“ESOPHAGEAL SPASM”
DISUSUN OLEH
NAMA : ZELVIANTY
NIM : N 111 18 046
II. Klasifikasi
b. Nutcracker syndrome
Menelan adalah proses yang dimulai di mulut dan berakhir saat makanan
keluar dari kerongkongan dan masuk ke dalam perut. Pertama, makanan bergerak
ke tenggorokan dan kemudian memasuki kerongkongan lalu masuk ke dalam
perut. Kerongkongan adalah tabung berotot berongga yang panjangnya sekitar 25
sampai 30 cm. Dinding ini memiliki dinding berotot dengan otot yang diatur
dalam dua pola - susunan melingkar dalam dan susunan longitudinal luar. Dengan
mengkoordinasikan kontraksi kedua lapisan ini, sebuah bola makanan (bolus)
didorong ke bawah kerongkongan dengan cara yang halus. Selain lapisan
esofagus yang paling dalam, epitel, menghasilkan banyak lendir yang berperan
sebagai pelumas untuk makanan (Hedianto, 2013).
Motilitas esofagus dikendalikan oleh saraf kranial V( 5), IX( 9), X( 10)
dan XII( 12).Selain itu pleksus saraf di dalam dinding esofagus juga
mengkoordinasikan aktivitas otot. Itu terjadi di segmen tapi biasanya berjalan
sedemikian rupa dan terkoordinasi sehingga tampak sebagai satu gerakan terus-
menerus. Segmen kerongkongan tergeletak tepat setelah bolus mengendur
sementara segmen sebelum bolus menyempit. Bola makanan kemudian didorong
ke bawah ke arah perut (Hedianto, 2013).
1. Nyeri
Nyeri esofagus dan nyeri menelan (odynophagia) lebih sering terlihat pada
sindrom nutcracker. Rasa sakit biasanya hebat dan merupakan nyeri yang
meremas atau menyempitkan yang biasanya dirasakan di dada. Karena
intensitas dan sifat rasa sakit, sangat mirip dengan nyeri jantung seperti
yang terlihat pada angina pectoris atau bahkan serangan jantung (infark
miokard).
2. Sulit menelan
Kesulitan menelan lebih menonjol dengan kejang esofagus yang
menyebar. Orang sering menemukan bahwa menelan tidak semudah
biasanya dan sering ada sensasi benjolan di tenggorokan (globus
histericus) setelah tertelan. Terkadang disertai ketidaknyamanan di dada
seolah makanan itu terjebak di kerongkongan namun mungkin tidak terasa
nyeri. Sakit maag (nyeri dada terbakar) mungkin juga dialami. Regurgitasi
makanan biasanya terlihat dengan susah payah (Mayo Clinic Staff, 2010).
VI. Penyebab Spasme Esofagus
Penting untuk dicatat bahwa spasme esofagus mungkin tidak selalu terlihat
dalam kondisi ini. Sementara alasan mengapa spasme kerongkongan dapat terjadi
pada kondisi ini nampak jelas - seperti kerusakan saraf, tonikitas otot yang tidak
normal, dinding kerongkongan yang meradang dan sebagainya - penyebab pasti
keruhkali esofagus tidak jelas pada kebanyakan kasus (Roman et al., 2013).
Mayo Clinic Staff, 2010. Esophageal Spasms. Viewed 05 september 2018. From
< http: //www.mayoclinic.com/health/ esophageal-spasms / >