Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

REFERAT

METOKLOPRAMID

PENYUSUN:

Yugita Utami Nora Karentina, S.Ked J510195011


Fitri, S.Ked J510195033
Muhammad Dwiki Tafwidhi, S.Ked J510195043
Faizah Noor Amala, S.Ked J510195059
Ulfa Anis Lutfia, S.Ked J510195104

PEMBIMBING:
dr. Mochamad Fauzi Hanafia, Sp.An

PRODI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
REFERAT
Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : Metoklopramid
Penyusun : Yugita Utami Nora Karentina J510195011
Fitri J510195033
Muhammad Dwiki Tafwidhi J510195043
Faizah Noor Amala J510195043
Ulfa Anis Lutfia J5101950104

Pembimbing : dr. Mochamad Fauzi Hanafia, Sp. An

Magetan, ...,...................2019

Pembimbing

dr. Mochamad Fauzi Hanafia, Sp. An

Mengetahui
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS

Dr. Iin Novita N.M., M.Sc., Sp.PD

ii
METOKLOPRAMID : REFERAT

Muhammad Dwiki Tafwidhi *, Yugita Utami Nora Karentina*, Fitri*, Faizah Noor Amala *, Ulfa Anis Lutfia *,
Mochamad Fauzi Hanafia
* Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
** Bagian Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi RSUD dr. Sayidiman Magetan

Abstrak

Metoklopramid adalah antagonis reseptor dopamine 2. Metoklopramid akan menginhibisi


stimulus otot polos kolinergik yang akan meningkatkan gerak peristaltik esofagus,
meningkatkan tekanan pada otot spingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan
pengosongan lambung, namun obat ini tidak menimbulkan efek pada usus halus dan usus
besar serta tidak menimbulkan peningkatan pada fungsi sekresi saluran cerna.
Metoklopromaid juga memblok reseptor D2 dopamine di chemoreceptor trigger zone di
medula yang mencetuskan gejala mual dan muntah sehingga menimbulkan efek antimual dan
antimuntah
Kata Kunci: Metoklopramid

PENDAHULUAN vena, jika digunakan sebagai profilkasis


dapat dimulai dengan dosis 10-20 mg
Metoklopramid adalah antagonis
intramuskular, menghilangkan gejala
reseptor dopamine 2. Metoklopramid
kembung pada gastroparesis diabetikum
akan menginhibisi stimulus otot polos
dengan dosis 10 mg intra vena,
kolinergik yang akan meningkatkan gerak
intramuskular atau peroral, penyakit refluk
peristaltik esofagus, meningkatkan tekanan
gastroesofagus dengan dosis 10-15 mg
pada otot spingter esofagus bagian bawah
peroral dan untuk premedikasi pada
dan meningkatkan pengosongan lambung,
pemeriksaan radiologi saluran cerna atas
namun obat ini tidak menimbulkan efek
dengan dosis 10 mg intra vena.
pada usus halus dan usus besar serta tidak
menimbulkan peningkatan pada fungsi
Metokloperamid akan menimbulkan
sekresisaluran cerna. Metoklopromaid juga
efek prokinetik melalui inhibisi dari
memblok reseptor D2 dopamine di
reseptor dopamine D2. Aksi prokinetik ini
chemoreceptor trigger zone di medula
terjadi melalui mekanisme :
yang mencetuskan gejala mual dan muntah
sehingga menimbulkan efek antimual dan 1. Peningkatan gerak peristaltik
antimuntah. esofagus
2. Peningkatan tekanan otot spingter
Metoklopramid digunakan terutama
esofagus bagian bawah
untuk mengatasi mual dan muntah akibat
3. Peningkatan waktu pengososngan
kemoterapi dengan dosis 2mg/kg intra
pengosongan lambung
1
4. Antimual dan antimuntah o Pasien dewasa dan gangguan hati
ringan: 4x10 mg per hari diberikan
Metoklopramid digunakan sebagai
30 menit sebelum makan atau
terapi pada pasca operasi dan kemoterapi
sebelum tidur dengan dosis
untuk menghilangkan efek mual dan
maksimal 40 mg per hari.
muntah, refluks gastroesofagus dan
o Pasien usia tua : 4x5 mg per hari
gastroparesis diabetikum. Terapi dapat
diberikan 30 menit sebelum makan
dimulai dari dosis 5-10 mg oral sampai 20
atau sebelum tidur
mg dapat diberikan sebanyak empat kali
o Gangguan hepar berat, gangguan
dalam satu hari dan diberikan 30 menit
ginjal dengan clearance kreatinin
sebelum makan. Dosis metokloperamid
kurang dari 60mL/menit dan pada
yang digunakan berdasarkan indikasinya
penggunaan bersamaan dengan
antara lain:
quinidine, bupropion, fluoxetine
dan paroxetine : 4x5 mg per hari
 Refluks gastroesofagus :
diberikan 30 menit sebelum makan
o Pasien dewasa dan gangguan hati
atau sebelum tidur
ringan : 4x10-15 mg per hari selama
o Pasien dengan gagal ginjal stadium
4-12 minggu diberikan 30 menit
akhir yang diharuskan untuk
sebelum makan ataupun sebelum
hemodialisa : 2x5mg per hari
tidur. Dengan dosis maksimal 60 mg
dengan dosis maksimal 10 mg.
dalam satu hari.
o Gangguan hepar berat, gangguan
Farmakodinamik
ginjal dengan clearance kreatinin
kurang dari 60mL/menit dan pada Metoklopramid akan meningkatkan
penggunaan bersamaan dengan motilitas saluran cerna bagian atas tanpa
quinidine, bupropion, fluoxetine dan menstimulus sekresi pada gaster, saluran
paroxetine : 4x5 mg atau 3x10 mg empedu dan pankreas. Selain itu obat ini
per hari dengan dosis maksimal 30 juga tidak menimbulkan efek pada saluran
mg. Diberikan sebelum makan cerna bagian bawah. Aksi ini dapat terjadi
ataupun sebelum tidur melalui mekanisme :
o Pasien dengan gagal ginjal stadium
 antagonis reseptor D2 di spingter
akhir yang dilakukan hemodialisa :
esofagus dan lambung ,
4x5 mg atau 2x10 mg dengan dosis
 stimulus reseptor 5HT4
maksimal 20 mg dalam satu hari.
 Antagonis reseptor muskarinik
 Gastroparesis diabetikum

2
Ketiga mekanisme ini akan meningkatkan intramuskular adalah 74-96%
sensitisasi jaringan terhadap asetilkolin sedangkan metoklopramid oral
yang menimbulkan efek peningkatan adalah 65-95%. Rata-rata waktu
kontraksi gaster, relaksasi spingter ekskresi metoklopramid pada
duodenum, dan fungsi peristaltis pasien dengan fungsi ginjal normal
duodenum dan jejenum sehingga adalah 5-6 jam.
mempercepat waktu pengosongan
Distribusi
lambung. Mekanisme peningkatan tekanan
pada spingter esofagus bagian bawah ini
 Hanya sedikit (30%)
berhubungan dengan dosis yang diberikan.
metoklopramid yang berikatan
Efek peningkatan tekanan spingter ini
dengan protein plasma oleh karena
dimulai pada dosis 5 mg dan bertahan
itu sebagian besar metokloperamid
sampai 45 menit, sedangkan pada
didistribusikan luas dan
pemberian metokloperamid dengan dosis
menimbulkanefek di seluruh tubuh.
20 mg akan bertahan selama 2-3 jam.
Distribusi obat ini di seluruh tubuh
adalah sekitar 3.5 L/kg.
Selain meningkatkan motilitas
saluran cerna bagian atas, metokloperamid
Eliminasi
juga dapat menimbulkan efek anti muntah
melalui inhibis reseptor D2 dan 5HT3 di  Metoklopramid dimetabolisme
chemoreceptor trigger zone di medula melalui proses oksidasi menjadi
oblongata. monodeethylmetoclopramide oleh
enzim CYP2D6 di hati selanjutnya
Farmakokinetik
akan diekskresikan di
ginjal sekitar 20-30% dari dosis
Absorbsi
obat. Setelah administrasi oral pada
 Kadar puncak plasma dosis 10-20 mg metoklopramid,
metokloperamid timbul 1-2 jam keadaan bebas di urin dapat
setelah penggunaan dosis oral, dan dideteksi setelah 36 jam. Gangguan
15 menit setelah pemberian pada ekskresi ini akan terganggu
melalui intra vena, keadaan ini pada pasien dengan sirosis atau pun
berbanding lurus dengan dosis gangguan ginjal. Akibat adanya
metokloperamid namun untuk perbedaan genotip dan fenotip pada
puncak plasma dan ekskresi akan CYP2D6 dapat meningkatkan
tetap pada dosis yang berbeda. komplikasi dari metoklopramid
Bioavaibilitas metoklopramid
3
seperti tardive dyskinesia serta Akses Termasuk kategori obat
gangguan ekstrapiramidal lainnya. keras daftar G
(gevaarlijk=berbahaya)
yang hanya dapat dibeli
Efek Samping
melalui resep dokter
Wanita hamil Kategori FDA termasuk
Area substansi nigra, tegmental ventral
kategori B yaitu obat pada
dan nukleus hipotalamus terdiri dari studi pada binatang
neuron yang mengandung dopamine. Efek percobaan tidak
memperlihatkan adanya
samping metokloperamide sebagian besar
risiko terhadap janin, namun
disebabkan karena obat ini dapat melalui belum ada studi terkontrol
sawar darah otak dengan mudah dan dapat pada wanita hamil.;
Kategori TGA termasuk
memblok reseptor dopamin di area
obat kategori A yaitu obat
tersebut. Efek samping ringan akibat yang telah dikonsumsi oleh
metokloperamide dapat terjadi pada 10% sejumlah besar wanita hamil
penggunaan antara lain: Menimbulkan dan wanita usia subur tanpa
adanya bukti peningkatan
sedasi, perasaan gelisah, nyeri kepala, frekuensi cacat lahir atau
somnolen, pusing, fatigue. efek membahayakan baik
langsung maupun tidak
Bentuk sediaan langsung pada janin.
Wanita menyusui Metoklopramid dapat juga
Sediaan metokloperamid tersedia dalam terkandung pada ASI dan
menimbulkan reaksi
bentuk tablet metoclopramide HCL 5mg
gastrointestinal, gangguan
dan 10 mg , tablet dispersibel 5 mg dan 10 ekstrapiramidal dan
mg , dalam bentuk kapsul metoclopramide methemoglobinemia pada
bayi
10 mg serta sediaan sirup 5mg/5ml dan 10
Anak-anak Penggunaan pada anak tidak
mg/10 ml. Untuk sediaan larutan tersedia direkomendasikan karena
dalam bentuk larutan 5mg/ml dan peningkatan risiko tardive
diskinesia ataupun gejala
5mg/5ml.
ekstrapiramidal lainnya
Infant Penggunaan pada neonatus
Tabe1 Deskripsi singkat
tidek direkomendasikan
Metoklopramid
karena menimbulkan risiko
methemoglobinemia dan
Perihal Deskripsi
gangguan saluran cerna.
Kelas Obat untuk
FDA Diterima dan diresepkan
saluran cerna,
namun tidak disarankan
obat untuk
untuk digunakan dalam
pelayanan
jangka waktu panjang
paliatif
karena berkaitan dengan
Sub-kelas Antiemetik
risiko tardive dikinesia.

4
Daftar Pustaka

1. Reglan, Metozolv ODT


(metoclopramide) dosing, indications,
interactions, adverse effects, and more.
2017.http://reference.medscape.com/drug/r
eglan-metozolv-odt-metoclopramide-
342051

2. US F and drug administration.


Highlights of Prescribing Information
Reglan (metocloperamide) tablets. 2017

3. Lee A, Kuo B. Metoclopramide in the


treatment of diabetic gastroparesis. Expert
Rev Endocrinol Metab. 2010;5(5):653-
662.doi:10.1001/archinte.1986.003602302
24032

4. MIMS Indonesia online.


metocloperamide. 2017.
http://www.mims.com/

5. World Health Organization. WHO


Model List of Essential Medicines - 19th
List (April 2015). Essent Med.
2015;(April):1-45. doi:10.1016/S1473-
3099(14)70780-7

6. RI K. Daftar Obat esensial 2013. In: Vol


2008. ; 2013:1-70

Anda mungkin juga menyukai