FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas Halmahera
Periode Kepaniteraan 12 september 2016 12 november 2016
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Heryanto kurniawan saputra
012116408
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Halmahera Semarang.
Semarang, 1 November 2016
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
pembimbing
Drs.
Purwito
Soegeng.
M.kes
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kasus mengenai Manajemen Obat di Puskesmas Halmahera Semarang.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka
menjalankan Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.Laporan ini memuat
data tentang Manajemen Obat Puskesmas Halmahera Semarang.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1 dr. Muhammad hidayanto, selaku Kepala Puskesmas Halmahera yang telah
memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepanitraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Halmahera Semarang.
2 Ibu Supriyanti, S.Farm. Apt selaku pembimbing di Puskesmas Halmahera yang
telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
ii
PRAKATA....................................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
3
3
3
3
4
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
1
2
3
4
BAB II
1
2
3
4
BAB III
Obat.......................................................................................
Manajemen............................................................................
Proses Pengelolaan Obat.......................................................
Tupoksi Pengelolaan Obat di Puskesmas..............................
5
6
7
12
MANAJEMEN OBAT...............................................................
15
1
2
3
15
16
16
4
5
6
7
8
BAB IV
Penerimaan Obat...................................................................
Penyimpanan Obat.................................................................
Pendistribusian Obat..............................................................
Pemantauan Obat...................................................................
Form-form yang digunakan...................................................
17
17
20
22
23
PEMBAHASAN ......................................................................
26
Prioritas Masalah...................................................................
1 Daftar Masalah...............................................................
2 Prioritas Masalah dengan metode Hanloon...................
Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah...........................
Analisis Akar Penyebab Masalah..........................................
Usulan Pemecahan Masalah..................................................
29
29
30
33
34
35
36
5.1 Kesimpulan............................................................................
36
5.2 Saran......................................................................................
37
BAB IV PENUTUP.....................................................................................
38
39
LAMPIRAN
40
2
3
4
BAB V
........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
bagi konsumennya. Tujuan dari manajemen obat adalah agar obat dapat
digunakan secara bijaksana dan dapat mencegah penggunaan yang berlebihan
pada pasien. Obat harus dimanajemen dengan baik karena:
A. Obat merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Konsekuensinya, ketersediaannya atau ketidakadaanya akan berkontribusi
pada efek baik positif maupun negatif pada kesehatan.
B. Pengaturan obat yang buruk, terlebih dalam lembaga pelayanan kesehatan
masyarakat negara berkembang adalah masalah yang sangat penting.
Diperlukan perbaikan manajemen, agar institusi dapat menghemat biaya
dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
C. Permasalahan obat bukan hanya tanggung jawab petugas farmasi
saja.Obat-obat tidak disimpan di lemari pendingin (refrigerator), sehingga
banyak vaksin dan obat yang tidak efektif lagi.
Oleh karena alasan-alasan tersebut diatas, maka seorang manajer harus
mampu dalam manajemen obat di sebuah institusi. Manajemen obat ini sama
seperti manajemen yang lain yaitu melibatkan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengendalian
(controlling).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimanakah Tentang Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas
Halmahera Tahun 2016
1.3 Tujuan
a) Mengetahui perencanaan kebutuhan obat di puskesmasHalmahera
b) Mengetahui tentang pengadaan obat di puskesmas Halmahera
c) Mengetahui tentang penyimpanan obat di puskesmasHalmahera
1.4.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka
penetapan
diagnosis,
pencegahan,
penyembuhan,
pemulihan,
pelaksanaan
dan
pengawasan
dengan
memadukan
dengan
POAC
yaitu
Planning
(perencanaan),
Organizing
kefarmasian
yang
berorientasi pada penerapan hasil pengobatan yang optimal bagi pasien maka
diperlukan jaminan ketersediaan barang dan dana yang cukup sehingga
pelayanan kepada pasien berjalan lancar. Hal ini berarti operasional
obat,
penyimpanan,
pendistribusian,
pengendalian
obat,
kebutuhan
memperhitungkan
menghindari
stok
Obat
waktu
Puskesmas
kekosongan
berlebih.
di
obat,
Perencanaan
wilayah
buffer
obat
kerjanya,
stock,
dapat
serta
dihitung
kunjungan
menyediakan
kasus
berdasarkan
standar/pedoman
pengobatan
frekuensi
yang
penyakit,
digunakan,
10
11
menentukan
jumlah
dan
jenis
obat
yang
diberikan,
12
26
BAB III
MANAJEMEN OBAT PUSKESMAS HALMAHERA
dilakukan
Informan
dengan
yang
menggunakan
dipilih
adalah
tehnik
yang
Purposive
mengetahui
Ya
1. Perencanaan dan Pengadaan
Apakah pengadaan obat mengacu pada metode konsumsif sebelummnya ?
V
Apakah pengadaan obat dan vaksin dilakukan secara berkala ?
V
Apakah ada tim khusus yang menangani tentang masalah pengadaan obat dan V
tdk
vaksin?
Apakah mekanisme pengadaan obat dan vaksin mudah ?
V
Apakah obat dan vaksin yang akan di gunakan selalu di periksa tanggal expire- V
nya ?
Apakah sumber pengadaan obat hanya beegantung dari DKK ?
Apakah obat yang diterima sesuai dengan yang telah di ajukan ?
Apakah obat dan vaksin telah mencukupi pelayanan puskesmas ?
Apakah pengadaan barang sering terjadi keterlambatan ?
V
V
V
V
27
2. Penyimpanan
Apakah penyimpanan obak dan vaksin telah sesuai SOP ?
V
Apakah penyusunan obat menggunakan kaidah absensi / FEFO/FIFO ? V
Apakah alat penyimpanan obat sudah memadai ?
Apakah obat dan vaksin yang memiiki kemiripan(nama, warna, V
3.Pendistribusian
Apakah obat dan vaksin di distribusikan kepada sub unit sesuai kebutuhan ?
Apakah stok obat dan vaksin memadai di bagian unit puskesmas ?
Apakah pencatatan pendistribusian obat dilakukan setiap hari ?
apakah setiap pasien mendapat kan obat yang telah di beriakn etiket ?
Apakah dalam melayani pasien petugas farmasi membutuhkan waktu >10 menit ?
Apakah pernah mengalami kehabisan stok obat sehingga penggunaan obat yang
V
V
V
V
V
V
1. Perencanaan
a. Tahap Persiapan
Pertanyataan informan bahwa perencanaanobatitu ada di setiap kegiatan
b. Tahap Kebutuhan Obat
Perencanaan obat yang dilakukan di Puskesmas Halmahera mengacu pada
kebutuhan obat sebelumnya.Jadi, dalam merencanakan permintaan obat untuk
periode berikutnya berdasarkan obat pada penyakit ataupun kebutuhan obat
sebelumnya.Selain itu juga permintaan obat yang tiba-tiba karena
28
29
3. Penyimpanan
Penyimpanan obat merupakan kegiatan menyimpan dan memelihara
dengan cara menempatkan obat-obatan yang telah diterima pada tempat yang
aman.
a. Pengaturan tata ruang
Penjelasan informan tadi memberikan informasi bahwa obat yang telah
sampai di Puskesmas halmahera setelah di cek nantinya akan disimpan di dalam
gudang atau ataupun di apotik. Peneliti juga mengadakan observasi pada apotik
dan gudang dan didapatkan bahwa ada sedikit kekurangan pada gudang tenpat
penyimpanan stok obat yaitu tidak adanya ventilasi udara dan juga tidak ada AC
ataupun kipas angin didalam gudang.
b. Penyusunan stok obat
Penyusunan obat yang dilakukan di gudang farmasi Puskesmas Halmahera
di buat sesuai dengan abjad sehingga memudahkan dalam mencari obat yang di
butuhkan.Metode yang digunakan dalam penyimpananobat menggunakan metode
FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Obat yang
mendekati masa expired didahulukan untuk dipakai sehingga tidak ada obat yang
nantinya terbuang percuma. Obat disimpan sesuai dengan jenisnyamaksudnya
30
penyusunan obat dipisahkan antara yang obat untuk injeksi maupun tablet dan
sebagainya. Obat tablet nantinya akan disusun di rak sesuai dengan urutan alfabet.
c. Pencatatanstok obat
Pencatatan stok obat yang dilakukan di bagian farmasi Puskesmas
Halmahera dilakukan setiap harinya ataupun setiap bulannya. Peneliti juga
melakukan observasi dan didapatkan hasil bahwa setiap harinya pasien yang
datang memeriksakan diri di puskesmas akan mendapatkan resep obat dari dokter
yang kemudian dibawa ke bagian obat untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan.
Obat-obat yang dikeluarkan setiap harinya kepada pasien akan di tuliskan dalam
buku obat yang dikeluarkan, begitupula untuk obat-obat yang dikeluarkan ketida
ada kegiatan posyandu ataupun yang di bawa ke puskesma pembantu.
d. Pengamananmutuobat
Pengamanan mutu obat yang dilakukan di Puskesmas Halmahera
dilakukan dengan upaya pemisahan obat yang akan kadaluarsa sehingga itu yang
digunakan terlebih dahulu.
4. Pendistribusian
Pendistribusian obat merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
melakukan pengiriman obat yang bermutu dan terjamin keabsahannya serta tepat
jenis dan jumlahnya dari gudang obat ke unit pelayanan kesehatan termasuk
penyerahan obat ke pasien namun sering terjadi kehabisan stok obat sehingga obat
yang seharusnya diberikan tidak dapt diberikan
a. Mekanisme
31
32
BAB IV
PEMBAHASAN
33
obat
di
puskesmas
Halmahera
telah
menerapkan
manajemenPreventif, yaitu:
1. Planning
- Perencanaan obat selalu didasarkan pada pemakaian obat selama 1
tahun sebelumnya ditambah dengan 10% untuk mengantisipasi
-
dijamin.
Sistem pelaporan pemakaian obat dilakukan setiap bulan dari sub unit
kepada puskesmas dan dari puskesmas kepada dinas kesehatan kota
34
3. Actuating
- Kadang terjadi keterlambatan pengiriman obat-obatan dari DKK kota
-
semarang.
Sering terjadi kehabisan stok obat
Pendistribusian obat kepada subunit pelayanan disesuaikan dengan
obat lain yang masih satu golongan dan memiliki efek yang sama.
4. Controlling
- Setiap penerimaan, pemakaian dan persediaan obat dicatat dan
dilaporkan dalam buku khusus di tiap sub unit pelayanan yang
selanjutnya setiap bulan diserahkan petugas gudang obat. Dengan
-
35
Keamanan obat dikontrol seorang penanggung jawab dalam ruangan. Gudang dan
ruang obat di luar jam kerja akan dikunci.
4.1 Prioritas Masalah
4.1.1
Daftar masalah
4.1.2
Permasalahan
Kurangnya alat pembuat puyer
Nilai Skor U
0
36
2
Kurangnya tempat penyimpanan obat-obatan
3
Keterlambatan penerimaan obat
4
Kehabisan stok obat
Tabel 3.3 Kriteria Urgency
1
2
3
4.1.2.2 Seriously
No
Permasalahan
1
Kurangnya alat pembuat puyer
2
Kurangnya tempat penyimpanan obat-obatan
3
Keterlambatan penerimaan obat
4
Kehabisan stok obat
Tabel 3.3 Kriteria Seriously
Nilai Skor S
1
0
2
3
4.1.2.3 Growth
No
1
2
3
4
Permasalahan
Kurangnya alat pembuat puyer
Kurangnya tempat penyimpanan obat-obatan
Keterlambatan penerimaan obat
Kehabisan stok obat
Nilai Skor G
1
2
3
2
Urgency
alat
pembuat puyer
Kurangnya
tempat
penyimpanan
obat-
Seriously
Growth Total
Prioritas
37
obatan
Keterlambatan
2
penerimaan obat
Kehabisan stok obat
3
Tabel 3.5 Tabel total USG
33
Kurang
nya
koordinasi dengan
petugas DKK
MARKET
MONEY
METHODE
Pengecekan
stok obat tidak
dilakukan
setiap hari
Pasien yang
bertambah banyak
Stok yang
diberikan dari
IF kurang
MACHINE
MATERIAL
INFORMATION
34
Kekurangan
Kurang nya koordinasi dengan petugas DKK
Pasien yang bertambah banyak
kurang
P3
Pengawasan dalam pengguanaan obat belum maximal
Umpan Balik
Stok obat harus memadai
Tabel 3.6 Identifikasi kemungkinan penyebab masalah Tahap Analisis Pendekatan Sistem
35
No
Kegiatan
Tujuan
1 1. Diskusi
dengan
Kepala
Puskesmas
Halmahera
dan Bagian
farmasi
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Waktu
Mengajak
Kepala
Puskesmas
Kepala
September
petugas
pusmesmas
Halmahera
Puskesmas
2016
untuk
lebih dan
meningkatka
n
Pendanaan
petugas
kinerja Petugas
Tolak ukur
proses
Metode
Memberikan
motivasi
Petugas
dan melakukan
edukasi
kepada pengecekan
petugas
melakukan
dalam
stok farmasi
pengecekan stok
obat
agar
obat
tidak habis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
hari
Tolak
ukur
hasil
Tidak terjadi
kehabisa stok
obat
36
a) Perencanaan obat Puskesmas Halmaheradilakukan satu tahun sekali dengan menggunakan metode konsumsi, yaitu obat
b)
yang paling banyak digunakan pada tahun sebelumnya ditambah 10% dari jumlah tersebut.
Pengadaan obat di puskesmas Halmahera didapatkan dari dropping IF Dinas Kesehatan Kota Semarang tiap 1 bulan
sekali dan swadana apabila IF tidak mampu memenuhi permintaan obat atau stock obat kosong. Sumber dana untuk
5.2 Saran
a. Saran terhadap puskesmas
Meningkatkan motivasi petugas untuk melakasana pengecekan stok obat berkala setiap hari agar tidak terjadi
kehabisan stok obat
b. Saran terhadap unissula
Bekerja sama dengan puskesmas Agar memberikan pengetahuan lebih dalam tentang manajemen obat.
37
38
a) BAB VI
b) PENUTUP
c)
d)
Demikianlah laporan dan pembahasan mengenai hasil peninjauan tentang manajemen obat di
PuskesmasHalmahera.Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, karena dokter juga
berperan sebagai manajer di instansi kesehatan.
e)
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di Puskesmas Halmahera.
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
39
n)
o)
p)
q)
r)
s)
t)
DAFTAR PUSTAKA
u) Depkes, 2004, Pedoman Pengelolaan Obat Program Kesehatan, Ditjen Pelayanan Farmasi dan Alat Kesehatan, Depkes RI,
Jakarta
v) Depkes RI. Jakarta, 2000.Jasa Konsultan Pelatihan Manajemen Obat Puskesmas Pengelolaan dan pelayanan obat di Puskesmas.
w) George R. Terry, Ph.D., Office Management and Control, Fourth Edition, Richard D. Irwin Inc., Homewood, Ilinois, 1992,
Halaman 21
x) Trisnantoro, L., 2001. Sistem Kesehatan Wilayah Pasca Desentralisasi, Makalah Seminar, PMPK FK UGM, Yogyakarta.
y) Widhayani, 2002.Studi Tentang Pengelolaan Obat dengan Menggunakan Analisis Pareto di Puskesmas Patingaloang Kec.Ujung
Tanah Kota Makassar. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar
40
z)