
membrane jamur
2. Obat ini dpt mengganggu pelepasan virion
baru
FARMAKOKINETIK
Diberikan melalui infuse, IV
RESISTENSI
Intratekal utk meningitis
Disebabkan krn perubahan 1 asam aminodari
Tdk melewati plasenta
matrix protein M2
EFEK SAMPING
FARMAKOKINETIK
Demam menggigil
Mdh diabsorpsi keseluruh tubuh
Gangguan ginjal
Dpt menembus SSP
Kekurangan K
Tdk dimetabolisme scr luas
Hipotensi
Dikeluarkan melalui urin
Anemia normostitik
Normokronik
EFEK SAMPING
Tromboplebitis
Gejala neurologic
Insomnia, pusing dan ataksia
GRISEOFULVIN
Hati2 pada penderita psiatrik, gangguan ginjal,
MEKANISME KERJA
aterosklerosis otak
1. Obat msk ke sel jamur dgn proses energy
Hati2 pd wanita hamil dan menyusui krn bersifat
2. Berinteraksi dgn mikrotubulus dan merusak serat
embriotoksis
mitotic dan menghambat mitosis